Gadis Gendut Istri Sang CEO

"Tunggu kak...." ucap Lavina kepada Clarissa. "Kalau kakinya sakit bawa ke dokter bukan buat untuk menyakiti orang dan matanya dijaga ya hati-hati penyakitan entar" tambah Lavina menatap tajam ke arah Jennie lalu dia membawa Clarissa pergi.

Sedangkan Eveline malah tertawa lepas melihat tingkah Lavina dan ekspresi Jennie yang terlihat kesal. Tak lama seorang berpakaian rapi dengan setelan jas abu-abu dan celana yanh senada mendekati Eveline.

"Nona Eveline.....perkenalkan saya manager ditoko ini. Senang sekali anda bisa mampir ke toko kami" ucap sang manager ramah.

"Senang juga kesini karna barang-barangnya bagus semua, tapi tolong ya pak jaga keamanan lagi" ujar Eveline memprotes.

"Memangnya ada apa nona? Apa nona merasa tidak aman?" tanya sang manager.

"Ini orang di depan saya, dia tadi membuat keributan dan melukai sahabat saya. Jangan biarkan orang seperti dia berkeliaran disini" jelas Eveline membuat Jennie sangat marah.

"Apa maksud loh, HAH!! Dasar ya loh memang minta di kasih pelajaran" pekik Jennie lalu dia mendekat ke arah Eveline ingin menyakitinya tapi keburu manager memanggil satpam untuk membawa Jennie dan Nesya keluar dari toko tersebut.

"Maaf atas ketidaknyamanan anda, kami akan lebih menjaga keamanan disini" ucap manager tersebut merasa tak enak hati.

"Tak apa, kalau gitu saya permisi karna saya sudah ditunggu" ujar Eveline.

"Silahkan nona" jawab manager tersebut.

Saat Eveline berjalan keluar dia tetap di ikuti oleh du karyawan sampai depan toko memastikan kalau pelanggannya aman terkendali.

Namun saat sudah berada diluar malah Eveline tidk menemukan Clarissa dan Lavina. Dia bingung mencari dimana sebab pusat perbelanjaan itu sangat luas. Padahal tadi Eveline meminta mereka untuk menunggu diluar sebentar.

Saat Eveline hendak pergi mencari Clarissa dan Lavina, malah mereka sudah sampai mendekati Eveline. Dengan membawa sesuatu ditangan mereka.

"Gimana sudah kan? Nih buat kamu biar gak suntuk lagi" ucap Clarissa sembari menyodorkan es cream yang tadi dibelinya bersama Lavina.

"Clar....Clar.....masih ingat saja kalau aku lagi suntuk gini pengen makan es cream" ujar Eveline mengambil es cream yang berada di tangan Clarissa.

Mereka pun berjalan mendekati tempat duduk yang berada disana. "Memangnya kak Eveline suka sekali dengan es cream?" tanya Lavina.

"Dia ini kalau lagi suntuk atau moodnya gak enak pasti lampiasnya ya ke ea cream" balas Clarissa sambil tertawa lirih.

"Ya ampun kak....baru tau sisi lain dari seorang Eveline Dayana" ucap Lavina ikut tertawa juga.

Eveline hanya membalas dengan senyuman dan mereka pun melanjutkan untuk menghabiskan es cream yang tersisa sambil mengobrol.

🍍

🍍

🍍

Selesai acara makan malam Kendrick kembali ke kamarnya, namun sebelum dia pergi ke kamar Kendrick mengambil laptop yang berada d ruang kerjanya. Setelah itu dia langsung pergi ke atas.

Tak lama Ken sampai di dalam kamar, Clarissa masuk sembari membawa buku yang di pegangnya. Bukan langsung tidur malahan Clarissa pergi ke balkon kamar seperti biasa.

