My Mom Is My Super Hero
Bugh…..
Sebuah pukulan menghantam kepala, membuat kepala bagian belakang terluka parah. Darah mengalir cukup banyak karena kuatnya pukulan tersebut, membuat wanita yang terkena pukulan langsung lemas dan tersungkur tak berdaya.
Tak hanya di bagian kepala saja yang terluka, tubuhnya juga terdapat beberapa luka. Diantaranya bagian punggung dan dada karena sebuah tebasan dan juga tembakan.
Wanita itu bernama Quesha Aquena Tesla, putri pertama dari pasangan Chloe Dominic dan Jaeden Briandy Tesla dari keluarga Dominic, kerajaan NEVOLEON.
Quesha berpisah dari keluarganya karena sebuah tragedi penculikan beberapa tahun silam, membuatnya hidup sendiri jauh dari kedua orang tua kandungnya.
Tubuh yang kini dalam keadaan sekarat menatap sayu seseorang yang berbicara di depannya dengan senyum seringai mengerikan. Ia tidak terima mati dengan cara seperti ini. Ingin membalas dendam kepada orang yang menyakitinya. Tapi tubuhnya tidak bisa melakukan hal itu dan hanya bisa pasrah dengan nasib yang telah di gariskan oleh Tuhan padanya. Mungkin mati di tangan orang tidak dikenalnya adalah takdirnya.
"Putra ku, maafkan Mommy. Mommy tidak bisa menjaga kalian lagi," gumam Quesha dalam hati. Air mata menetes di sudut matanya dan perlahan menghembuskan nafas terakhir.
Saat jiwa Quesha pergi meninggalkan tubuhnya, datang sebuah jiwa dari zaman lampau tersesat dan masuk kedalam tubuhnya. Sebuah jiwa seorang putri dari Kerajaan Hong
Jiwa itu berkelana di Dimensi lain selama ratusan juta tahun lamanya dan entah bagaimana bisa tersesat dan masuk dalam tubuh Quesha. Mungkin karena adanya retakan di Dimensi itu membuat Dimensi yang ditempatinya tidak stabil dan akhirnya jiwanya terlempar hingga masuk ke dunia lain dimana Quesha hidup di Zaman Modern.
Masuknya jiwa putri dari sebuah kerajaan ke tubuh Quesha mungkin adalah takdir. Apalagi sebelumnya Quesha tidak terima mati dengan cara yang mengenaskan. Mungkin jiwa itu terpanggil dengan ketidak ikhlasan hati Quesha, ingin membalaskan dendam terhadap orang-orang yang telah membunuhnya.
Perlahan mata itu terbuka, gelap itulah yang dilihatnya.
"Di mana ini?" gumamnya bingung melihat tempat di depannya. Nampak gelap tanpa adanya cahaya sedikitpun.
Tubuh yang tidak bisa digerakkan membuatnya hanya bisa diam dengan mata menatap lurus ke arah depan. Rasa sakit di bagian kepala dan tubuhnya membuatnya beberapa kali meringis dan mendesis. Sungguh sakit.
"Kenapa tubuhku sakit sekali? Seolah tubuhku ini masihlah hidup. Sebenarnya kenapa aku ini?" gumamnya dalam hati, belum mengetahui bahwa dirinya hidup kembali. Hidup di zaman modern yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Rasa sakit yang sering dirasakan saat bertarung di medan perang membuatnya mengetahui jika tubuhnya saat ini sedang terluka. Tapi bukankah dirinya telah mati, kenapa bisa merasakan rasa sakit ini lagi?
"Tolong, tolong aku!" jeritnya dalam hati berharap apa yang dipikirkannya benar, bahwa sebenarnya dirinya masihlah hidup.
Cukup lama menunggu ada seseorang yang menolongnya, kini harapannya menjadi kenyataan. Ada beberapa orang datang membantu dan membawanya ke Rumah Sakit yang berada sedikit jauh dari tempat kejadian. Bunyi sirine Ambulance dan orang yang membawanya membuatnya terus bertanya-tanya, sebenarnya dirinya berada di mana? Kenapa ada suara aneh seperti ini? Dan pakaian yang dikenakan orang-orang yang menolongnya juga nampak aneh, tidak seperti dimana asalnya berada. Pertanyaan demi pertanyaan terus berputar di kepalanya, tapi tidak bisa bertanya karena lemahnya tubuhnya saat ini, membuatnya hanya diam dan menerima apa yang di lakukan orang-orang itu padanya.
Setelah cukup lama di dalam benda bergerak yang memiliki suara aneh, kini dirinya sampai di sebuah bangunan yang sangat besar. Matanya yang sayu menatap bangunan besar itu dan lampu yang menerangi setiap sudutnya. Dirinya masih bertanya-tanya dimana sebenarnya ia saat ini. Hingga akhirnya kesadarannya hilang setelah seorang Dokter memberikan obat bius untuknya sebelum melakukan operasi.
