NovelToon NovelToon
Aku Menyerah, Mas!

Aku Menyerah, Mas!

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:1M
Nilai: 4.5
Nama Author: Rita Tatha

Hanya karena ingin membalas budi kepada Abram, lelaki yang telah menolongnya, Gisela memaksa menjadi istri lelaki itu meskipun ia harus mendapat perlakuan kasar dari Abram maupun mertuanya. Ia tetap bersabar.


Waktu terus berlalu, Gisela mengembuskan napas lega saat Abram mengajak tinggal di rumah berbeda dengan mertuanya. Gisela pikir kehidupan mereka akan lebih baik lagi. Namun, ternyata salah. Bak keluar dari kandang macan dan masuk ke kandang singa, Gisela justru harus tinggal seatap dengan kekasih suaminya. Yang membuat Gisela makin terluka adalah Abram yang justru tidur sekamar dengan sang kekasih, bukan dengannya.

Akankah Gisela akan tetap bertahan demi kata balas budi? Atau dia akan menyerah dan lebih memilih pergi? Apalagi ada sosok Dirga, masa lalu Gisela, yang selalu menjaga wanita itu meskipun secara diam-diam.

Simak kisahnya di sini 🤗 jangan lupa selalu dukung karya Othor Kalem Fenomenal ini 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMM 35

"Pa, sepertinya Gisel tidak—"

"Papa tahu itu hanya alasanmu saja." Hendarto sudah menyela ucapan Gisela hingga membuat wanita itu terdiam saat itu juga.

Tidak ada yang bisa dilakukan Gisela selain menurut dan duduk bersebelahan dengan Dirga. Tidak ada kecanggungan yang Gisela rasakan. Meskipun jarak mereka sangat dekat, tapi Gisela terlihat beberapa kali berusaha untuk menjauh dari Dirga. 

"Tante tidak menyangka kalau kamu sekarang sudah secantik ini, Gis. Sangat cantik." Bibir Yulia tersenyum lebar. Mengagumi kecantikan mantan kekasih putranya. 

Meskipun terpaksa, Gisela tetap berusaha untuk tersenyum simpul. Ia tidak mungkin bersikap tak acuh di depan dua orang yang harus ia hormati.

"Makasih banyak, Tante." 

"Hen, sepertinya kita bisa membicarakan soal mereka, deh. Lagi pula anakku sekarang sudah menjadi dokter. Sudah waktunya juga buat dia mendapat pasangan hidup," kata Bisma. 

Gisela dan Dirga pun sama-sama terdiam dan saling pandang sesaat. Sebelum akhirnya pura-pura fokus pada makanan mereka. 

"Kalau aku, sih, terserah saja. Tapi untuk saat ini sepertinya belum. Kamu tahu 'kan kalau putriku ini baru mengalami kejadian tidak mengenakkan," balas Hendarto. 

Mendengar ucapan sang papa, Gisela pun hanya bisa mendes*hkan napas ke udara secara kasar. Merasa yakin kalau sang papa sudah menceritakan hal yang sebenarnya tidak ingin ia ceritakan kepada siapa pun. 

"Baiklah. Kalau begitu aku tunggu kabar darimu." 

Obrolan itu pun terus berlanjut, tetapi tidak membahas soal hubungan Dirga juga Gisela karena Hendarto tidak ingin membuat putrinya merasa tidak nyaman. 

***

Abram memijat pelipis saat kepalanya terasa begitu pusing. Sejak percintaan terakhirnya dengan Gisela, entah mengapa lelaki itu menjadi terus terbayang sosok Gisela. Meskipun sama-sama bercinta, tetapi rasanya berbeda ketika ia melakukan dengan Stevani dan Gisela. 

"Aargghhh! Lama-lama aku bisa gila! Untuk apa aku memikirkan gadis kampungan itu!" Abram merutuki dirinya sendiri. 

