NovelToon NovelToon
Gejolak Cinta Tuan Erick

Gejolak Cinta Tuan Erick

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Diam-Diam Cinta
Popularitas:531.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: Park alra

"Berapa uang yang harus saya keluarkan untuk membeli satu malam mu?"

Erick Davidson, pria tajir dengan sejuta pesona, hendak menjebak seorang gadis yang bekerja sebagai personal assistan nya, untuk jatuh ke dalam pelukannya.

Elena cempaka, gadis biasa yang memiliki kehidupan flat tiba-tiba seperti di ajak ke roler coster yang membuat hidupnya jungkir balik setelah tuan Erick Davidson yang berkuasa ingin membayar satu malam bersama dirinya dengan alasan pria itu ingin memiliki anak tanpa pernikahan.

Bagaimana kisah cinta mereka? ikuti bersama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Park alra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GCTE | Bab 35

"Aku jemput 20 menit lagi."

Elena membaca pesan Erick dengan senyum terbit, ia menaruh semula ponselnya di samping. Lalu mulai kembali menata penampilannya takut-takut jika ada yang berantakan. Perfect! ia tampil amat cantik dan memesona dengan balutan gaun yang di berikan sang suami. Di tambah dengan make up flawess membuat nya terlihat segar.

Entah kenapa kini hati Elena di selimuti rasa berdebar-debar yang berdentum keras. Ia deg-degan sekaligus gelisah. Tanpa sadar bibir mungilnya terus terkulum manis mencoba menerka kejutan apa yang akan suaminya berikan.

Hingga tak terasa 20 menit menunggu telah berakhir. Elena refleks menoleh ketika mendengar bunyi ketukan pintu di depan. Berjalan pelan dengan high heels hitam yang menutup kaki indahnya, menuju pintu dan membukanya perlahan.

Kini terlihat jelas sosok pria tampan dengan tinggi menjulang itu tengah menatap padanya dengan sepasang mata hazel nya yang berkilauan penuh makna cinta.

Erick tampil sangat gagah dan berwibawa, dengan kemeja hitam yang di balut jas coklat tua, rambut hitam lebatnya disisir sempurna dengan tatanan rapi. Tak tertinggal wajah tampan nya yang di tumbuhi bulu-bulu halus itu terlihat sangat menawan mampu membuat semua wanita mana pun yang melihatnya meneteskan air liur.

"you look very beautiful my love," puji Erick melihat penampilan sang istri kini, Elena nampak tersipu karenanya.

Erick menawarkan tangannya di hadapan Elena, gadis itu menyambut dengan baik uluran telapak tangan kokoh sang suami. Jemari mereka saling bertaut, Erick sedikit meremasnya menciptakan sensasi hangat dan kenyamanan di sana.

"Jadi pergi bersama ku?" Erick sedikit jenaka dengan memberikan kedipan sebelah matanya, hal yang tak pernah Elena lihat sebelumnya dari seorang Erick Davidson.

Perlahan kepala gadis itu mengangguk, lalu mereka berjalan beriringan bak raja dan ratu yang membuat semua orang melihatnya berdecak kagum sekaligus iri.

...***...

SUV hitam itu berhenti di sebuah pelataran hotel mewah. Erick sigap keluar lebih dulu, membantu sang istri turun dengan mengenggam erat tangan nya. Di hadapan mereka terbentang red carpet menuju ke dalam, Erick mempersilahkan Elena untuk melangkah lebih dulu.

Seorang pegawai hotel datang menyambut keduanya. Dengan pelayanan yang sangat baik membuat Elena merasa tersanjung.

Kedua mata coklat tak berkedip saat melihat ke dalam ballroom hotel yang sudah Erick persiapkan sebelumnya. Gadis itu menatap takjub tirai- tirai di setiap pilar juga di hiasi bunga-bunga cantik di sekitarnya. Dan sangat kebetulan jika bunga yang menjadi hiasan adalah mawar kesukaan nya.

Seseorang berpakaian badut lucu datang menghadang jalannya, Elena sempat terkesiap ia menoleh pada Erick yang tertinggal dua langkah darinya kini hanya menatap lembut dengan melipat tangan.

Badut lucu itu memberikan seuntai bunga mawar padanya, kembali melirik sang suami Elena kemudian tersenyum ketika Erick mengangguk seolah mengerti, akhirnya Elena menerima bunga mawar itu, ia menghidu aromanya sambil memejamkan mata.

Dan ketika membuka perlahan kembali kelopak mata nya ia di buat terkejut dengan melodi musik yang tiba-tiba mengalun indah di ruangan ballroom yang sepi itu, dan kini Erick sudah berada di hadapannya.

"Mau berdansa dengan ku?" Erick mengulum senyum.

Elena menerima tawaran itu, telapak tangan nya ini berada di genggaman Erick, laki-laki itu kemudian menarik pinggang Elena untuk lebih dekat hingga tubuh mereka sedikit bertubrukan membuat Elena sedikit terkejut karena hal itu.

Lewat permainan piano yang membunyikan instrumen musik yang indah dan syahdu, kedua insani itu menari bersama di tengah aula ballroom.

Seperti Dejavu, Erick kini bisa melihat Elena yang berputar-putar dengan menyanggah pada lengannya, seperti dalam mimpinya dulu, dan kini ia bisa menyaksikan nya secara langsung.

Saat tubuh keduanya kembali mendekat, Erick membisikkan sesuatu di telinga Elena.

"Kau tahu. Kau adalah hadiah terindah yang di berikan Tuhan, selama aku hidup di dunia ini."

