NovelToon NovelToon
Bilionaire Barista

Bilionaire Barista

Status: sedang berlangsung
Genre:Kaya Raya / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas / Healing
Popularitas:18.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah bermula dari seorang mahasiswa yang tiba tiba batal menikah, penyebab batal, tunangannya memilih membatalkan pernikahan karena mencintai pria lain dan sudah berselingkuh lama dengan pria itu.

Walau hatinya hancur, sang mahasiswa mengijinkan tunangannya pergi dan tentu saja tunangan nya langsung pergi dengan laki laki barunya tanpa mengetahui kalau sebenarnya dia salah memilih dan salah mengambil keputusan.

Alasannya karena sang mahasiswa yang di hina bukanlah mahasiswa dan pemilik kafe biasa, dia memiliki rahasia yang tidak pernah terbayangkan siapapun di belakang layar.

Genre : Urban, fiksi, komedi, drama, healing, psikologi, ceo.

100% fiksi ya, murni hasil pemikiran author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9

Melihat Liam tersenyum, Kyle pun tersenyum dan melipat lengan di dada sementara Luna yang melihat mereka terlihat penuh tanda tanya. Liam menaruh berkasnya di meja, ternyata isinya adalah bukti transaksi yang di lakukan Grace selama tiga bulan terakhir tanpa sepengetahuan Liam, seperti dia membeli gaun gaun bermerek yang mahal tanpa ada barangnya di rumah Liam, kuitansi pembayaran restoran mahal, liburan di atas kapal pesiar yang berharga 10 ribu dollar, hotel mewah tempat mereka melakukan “kegiatan” mereka bahkan down payment mobil yang di kendarai James waktu menjemput Grace pagi itu.

“Wow tiga bulan ini mereka sibuk sekali, semua ini bukti dia mencuri dari ku, aku bisa laporkan ini,” gumam Liam.

“Benar, tapi sebaiknya kamu bicara dulu dengan Robert dan Monica, aku sudah memberi pembukaan kepada mereka, tinggal kamu yang memutuskan,” ujar Kyle.

“Baik, aku telepon om Robert sekarang,” balas Liam.

Dia mengambil smartphone nya dan menelpon seseorang. Luna yang melihat semuanya, menoleh melihat Kyle yang duduk di sebelahnya,

“Um...om, maaf, boleh tanya ?” tanya Luna.

“Silahkan,” jawab Kyle singkat.

“Kenapa Liam tersenyum, bukankah dia kehilangan uang  banyak kalau di lihat dari daftar ini ?” tanya Luna sambil menunjuk berkas di meja.

“Hmm...uang segitu kecil bagi Liam, tapi aku tidak mau mengatakan apapun sama kamu, kecuali dia yang bercerita sendiri sama kamu, aku hanya bisa bilang, Liam bukan seperti yang kamu lihat dan dia bukan hanya barista di kafe ini,” balas Kyle tersenyum sambil menatap ke depan dan melipat lengan di dada.

Luna menoleh melihat Liam yang sedang menelpon dengan wajah berbeda dari sebelumnya, Liam nampak tenang dan bebicara tanpa emosi sama sekali, dia menceritakan semuanya secara terperinci dan detail tanpa ada yang tertinggal dari awal sampai akhir. Setelah menutup teleponnya, dia kembali menelpon seseorang. Setelah selesai, dia berdiri,

“Luna, hari ini kafe tutup saja, aku harus pergi,” ujar Liam.

“I..iya, aku akan pulang,” balas Luna.

“Hei Liam,” tegur Kyle.

“Kenapa om ?” tanya Liam.

“Sebaiknya kamu ajak dia, dia juga terlibat dan adiknya masih di sana walau pertunangan mereka batal, tentunya kita tidak bisa membiarkan dia ikut terseret kan,” jawab Kyle.

Liam berpikir sejenak, kemudian dia melihat Luna yang kebingungan karena tidak mengerti apa yang di bicarakan oleh kedua pria di dekat nya. Akhirnya Liam kembali duduk dan menatap Luna di depannya, wajah Liam yang sebelumnya nampak biasa saja, tiba tiba berubah menjadi serius seperti seorang pebisnis yang sudah berkecimpung di dunia bisnis selama puluhan tahun sampai membuat Luna sedikit grogi,

“Luna, aku akan menghancurkan mereka sekarang, kamu ikut aku, kita akan menjemput adik mu, tapi tolong rahasiakan semua ini, kamu paham,” ujar Liam.

