NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Jatuh Cinta

Biarkan Aku Jatuh Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:11.8M
Nilai: 5
Nama Author: Me Nia

BIARKAN AKU JATUH CINTA
Ig @authormenia

Akbar diundang ke SMA dan bertemu dengan Ami yang muda dan cantik. Hatinya terasa kembali pada masa dia masih muda, bagaikan air dingin yang dituangkan air mendidih. Dia menemukan jiwa yang muda dan menarik, sehingga dia terjerumus dalam cinta yang melonjak.
Akbar menjalin hubungan cinta dengan Ami yang berumur belasan tahun.
Bagaimana hubungan dengan perbedaan usia 16 tahun akan berkembang?
Bagaimana seorang gadis yang memutuskan untuk menikah muda harus berjuang untuk mendapatkan persetujuan dari keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Kado Panda

"Pantesan dicari-cari gak ketemu, ternyata mojok sama bocah disini." Rama mendekati meja berisi Akbar, Ami, dan Padma, sambil menuntun Rasya. "Ini juga Rasya nanyain Ate Ami sama Ate Padma." Ia menarik satu kursi yang masih kosong di samping Akbar.

Akbar tertawa. Rama datang bersamaan dengan selesai makannya. "Diajak Ami nih sekalian cafe tour. Dan emang tempatnya nyaman dan bikin betah. Pengen ngerasain suasana malamnya. Pas ya nanti saturday night." Ia menatap ulang sekeliling dimana menjelang sore ini pengunjung berdatangan ke area indoor.

Ami menanggapi dengan senyum-senyum. Dalam hati merasa girang mendengar Akbar mau malam mingguan di cafe ini. Artinya, bisa menemaninya lagi.

"Iya mumpung ke Ciamis, Bar. Cobain Kamu malming disini. Hilangkan penat pekerjaan dengan suasana baru. Aku juga jadi ya nginep di Seruni malam ini. Soalnya besok udah balik ke Jakarta, kan?" Sahut Rama yang sengaja mencari Akbar untuk mengkonfirmasi soal menginap.

"Oke. Aku kirim barcode ya. Nanti tinggal scan di resepsionis. Ini adalah barcode untuk special guest. Kamar suite." Akbar membuka ponselnya. Mengirim chat ke nomer Rama.

"Thank you, Bro. Ah iya, nanti malam malming sama siapa?" Rama sejenak menoleh ke arah Rasya yang mengikuti Padma ke luar.

"Tadi temanku ngabarin lagi kunker ke Tasik. Check in di Seruni. Aku mau ngajak mereka ke sini. Dua orang."

Keriaan di hati Ami mendadak melempem seperti kerupuk tersiram air. Spontan mengerucutkan bibir karena kecewa dan salah kira.

"Aku tinggal dulu ya." Rama bangkit dari duduknya. Meninggalkan Akbar dan Ami berduaan.

Akbar menatap Ami yang mengaduk-aduk ice lemon tanpa semangat. Membuatnya mengulum senyum. "Pengen deh malam mingguan sama Ami. Tapi kamu belum cukup umur, Cutie. Ibu Sekar mungkin gak akan ngizinin. Jadi gak papa ya nanti malam aku kongkow sama teman?"

Ami menatap Akbar dengan ekspresi terkejut. Kekecewaannya ternyata terbaca oleh si brewok yang sedang menatapnya dengan lembut. "Dua minggu lagi aku seventeen." Ucapannya secara tidak langsung mengisyaratkan cukup umur.

"Gak sabar nunggu Ami punya KTP." Akbar terkekeh. "Tapi aku udah KTP duluan sama kamu, Cutie." Ia mengedipkan sebelah mata.

Ah Ibu, tolong....jantungku kelojotan!

Ami berteriak manja di dalam hati. Wajahnya berubah merona dan langsung ditutup dengan kedua telapak tangan. Membuat Akbar tertawa lepas.

"By the way, Ami mau kado sweet seventeen apa dari aku? Bilang aja jangan sungkan." Akbar berubah menatap serius.