Suara bariton yang terdengar serak itu mengalun indah di telinga Elena, setiap helaan nafas hangat Erick yang menerpa tengkuk lehernya memberikan sensasi tersendiri yang membuat ia melayang, gadis itu memejam mencoba meresapi setiap moment romantis ini. Yang tak akan mungkin ia lupakan.

Di setiap hentakan langkah keduanya saat berdansa, di saat itulah Erick dan Elena mencoba mengutarakan perasaan mereka masing-masing.

"Aku ingin bertanya satu hal," ucap Elena ketika kening keduanya menyatu, membuat helaan nafas dari masing-masing dua insani itu menyatu seakan menari-nari mengikuti irama melodi yang sedang bergaung lembut.

"Katakanlah," kata Erick seraya menggosokkan kelopak mata nya yang terpejam pada permukaan kulit pipi Elena, merasakan setiap kelembutan juga kenyamanannya di sana.

"Sejak kapan kamu mencintai ku?" tanya Elena. Membuat ritme tubuh mereka berhenti, Erick menarik diri hingga Elena terkesiap.

"Kau bertanya sejak kapan aku mencintaimu?" ulang Erick dengan sorot mata yang entah membuat Elena menunduk takut.

"I- iya. Apakah pertanyaan ku salah?" pelan, Elena mencoba berhati-hati pada setiap perkataan nya.

"Tidak. Tentu aku akan menjawab," ujarnya, lantas Erick mengambil sesuatu dari dalam jas nya. Merupakan barang yang selalu ia bawa kemanapun.

"Jepit rambut?" alis Elena berkerut melihat apa yang sedang Erick tujukkan padanya.

"Ya. apa kau tidak mengingat punya siapa ini?" Erick menarik sebelah alisnya. Mencoba menggoda.

"Tidak." jawab Elena, polos.

Erick mendengkus geli. "Jepit rambut merah ini adalah milik seorang gadis yang ku temui lima tahun lalu."

"Seorang gadis?" kini raut wajah Elena berubah, menunjukkan ketidaksukaan. Siapa gadis yang coba suaminya ceritakan ini?

"Kau benar-benar tak ingat siapa gadis itu?" tanya Erick lagi kini tak bisa menyembunyikan kegemasannya menatap Elena yang nampak bingung.

"Tidak." tukas Elena. "Memangnya siapa dia?" ada nada cemburu yang terbit ketika ia mengatakannya.

Erick mengesah pelan, bibirnya terkulum senyum jahil yang terbit. "Gadis itu bernama Elena cempaka. Yang lima tahun lalu telah merebut hatiku hingga saat ini, aku tak pernah melupakannya."

Wajah Elena mendadak berbinar mendengar penjelasan Erick.

"Gadis itu tak sengaja menabrak mobil ku dengan sepedanya, dan dengan lucunya dia menempelkan selembar kertas berisi permintaan maaf dengan uang lima puluh ribu yang di tempelkan di sana."

Erick melongos geli ketika mengingat itu. "Satu-satunya satu permintaan maaf paling lucu yang pernah ku terima."

"Namun yang sebenarnya aku telah terpikat padanya pada pandangan pertama ketika mata kami saling bersitatap ketika gadis manis itu tengah membantu seorang lansia menyebrang jalan. Sampai saat ini aku masih bisa merasakan kenangan itu dan akan selalu tersimpan dalam hati ku."

Tatapan Elena berubah penuh binar gadis itu tak menyangka dengan apa yang di ceritakan Erick.

"J- jadi mas Erick pemilik mobil yang sempat aku buat lecet, saat itu?"

"Ya. Apa sekarang kau mengingat nya?" Erick tersenyum jahil.

Elena mengangguk ia segera memeluk tubuh Erick.

"Aku mencintai mu, sangat mencintai mu," kata Erick membalas pelukan Elena sambil melabuhkan kecupan bertubi-tubi di pucuk kepala sang istri.

1
fayna
sama mas dokter aja clar 🫰🏻
Mayora
tenanglah Elena,,,tuh ada Erick💜💜💜
Flowers
Lumayan
Aris Bos
Menarik tapi kok konfliknya panjang bangat
Devi Handayani
duh bahagia nya bila dicintai😍😍😍😍
Devi Handayani
bagus erick ini baru laki..... punya prinsip👍🏻👍🏻👍🏻😍😍😍
Devi Handayani
bisa yaa begicuu.... oke deh😌😌😅😅
Devi Handayani
waduhh 😳😳😳😳😳😳
Devi Handayani
yaahhhhhh😩😩😩😩
Devi Handayani
jangan kasih nikah ama bagas dong thor elenanya 😒😒😒😒
Devi Handayani
aahhh..... so tuittt deh pak bos😍😍😍😍
Devi Handayani
wow kaka ketemu gede🤭😁😁
Devi Handayani
lanjut thor😍😍
Devi Handayani
semoga ada malaikat tanpa sayap nolongin elena.... yang sabar yaa😥😥😥
Devi Handayani
waahhh cowo matre cowo matre ga ada otak nyeee..... ke laut sje sono😒😒😒😒
Inar Fajar
Kecewa
deta
jangan dulu tamat donk thor.... kasih lah bagaimana kehidupan erick dan elena setelah menikah dan punya anak...
Sry Ainun
haduh GK sabar pengen lanjut cerita Marvin deh
Sry Ainun
aduh selamat kan dua" nya thor
Rahmi Rahmi
rasaiin itu mona
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!