DI LARANG KERAS BOOM LIKE🔪🔪
Happy Reading♥️♥️
Emilia berlianti wirayudo, Seorang gadis yang mempunyai paras cantik harus menjadi Single mamy di usianya yang masih sangat belia.
Emilia harus mengandung anak dari laki-laki yang tak pernah dia kenal sebelumnya. semua terjadi bagaikan mimpi buruk yang singgah dalam tidurnya,
Hanya karena jebakan dari saudaranya sendiri. Emilia harus melewati hidupnya menjadi Single mamy di usianya yang masih 18thn,
Kira-kira bagaimana Emilia menjalani hari-harinya tanpa adanya sosok ayah dari anakny?
ikuti kelanjutannya hanya di SINGLE MAMY.
Jangan lupa like, komen,vote sama favorit ya🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Mia Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Emilia
"Tunggu-tunggu. William Bagaskara. Apa kamu ada orang yang dulu pernah menolong anak sayang waktu kekurangan darah. Tepatnya 12 tahun yang lalu?" Ucap Wira sambil menatap William
Mendengar itu membuat William masih terdiam untuk beberapa saat. Pria itu masih mencoba mengingat kejadian 12 tahun yang lalu. Saat William mendonorkan darahnya buat seorang gadis yang saat itu masih berumur 11 tahun.
"Iya om, Saya orangnya. seingat saya saya pernah mendonorkan darah pada seorang gadis kecil yang saya sendiri tidak tau siapa namanya" Jawab William
"Iya nak. Itu adalah anak saya. Terimakasih ya kamu sudah mau mendonorkan darahnya untuk Emilia" Ucap Wira pelan
Emilia memiliki golongan darah AB- dan sama dengan Wirayudo. Namun saat Emilia sedang mengalami kecelakaan dan membutuhkan banyak darah. Darah milik Wira hanya bisa di ambil sebanyak 1 kantong saja.
Di saat Wira dan Melinda sedang berusaha mencari donor darah kurangnya. Tiba+tiba ada seorang suster yang mengatakan jika ada seseorang yang mau mendonorkan darahnya dengan suka rela.
Tapi sayangnya Wira belum sempat melihat wajah orang itu. Karna orang yang sudah mendonorkan darahnya sudah pergi sejak 30 menit yang lalu. Tapi yang pasti orang itu bernama WILLIAM BAGASKARA.
"Astaga Gas. Ternyata yang waktu itu mendonorkan darahnya buat anakku adalah anakmu Gas. Gak nyangka ya, Ternyata dunia sesempit ini" Ucap Wira pada Bagas
Tak lama kemudian, Liana datang bersama dengan 2 orang yang membawa baju pengantin milik William dan juga gaun milik Emilia.
"Bawa apa kamu Li?" Tanya Melinda pada Liana
"Ini baju-baju pengantin milik William sama calon istrinya Mel" Jawab Liana sambil meletakkan baju buat William di atas meja
"William mau menikah Li. Kapan sama siapa?" Ucap Melinda saat baru mengetahui jika anak satu-satunya Bagas akan segera menikah
"Acaranya masih 1 minggu lagi Mel. Dia adalah gadis cantik dan baik banget. tapi sudah punya anak 1 sih Mel"
"Seandainya aku tau anak kamu setampan ini. Mungkin dulu sudah aku jodohkan dengan anakku Li"Pekik Liana
"Seru paling ya Mel kalau kita jadi besan. Hahahha, Cucu cucu kita pasti lucu-lucu. Tapi sayang itu tidak akan pernah terjadi"
"Oh iya Mel. Wir. Bagaimana tentang pencarian anak kalian?"
Mendengar pertanyaan dari Liana membuat Melinda terdiam. Bibirnya terasa begitu berat untuk sekedar berbicara.
"Belum Li. Sampai detik ini pencarian ku hanya sia-sia. Beberapa hari yang lalu aku pernah melihat anakku di siaran televisi. Ternyata dia sudah menjadi seorang pengacara hebat seperti apa yang sudah dia impikan sejak masih kecil" Terang Liana sendu
"Yang sabar Mel. Suatu hari nanti kalian pasti akan di pertemukan kembali" Ucap Liana sambil menatap sahabatnya
William hanya diam tanpa mau berkomentar apa-apa. Pria itu sama sekali tidak ingin tau seperti apa anak dari sahabat kedua orang tuanya. Yang ada di pikiran William saat ini hanyalah Emilia juga Nathan
"Seandainya pengantin wanitanya adalah Emilia. Pasti ini akan menjadi pernikahan yang paling bahagia dalam hidupku. Pernikahan yang akan membuat aku merasakan sebuah kebahagiaan hingga akhir hayatnya" William bermonolog dalam batinnya
Di saat yang lain masih sibuk membicarakan tentang anak Wira dan Melinda yang mereka usir sejak 5 tahun yang lalu. William hanya sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Bagaimana caranya agar aku bisa bersama dengan Emil juga Nathan. Aku benar-benar menginginkan hal itu" Batin William lagi
"Wil. Kamu cobain baju pengantinnya ya. Mama mau lihat seperti apa tampannya kamu saat menggunakan jas warna putih seperti ini" Ucap Liana pada William. Namun William masih sibuk dengan pikirannya sendiri
"William Bagaskara. Kamu dengar mama kan?"Ucap Liana tepat di telinga William
Hal itu langsung berhasil membuat William tersadar dan langsung melirik tajam mamanya.