Ice lemon dihabiskan untuk meredam gejolak jantung yang bertalu-talu tidak karuan. Ami merasa kini lebih baik. "Jangan kasih kado mahal lagi, Kak. Kan udah ngasih kado jam tangan. Belum juga sebulan. Aku mau kado seperti kataku dulu. Boneka Panda aja." Ia tersenyum meringis.

"Oke. Panda sama smartphone gini ya. Biar samaan." Akbar melirik ponselnya yang tersimpan di meja.

"Eh, jangan. Aku lagi nabung kok. Mau beli sendiri aja. Kalau dikasih, nanti yang di rumah bakal introgasi punya hape mahal dari siapa. Waktu dulu pernah ada anak kelas 12 ke rumah. Suka bawa oleh-oleh yang mahal-mahal. Pas datang keempat kalinya dia ngomong sama Ibu katanya suka sama Ami, pengen jadi pacarnya Ami. Ya sama Ibu ditolak. Kalau berteman boleh, kalau pacaran tidak diizinkan. Apalagi sekarang ada A Zaky yang posesif. Jadi, Kak Akbar harap mengerti ya." Jelas Ami dengan sorot mata penuh permohonan.

"Gini aja, tabungannya kurang berapa? Nanti aku tambahin. Ami yang beli hapenya. Aman, kan?" Akbar menaik turunkan alisnya. Ia semakin paham dengan pola didik di keluarga Ami.

"Ish, gimana ya?" Ami mengerjap-ngerjapkan matanya dengan senyum yang menampakkan kedua lesung pipi.

Akbar mencondongkan badan ke depan dengan kedua tangan terlipat di meja. Sehingga jarak lebih dekat dengan Ami. "Cutie, jangan pasang gestur begini ke teman cowok ya. Hanya padaku aja. Oke!"

Ami ingin bertanya alasannya kenapa. Namun tatapan Akbar yang tajam sampai menembus ke jantung, membuatnya sulit berucap. Hanya mengangguk sebagai jawaban.

Ponselnya yang berdering menyelamatkan Ami dari hipnotis yang menyerangnya. "Kak, aku tinggal dulu ya bentar. Teman-temanku mau pulang" Ia berpamitan usai mendapat telepon dari Ifa.

"Mi, kenalin dulu kita-kita sama A Zaky. Biar pulang makin happy. Punya kakak ganteng tuh pamerin dong." Ucapan Ifa diaminkan pula oleh Sonya.

"Hadeuh, kirain udah dikasih makan mah centil kalian musnah." Ami memutar bola matanya. Tak urung meminta ketiga temannya yang cekikikan itu untuk menunggu. Ia berjalan arah kursi Zaky yang sedang berbincang dengan Pak Bagja juga Gina.

"Aa, teman-teman pengen kenalan sama Aa. Bisa ikut aku bentar?" Ami bicara sejujurnya. Ia pun meminta maaf kepada Pak Bagja dan Gina karena mau membawa dulu Zaky.

Zaky mengikuti langkah Ami keluar gapura. Menyapa teman-teman sang adik dengan ramah dan menyimak orang per orang yang memperkenalkan namanya.

"Makasih ya udah datang." Ucap Zaky mengakhiri perkenalan. Karena ketiga temannya Ami akan pulang.

"Pengen difoto dulu, boleh ya A Zaky?" Sonya senyam-senyum sambil mengacungkan ponselnya. Dijawab Zaky dengan anggukkan.

"Mi! Hehe..." Sonya menyerahkan ponselnya sambil cengengesan.

"Ya Salam." Ami geleng-geleng kepala. Ia pasrah menjadi tukang foto lagi. Foto berdua, foto berempat. Terakhir, Ami melakukan selfie.

***

Malam mingguan Ami di rumah saja bersama Rasya yang ingin tidur dengannya. Zaky pergi hangout dengan teman-teman SMA. Sementara Baby Rayyan dititipkan ke Mami Ratna di rumah Enin. Karena Rama dan Puput menginap di hotel Seruni untuk quality time.

