NovelToon NovelToon
Dekapan Hangat Mantan Mafia

Dekapan Hangat Mantan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.3k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

"Daripada ukhti dijadikan istri kedua, lebih baik ukhti menjadi istriku saja. Aku akan memberimu kebebasan."

"Tapi aku cacat. Aku tidak bisa mendengar tanpa alat bantu."

"Tenang saja, aku juga akan membuamu mendengar seluruh isi dunia ini lagi, tanpa bantuan alat itu."

Syifa tak menyangka dia bertemu dengan Sadewa saat berusaha kabur dari pernikahannya dengan Ustaz Rayyan, yang menjadikannya istri kedua. Hatinya tergerak menerima lamaran Sadewa yang tiba-tiba itu. Tanpa tahu bagaimana hidup Sadewa dan siapa dia. Apakah dia akan bahagia setelah menikah dengan Sadewa atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

Sadewa terdiam dan semakin menggenggam tangan Syifa. "Bukan, aku benar-benar ingin hidup bersama kamu, terlepas dari semua kesalahan itu."

Syifa hanya terdiam. Dia bisa melihat ketulusan Sadewa, tapi dia ingin tahu semuanya tentang Sadewa, hingga tidak ada yang dia sembunyikan sedikitpun darinya. "Ceritakan semuanya yang masih Mas Dewa simpan. Aku ingin tahu, agar tidak ada lagi rahasia di antara kita. Daripada aku mendengar dari orang lain, itu jauh lebih menyakitkan."

Sadewa berdiri dan membuat dua gelas susu hangat terlebih dahulu.

Syifa yang melihat hal itu akan berdiri tapi Sadewa melarangnya.

"Kamu duduk saja." Setelah membuat dua gelas susu hangat itu, Sadewa meletakkannya di atas meja ditemani roti selai. "Lain kali biarkan bibi saja yang memasak ya."

"Tapi aku suka memasak." Syifa mengambil segelas susu itu lalu meneguknya hingga tersisa setengah gelas.

"Ya sudah, tapi jangan memaksakan diri dan biarkan bibi tetap membantu kamu."

Syifa hanya menganggukkan kepalanya. Dia menunggu Sadewa bercerita.

"Kamu mau tahu tentang hidupku yang mana? Mau aku ceritakan dari awal?" Sadewa menggeser kursinya dan semakin mendekat. Bahkan setengah badannya condong ke Syifa. Dia tahu, Syifa pasti punya pemikiran tenang dan bisa menilai ketulusan seseorang.

"Semua."

"Oke. Ibuku dulu adalah korban dari Martin, ayahku. Ibuku melarikan diri karena takut hidup dengan orang kejam seperti ayahku. Ternyata ibuku hamil dan lahirlah aku. Selama 19 tahun, aku dibesarkan ibuku seorang diri. Selama 19 tahun juga aku selalu diajarkan kebaikan dan taat beribadah. Tapi semua itu hilang sejak ibuku meninggal. Ayah menemukanku. Aku berusaha kabur, tapi aku justru menyebabkan mobil keluargamu kecelakaan." Kemudian Sadewa terdiam. Dia masih ingat betul kecelakaan itu. Apalagi melihat tatapan Syifa yang menatapnya sayu saat itu, dia tak bisa menolongnya.

Sadewa menghela napas panjang untuk menenangkan dadanya yang terasa sesak. "Sejak saat itu, aku menjadi bagian dari klan ayah. Aku menindas yang lemah, bahkan membunuh. Rasanya sangat menyakitkan tapi aku terus dipaksa melakukannya hingga aku menjadi pemimpin naga hitam. Banyak tindak kriminal dan kejahatan di dalamnya tanpa bisa dituntut hukum karena klan itu punya dukungan dari salah satu instansi penegak hukum di negara ini. Hingga akhirnya, Ayah meninggal karena dibunuh, barulah aku bisa keluar dari dunia itu. Aku meninggalkan semua harta dan kedudukan ayah yang diwariskan padaku. Kamu tenang saja, harta yang aku miliki sekarang dari kerja yang halal."

Syifa hanya terdiam. Ada luka di dalam hati Sadewa yang sampai sekarang sepertinya belum sembuh. "Pasti sangat menyakitkan Mas Dewa melakukan apa yang tidak ingin dilakukan."