"Apaan sih ma. Wili belum budeg. Tidak perlu sampai teriak seperti itu Ma" Ucap William sambil mengusap telinga kirinya
"Benar-bener kamu itu ya Wil. Ayo cobain sekarang baju-baju ini"
"Kenapa opsinya banyak banget sih ma. Kenapa gak satu saja" Protes William
"Aduuh gak usah banyak bacot. Tinggal coba saja apa susahnya"
"Iya iya" Ucap William sambil memanyunkan bibirnya
Melihat itu membuat Bagas dan Liana hanya menggeleng dengan sikap anaknya. Benar-benar seperti bocah
"Dia memang suka begitu Mel. Biarpun umurnya sudah tua, Tapi kelakuannya masih seperti bocah" Ucap Liana pada Wira dan Melinda
"Mama. Gak usah jelek-jelekin Wili. Wili masih bisa dengar" Teriak William dari dalam kamar
Di Tempat Lain
"Bagaimana kalau kita culik wanita itu malam ini tuan?" Usul salah satu anak buah Ferdian
"Tapi jangan sampai kalian gagal seperti malam itu lagi!" Bentaknya
"Siap Tuan. Malam ini kita tidak akan seperti waktu Agus yang melakukannya" Ucap salah satunya
"Jangan hanya banyak omong. Lakukan saja malam ini. Saya tunggu di tempat eksekusi" Jawab Ferdian dan langsung pergi dari atas ruftof
"Malam ini kamu akan menjadi target selanjutnya Emilia. itulah akibat jika ikut campur urusan saya" Ucap Ferdian di sela langkahnya
****
"Mami. Apa benar mami akan menikah dengan anaknya oma Liana?" Tanya Nathan pada Emilia saat di dalam taksi
"Iya sayang. Mami akan menikah dengan anaknya oma Liana. Dan dia akan menjadi papi sambungnya Nathan. apa Nathan mau?"
"Mau mau mami. Nathan mau sekali. Itu artinya oma Liana akan menjadi omanya Nathan ya mami?"
"Iya sayang. Nathan doain ya. Semoga lancar sampai hari H" Ujar Emilia sambil mencium pipi Nathan penuh sayang
"Pasti mami. Nathan akan selalu mendoakan apa yang membuat mami bahagia" Ucap Nathan sambil membalas ciuman Emilia
Mendengar itu membuat Emilia memejamkan matanya. Rasanya air mata itu akan jatuh membasahi kedua pipinya saat mendengar perkataan Nathan
"Maafkan Mami yang belum bisa membuat kamu bahagia sayang. Maafkan mami yang belum bisa jujur tentang siapa ayah kandung kamu sebenarnya" Batinnya
Tak lama kemudian. Taksi yang mengantar Emilia dan Nathan sudah tiba di depan rumah Widi. Mereka berdua turun dari taksi itu. Ternyata di sana sudah ada Widi yang menunggu di depan rumahnya
"Keponakannya Aunty sudah pulang ya. Bagaimana hari ini sayang?" Tanya Widi pada Nathan
"Sudah Aunty. Hari ini Nathan seneng banget. Karna tadi pagi di antar sekolah sama om baik"
" Diantar sekolah sama om baik?" Ucap Widi sambil melirik Emilia
"Iya Aunty. Nathan ganti baju dulu ya" Nathan masuk ke dalam rumahnya.
Setelah itu Widi mendekat ke arah Emilia"Om baik siapa maksud Nathan Em?"
"William kak. Tadi dia ikut mengantar Nathan sekolah. Oh iya kak. Nanti aku ada janji ketemu sama klien. Aku titip Nathan ya"
"Iya boleh Em"
•
•
•
Sore berlalu. Emilia keluar dari dalam cafe setelah menyelesaikan meeting bersama dengan Alex. Asisten William.
Namun bel sempat Emilia keluar dari cafe itu, Tiba-tiba lampu cafe mati dan membuat Emilia susah menemukan jalan. Hingga ada seseorang yang menarik tangan Emilia serta menutup mulut dan hidung dengan sebuah kain yang berhasil membuat Emilia tidak sadar kan diri
1 Jam kemudian. Emilia sudah tiba di tempat Ferdian yang sedang menunggu. Namun saat Ferdian melihat wajah Emilia, Betapa terkejutnya pria itu.
"E....emilia" Ucapnya