"Wadaw, si Sonya dan Ifa gercep posting di igeh. Hais, pake ngetag orangnya segala." Ami berbicara sendiri dengan bibir sewot. "Aduh, kenapa tadi gak moto kakinya aja ya, or tanpa kepala." Ia menggerutu karena hasil jepretannya bagus-bagus.

"Hm, lihat saja nanti senin. Postinganku bakal lebih menggemparkan jagat +62. Ahahaha." Ami merelakan jempolnya memberi like di postingan kedua temannya itu. Sambil ia menyiapkan ide caption yang pas untuk senin besok.

"Ate kenapa bicala sendili? Kenapa ketawa sepelti julig?" Rasya berhenti mewarnai gambar buaya. Lalu berguling mendekati Ami yang duduk selonjoran dengan bersandar di kepala ranjang. Dan mengintip layar ponsel Ate nya itu.

"Aa, tau jurig dari mana?" Ami berhenti mengamati foto-foto hasil jepretan Padma yang semuanya keren. Beralih atensi menatap Rasya dengan raut heran.

"Ate ke po." Rasya memeletkan lidahnya dan lalu bersembunyi di balik selimut sambil cekikikan.

"Ya Salam, kamu tuh anak siapa hah? Kenapa jailnya malah mirip aku!" Ami menggeram gemas. Menyingkap selimut dan menggelitik badan Rasya. Keponakannya itu pun tertawa-tawa.

Minggu menjelang siang, Puput dan Rama datang ke rumah Ibu usai check out. Datang bersama Akbar. Sekalian berpamitan akan pulang ke Jakarta. Jadilah perpisahan dengan makan siang bersama seluruh keluarga di gazebo.

[Aku pulang ya, Cutie. Jangan lupa kirim norek]

Karena tidak ada kesempatan berduaan dengan Ami, Akbar berpamitan ulang lewat chat begitu mobil melaju meninggalkan rumah Ibu Sekar. Rama menyetir menuju rumah Enin. Karena akan pulang sama-sama dengan grup Papi Krisna.

Ami: [Iya. Fii Amanilah, Kak 🙂]

Akbar: [Gombalannya mana?]

Ami: [Gak mood. Lagi KPBS, Kak]

Akbar: [Hm, apa tuh 🤔]

Ami: [Kepergian Panda Buatku Sedih 🤧]

Akbar menunduk untuk menyembunyikan senyum, menahan tawa. Tak ingin dua orang yang berada di depannya sampai terheran-heran. Ia gemas karena gombalan Ami membuatnya baper. Dan Cutie nya itu masih saja merahasiakan alasan memanggilnya Panda. Selalu saja menjawab, "Nanti dikasih tau pada waktunya."

Senin telah tiba. Waktunya kembali ke sekolah. Ami penuh semangat bersiap berangkat. Bertambah senang karena Zaky yang akan mengantarnya ke sekolah. Katanya, mumpung lagi di kampung halaman.

"Nanti Aa jemput lagi, Mi." Zaky menerima uluran tangan Ami yang mencium punggung tangannya.

"Aseek." Ami tersenyum lebar. Ia pun turun dari mobil yang berhenti di depan gerbang sekolah. Masuk ke dalam kelas, segerombalan murid perempuan mengelilingi meja Sonya. Mendengarkan si pemilik bangku yang menceritakan dengan heboh pertemuan kemarin dengan Coach Akbar.

"Amiiiii. Kok kita gak diundang sih. Kan pengen juga ketemu Coach Akbar." Yuma menjegal langkah Ami yang akan menuju bangku belakang.

"Alhamdulillah, gak salah aku gak ngundang banyak orang. Bisa heboh sama euforia kalian karena ketemu Coach Akbar." Ami melenggang santai melewati Yuma.

"Hais, si Ami tega bingit." Yuma mengerucutkan bibir. Bel masuk pun terdengar berbunyi.

"Guys, nanti jam istirahat cek igeh aku! Awas pingsan ya!" Ami cekikikan melihat teman-temannya yang menatap penasaran.

"Mi, emang mau posting apa?" Bisik Kia.