Sementara Kendrick masih fokus dengan pekerjaannya. Namun saat tadi Clarissa berjalan, tak sengaja Kendrick melirik sebentar dan terlihat Clarissa berjalan agak susah. Seperti kakinya habis terkilir. Apa gara-gara jatuh tadi siang? Hmm babang Ken lagi melihatnya.

Kendrick menaruh laptopnya dan pergi menyuaul Clarissa ke balkon kamar mereka. Dan dilihat Clarissa sedang membaca buku. Sangking fokusnya sampai Clarissa tidak menyadari kalau suaminya sudah berada di sampingnya sedang melihat dia.

Kendrick langsung duduk di samping Clarissa. "Kakimu kenapa?" tanya Ken tiba-tiba mengagetkan Clari.

"Eh ya ampun kirain siapa......gak pa-pa cuma tadi terkilir pas jalan-jalan sama Eveline dan Lavina" balas Clarissa.

"Kok bisa terkilir, jalanmu gak hati-hati" ujar Kendrick.

Clarissa terdiam sejenak, ia termenung apakah yang di depannya itu suaminya apa bukan. Ia merasa heran sebab Kendrick tiba-tiba perhatian dengannya. Seharusnya dia senang bukan malah terheran-heran.

"Tadi Jennie menemuiku saat di mall" ucap Clarissa, seketika membuat wajah Kendrick berubah.

"Ngapain kamu nyebut namanya di depanku. Gak usah bahas perempuan itu lagi" tegas Kendrick yang sudah sangat membenci Jennie.

"Dia yang melakukan ini padaku......tadi tak sengaja saja bertemu tapi dia malah cari gara-gara denganku" Clarissa tak mau berbohong dengan suaminya dan ia juga ingin tau reaksi Kendrick.

"Jadi ini ulahnya? Coba liat" pinta Kendrick.

"Udah gak pa-pa kok tinggal ngilunya dikit" balas Clarissa namun Kendrick tetap ingin melihat dan langsung jongkok memegang kaki Clarissa yang sakit.

"Auww.....Sakit mas" ringis Clarissa sata Ken memegang pergelangan kakinya.

"Sudah tau sakit kenapa gak ke dokter sih" ujar Kendrick.

Dag......Dig......Dug.....Duar.

Begitulah gambaran jantung Clarissa sekarang. Rasanya ingin melimpat dari tempatnya. Saat Ken memegang kakinya dengan jarak sedekat itu. Hatinya berasa dipompa sangat kuat sehingga perasaannya tidak bisa digambarkan lagi.

"Ta-tadi gak terasa, baru pas pulang tadi" jawab Clarissa jujur sembari terbata-bata sangking gugupnya. Karna memang tadi saat di mall kakinya tak terasa sakit dan baru terasa saat sudah berada dirumah.

"Ayo ke rumah sakit biar diperiksa" ajak Kendrick.

Clarissa hanya bengong dibuatnya. Lantaran Kendrick tak pernah bersikap yang menunjukkan kekhawatiran terhadap Clarissa. Tapi sikapnya hari ini sangat berbeda.

Clarissa sampai memegangi dahi suaminya memastikan kalau Ken tidak sakit atau demam.

"Gak panas" gumam Clarissa lirih. "Kamu gak sakit kan mas?" ujar Clarissa bingung.

"Maksudmu apa sih di ajak periksa malah balik tanya" kesal Kendrick.

"Yaa karna sikap kamu berbeda hari ini ke aku.......biasanya kan hanya marah-marah terus" papar Clarissa menjelaskan.

Kendrick tak menggubris ucapan istrinya. Ia malah beralih mengajak Clarissa ke rumah sakit.

"Issh aku gak pa-pa mas......males lah harus ke rumah sakit lagi. Panggil saja dokter ke sini" tolak Clarissa. Dia tak suka bau rumah sakit, oleh karna itu Clarissa menolak diajak ke rumah sakit.

"Baiklah.....tapi kamu harus istirahat" Kendrick langsung mengajak Clarissa masuk ke dalam kamar untuk beristirahat.

