Pengawal Istimewa

Mendengar itu badan Luna bergetar hebat. Dandi pun menjadi sangat marah bagaimana mungkin dia membiarkan orang lain meniduri Luna sedangkan dia sendiri saja belum bisa melakukannya. Menutupi rasa takutnya Dandi langsung maju mengepalkan tangannya.

Dandi langsung mengayunkan tinjunya hendak menyerang Joni. akan tetapi tiga rekan Joni langsung menghalangi Dandi.

"buk" sebuah tendangan mendarat ke tubuh Dandi terlebih dahulu sehingga Dandi seketika jatuh ke aspal dengan keras.

Kemudian ketiga orang itu langsung menyerbu Dandi dan menginjak injaknya di bawah dengan keras.

Hingga beberapa saat kemudian mereka berhenti menghajar Dandi. Alhasil Dandi babak belur dan bibir serta hidungnya mengeluarkan darah. Menyadari situasi tidak menguntungkan Dandi memutuskan untuk pergi meninggalkan Luna begitu saja.

Dandi bangkit dan langsung berlari menuju mobil BMW miliknya. Kemudian pergi mengendarai mobilnya dengan segera. Sementara Luna tampak terkejut melihat Dandi yang meninggalkannya sendirian dia tidak menyangka Dandi akan melakukan hal itu. Tapi kemudian Luna kembali merasakan ketakutan yang luar biasa.

"tolong lepaskan saya" Luna memohon kepada Joni.

Sedangkan Andika yang sembari tadi melihat itu semua dari kejauhan kini memutuskan waktunya untuk bertindak. Andika sengaja ingin melihat apa yang akan Dandi lakukan terhadap penjahat itu tapi Andika sedikit terkejut karena Dandi justru lari meninggalkan Luna. Hal itu membuat Andika sadar bahwa Dandi bukanlah pria yang baik.

Andika mulai bergerak dan langsung muncul di hadapan Luna menghalangi Joni yang akan menangkapnya. Luna yang ketakutan menatap punggung dari Andika dan tanpa sadar dia berharap pertolongan dari Andika.

"siapa kamu cepat menyingkir jika kamu tidak ingin di hajar" ujar Joni.

Akan tetapi tanpa basa-basi Andika melayangkan tinjunya dengan keras mengenai wajah dari Joni.

"buk" seketika Joni langsung terpental ke belakang hingga berguling guling di aspal melepaskan pisau yang di pegangnya dan langsung tidak sadarkan diri.

Ketiga rekan Joni terkejut melihat hal itu sehingga mereka menjadi sangat marah dan langsung menyerang Andika secara bersamaan. Ke tiga orang itu langsung melayangkan tinjunya secara bersamaan ke arah Andika. Akan tetapi Andika langsung melompat ke udara dan menerjang ketiga orang itu secara bergantian.

"buk buk buk" ketiga orang itu seketika langsung terpental dengan keras.

"brak bruk brak" ketiga orang itu jatuh menghantam aspal dan langsung tidak sadarkan diri.

Dalam sekejap saja Andika sudah berhasil mengalahkan mereka semua dengan sangat mudah. Luna yang melihat itu semua langsung terkejut dan kemudian mulai kagum atas kemampuan yang di miliki oleh Andika. Dia tidak menyangka Andika ternyata sangat hebat dan telah menyelamatkannya.

Andika kemudian mulai mengambil sebuah kalung emas yang tergeletak di lantai dan berjalan menuju ke arah Luna.

"ini kalung milikmu" Andika memberikan kalung itu kepada Luna.

"oh iya" Luna yang masih terkejut juga menerima kalung yang di berikan oleh Andika.

Kemudian setelah kejadian itu mereka berdua mulai berjalan kaki menyusuri jalan raya sambil menunggu mobil taksi yang lewat.

"Hem terima kasih atas bantuanmu tadi" ujar Luna sambil terus berjalan. Sikap Luna kini juga sudah tidak seperti sebelumnya kini Luna sudah sedikit lembut kepada Andika.

Luna menyadari jika Andika tidak menolongnya mungkin dia sudah kehilangan apa yang sangat berharga dalam hidupnya.

"bukan masalah itu sudah tugasku" jawab Andika dengan santai. Justru kini Andika yang tampak terkejut dengan perubahan sikap dari Luna ini.

Tidak lama kemudian sebuah taksi lewat dan berhenti. Mereka berdua langsung menaiki taksi tersebut dan berjalan menuju kembali ke rumah.