“I..iya Liam,” balas Luna.

Liam kembali mengambil smartphone nya, dia langsung menekan nomor Monica kemudian meletakkan teleponnya di telinga,

“Monica, tolong minta Hardy menjemput ku, aku mau ke kantor, sekarang, minta om Robert tunggu di ruangan ku,” ujar Liam tegas.

“Siap bos, om Robert sudah siap di dalam ruangan anda,” balas Monica singkat.

Liam menutup teleponnya, dia menoleh melihat Kyle dan mengangguk, Kyle langsung memakai topinya dan berdiri, dia berjalan keluar kafe sambil membawa long coat dan memakai sarung tangan hitam nya. Liam berdiri dan berbicara kepada Johan, langsung saja Johan mengangguk kemudian berjalan keluar dari kafe. Setelah Johan keluar, Liam langsung menutup kafe kemudian kembali menghampiri Luna,

“Yuk, kita ganti baju dulu,” ajak Liam sambil menjulurkan tangannya.

“I...iya, tapi....ganti baju ?” tanya Luna bingung.

“Ikut saja naik dulu,” jawab Liam.

Liam mengajak Luna masuk keruang staff kemudian naik tangga sampai lantai tiga, tempat tinggalnya, ketika sampai mata Luna membulat dan mulutnya menganga, ternyata ruangan lantai tiga kafe nampak seperti apartemen mewah dengan perabot perabot seperti sofa, lemari, meja makan yang di design modern dan semua tertata rapi. Luna menoleh ke arah jendela dan melihat peralatan fitness lengkap menutupi dinding tepat di sebelah jendela. Kemudian dia menoleh melihat ke arah dapur yang nampak mewah dengan meja granit dan kompor tanam.

“Ini...hotel ?” tanya Luna.

“Bukan, ini rumah ku, ayo sini,”

Liam mengajak Luna ke kamarnya, tapi dia membuka pintu yang berada di sebelah kamarnya, “klik,” Liam menyalakan lampunya, mata Luna kembali membulat karena dia melihat deretan pakaian wanita mulai dari gaun mahal sampai blazer yang cocok untuk bekerja namun sangat mahal. Liam melangkah masuk ke dalam dan mengambil satu setel jas di sebelah kiri,

“I...ini lemari pakaian ?” tanya Luna.

“Yap, pilih aja mau pakai yang mana, ada baju pesta dan baju kantoran, semua milik nenek ku, ku rasa kamu muat kok, Grace tidak pernah mau menyentuh baju baju ini karena menurutnya sudah model kuno,” jawab Liam

“Bo...boleh ? beneran ?” tanya Luna.

“Tentu saja boleh, silahkan ambil dan ganti baju di kamar ku,” jawab Liam.

“Si..siapa kamu sebenarnya ?” tanya Luna sambil menatap Liam.

“Kamu akan tahu nanti,” jawab Liam.

Liam keluar dari lemari pakaiannya kemudian berjalan ke arah ruang tengah, dia mengganti pakaiannya di sana. Tak lama kemudian, Luna pun keluar dari lemari pakaian membawa satu setel blus beserta celana panjangnya kemudian masuk ke kamar Liam untuk mengganti pakaiannya, Liam yang sudah memakai jas hitam bergaris putih yang nampak mewah dengan kemeja putih ketat dan dasi hitam bergaris garis, duduk di kursi meja makan.

Tak lama kemudian, Luna keluar dari dalam kamar, mata Liam membuat melihat Luna yang mengenakan gaun panjang berwarna merah dengan cardigan menutupi kedua pundaknya dan mengenakan hak tinggi. Rambutnya di sanggul sehingga lehernya yang jenjang terlihat dan dia nampak sangat cantik,

“A..apa ?” tanya Luna.

“Hmm kamu cantik sekali,” jawab Liam tersenyum.

“Te..terima kasih,” balas Luna malu malu.

“Driiing,” smartphone Liam berbunyi, dia mengangkat teleponnya dan kemudian menutupnya, dia berdiri dan menghampiri Luna di depannya, kemudian dia langsung menggendong Luna dengan gaya princess,

“A..apa ? kenapa kamu menggendong ku ?” tanya Luna kaget.

