pernikahan yang harus di rahasiakan karena umur mereka yang belum cukup, dan masih duduk di bangku pelajar, harus menikah karena kesalah pahaman.
Bagai mana kelanjutannya yukkk... baca biar ngak penasaran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Malam pun tiba, Rido dan Aisyah duduk santai di ruang tengah, sambil menonton televisi.
Tidak sengaja Rido melihat Ayu yang masih berkeliaran di rumahnya itu.
"Yu..." panggil Rido, saat Ayu mau masuk ke dalam dapur.
"Iya Mas...?!" ucap Ayu dengan suara di buat selembut mungkin dan berpakaian sedikit tipis memperlihatkan gundukan besarnya.
"Ngapain kamu masih di sini?" tanya Rido heran.
"Malam ini aku nginap di sini ya Mas, biar nanti klau Mas butuh apa apa ngak susah untuk mencarinya?!" ucap Ayu sambil tersenyum manis.
"Tidak usah kamu pulang saja, saya tidak butuh bantuan kamu, jadi kamu pulang saja!!" tegas Rido.
"Baik lah Mas...?!" Ayu akhirnya pulang dengan kesal, karena rencananya, yang ingin menggoda Rido tidak berhasil.
"Dasar cowok sombong, mentang mentang ganteng, banyak duit sombong banget, coba aja kue jelek dan miskin pasti ngak bisa sombongkan!!" marah Ayu.( lah tentu lah iya dia sombong dia ganteng banyak uang Yu Ayu).
"Loh Yu... Kok kamu balik lagi?" heran bi Sari.
"Aku di suruh pulang Bu, samo si rodi rodi itu!!" kesal Ayu.
"Kok bisa...?" tanya si Ibu.
"Ya bisa lah, makanya aku pulang?!" kesal Ayu.
"Maksudnya kamu, ngak bilang klau kamu mau bantuin mereka, kalau mereka butuh apa apa?" tanya si Ibu.
"Sudah bu..., di bilang dia ngak butuh bantuan aku?!" kesal Ayu.
"Cih... Sombong banget sih, jadi orang mentang mentang kaya, belagu!!" marah Bu sri.
"Trus apa rencana Ibu?!" tanya Ayu.
"Ya udah besok kita celakain aja istri manja dan ngak gunanya itu, biar tau rasa!!" kesal Bu Sari.
"Aahhh... Betul juga kata Ibu, biar mati istrinya itu menyusul mertuanya di alam sana, trus Rido gila deh, baru kita bisa kuasain hartanya?!" ucap Ayu berhayal.
"Hahaha... Benar banget kamu sayang. Ibu sudah ngak sabar untuk jadi orang kaya, ingin cepat cepat menyingkirkan bocah ingusan itu!!" ucap Bu Sari
"Iya Bu, aku juga udah bosan, hidup kayak gini, masa mau apa apa harus kerja dulu kan ngeselin!!" ucap Ayu cemberut.
"Tenang lah, sebentar lagi kita akan hidup kaya raya, makanya kita harus cepat cepat menyingkirkan bocah itu!!" saut Bu Sari.
Dan di anggukin oleh Ayu.
"Sekarang kamu istirahat gih, besok kita akan bekerja keras untuk menyingkirkan anak anak sialan itu?!" oceh Bu sari.
"Baik lah Bu, semoga aja besok rencana kita berhasil, dan kita bisa jadi orang kaya, kita tidak perlu lagi kerja, untuk memenuhi kebutuhan kita!!" ucap Ayu senang dan berjalan ke arah kamarnya.
"Dasar anak itu..." oceh Bu Sari geleng gelang kepala melihat tingkah anak gadisnya.
"Aku harus bisa menyingkirkan mereka, aku ngak sudi melihat anak wanita gatal itu senang senang dengan banyak harta, sementara aku dari dulu selalu saja hidup susah, dapat suami juga tukang judi, tukang mabuk dan parah lagi suka main wanita, aku ngak terima hidup miskin seperti ini" marah Bu Sari entah di tujukan untuk siapa.
Sementara itu Ayu di dalam kamar sana sedang memikirkan Rido.
"Andai saja kamu Mas, tidak menikah dengan wanita manja itu, dan memilih aku menjadi istri kamu, pasti kamu tidak akan celaka, kamu ngak tau Mas, klau aku dari dulu sudah menyukai kamu, tapi kamu datang ke kampung ini dengan wanita lain, dan parahnya lagi wanita itu sudah menjadi istri kamu, kamu ngak tau perasaanku hancur dan juga sakit" sendu Ayu melihat foto lama Rido yang sempat dia curi dulu.
"Kamu begitu memanjakan wanita sialan itu dan kamu juga merendahkan aku di depan wanita sialan itu mas, kamu ngak tau betapa terlukanya hati aku mas, tapi tenang saja, besok pagi wanita sialan itu akan mati di tanganku dan kamu akan menjadi milikku mas. Hahaha..." Ayu sudah seperti orang stres si dalam kamarnya.
Sedangkan orang yang sedang di fikirkan Ayu sedang bermanja manja ria dengan sang istri tercintanya.
"Kak klau mereka ingin berbuat jahat sama kita gimana?" tanya Aisyah cemas.
"Istri kakak ini ngak usah cemas sayang, kakak sudah mengantisipasi semuanya, jadi Ica ngak usah kawatir ya?!" ucap Rido lembut.
Aisyah menganggukan kepalanya tanda dia mengerti.
Sekarang kita tidur yukkk, atau mau... Rido menarik turunkan alisnya, memberi kode kepada sang istri.
"Tidurrrr..." ucap Aisyah dan menggulung tubuhnya dengan selimut tebal.
Rido terkekeh melihat tingkah sang istri. dia juga ikutan tidur di samping sang istri, dan memeluk tubuh wanita cantik itu dengan posesif.
Bersambung...