Semalam Bersama Hidden Rich

Pagi harinya Elster bangun dan saat membuka matanya dia tidak melihat Egg di tempat tidur nya.

Sontan hal itu membuat Elster panik, Elster langsung mencuci wajahnya ke kamar mandi dan dia mencari-cari Egg.

"Apa suster melihat putra saya?" tanya Elster sangat panik.

"Pasien di bawa jalan-jalan oleh Papa nya nyonya" jelas suster itu yang memang melihat Egg.

Dan kenapa suster mengenal Egg, karena Egg adalah pasien lama yang sudah hampir dua tahun selalu bulak balik ke rumah sakit.

Mendengar penjelasan suster Elster langsung bergegas berjalan ke lift, dan saat akan masuk lift dia tak sengaja berpapasan dengan Daniel dan Jourdy.

"Wajah mu kenapa El?" tanya Daniel.

"Aku sedang mencari Egg" balas Elster.

"Tidak, tapi Egg pergi bersama siapa?" tanya Daniel lagi.

Tapi Elster yang buru-buru tak menjawab, dia langsung masuk ke dalam lift meninggalkan dua Dokter muda yang menatap nya bingung.

"Apa Egg benar-benar hilang?" tanya Jourdy.

"Seperti nya tidak" balas Daniel kembali melangkah.

"Kau tau Egg di bawa oleh siapa?" tanya Jourdy.

Membuat Daniel melirik Jourdy dengan tatapan aneh nya.

"Jangan bilang kau menyukai Elster" tebak Daniel.

Jourdy mendengar ucapan Daniel menggelengkan kepalanya.

"Aku hanya khawatir, dia pasien mu dan sedang sakit" jelas Jourdy apa adanya.

"Benarkah?" tanya Daniel.

"Ya, lagi pula aku tidak percaya pernikahan" jelas Jourdy sambil berjalan lebih cepat.

What?.

"Kau serius?" Daniel harus melangkah lebih lebar lagi untuk bisa sejajar dengan Jourdy.

Jourdy hanya mengangguk sebagai jawaban lalu masuk ke dalam ruangan nya.

Daniel masih diam, dia tak mengerti kenapa orang-orang di sekitarnya memiliki kehidupan yang rumit.

"Mereka terlalu banyak drama dalam hidup" gumam Daniel sambil berjalan terus ke ruangan nya.

Sedangkan Elster dia akhirnya melihat Egg yang sedang bersama Glenn di taman.

Elster berjalan dengan terburu-buru, dia mendekati dua laki-laki berbeda generasi di depan nya itu.

"Kenapa kau membawa nya?" tanya Elster marah.

Glenn mendengar suara Elster tersenyum, dan itu semakin membuat Elster geram.

"Egg butuh udara segar" jelas Glenn.

"Mami kenapa bangun?" tanya Egg menatap Mami nya.

"Sayang, lain kali kalau mau keluar bangunkan Mami, jangan seperti ini lagi Oke" ucap Elster mencium pipi putra nya.

Glenn menghembuskan nafasnya panjang.

"Dia putra ku juga, kau berbicara seolah dia pergi dengan penculik" kata Glenn sedikit kesal.

Tapi Elster mengabaikan nya, dan hanya fokus pada Egg yang duduk di kursi roda.

"Kamu sudah makan sayang?" tanya Elster.

"Ya Mam, Papi menyuapi ku sup" balas Egg.

"Apa enak?" hanya Elster duduk di bangku agar bisa mensejajarkan dengan sang putra.

"Lumayan, tapi tak seenak buatan Mami" sahut Egg cepat.

Elster tersenyum lalu perhatian ketiga nya jatuh pada anak laki-laki yang berlari sambil di kejar-kejar oleh ibu nya.

Egg melirik Elster dan Glenn, lalu melihat kaki nya yang di kursi roda.

"Mami Papi apa aku akan bisa berlari lagi?" tanya Egg.

"Tentu sayang, nanti Papi akan membelikan banyak bola dan kita akan main bola di lapangan besar" jelas Glenn.

"Benarkah?" tanya Egg semangat.

"Hem, itu pasti sayang" sahut Glenn lagi.

"Egg sebenarnya bisa berdiri tapi tidak lama karena dia mudah kelelahan" jelas Elster pelan.

"Lalu untuk apa kau memakaikan nya kursi roda?" tanya Glenn pelan.

Elster melihat Egg yang masih fokus pada anak laki-laki itu.

"Tentu saja saja karena aku menyayangi nya, dia tidak boleh kelelahan aku tak mau penyakit nya kambuh, kau tak akan tau rasanya saat melihat anak yang kita besarkan dengan penuh perjuangan menangis merasakan sakit, semua itu hanya aku yang tau" Elster berkata sambil mengeluarkan air matanya.

Glenn melihat itu langsung memeluk Elster, tapi langsung di tolak Elster karena dia merasa Glenn hanya mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Jangan berontak, aku tau perasaan mu maka dari itu aku akan membuat kalian bahagia, mulai detik ini kalian tak akan merasakan sakit ataupun sedih lagi, percaya padaku" kata Glenn sambil menatap Elster.

Elster tak menjawab, dia memilih membawa Egg memutari taman rumah sakit setelah itu mereka pun kembali ke ruangan Egg karena Egg harus di periksa.

Untuk oprasi nya akan di lakukan siang ini, dan Elster sangat berharap semuanya lancar tanpa ada kendala.

"Kau mau kemana?" tanya Elster saat melihat Glenn yang berdiri.

"Kenapa? kau mau ikut?" tanya Glenn.

"Aku tanya kau mau kemana Glenn" Elster mengulangi pertanyaan nya.

"Aku akan ke apartemen, ada sesuatu yang harus aku ambil" balas Glenn.

Glenn melihat Elster yang diam, dia mendekati Elster dan duduk di samping Elster.

"Apa kau takut aku pergi lagi?" tanya Glenn memegang dagu Elster.

Tapi dengan cepat di tepis oleh Elster.

"Aku hanya takut kau kabur sebelum memberikan sumsum tulang belakang mu, hanya itu" tegas Elster.

"Kau yakin tak takut kehilangan ku lagi?" tanya Glenn lagi.

Dan langsung mendapatkan lirikan tajam dari Elster.

"Aku sudah terbiasa sendiri, dan aku hanya butuh Egg untuk menenami ku bukan kau ataupun yang lain nya" ketus Elster.

"Ck, sombong sekali nona ini, lihat saja aku pastikan benih ku yang kali ini akan menjadi adik Egg" kata Glenn sambil berdiri.

"Kau memang bajingan" geram Elster.

"Ya, tapi bajingan ini selalu diberkati untuk membuat mu hamil, bagaimana lagi kau juga tak pernah menolak kan?" Glenn tersenyum penuh kemenangan.

Elster tak menjawab, dia memilih membuang muka nya ke samping karena kesal dan melihat itu membuat Glenn gemas dan langsung memberikan kecupan di pipi Elster.

"Sorry membuat mu marah, tapi jujur saja aku suka saat kau marah karena kau terlihat lebih cantik" bisik Glenn dan setelah itu dia keluar dari ruangan Egg dengan senyuman nya.

🌹

Jangan lupa like coment and vote ya kak❤🤗🙏