Ia kesal karena sekarang menjadi susah fokus pada pekerjaan. Sedang berada dalam situasi yang tidak terlalu baik, ponsel Abram justru berdering. Lelaki itu berdecak ketika melihat nama Stevani tertera di layar. Jika diminta, Abram sedang tidak ingin berhubungan dengan wanita itu sekarang ini. 

"Ada apa, Stev?" Abram menyapa dengan nada lembut agar wanita itu tidak terlalu banyak menaruh curiga. 

"Kamu masih di kantor?" tanya Stevani. Suaranya terdengar manja. Biasanya Abram akan tergoda pada suara wanita itu, tetapi tidak untuk sekarang. Abram justru merasa sedikit malas. 

 "Masih. Kenapa?"

"Aku mau beli gaun baru. Warnanya sangat cantik dan aku suka sekali. Apa kamu mau—"

"Beli saja. Nanti aku yang akan membayarnya," potong Abram cepat. 

"Asiikkk. Terima kasih. Aku mencintaimu." 

Belum juga Abram membalas, panggilan tersebut sudah mati begitu saja. Dengan sedikit kasar Abram pun menaruh ponsel di atas meja dan menyandarkan tubuh di kursi. Menatap langit ruangan dan perlahan mencoba untuk memejamkan mata. 

"Gisela? Apa yang akan kamu lakukan?" 

Abram terkejut ketika dirinya berdiri berhadapan dengan Gisela. Tatapan wanita itu membuat tubuh Abram merinding seketika. Sorot mata yang sangat tajam tidak seperti biasanya. 

"Aku datang untuk membunuhmu, Mas." Gisela tergelak keras sembari mengeluarkan tongkat bisbol. Mengangkatnya tinggi dan bersiap untuk memukulkan kepada Abram. 

"Kamu jangan gila!" bentak Abram. Berusaha mengalihkan perhatian Gisela agar wanita itu mengurungkan niatnya.

"Ya! Aku, sudah gila! Karena kamu sudah sangat melukaiku. Sekarang rasakan pembalasanku!" 

"Arrgghhhh!!!" 

Abram menjerit keras dan langsung tersadar dari tidurnya. Napasnya begitu tersengal bahkan keringat dingin sudah mulai membasahi dahi. Dengan berusaha keras Abram mengatur napasnya. Ia masih tidak menyangka akan bermimpi seburuk itu. 

"Ya Tuhan ... untung hanya mimpi," gumam Abram.

1
Ona Manek
terima kasih Thor...
Nur Ain
perempuan bodo
Nur Ain
aih cemburu ke
Anonymous
ok
Intan Carla Hasugian
ya endingnya..sedihhh..tokoh utama wanita nya pergi ke abadian..biasanya kan menyerah.tp akhirnya bahagia dgn yg lain..tp bagusss novelnya..beda u kali ni
maria handayani
/Toasted/
Ahsin
hadeh baru ini baca novel bkin emosi pemeran wanitanya yg oon
Ahsin
kalau ini anak Perempuanku pst kuhajar bkin emosi terlalu bego, Uda di kdrt masih menjd budak cinta
Ahsin
bkin emosi SM pemeran wanitanya terlalu oon
Ahsin
perempuan bodoh yg masih mau bertahan
Ahsin
bkin emosi pura2 kuat ujung2nya mewek knp hrs pingsan klu ikhlas lihat suami dan selingkuhan
Ahsin
antara bego dan pura2 kuat beda tipis
Jumaedah 82
pergilah yg jauh Gisel dan kembali dngn kesuksesan
Jumaedah 82
terlalu dibutakan cinta itu Gisela
Jumaedah 82
penjarain aja pak
Vita
gisela tolol mau aja diinjak injak suaminya
Jumaedah 82
knp masih bertahan JD emosi aku membacanya thor
Jumaedah 82
sok kuat aja ni Gisel
Jumaedah 82
mending cerai aja thor
Jumaedah 82
mending pergi aja diam2 drpd disiksa tiap hari sakit tau gak sih thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!