“Karena susah kan kalau turun mengenakan gaun seperti itu, ayo, jemputan kita sudah tiba,” jawab Liam.

Dia berjalan menuruni tangga, Luna menatap wajah Liam yang tampan dengan rambut panjang yang tidak di ikat, “dug,” Luna memegang dadanya karena jantungnya berdegup kencang dan membuat wajahnya sedikit memerah karena malu. Setelah sampai di lantai satu, Liam menurunkan Luna, keduanya keluar dari ruang staff kemudian keluar dari kafe. Luna terkesiap karena melihat ada sebuah mobil sedan hitam panjang berhenti tepat di depan kafe.

Seorang pria berjas menghampiri Liam dan membantu Liam menutup teralis kafe nya, setelah itu dia kembali ke mobil dan membuka pintu belakang, Liam menggandeng tangan Luna mendekati mobil,

“Selamat siang tuan CEO,” ujar sang pria.

“Siang Hardy (menoleh melihat Luna) silahkan, wanita duluan,” ujar Liam.

Luna tertegun dan mematung, dia melihat Liam dari atas ke bawah kemudian ke atas lagi tepat di wajah Liam,

“CEO ?” tanyanya dalam hati.

“Hei, kenapa bengong ?” tanya Liam.

“Oh...iya, maaf,” jawab Luna.

Luna langsung masuk ke dalam dan duduk membelakangi pengemudi, Liam menyusul masuk kemudian duduk di seberang Luna. Di sebelah Liam nampak sebuah map coklat tergeletak di kursi, “klek,” Hardy sang pengemudi masuk ke dalam kursi pengemudi kemudian dia menoleh ke belakang,

“Tuan CEO, ada titipan dari ibu CSO (chief strategic officer),” ujar Hardy.

“Oh baik, apa bu Monica ada di kantor ?” tanya Liam.

“Bu CSO sedang berada di rumah sakit tuan, dia sedang berbicara dengan direktur utama, CEO dari Langdon and Co lawfirm sudah standby di kantor,” jawab Hardy.

“Baiklah, ayo kita ke kantor,” balas Liam.

“Baik tuan,” balas Hardy.

Mobil pun berjalan, Liam mengambil map coklat di sebelahnya dan mulai membukanya, matanya bergerak gerak membaca isi berkas di dalamnya, senyum sinis pun terlihat di wajahnya, kemudian dia menoleh melihat Luna yang tertegun dan merasa canggung di depannya,

“Luna, lihat ini,” ujar Liam sambil menunjukkan selembar kertas berisi lembar kerja (spread sheet) pendataan keluar masuk uang milik rumah sakit.

Luna mengambilnya, ada beberapa data yang di lingkari oleh tinta merah dengan jumlah yang besar di sebelah kanan nya. Luna kembali melihat Liam,

“Apa ini Liam ?” tanya Luna.

“Ini bukti kalau calon mertua mu, Brandon William menggelapkan uang di rumah sakit milik ku, Brandon William bukanlah pengusaha atau pemilik perusahaan besar, dia penipu yang bekerja sebagai direktur utama di rumah sakit milik ku,” jawab Liam.

Wajah Luna langsung kaku seketika, matanya membulat dan mulutnya menganga karena kaget mendengar ucapan Liam, “kresssk,” tanpa sadar tangannya mengepal dan meremas kertas yang di pegangnya. Liam memegang kedua tangan Luna yang gemetar,

“Sekarang kamu tahu kan, bukan cuma aku, ayah mu juga di tipu oleh dia dan bersyukurlah pertunangan kalian batal,” ujar Liam.

“Aku tahu...pantas James terlihat sombong, suka merendahkan orang lain dan menganggap semua orang di bawahnya, ternyata dia memiliki uang karena melakukan semua ini bersama ayahnya dan bukan bekerja jujur...benar benar menjijikkan,” ujar Luna geram.

“Benar dan bodohnya Grace tertarik dengan gaya James yang suka menghambur hamburkan uang,” balas Liam.

“Grace tahu soal kamu ?” tanya Luna.

“Tidak, aku tidak percaya dengan dia, semua barang di rumah ku dia yang membeli nya, tapi aku berencana memberi tahu dia kalau kita sudah menikah, untung saja tidak jadi menikah,” jawab Liam tenang.