"Kalau dibocorin sekarang gak akan penasaran dong." Ami menaiki turunkan alisnya. Yang kemudian mendapat hadiah toyoran Kia di bahunya.

Bel istirahat berbunyi. Sebagian besar teman sekelas Ami sigap membuka ponsel begitu guru keluar. Apalagi kalau bukan penasaran dengan ucapan Ami.

"Arghhh. Amiiiii!" Sonya yang lebih dulu menjerit histeris. "Aduh, hareudang....hareudang." Ia berjingkrak-jingkrak heboh dan menatap Ami dengan tatapan tak percaya. Disusul yang lainnya ketularan menjerit-jerit. Sehingga membuat penasaran murid laki-laki. Ikut membuka media sosial.

"Prewed excercise." Begitu caption yang ditulis Ami pada sebuah foto pose 'Cheers' hasil jepretan Padma. Like terus bertambah dan kolom komentar mulai membanjiri.

"Ami...ini kayak beneran foto prewed. Menjiwai peran banget. Apa Coach Akbar gak akan marah liat postingan ini?" Tanya Kia. Ia berbeda dengan Ifa dan Sonya. Hanya menyimpan foto di galeri ponsel sebagai kenang-kenangan. Jarang update status, story, ataupun postingan.

"Udah izin dulu dong. Makanya aku berani upload." Ami tersenyum lebar.

"Mi, jangan selingkuhi aku dong!" Ozi mensejajari langkah Ami yang berjalan menuju kantin bersama Kia dan Ifa.

"Sehat, Zi?" Pertanyaan pendek Ami membuat teman-teman di belakang yang mengikuti, mentertawakan Ozi.

***

Sementara di Jakarta. Gita mengetuk ruang kerja Akbar. Bergegas mendorong pintu setelah mendengar perintah masuk dari bossnya itu. Ada Leo yang duduk di sofa menemani sang CEO. Beberapa berkas berserakan di meja.

"Pak Akbar harus cek igeh sekarang juga. Ada postingan dari orang yang bikin sensasi. Ini bisa jadi bahan gosip." Ucapan Gita yang bergabung duduk di sofa menimbulkan rasa penasaran Akbar dan Leo. Bersamaan meraih ponsel yang tergeletak di meja.

Akbar jarang membuka akun medsosnya. Seperti sekarang ini, sudah tiga hari tidak mengecek. Meskipun notif di layar atas terus menerus muncul karena mention dari akun lain. Ditambah DM yang jumlahnya bukan lagi ratusan tapi ribuan, lebih jarang dibukanya. Bukan tanpa alasan. Karena mayoritas yang mengirim pesan adalah dari wanita yang mengaku fans.

"Apa perlu aku layangkan somasi, Pak? Ini caption cewek meresahkan. Bisa jadi gosip." Sahut Gita yang melihat Akbar fokus menunduk menatap layar dengan ekspresi datar. Nada bicara Gita terdengar kesal. Sepertinya tidak mengenali Ami yang pernah bertemu di restoran Jepang. Karna dalam foto terlihat sangat cantik dan pangling.

"Gak usah, Gita. Biarin aja. Ini foto just for fun. Aku gak masalah. Makasih infonya." Akbar tidak memberi kesempatan Gita menyanggah. Ucapan tegasnya sudah cukup sebagai kode agar sang sekretaris keluar dari ruangannya.

Pintu ruangan Akbar sudah ditutup rapat lagi oleh Gita. Leo dan Akbar saling tatap. Dalam hitungan detik, sang asisten meledakkan tawa diiringi acungan dua jempol.

"An jirrrr. Ini siapa yang motret? Lo kasih bonus kagak? Dah lah cocok. Lo culik ke KUA, Bro! Si Ami dah pengen prewed tuh." Leo bersemangat mendukung. Menatap Akbar yang kini mesem-mesem dan masih betah menatap foto 'Cheers' nya. Ekspresi saling menatap penuh cinta. Tatapannya penuh kesungguhan dari hati. Entah dengan Ami. Entah sungguh-sungguh atau akting saja.

