Kisah Cinta antara seorang duda beranak satu dengan gadis cantik yang ternyata adalah adik dari asistennya sendiri.
Semuanya berawal ketika Ghea bertemu dengan bocah tampan bernama Gathan. Dilanjutkan dengan pertemuan Ghea dengan Gavin, yang ternyata adalah ayah dari Gathan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BatagorAci, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 30
Hampir setengah jam mereka mengelilingi area taman, ketiganya kini tengah antri membeli minuman yang biasa disebut 'ice boba'
"Gimana enak nggak sayang?" Tanya Ghea.
"Enak mommy, Athan suka." Balas Gathan sambil tersenyum setelah mencicipi minuman yang pertama kali ia beli ini.
"Kamu mau nyoba punya aku nggak ? Ini enak loh rasa matcha." Ucap Ghea mempromosikan rasa minuman yang ia beli kepada Gavin.
"Boleh?"
"Boleh lah masa nggak boleh." Balas Ghea sambil menyodorkan cup minuman boba nya tepat didepan bibir Gavin. Gavin pun langsung mencicipi minuman milik Ghea.
Bentar! satu sedotan yang sama, berarti ciuman secara nggak langsung dong, pinter banget mbak Ghea.
"Enak, kamu mau coba ini nggak. Rasa Cheese." Ucap Gavin.
"Mau dong, hehehe." Ghea langsung menyeruput minuman milik Gavin.
"Enak juga." Ucap Ghea.
"Ndak ada yang mau coba punya Athan?" Tanya bocah itu yang sedari tadi hanya menjadi korban keuwuuwan Gavin dan Ghea.
Gavin dan Ghea saling menatap, sedetik kemudian mereka sadar dan malah salting sambil garuk-garuk tengkuk.
"Hehe mau kok, sini biar mommy cobain. " Ucap Ghea pada Gathan.
Mereka bertiga pun akhirnya bertukar rasa minuman satu sama lain.
🍁🍁🍁🍁🍁
"Kamu mau selesaiin skripsi lebih cepet, kenapa? Aku kan udah bilang kalo nggak usah terlalu dipaksain, diselesaikan pada waktunya aja. Aku bakal nungguin kamu sampe selesai kok. Lagian kalo pun kita nikah dan kamu masih kuliah, itu bukan masalah buat aku. Aku nggak bakal ngelarang kamu buat belajar. Yang penting urusan pendidikan dan keluarga kita nanti bisa kamu imbangin, adil yang." Jelas Gavin panjang lebar.
"Kamu yakin mau nikah sama aku yang belum lulus kuliah?" Tanya Ghea.
"Sekarang aku yang nanya sama kamu, dari awal aku udah ingetin kamu pas awal kita kenal, kamu malu nikah sama duda kayak aku?" Sebenarnya Gavin agak sesak melontarkan pertanyaan itu. Tapi demi suatu kebaikan hal itu rela ia lakukan.
"Yaudah kita nikah aja kalo gitu." Balas Ghea dengan mantap.
"Jangan main-main Ghe. " lirih Gavin tanpa menatap Ghea.
"Aku nggak main-main yang, aku serius. Aku janji kalo kita nikah nanti aku bakal usaha buat ngimbangin urusan kampus sama keluarga kita nanti." Balas Ghea dengan serius.
"Kita omongin ini lain kali, ini udah mau petang. Kita pulang aja ya." Ajak Gavin yang sebenarnya sedang tak ingin melanjutkan pembicaraan ini.
Sebelum Gavin beranjak, Ghea langsung menghambur memeluk tubuh Gavin.
"Nggak marah kan?" Tanya Gadis itu hati-hati.
Huftt .........
"Enggak kok, aku nggak marah sama kamu." Balas Gavin dengan suara lembut, tak lupa mengusap puncak kepala Ghea dilanjutkan memberi hadiah kecil berupa kecupan manis di dahi Ghea.
"Masih marah ah kamunya." Ucap Ghea dengan merengek.
"Enggak sayang, aku nggak marah sama kamu." Balas Gavin lagi dengan senyum tulus menghiasi wajahnya.
Kalo ada yang tanya Gathan kemana, bocah tampan itu tengah berada didalam mobil Gavin sambil menikmati tontonan kartun si botak kembar dalam ipad milik Daddy nya.
"Kamu mau pamit dulu sama Gathan nggak?" Tanya Gavin pada Ghea yang masih senantiasa memeluk tubuhnya.
"Mau." Jawab Ghea sambil menganggukkan kepalanya.
"Berdiri sayang, jangan peluk terus." Ucap Gavin, dengan berat hati Ghea melepas lilitan tangannya dari pinggang Gavin.
Nah kan sekarang mbak Ghea bucinnya nggak ketulungan dari om duda.
Mereka berdua berjalan menghampiri mobil Gavin untuk menemui Gathan.
"Gathan, mommy pulang dulu ya. Besok ketemu lagi sama mommy." Ucap Ghea berpamitan dengan bocah tampan itu.
"Pulang sendili?" Tanya Gathan.
"Iya sayang, kan bawa motor." Balas Ghea.
"Hati-hati mom." Ucap Gathan.
"Iya sayang."
"Kapan-kapan ajak Gathan ke rumah ya, yang." Sambung Ghea pada Gavin.
"Ngapain?" Tanya Gavin.
"Tuh kan kamu mah masih marah sampe nggak mau kerumah, ya kamu ajak main Gathan kerumah pake alesan main kek, ketemu aku kek Gathan lagi kangen sama aku kan bisa. Atau kalo nggak.....
"Atau kalo nggak apa?"
"Atau kamu dateng ke rumah terus lamar aku juga boleh hehe." Ucap Ghea sambil cengengesan.
"Hish iya ntar dilamar, besok langsung aku lamar gimana, mau?" Ucap Gavin menimpali.
"Mau, mau banget malahan hahaha." Jawab Ghea sambil tertawa kecil. Karna merasa gemas, tangan Gavin terulur mengacak rambut Ghea.
Bisa aja kan besok Gavin bawa rombongan keluarga secara tiba-tiba datang ke rumah Ghea buat ngelamar Ghea tanpa sepengetahuan Ghea.
Bisa kejang Ghea kalo itu bener terjadi!
.
.
.
Nk ra seneng yo wes langsung skip wae Slurr😌😊
iki mung fiksi belaka😊