Saling mengenal satu sama lain sejak dibangku sekolah namun Leon sangat membenci Elvira karena alasan yang sampai saat ini tidak dimengerti oleh Elvira.
Dan kebencian Leon terhadap Elvira semakin bertambah ketika keduanya dijodohkan oleh kedua orang tua mereka.
Leon menganggap Elvira sebagai wanita licik. Elvira merusak hidupnya. Sedangkan Elvira menganggap Leon sebagai cinta pertamanya yang kini menjadi pangerannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindita Ningtias, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Elvira tidak menyangka kata berpisah akhirnya keluar dari mulutnya, ia tak menyangka akan seberani itu mengatakannya.
Suasana kamar mereka seketika hening karena tidak ada tanggapan dari Leon bisa dilihat dengan jelas Leon shock mendengar ucapan Elvira barusan, namun tak lama kemudian Leon bangkit dari tempatnya berjalan menuju pintu kamar.
"Lakukan semau mu" ucap Leon melangkah keluar dari kamar hotel.
Elvira menghela nafas kasar, ia merutuki dirinya yang berbicara tanpa pikir panjang lagi karena kesal dengan tuduhan itu dan kesal karena Leon tak mempercayainya membuat Elvira patah semangat tapi bodohnya mulutnya malah berkata akan berpisah, ini gila.
"Ayolah Elvira apa yang kau lakukan?! Memangnya apa yang mau kau katakan pada orang tuamu" gumam Elvira gemas pada dirinya sendiri.
Tidak ada yang bisa dilakukan lagi menyesal pun tidak ada gunanya bahkan kini Leon sudah pergi meninggalkannya dan itu akhirnya pembicaraan mereka sudah selesai.
Elvira menunggu Leon hingga larut malam tapi Leon tak kunjung kembali ke kamar hotel, Elvira pun menyerah dan memutuskan untuk tidur saja karena besok pagi mereka harus pulang meninggalkan Paris.
Padahal keinginan Lamia memberangkatkan mereka ke Paris agar mereka bisa semakin dekat tapi pada kenyataannya mereka malah memutuskan untuk berpisah.
"Kita tidak bisa melakukan itu! T-tidak, aku tidak mungkin bisa melakukannya" ucap Elvira saat mereka berada di taksi yang berjalan menuju bandara.
Leon tak menjawab ucapan Elvira meskipun ia tak mengerti apa yang dimaksud wanita itu ia tidak menanyakannya, ia hanya menatap sekilas lalu kembali fokus dengan ponselnya.
"Aku tidak ingin berpisah, aku tidak bisa melakukannya"
Ucapan Elvira itu justru membuat Leon bernafas lega yang entah kenapa ia merasa senang mendengar keputusan itu, mereka tidak mungkin bisa berpisah.
Sudut bibir Leon terangkat perlahan membentuk senyuman tapi saat ia sadar dengan itu ia langsung mendatarkan kembali raut wajahnya, ia tidak boleh senang mendengar itu.
Ia harus mengatakan sesuatu, ia harus membuat Elvira tetap memilih untuk berpisah dengannya. Jika ia berpisah dengan Elvira maka ia bisa hidup bahagia dengan Isabell sesuai keinginannya dulu, ya itu memang seharusnya yang terjadi.
"Aku tidak ingin berpisah" ucap Elvira lagi meminta jawaban dari Leon.
"Sudah kukatakan, lakukan apapun yang kau mau" ucap Leon berusaha menahan senyumannya.
Ini aneh karena ia senang dengan keputusan Elvira padahal tadi malam ia minum lumayan banyak karena stress memikirkan hubungan pernikahan ini.
"Itu yang akan kulakukan, aku tidak akan berpisah denganmu dan aku akan selalu di sisimu" ucap Elvira penuh percaya diri.
"Dan aku akan membuktikan padamu bahwa semua yang dikatakan Isabell padamu itu bohong, aku tidak pernah menyakitinya malah dia yang sering menyakitiku" ucap Elvira lagi.
"Aku akan membuktikan semua ucapan ku saat kita tiba dirumah nanti"
Taksi yang mereka tumpangi tiba di bandara mereka melakukan proses masuk dan menunggu kurang lebih lima belas menit sebelum pesawat lepas landas.
Di pesawat tidak banyak yang mereka bicarakan karena Leon hampir full perjalanan tertidur mungkin itu efek mabuknya tadi malam.
"Aku tidak mungkin bisa berpisah denganmu" gumam Elvira pelan menatap Leon yang tertidur lelap disampingnya.