Akbar sudah simpan fotonya saat semalam Ami mengirimkan dan meminta izin akan diupload. Tapi kalimat caption si Cutie lah, yang membuat hatinya menghangat dan berharap prewed excercise itu terwujud menjadi nyata.

"Bar, tunjukkin ini foto ke Tante Mila biar gak ganggu gue terus. Nelpon cuma buat nanyain siapa kini cewek yang dekat dengan lo." Leo berubah menggerutu.

"Eh tapi kalau Tante Mila nanya gini ; 'Bar, pacarmu cantik. Kerja dimana?' Terus lo jawab; 'Masih kelas dua SMA, Mam.' Kira-kira, Tante Mila pingsan gak? Buahaha." Leo tidak bisa menahan tawa.

Akbar melemparkan bantal sofa tepat mengenai wajah Leo. Membuat sang asisten mengerem tawa dan mengangkat kedua jarinya.

Akbar sudah menyentuh ikon love di postingan Ami. Sejenak membaca berbagai komentar. Ada yang kaget, mengaminkan, yang menganggap candaan, termasuk juga yang nyinyir. Begitu jari netizen.

Waktu dua minggu terasa berlalu sangat cepat. Akbar kini sedang berada di London bersama Leo untuk urusan bisnis. Ia tidak lupa jika hari ini ulang tahun Ami. Perbedaan waktu tujuh jam antara London dan Jakarta, artinya ia harus menunggu jam dua dini hari waktu London, agar bisa mengirimkan ucapan selamat melalui chat bersamaan dengan kado yang akan datang diantar oleh kurir ke sekolah Ami sebelum jam istirahat pertama. Kado boneka Panda sesuai request si Cutie.

...****************...

Hellow Bestie,

Jika Ami akan dapat kado boneka Panda dari Akbar, akupun akan berbagi boneka Panda BAJC (Size XL Lho 😉) untuk readers tersayang melalui Give Away.

Silakan disimak siapakah yang akan memenangkan Give Away Panda BAJC :

Top Fans ranking 1,2, dan 3. Otomatis mendapatkan Panda BAJC.

Dua orang pemenang lainnya akan diundi oleh author di akhir cerita nanti.

Tonton 10 iklan setiap hari untuk mendukung AmBar. Maka readers terbanyak yang menonton iklan, akan mendapatkan hadiah Panda BAJC. (Author punya data yang akan dipantau tiap hari, jadi tak perlu Ss laporan). Ingat ya, yg nonton 10 iklan yang akan dicatat menjadi poin. (10 iklan\= 1 poin)

Jadi total hadiah 6 pcs Panda BAJC. Semangat mendukung. Siapa tahu, kali ini kamulah yang beruntung bisa memeluk Panda 😘

1
Aira Azzahra Humaira
mau dong traktiran nya mi
Aira Azzahra Humaira
pesonamu Amiii 🥰🥰🥰🥰
Aira Azzahra Humaira
ada aja km Amiiii
Aira Azzahra Humaira
🥰🥰🥰🥰
Aira Azzahra Humaira
inimah baca novel banyak faidah nya 🥰🥰🥰🥰
Aira Azzahra Humaira
hahhh dasar Ami
mamik sutarmi
Luar biasa
Aira Azzahra Humaira
pak bagja jadi bapak sambung nya ami kan
Aira Azzahra Humaira
ya Allah senyum terus baca novel ini biar awet muda 😄
Rona Ruta'illah
Luar biasa
Aira Azzahra Humaira
rezeki gak di duga ya mang
Aira Azzahra Humaira
hahhhh ini mah kak author nya pinter banget boleh dong belajar ☺
Aira Azzahra Humaira
adduh dagdigdug deh
Aira Azzahra Humaira
semangat baru 💪💪
Aira Azzahra Humaira
🤣🤣🤣🤣
Aira Azzahra Humaira
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Aira Azzahra Humaira
ah pokoknya terus semangat Thor
Aira Azzahra Humaira
ahhaayyy lg mikirin ayang ya
Aira Azzahra Humaira
Amiii 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Afidzah Faida Nurazmi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!