Modernisasi Queen

Di ruangan besar dengan beberapa cangkir serta makanan manis. Ibu suri diapit oleh dua pria dengan hubungan yang sama-sama kuat. Bahkan tatapan kedua pria itu mulai tidak bersahabat, entah mengapa lidah nya terasa sulit untuk bicara.

"Salam untuk Kaisar yang agung, panglima besar memberi salam." Meskipun memiliki hubungan ipar, nyatanya tetap membuat kedua pria itu sangat kaku sekali.

"Aku tidak menyangka akan kedatangan panglima Myran di istana ku. Sangat disayangkan tidak bisa menyambut dengan baik karena istriku ini tidak mengatakannya." Itu adalah ucapan serangan pertama bagi Mita, jika suaminya marah maka serangan kecil seperti itu akan menjadi senjata pertama karena tindakan sembrono nya.

"Kaisar, aku ...."

"Adikku terlalu bahagia sehingga lupa mengabarkan nya." Tentu saja ada pembelaan dari Myren untuk adiknya.

"Ya, aku bisa melihat itu dengan jelas. Bahkan hampir setiap tahun kedatangan mu."

"Ada kebiasaan yang tidak bisa dirubah Kaisar, dan sebagai suami tentu paham akan hal itu."

"Dan kebiasaan itu seharusnya bisa dirubah atau diatasi sebelum menjadi besar. Aku sudah sangat mengenalinya, apa masih belum terlihat?"

Perang kata-kata yang membela serta menyudutkan dirinya akan terdengar terus-menerus karena tidak ada yang mau mengalah. "Suamiku, aku minta maaf. Ayo, duduklah. Tidak baik, berdiri terlalu lama." Mencoba mencairkan suasana, itulah yang dilakukan Mita. Berharap suaminya melupakan sejenak.

"Cukup lama kita tidak bertemu Kaisar, tentu kita bisa berbincang hal lain selain memperdebatkan kelakuan adikku ini."

"Ya, mau bagaimana lagi. Mungkin aku akan membahasnya lagi dengan istriku nanti." Mita hanya mengulas senyum, setidaknya ia akan punya waktu sebelum perdebatan lagi dengan suaminya.

Kembali cangkir dengan takaran khusus untuk Kaisar diberikan serta Myren juga menyeruputnya setelah cukup menghabiskan kelembaban di bibirnya.

"Dari yang aku ketahui dan kita perbincangkan, bagaimana jika ada acara makan malam keluarga." Myren mengeluarkan pendapat nya sambil menjalankan permainan catur yang merupakan permainan kalangan atas seperti mereka.

"Ya, itu ide yang bagus."

"Pertemuan keluarga akan sangat menyenangkan ditambah dengan pertemuan kita yang cukup lama tidak terjadi."

"Hmm... Kau sudah hafal akan itu panglima."

"Memang, tapi aku belum bertemu dengan istri keponakan ku. Ratu Tania....." Beriringan dengan penyebutan nama itu, Myren mendekati ratu catur Kaisar.

...🌟🌟🌟🌟...

Tenaga yang sudah pulih kembali membawa Tania segera bersiap karena berita yang dibawa Siu untuknya.

Bukan berita yang terlalu baik, karena akan ada rencana baru untuk nya yang berkedok makan malam okeh sepasang adik kakak itu. "Seingat ku, pria itu hanya bertemu Tania sekali saja tapi dengan penghinaan besar apalagi adiknya yang sangat lihai menunjukkan ketidaksukaan pada Tania karena pilihan Kaisar untuk istri Vanriel."

"Dia bilang aku ini bahkan lebih buruk dari keledai bukan? Sekarang kita lihat, ia akan mengatakan apa setelah pertemuan ini! Akan ku buat ia termangu seperti adiknya itu." Siu yang disibukkan dengan mencari perhiasan untuk ratunya tentu saja tidak mendengar gerutu ratunya karena itu akan menjadi masalah lagi bagi Meysa yang bersemayam dalam tubuh ratunya.

Jika yang lain disibukkan dengan persiapan acara makan malam, maka Vanriel juga begitu. Ia mencari pakaian terbaiknya untuk bisa bersanding dengan Tania dengan kejutan pesona nya. Entahlah, ia mulai memiliki rasa ketika bertemu dan bicara dengan istri yang tidak ia harapkan dulu.

Namun, bukan berarti rasa cintanya pada Yuri terkikis, tamak. Mungkin itu yang lebih tepat untuk dirinya, tapi seorang raja berhak memiliki istri lebih dari satu bukan. Dan jika Yuri tidak suka, ia akan mengatasinya nanti karena Tania yang mencintai nya tentu akan mengikuti keinginan nya. "Siapkan aku dengan gaya yang terbaik! Aku tidak ingin kalah lagi dengan Tania!"

Bersambung......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.

Author akan update lagi malam nanti, ditunggu ya dan jangan lupa dengan vote nya!