Farah meninggal karena dibunuh. Namun itu bukanlah akhir kehidupannya. Farah diberi kesempatan untuk hidup kembali sebagai siswi bernama Rasti. Siswi yang tidak lain adalah murid di sekolah suaminya bekerja.
Nama suami Farah adalah Yuda. Sudah memiliki dua anak. Hidup Yuda sangat terpuruk setelah kematian Farah. Hal itu membuat Farah berusaha kembali lagi kepada suaminya. Dia juga harus menghadapi masalah yang di alami pemilik tubuhnya. Yaitu menghadapi orang-orang yang sering membuli dan meremehkan Rasti. Sebagai orang yang pernah bekerja menjadi pengacara, Farah mampu membuat Rasti jadi gadis kuat.
Apakah Farah bisa membuat suami dan anak-anaknya mau menerimanya? Mengingat dia sekarang adalah gadis berusia 17 tahun. Lalu bagaimana nasib Rasti yang selalu diremehkan karena bodoh dan berbadan gemuk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 2 - Reinkarnasi
Andai bisa, Farah ingin memberikan banyak pertanyaan. Namun dia keburu kehilangan nyawa. Kini hanya kegelapan yang tersisa. Jasad Farah meninggal dengan cara mengenaskan di tengah jalan.
"Cuh! Rasakan itu!" Sebelum pergi, Rudi masih menyempatkan diri untuk menghina Farah dengan ludahnya. Lalu segera pergi meninggalkan tempat kejadian.
Usai merasakan sakitnya dihujam dengan pisau beberapa kali, Farah melihat kegelapan. Dia seolah berada di sebuah tempat tak berujung. Hanya ada warna hitam di sekelilingnya.
***
Bibir Farah bergetar. Dia melangkah maju. Bersamaan dengan itu sepercik cahaya muncul dari kejauhan. Tanpa pikir panjang, Farah mengikuti cahaya tersebut. Setelah tiba di sana, dirinya langsung terbangun dengan satu tarikan nafas panjang.
"Rasti! Akhirnya kau sadar, nak." Seorang wanita paruh baya langsung menyambut. Dia terlihat cemas.
"Rasti?" dahi Farah berkerut. Dia heran kenapa wanita itu memanggilnya Rasti.
Perlahan Farah merubah posisi menjadi duduk. Dia merasa aneh dengan badannya. Terasa berat dua kali lipat dibanding sebelumnya.
'Astaga, apa aku lumpuh?' batin Farah. Dia segera menyibak selimut. Alangkah terkejutnya Farah, ketika melihat kakinya berubah menjadi sepasang kaki yang gemuk.
Karena hal itu, Farah mengamati bentuk badannya sekarang. Benar saja, keadaan tubuhnya memang gemuk.
"Apa aku mengalami koma?" gumam Farah sembari memeriksa wajahnya.
"Tidak, Nak. Kamu hanya pingsan selama setengah jam. Kata dokter kau alergi kacang. Harusnya kau tahu itu! Kenapa kau nekat makan kacang?" sahut wanita paruh baya yang sejak tadi duduk di sebelah.
"Nak? Alergi kacang? Kau bicara denganku?" Farah yang masih belum sadar kalau dirinya sudah berada dalam tubuh orang lain, lantas bertanya.
Bukannya memberi jawaban, wanita paruh baya itu justru menggetok kepala Farah. "Kamu ya! Pintar banget aktingnya. Kau pikir alergi kacang bisa bikin orang amnesia?!" tukasnya.
"Kau bicara apa?" Farah semakin heran. Akhirnya dia memutuskan turun dari hospital bed. Dia berniat ke kamar mandi. Farah hendak melihat wajahnya sekarang.
"Mau kemana kamu?! Mau kencing?" tanya si wanita paruh baya seraya membawakan infus untuk Farah.
Mata Farah membuncah hebat tatkala melihat wajahnya sendiri. Sebab dia melihat wajah orang lain di pantulan cermin.
"Aaaarkkhhh!!!" Farah sampai berteriak karena merasa saking kagetnya.
"Apa yang terjadi kepadaku? Apa ini yang namanya rekomendasi?... Tunggu, maksudku reputasi? Ah... Aku lupa namanya." Farah menggaruk kepala sendiri. Dia tentu tahu mengenai reinkarnasi. Namun Farah tidak pernah percaya kalau hal itu bisa menjadi kenyataan. Dia bahkan tak bisa mengingat kata reinkarnasi di otaknya.
"Aku sepertinya berada dalam tubuh gadis muda. Namanya Rasti. Lalu dimana Rasti yang sebenarnya?" gumam Farah bertanya-tanya. Dia tentu tidak bisa menjawab itu. Kemungkinan terbesar sepertinya nyawa Rasti yang sebenarnya sudah melayang karena alergi.
Perlahan ingatan pemilik tubuh bermunculan dalam kepala Farah. Sekarang dia tahu bahwa dirinya berada di badan gadis remaja bernama Rasti Aradita. Gadis yang ternyata masih bersekolah. Farah bahkan bisa melihat bagaimana kehidupan Rasti di sekolah.
Hal yang paling menarik perhatian Farah adalah Rasti sering dibuli di sekolah. Baik secara verbal dan nonverbal. Itu semua karena badan gemuk dan kebodohannya dalam beberapa hal. Termasuk berteman.
Rasti adalah gadis yang sangat naif. Dia sering dipermainkan karena memiliki sikap terlalu baik pada orang lain. Di sekolah Rasti tidak mempunyai satu pun teman. Hanya teman masa kecilnya bernama Yoga yang selalu berada di sisi Rasti. Namun lelaki itu kini sudah jarang menemani Rasti karena sudah menjadi ketua osis di sekolah.
"Ah! Masalah remaja. Aku tidak mau menghadapi ini lagi. Ya Tuhan... Kenapa kau memasukkanku ke tubuhnya? Aku lebih baik berada di badan seorang wanita paruh baya." Farah menutup wajah dengan dua tangan. Dia tentu frustasi karena apa yang di alaminya akan terulang lagi. Apalagi masa sekolah di zaman sekarang tentu sangat berbeda dengan dahulu.
Ati ati yah ,jgn ampe kena jebakan betmen 😁