Sampai di rumah mereka juga langsung masuk ke dalam rumah. Luna pergi menuju ke kamarnya sementara Andika juga menuju ke kamarnya.

Sampai di kamar Andika melepaskan pakaiannya dan mengunakan sehelai handuk untuk menutupi tubuhnya. Andika berencana untuk mandi setelah seharian menemani Luna. Andika masuk ke dalam kamar mandi dan menyadari air di kamar mandinya ternyata sedang macet sehingga Andika memutuskan untuk mandi di kamar mandi yang terletak di dapur.

Yolanda sendiri sedang keluar dari kamarnya yang berada di lantai dua. dia menuruni tangga berjalan menuju ke dapur. Yolanda hendak meminum segelas air putih karena dia merasa haus. Sampai di dapur Yolanda mulai mengambil gelas dan menuangkan air dari teko kemudian meminumnya.

Akan tetapi tiba-tiba saja Yolanda langsung terkejut melihat sosok pria yang menggunakan handuk keluar dari kamar mandi. Seketika gelas yang di pegang oleh Yolanda juga langsung terjatuh ke lantai dan pecah.

"Andika apa yang kamu lakukan mengapa kamu begitu cabul" teriak Yolanda sambil tangannya menutupi wajahnya.

Andika juga tampak terkejut mendengar teriakkan dari Yolanda. Samar-samar Yolanda dapat melihat tubuh Andika yang berotot, sixpack dan tampak proposional dari sela jarinya.

"maaf aku tidak bermaksud apa-apa" jawab Andika.

Kemudian Andika mulai menjelaskan bahwa air di kamar mandi kamar nya sedang macet jadi dia memutuskan untuk mandi di kamar mandi dapur.

Mendengar itu Yolanda memalingkan tubuhnya agar tidak melihat Andika. Kemudian Yolanda melepaskan tangannya dari wajahnya, tanpa Yolanda sadari pipinya memerah setelah melihat tubuh dari Andika yang hanya menggunakan sehelai handuk.

"kalo begitu besok aku akan memanggil tukang untuk memperbaiki kamar mandi mu" ujar Yolanda.

"terima kasih kalo begitu" jawab Andika.

kemudian Yolanda mulai berjalan kembali pergi menuju ke kamarnya. Andika sendiri mulai membereskan pecahan gelas yang berserakan di lantai. Setelah itu barulah Andika kembali ke kamar untuk beristirahat.

Sementara di tempat lain di sebuah hotel Dandi sedang duduk di atas ranjang dengan hanya menggunakan celana kolor pendek di mana sebelahnya sedang ada seorang wanita muda dengan riasan wajah yang tebal sedang mengobati luka di wajahnya.

"sayang apa yang terjadi kepada mu mengapa kamu sampai terluka seperti ini" ujar wanita itu yang bernama Julia. Julia merupakan salah satu model di salah satu majalah.

"tidak apa-apa ini hanyalah luka kecil" jawab Dandi sambil membelai wajah Julia.

Sakit yang di rasakan oleh Dandi seolah menghilang karena hasrat yang muncul ketika bersentuhan dengan Julia. Dandi kemudian hendak mencium bibir Julia tapi Julia langsung menghentikannya dengan cara menahan bibir Dandi dengan jarinya.

"dandi sayang kapan kamu akan membelikan ku mobil baru, mobil yang kemarin aku sudah bosan memakainya" Julia sendiri bersama dengan Dandi karena Dandi adalah putra dari seorang yang kaya sehingga Julia senang bisa mendapatkan apa saja yang dia inginkan dari Dandi.

"kalo itu gampang setelah ini aku akan membelikannya" jawab Dandi yang sudah tidak sabar menerkam Julia.

"ah kamu begitu nakal"

Kemudian Dandi langsung membaringkan tubuh Julia di ranjang dan terjadilah peristiwa bercocok tanam.

Esok hari di sebuah kafe yang terletak di dalam sebuah mall Yolanda sedang membicarakan sebuah kerja sama dengan seorang pria sementara Andika berada tidak jauh darinya. Sebelumnya pada pagi hari David meminta Andika hari ini untuk menjaga dan menemani Yolanda selama bekerja.

Setelah hampir setengah jam Yolanda mengobrol dengan pria itu akhirnya mereka juga telah selesai. Yolanda segera memasukkan proposalnya dan pergi meninggalkan tempat itu.

Yolanda berjalan menuju ke luar mall untuk menuju ke mobilnya yang terparkir di seberang jalan. Yolanda merasa sangat risih dan malu karena Andika terus mengikutinya walaupun jaraknya beberapa meter.