Elvira dan Leon tiba di bandara dan mereka dijemput oleh Victor, sebelumnya Elvira meminta bantuan Victor menjemput mereka karena ia merasa tidak enak jika harus meminta mertuanya menjemput mereka. Jika meminta ayahnya ini terlalu jauh dari rumah ayahnya karena itu Elvira memutuskan untuk meminta bantuan Victor.
"Aku akan menelpon sekretaris ku untuk mengirimkan supir kesini" ucap Leon namun langsung dicegah oleh Elvira.
"Tidak perlu, aku sudah meminta Victor untuk menjemput kita" ucap Elvira membuat Leon menatapnya curiga.
"Sejak kapan kalian jadi sedekat itu?" tanya Leon menaruh curiga pada keduanya.
"Aku tidak tau harus menghubungi siapa lagi jadi aku meminta bantuan Victor saja, kami tidak sedekat itu" ucap Elvira menjelaskan bahwa hubungannya dengan Victor biasa-biasa saja.
"Hey! Bagaimana apakah sudah ada Leon junior?" ledek Victor yang baru saja tiba menghampiri mereka.
"Hai, El!" sapa Victor
"Hai.. Maaf merepotkan mu, terima kasih sudah mau membantu kita" ucap Elvira tulus.
"Tidak masalah lagi pula ini tidak terlalu jauh dari rumahku" ucap Victor tersenyum.
"Aku tidak perlu bantuanmu karena aku bisa mengunjungi sekretarisku untuk mengirimkan supir atau aku bisa menggunakan taksi yang ada disini atau taksi online" ucap Leon sewot.
Mendengar ucapan Leon membuat Elvira sadar sesuatu, kenapa ia harus pusing memikirkan siapa yang akan menjemput mereka padahal mereka bisa menggunakan taksi online dan ia juga tidak perlu merepotkan orang lain.
"Ah itu benar, maafkan aku Victor.. Aku bahkan tak menyadari hal itu" ucap Elvira merasa bersalah.
"Tidak apa, El lagipula kalian kan temanku tidak ada salahnya aku membantu kalian" ucap Victor.
"Ayo buruan! aku lelah" ucap Leon berjalan mendahului Elvira dan Victor.
Leon berjalan menuju mobil disusul dengan Victor dan Elvira dibelakangnya.
"Buruan buka kuncinya" ucap Leon saat hendak membuka pintu mobil Victor dan ia langsung masuk begitu Victor menekan tombol buka kunci.
Victor mengantarkan pasangan suami istri yang baru pulang bulan madu itu dengan selamat sampai rumah, Elvira mengajaknya untuk mampir tapi Victor menolak dan membiarkan teman-temannya itu untuk beristirahat karena telah menempuh perjalanan panjang kembali dari Paris.
Seperti tidak pernah terjadi apa-apa di Paris keduanya tetap hidup serumah seperti biasanya, kata berpisah yang pernah keluar dari mulut Elvira itu seperti sengaja mereka hapus dari ingatan mereka masing-masing.
"Aku pulang larut hari ini" ucap Leon yang bersiap untuk berangkat kerja.
"Kalau begitu makan diluar saja karena aku tidak sempat untuk memasak, kelasku sampai sore, malam aku akan pergi bersama Heize" ucap Elvira.
"Baiklah tidak masalah, have a nice day. Aku pergi dulu" ucap Leon berjalan perlahan menjauh menuju pintu depan.
Elvira membersihkan bekas sarapan mereka, ia punya waktu senggang hingga jam duabelas siang sebelum masuk kuliah. Elvira memutuskan untuk membereskan rumah yang sedikit berantakan ini, ia menata ulang ruang keluarga, kamarnya dan juga dapur.
Jam kuliah Elvira sudah selesai hari ini Elvira sengaja tidak membawa mobilnya karena saat pergi bersama Heize nanti malam mereka akan menggunakan mobil Heize dan Heize juga mengatakan akan menjemputnya.
"Hello El, bagaimana kabarmu?" tanya Heize begitu Elvira masuk ke dalam mobilnya.
"Everythings good" ucap Elvira
Keduanya menghabiskan waktu di mall beberapa jam dan menghabiskan waktu lama di rumah Heize sepertinya Elvira tidak bisa pulang malam ini.
Elvira mengabari Leon tentang dirinya yang akan menginap dirumah Heize dan seperti biasa Leon mengizinkannya sambil mengatakan lakukan saja seperti yang kau mau