"Aku minta maaf, benar-benar minta maaf sudah membuat hidupmu seperti ini." Sadewa menggenggam kedua tangan Syifa. Beban di hatinya akhirnya berkurang setelah menceritakan semuanya pada Syifa.

"Iya, ini sudah takdir. Aku tidak menyalahkan Mas Dewa. Hanya saja, aku kecewa kalau Mas Dewa menikahiku hanya karena merasa bersalah. Aku tidak pernah merasakan cinta yang tulus lagi setelah kedua orang tuaku meninggal."

Sadewa tersenyum mendengar kalimat Syifa. Dia sangat mengerti bagaimana perasaan Syifa karena dia sendiri juga tidak pernah merasakan cinta yang tulus lagi setelah ibunya meninggal. "Aku sudah jatuh cinta sama kamu sejak pandangan pertama. Aku lega, akhirnya tidak ada lagi yang aku sembunyikan dari kamu."

Akhirnya Syifa tersenyum. Dia kini membalas genggaman tangan Sadewa. "Ada satu hal lagi yang harus Mas Dewa tahu, sebenarnya mobil yang dikemudikan ayahku saat itu remnya sudah blong. Sepertinya ada yang sengaja memutusnya tapi aku tidak bisa mengusutnya. Seandainya saja mobil ayahku tidak bermasalah, pasti tidak akan melaju sekencang itu dan Mas Dewa pasti bisa kabur."

Sadewa memeluk Syifa. Dia mengusap punggungnya dengan lembut. "Seperti yang kamu katakan sebelumnya, ini semua sudah takdir. Sudah jalannya kita bertemu, meskipun setelah itu kita sama-sama hancur. Sekarang, saatnya kita memperbaiki semuanya."

Syifa hanya tersenyum merasakan kehangatan pelukan itu.

"Syifa, sekarang aku sudah punya tujuan hidupku, yaitu kamu. Kita sudah membentuk keluarga yang baru. Aku pasti akan selalu menjaga keluarga kecil kita." Sadewa meregangkan pelukannya dan semakin menatap Syifa. Dia mendekatkan wajahnya tapi Syifa menunduk dengan pipi yang merona.

"Syifa, apa tawaran kamu semalam masih berlaku?"

Syifa hanya tersenyum kecil. Dia berdiri dan berjalan meninggalkan Sadewa.

"Syifa. .." Sadewa berdiri dan menyusul langkah Syifa.

"Bibi, tolong siapkan makanan ya," suruh Dewa sebelum menaiki tangga menuju kamarnya.

"Baik, Tuan."

Kemudian Sadewa menaiki tangga sambil menghubungi Hendri. "Hendri, kamu urus kantor untuk hari ini dan jangan hubungi aku jika tidak ada masalah penting." Hanya itu yang dikatakan Sadewa pada Hendri, lalu dia memutuskan panggilannya. Meskipun Syifa tidak menjawab, dia tahu kemana langkah Syifa pergi.

1
Mustarika
semoga sadewa tau dg rencana lima..ya thor
Mustarika
ada karmanya gk thor untuk wahyu...jahat dan tampak jd orang,jd geram
Mustarika
kasianlh syifanya kk thor
Mustarika
ayo syifa, sadewa jodoh mu,kata othor/Shame//Smile/
Mustarika
ayo sadewa perjuangkan gadismu
Mustarika
kta mampir kk
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
pada Arlan
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
ngarep 😏
Maulana ya_Rohman
tambah lagi bab nya thor.... 😟😟😟...
kan pengen doubel bab gitu😊😊😊
Suren
mantap Syifa dan Sadewa hrs saling percaya,cari kebenarannya baru bertindak..good 👌👍
Maulana ya_Rohman
emang boleh,,, emang bisa begitu🧐
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
sabar Dewa 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Syifa sudah jadi incaran musuh" mu Dewa 🥺
Maulana ya_Rohman
dah menjadi resiko nya... .
semoga saling percaya dan saling menjaga... pondasi yang utama...
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Arlan merasa tidak bersalah sama sekali 🥺
+1
hue.. al takut baca dari awal 😭
Nurul Hilmi
lanjut thor
Nisa Naluri
bodoh klo sampai percaya
Shee
perasaan baru baca dh abis aja, yang panjang kak kalau bisa doble up😁
Shee
dewa jangan percaya, tanya dulu yang bener sama syifa. jangn mudah terprovokasi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!