" Lah mas aku mau mengambil selimut dulu" ucap Clarissa berbalik ingin ke arah lemari untuk mengambil selimut namun langsung dicegah oleh Kendrick.

"Tidurlah diranjang" sahut Kendrick, membuat Clarissa tak percaya kalau suaminya mau berbagi satu ranjang.

"Kamu serius mas? Lah terus kamu tidur dimana?" tanya Clarissa.

"Ya disinilah......ini kan kasurku"

"Sa-satu ranjang?" tanya Clarissa terbata-bata.

"Iyalah....lalu mau bagaimana?" tanya balik Kendrick.

"Udah lah tinggal tidur apa susahnya sih......aku juga sudah ngantuk" tambahnya lalu membatingkan tubuhnya di atas ranjang.

Sedangkan Clarissa masih tak percaya kalau suaminya mau berbagi tempat tidur. Aneh saja pikir Clarissa, sebab sejak pernikahan Kendrick sama sekali tak mau satu ranjang apalagi disentuh.

Hati Clarissa sangat senang sekali. Inilah yang dia harapkan bisa mendapat perhatian dari suaminya walau pun hanya sedikit, tapi menurutnya itu sangat berharga. Ia langsung naik ke atas ranjang bersebelahan dengan Kendrick.

Rasa di dadanya semakin tak terkendali lagi. Jantungnya berdetak dengan sangat cepat, karna ini pertama kalinya Clarissa tidur bersama suaminya dalam satu ranjag yang sama. Clarissa berharap ini bukan mimpi.

"Auw....sakit berarti ini bukan mimpi" gumam Clarissa lirih setelah ia mencubit tangannya memastikan kalau ini nyata.

"Semoga seterusnya kamu akan seperti ini mas. Karna memang ini lah yang aku harapkan darimu. Perhatian darimu sangat berarti untukku" gumam Clarissa lirih namun masih bisa didengar oleh Kendrick karna dia sedari tadi hanya pura-pura tidur.

Tapi Clarissa berpikir kalau suaminya sudah tertidur. Ia dengan berani membalikkan badannya dan melingkarkan lengannya di perut suaminya. Membuat Kendrick terkejut tapi dia tetap bersikap santai dan membiarkan Clarissa memeluk dirinya.

"Semoga kamu bisa tersenyum selalu, walau pun aku belum bisa membalas cintamu......Setidaknya aku akan berusaha mengukir senyum di wajahmu" batin Kendrick dalam hatinya.

Pelukan Clarissa seperti magnet baginya. Hati dia terasa adem jika dipeluk oleh Clari, entah perasaan apa yang sekarang dirasakan oleh Kendrick. Itu semua tidak bisa digambarkan lagi. Ia hanya bisa meresapi dan merasakan detakan jantung yang tak terpompa dengan normal.

Dan akhirnya Kendrick ikut terlelap bersama Clarissa. Mereka sama-sama sudah terbuai dalam mimpi masing-masing. Perasaan Kendrick yang tak bisa digambarkan dan perasaan Clarissa yang amat senang.

ヘヘヘヘヘヘヘヘヘ≧ω≦ヘヘヘヘヘヘヘヘヘ

🍒Jika seseorang mau bersabar pasti akan mendapatkan buah dari kesabarannya. Memetik dar jeri payah yang sudah dikumpulkan dari hasil kesabaran itu.

🍒Cinta tak bisa dipaksakan, namun ada kalanya cinta itu butuh pengorbanan. Kadang menyakitkan, kadang pula membahagiakan. Maka letakkan cinta itu ditempat yang tepat, kepada siapa cinta itu diberikan. Utamakan cinta kepada Pencipta-Nya sebelum mencintai Ciptaan-Nya.

💐 Story Off The Day 💐

💮💮💮💮💮💮💞💞💞💮💮💮💮💮💮