Luna terdiam, dia menatap Liam yang duduk dengan santai sambil melipat kakinya di atas dan tangan menopang dagunya yang sedang melihat keluar jendela,

“Ke..kenapa kamu memberitahu ku dan terbuka tentang dirimu ?” tanya Luna perlahan.

Liam menoleh melihat Luna dan menatap nya seakan akan mempelajari wajah Luna di depannya,

“Pertama karena kamu terlibat, kedua kamu juga di sakiti oleh orang yang menyakiti ku dan ketiga kamu harus tahu kebenaran tentang tunangan mu itu,” jawab Liam.

“Sudah batal kan, papa menyuruh ku pulang untuk di tunangkan dengan orang lain demi perusahaan nya dan aku tidak mau pulang, begitu juga dengan Laura,” balas Luna.

“Ya, aku sudah menduga itu, aku akan membantu kalian berurusan dengan ayah kalian, hitung hitung aku berterima kasih karena kamu dan Laura mengirim pesan pada ku yang mengatakan kalau Grace mencuri dari ku waktu itu,” balas Liam tersenyum.

Luna terdiam, dia meremas remas tangannya sendiri dan terlihat sangat grogi, sesekali dia mencuri melihat Liam yang sedang menoleh melihat keluar jendela.

1
Was pray
liam sering kurang mengantisipasi setiap tindakannya dan kejadian yg menimpanya sehingga musuh2nya mudah mencundanginya
Was pray
liam kan orang kaya dan cerdas kenapa di kafe gak ada penjaganya? aneh gitu lho ..
Sutono jijien 1976 Sugeng
keren menurut ku suka dgn cerita seperti ini
Mobs Jinsei: terima kasih kak
total 1 replies
mummy_aling
Luar biasa
Was pray
terlalu gampang dan terlalu mudah hati liam menilai seseorang,dan hati liam gampang terpesona sama cewek, jadi ya wajar ditinggalin grace, krn terlalu cepat hati menjatuhkan pilihan tanpa pertimbangan yg masak, kamu tipe cowok mudah move on tapi mudah juga pindah ke lain hati liam
雅那
ɯαԋ ʂҽɾυ ʂҽɾυ....
αყσ ƚɾιρʅҽ ʅ ʅαɳʝυƚƙαɳ...
雅那
υԋυιιιι ɳιƙαԋιɳ 22 ɳყα αԋԋԋԋ
Dewiendahsetiowati
pusing ya Liam karena sama2 cantiknya
雅那
ƚԋσɾ αραƙαԋ ʅαυɾα ԃαɳ ʅιαɱ αƙαɳ ʝαԃι ραʂαɳɠαɳ ƚԋσɾ
雅那
υɠԋ ƚҽɾɳყαƚ ʂι ʝαɱҽƚ ʝαɱҽʂ ιƚυ ʂυԃαԋ ρυɳყα ƚυɳαɳɠαɳ ƈƙƈƙƈƙƈƙ
雅那
ʂҽɱαɳɠαƚ ԃαʅαɱ Ⴆҽɾƙαɾყα αυƚԋσɾ, ʂҽԋαƚ ʂҽʅαʅυ Ⴆιαɾ Ⴆιʂα υρԃαƚҽ ƚҽɾυʂ
Mobs Jinsei: terima kasih atas dukungan nya kak /Pray/
total 1 replies
雅那
ʂҽɱσɠα ʂҽƚҽʅαԋ ιɳι ʂҽɱυα Ⴆυƙƚι ƚҽɾυɳɠƙαρƙαɳ ԃαɳ ʂι ɠɾҽƈҽ ԃι ƚυɳƚυƚ ԃαɳ ԃι ρҽɳʝαɾαƙαɳ
雅那
ʂҽɱαɳɠαƚ ʅιαɱ
Adri Pratama
keren thor, semangat ya
Mobs Jinsei: makasih kakak dukungannya
total 1 replies
雅那
ɱαɱριɾ ƚԋσɾ
ʂҽɱαɳɠαƚ υρ ɳყα ƚԋσɾ
Mobs Jinsei: makasih kaka support nya
total 1 replies
Ricky Adhitya
apa tuh yang kebesaran 🗿
Aqlul /aqlan
siip...lanjutkan...mantap
Zahra An
waduh itu Liam di kata katain gitu yaa dasar komentar nya....
Zahra An
semangat kak buat novelnyaa😁
Mobs Jinsei: siap, makasih dukungannya kak /Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!