Niel Vilet adalah seorang pangeran dari kerajaan Loginia yang memiliki reputasi buruk sepanjang kerajaan berdiri, hanya dalam masa menjabatnya 3 tahun sebagai raja, dia telah memicu pemberontakan terhadapnya yang dipimpin oleh empat pahlawan reformasi yang terdiri dari pahlawan pedang, tombak, perisai dan gadis suci.
Keempatnya berhasil membunuhnya setelah menggabungkan seluruh kekuatan dalam peperangan panjang, dalam penyesalan itu Niel berharap bisa mengulang kembali semuanya dari awal hingga akhirnya dia menyadari telah kembali ke sosoknya di masa lalu 10 tahun yang lalu. Di kesempatan keduanya ia ingin menghindari eksekusinya dengan berbagai cara yang dapat ia lakukan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isekai Fantasy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23 : Masalah Ras Siren
Setiap bahan makanan telah dibagikan ke setiap rumah yang cukup hingga dua Minggu ke depan, bukan berarti semua orang di sini miskin pada dasarnya apa yang aku berikan adalah sejenis bonus tertentu untuk mereka, mereka sudah bekerja selama ini dan mendapatkan upah yang layak, hanya untuk menjalani kehidupannya aku yakin mereka sudah menabung banyak dalam menghadapi musim dingin ini meskipun aku tidak membantu.
Saat ini aku mengunjungi distrik dark elf yang kebetulan sudah menyelesaikan acara bersih-bersih salju sebelum siang datang.
Sesuai yang diharapkan dari mereka, dark elf selalu hidup di lingkungan keras karenanya hal semacam ini bukan apa-apa bagi mereka, dark elf sering dimusuhi karena mereka memiliki sikap kasar dan kecenderungan melihat ras lain dengan sinis namun di tempat ini aku sama sekali tidak melihat itu.
Bahkan saat ini aku bermain dengan anak-anak mereka membuat sesuatu dari tumpukan salju.
Istana salju sesuatu yang terlalu biasa jadi yang aku buat saat ini adalah patung salju Anna dengan penampilan seksi. Semua anak berbinar dengan cara mereka sendiri.
Dibandingkan Lime sebagai kepala suku sebelumnya Anna memiliki popularitas jauh darinya, anak-anak selalu mengaguminya sebagai seorang teladan yang menjadi punggung mereka yang harus diikuti.
Ketika aku ketahuan bahwa aku membuat patungnya aku minta maaf pada Anna, mereka anak-anak jadi mereka tidak mengerti arti keseksian dari tubuh seorang wanita meski begitu tetap saja yang aku lakukan memiliki pengaruh buruk.
"Maafkan aku."
Sebagai ucapan maaf aku telah diseret untuk melakukan patroli di dalam kota ini, saat ini Gilbert bertugas berpatroli di luar kota dan Agil di atas tembok, besok mereka sudah mulai melakukan rotasi bergiliran selama seminggu sekali. Mirip seperti kerja shift atau sebagainya.
Yang ada di atas tembok tidak akan selalu berada di sana maupun sebaliknya dengan yang ada di luar ataupun di dalam kota, untuk hari libur mereka diberikan hari berbeda dengan ketentuan selalu ada yang bekerja di kota ini.
Anna membaca berkas keluhan yang dikirim oleh beberapa orang pada Keysa yang selanjutnya dia harus mengatasinya.
"Ada apa?"
"Masalah ini cukup sulit?"
Aku sedikit penasaran dengan itu dan Anna menjelaskan ini adalah protes terhadap ras Siren dalam berpakaian, dikatakan mereka selalu mengumbar kulit mereka di tempat umum, beberapa istri terlihat memberikan protesnya karena suaminya terkadang mengintip mereka untuk beberapa waktu."
"Aku mengerti jika itu Succubus tapi bahkan Siren juga?" kataku terkejut.
"Yah bahkan Succubus yang berpenampilan seksi sepanjang tahun akan menahan diri saat musim dingin tiba, tidak ada orang yang mau kedinginan karena mempertahankan mode tapi ras Siren dikatakan memiliki resistensi terhadap suhu jadi saat ini mereka tetap selalu berenang di kanal-kanal kota."
Mereka ikan dan kurasa wajar karena tidak ada ikan yang mati bahkan saat musim dingin tiba.
Kami berdua mengeceknya dan itu bukan berada berenang di atas normal.
"Mereka telanjang, sudah kuduga."
Meski bawahan mereka berubah jadi sirip ikan tetap saja bagian atas malah terekspos dengan mudah, ada semacam tempelan berbentuk bintang meski begitu tetap saja itu tidak senonoh.
"Aku bisa mengerti apa yang dikhawatirkan oleh para ibu-ibu," kataku lemas.
Para Siren mungkin merasa bebas saat mereka dalam bentuk seperti ini dan pakaian memang cukup membuat mereka kesulitan dalam bergerak meski begitu berpenampilan seperti ini jelas menyalahi aturan.
Ras Siren tidak memiliki konsep lawan jenis seperti Siren pria, jika ada itu pasti terlihat jijik untuk dilihat pria lain.
"Aku sedikit penasaran bagaimana Siren berkembang biak?" tanya Anna penasaran jadi aku membalasnya.
"Mereka bisa menikah dengan ras lain atau sesama jenis Siren, dengan itu mereka akan mengeluarkan sebuah buih-buih air dan buih-buih air itu akan berubah menjadi bayi prosesnya mungkin satu bulan dan sehari harus menghabiskan waktu melakukan hal itu tanpa terlewat anggap sebagai ganti kehamilan."
"Cukup unik, terutama bahwa pangeran membaca-baca hal-hal seperti itu."
"Karena itu buku aku tidak keberatan membaca buku apapun."
"Anda membaca buku dewasa juga yah."
Aku tidak bisa menyangkalnya, meskipun yang diterangkan barusan hanya berada dalam batas pengetahuan yang bisa semua orang peroleh.
Insting perempuan selalu menakutkan.