Setelah beberapa jam melakukan operasi, Queen nama jiwa yang mengambil alih tubuh Quesha di bawa di sebuah ruang rawat untuk menjalani pemulihan. Di luar ruang rawat itu ada dua anak kembar berusia 5 tahun menangis melihat keadaan Ibunya yang memprihatinkan. Ternyata Ibunya mengalami kejadian yang mengerikan malam ini.
Davin dan Devan, putra Quesha yang tidak kunjung melihat Ibunya pulang membuat mereka resah dan khawatir. Mereka berdua lalu meminta tolong kepada tetangga rumah untuk mencari keberadaan Ibunya. Dan saat tahu keberadaan Ibunya terluka parah membuat mereka tidak bisa menahan tangis. Kenapa Ibunya bisa mengalami hal mengerikan ini? Siapa yang melakukannya?
"Hik… Hik…. Hik….Kak, apakah Mommy akan sembuh?" Tanya Devan, adik dari Davin.
"Ya, Mommy pasti sembuh?" Jawab Davin menenangkan.
Walaupun Davin berusia 5 tahun, Davin tidak menunjukkan kesedihannya di depan adiknya. Davin menutupi agar terlihat tegar dan kuat. Namun sebenarnya dalam hati ia menangis histeris melihat keadaan Mommynya yang terluka parah. Davin berharap Mommynya selamat dari maut dan dapat berkumpul kembali bersama mereka.
"Mom, cepatlah sadar. Davin tidak ingin kehilangan Mommy," Gumam Davin dalam hati sambil menatap pintu di mana Queen saat ini di rawat.
Tidak ada keluarga lain yang menemani mereka, hanya ada mereka berdua. Seorang Dokter pria yang baru saja memeriksa pasiennya dan tidak sengaja melihat keberadaan mereka langsung menghampiri. Keningnya berkerut saat melihat dua anak kecil saling berpelukan di lantai dingin itu. Sebenarnya apa yang terjadi?
Melihat ada yang menghampiri mereka, Davin dan Devan sontak mendongak melihat siapa yang datang.
"Adik-adik, ada apa dengan kalian? Kenapa duduk di lantai yang dingin ini?" Tanya Dokter menatap dua bocah kembar yang memiliki kemiripan sama.
"Kami menunggu Mommy, Dok. Mommy kami di rawat di dalam. Kami menunggu sampai Dokter mengizinkan kami untuk masuk," jawab Davin yang memiliki pemikiran lebih dewasa dibandingkan dengan Devan.
Dokter itu melihat ke arah pintu kamar rawat yang dimaksud Davin. Karena tidak tega melihat mereka berada di luar, Dokter itu membawa mereka masuk kedalam ruangan itu. Tapi dengan syarat mereka tidak boleh berisik dan mengganggu pemulihan pasien. Davin dan Devan mengangguk, menyetujui syarat itu asalkan mereka dapat bertemu dengan Ibu mereka.
----------------
Dua hari berlalu, Queen perlahan membuka mata. Pandangan pertama yang dilihatnya adalah langit-langit kamar dimana dirinya di rawat, sebuah tempat yang menurutnya sangat asing.
Queen menoleh dan dilihatnya ada dua anak yang sedang tertidur pulas di sebuah kursi. Queen mengerutkan kening, bertanya dalam hati siapa dua anak itu.
"Siapa mereka?"
Setelah menunggu cukup lama dua anak itu bangun dari tidurnya, akhirnya Davin dan Devan bangun. Mereka yang mengetahui Mommynya telah siuman sangat senang dan mereka berdua menghampiri.
Queen bertanya dimana dirinya saat ini dan siapa mereka berdua. Davin dan Devan yang ditanya sempat bingung, namun karena penjelasan Queen yang mengatakan dirinya melupakan sebagian memori ingatannya membuat Davin dan Devan percaya dan akhirnya menjelaskan semuanya. Siapa Mommynya dan siapa mereka berdua.
Queen yang menyadari jika dirinya tidak berada di dunianya sebelumnya menghela nafas, ternyata jiwanya terdampar dan masuk dalam tubuh seorang wanita yang sudah memiliki dua anak. Queen tidak menyangka jika takdirnya akan menjadi seperti ini.
Queen yang masih asing dengan dunia barunya meminta kedua anaknya untuk menjelaskan semuanya. Davin dan Devan yang mengerti keadaan Mommynya menjelaskan setiap apa yang ditanyakan tanpa ada keluhan sedikitpun.
Dengan telaten, Davin dan Devan menjelaskan semuanya. Dari alat-alat transportasi dan alat canggih lainnya, seperti Handphone dan mata uang yang digunakan di Negaranya ini. Davin dan Devan terkadang sempat bingung kenapa Mommy bisa melupakan hal kecil seperti itu. Tapi mereka sama sekali tidak curiga karena yang mereka tahu wanita di depannya ini adalah Ibunya.
----------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
DPuspita
Sepertinya menarik ceritanya. Lanjut... 😁
2024-07-31
0
Sri Mulyaningsih
hadir karena seru pas baca diawal bab 😊
2024-07-23
0
Tiwi
p
2024-06-27
0