Ada yang bilang hidup memberikan seseorang kesempatan kedua...
Namaku Hana Kurniawan. Dalam novel ini, aku sebenarnya sosok antagonis karena awalnya aku memang memiliki watak yang jahat. Kenapa aku menyebut diriku jahat? Itu karena aku rela melakukan apapun demi mendapatkan orang yang aku cintai walau sampai harus melenyapkan orang lain.
Tapi pada akhirnya aku tersadar bahwa yang aku lakukan itu salah. Aku memutuskan untuk membunuh diriku sendiri daripada harus di penjara karena ulahku sendiri. Tapi, sebelum aku meregang nyawa, aku berharap agar Tuhan memberikanku kesempatan untuk bisa hidup lagi.
Dan...
Tuhan ternyata mau memberikanku kesempatan kedua untuk bisa hidup kembali. Maka kesempatan itu tidak akan aku sia-siakan. Aku akan menjadi orang yang lebih baik, dan tidak akan terobsesi pada pria bernama Louis Cullen lagi.
Dialah orang yang sudah membuatku menjadi orang jahat. Dan di kehidupan kedua ini, aku akan berubah. Aku tidak akan mendekatinya lagi..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La-Rayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Louis dan Sonia
Hana mengingat dengan jelas dari kehidupannya yang sebelumnya, melalui kerjasama bisnis inilah yang membuat Louis dan Mira bisa menjadi dekat satu sama lain. Kerja sama mereka ini tersebar di seluruh berita. Banyak orang melihat mereka sebagai pasangan yang serasi, karena bagaimanapun Mira bukan hanya wanita yang pintar tapi dia juga wanita cantik dan menjadi pasangan yang serasi bagi raja dari dunia bisnis, Louis Cullen.
Kerjasama mereka itu menjadi sangat hebat dan kedua perusahaan mendapat keuntungan yang besar. Tidak heran Mira mendapatkan perhatian dari Louis.
Ada perasaan insecure di dalam diri Hana. Seberapa banyak pun dia mengatakan bahwa dia tidak akan berada di antara mereka berdua, tapi dia berbohong pada dirinya sendiri jika dia mengatakan bahwa dia siap untuk melepaskan Louis. Bagaimanapun dia tetap saja belum siap.
"Ayo kita mulai kerjasama ini. Hana siapkan kontraknya." Ucap Louis.
Hana pun mengangguk. Kemudian Mira berdiri dan mengangkat tangannya ke arah Louis.
"Baiklah, senang berbisnis dengan anda Pak Louis." Ucap Mira.
Louis mengangguk dengan menerima tangan Mira sebagai jabat tangan yang formal.
"Senang juga berbisnis denganmu Nona Mira." Balas Louis.
Setelah itu Mira meninggalkan ruangan Louis. Di depan pintu ruangan Louis, Mira berdiri dengan kemarahan yang ada di tatapan matanya.
"Sialan kau Hana." Ucapnya.
...****************...
Di dalam ruangan Louis...
Louis tengah membahas tentang apa yang terjadi dengan pria yang tewas saat diintrogasi oleh mereka kala itu.
"Jadi, apakah kau sudah mendapatkan hasilnya?" Ucap Louis kepada adiknya Lucas.
"Iya, kelihatannya chip itu diinstal di dalam kulit dan di belakang telinga pria penghianat itu. Seseorang mungkin saja melacaknya melalui chip yang diinstal di dalam pria brengsek itu saat kita mengintrogasi dirinya dan karena itu sebelum dia bisa menjawab siapa orang dibalik semua kekacauan ini, seseorang pasti sudah mengaktifkan chip itu untuk melepaskan racun yang membuat pria itu tewas. Kita tidak bisa menyelesaikan semua ini sekarang." Ucap Lucas dengan tatapan mata yang dingin.
"Kelihatannya seseorang yang sangat berkuasa berada di balik semua ini dan dia mengincar formulanya. Kita harus lebih mengetatkan keamanan lebih dulu dan yang paling penting di antara semuanya adalah kita haris menemukan siapa orang yang membuat chip seperti itu." Ucap Louis.
"Sudah dimulai kakak." Balas Lucas yang tiba-tiba menyeringai "kelihatannya setelah begitu lama, kita akhirnya mendapat sesuatu yang menarik. Musuh kita ini memang sangat menarik." Lanjut Lucas.
"Berapa lama lagi kau akan bersembunyi." Ucap Louis.
...----------------...
Sudah satu minggu sejak Sonia mulai melakukan pemotretan di Cullen Enterprise. Banyak orang terpesona dengan bagaimana cantiknya Sonia. Itu semua terlihat dalam kostum yang dia gunakan seolah kostum itu hanya dibuat untuk dirinya.
Sonia merasa senang karena dia tidak perlu melihat wajah Lucas. Tapi rasa senangnya itu hanya bertahan sebentar karena dia tidak menyadari bahwa Lucas selalu melihatnya sejak hari pertama dia melakukan pemotretan.
Dengan semua pemotretan cantik yang dia lakukan, obsesi Lucas terhadap dirinya semakin kuat. Perasaan ingin memiliki Sonia dalam diri Lucas semakin besar untuk dirinya.
Saat ini Sonia tengah berada di dalam ruang kerjanya. Dia tengah mengganti pakaiannya. Dia sudah selesai melakukan pemotretan terakhirnya.
Saat dia mencoba untuk membuka resleting gaun yang dia gunakan, sebuah tangan datang dan membantunya untuk membuka resletingnya. Sonia melihat ke arah cermin untuk melihat orang itu, dan ternyata orang itu tidak lain adalah Lucas.
"Kau? Apa yang kau lakukan di sini? Beraninya kau masuk ke dalam." Ucap Sonia memberikan tatapan mematikan kepada Lucas.
Bersambung...
bukannya itu jabatan yg ckup tinggi