Cinta Nayla

"Mah gimana penampilanku."tanya rosa pada zoya sembari merapihkan rambutnya.

"Kamu sudah cantik sayang,tenanglah. sebentar lagi adrian pasti datang."balas zoya.

Rosa hanya senyum senyum,rasanya tidak sabar menunggu laki laki pujaannya.meskipun sudah sering di tolak tetapi tidak membuatnya mundur sama sekali.bahkan semua itu adalah sebuah tantangan untuknya meskipun harus ada air mata yang terurai.

Malam ini adalah pertemuan antara keluarga wijaya dan prayogo.dua pengusaha terbesar di ibu kota jakarta yang tengah menjalankan kerja sama,arman begitu menghormati wira karna selain teman kecilnya wira kini menjadi salah satu kolaganya yang menaruh saham terbesar di perusahaannya.

Wira lagi lagi merilik jam di pergelangan tangannya."Kemana adrian apa anak itu tidak datang?".batinnya sambil sesekali melihat ke arah pintu.

Sedangkan yang di tunggu kini telah sampai di hotel bintang lima,di mana sudah banyak yang menunggu kedatangan mereka.

Adrian yang turun dari mobil segera menggenggam tangan nayla dan mengajaknya masuk menuju ruangan vip.

Dan itu membuat nayla menghentikan langkahnya ia merasa dadanya berdebar mendapat perlakuan seperti itu dari adrian.

"Kenapa berhenti."tanya adrian menoleh pada nayla.

"Saya bisa sendiri."jawab nayla seraya melepaskan tangannya dari genggaman adrian.

"Sudah kau terlalu lama jika berjalan sendiri."adrian kembali meraih tangan nayla dan menariknya melangkah cepat.

"Kenapa bapak selalu memaksa,tidak perlu bapak tarik saya seperti ini,saya kan bisa jalan sendiri pak."gerutu nayla.

Adrian tidak menggubrisnya dia terus saja berjalan tanpa melepaskan tangannya,meskipun nayla terus menggerutu.

Ternyata di sana sudah ada abril yang menunggunya di depan pintu.

"Selamat malam pak."sapa abril yang di angguki adrian.

"Tuan dan yang lainnya sudah menunggu di dalam."ucapnya lagi dengan membukakan pintu untuk mereka.

Cklekk..suara pintu terbuka hingga membuat orang orang yang sudah berada di dalam menoleh ke arah mereka,kini adrian dan nayla menjadi pusat perhatian bagi semuanya.

Mata nayla membola ia terkejut mematung bagaikan umpan yang masuk ke dalam sangkar,matanya mengamati mereka satu persatu orang yang ia kenali berada di ruangan itu.

"Kenapa mereka berada di sini."gumamnya.

Berbeda dengan adrian yang tersenyum smirk melihat mereka anggota keluarga prayogo yang telah berani menyakiti gadis di sampingnya,ada rasa panas yang sudah membuncah pada dirinya yang sudah ia tahan sejak kemarin.

"Aku pastikan kalian tidak akan lagi berani menyakiti nayla."batin adrian.

Tidak berbeda dengan rosa dan reno yang menganga tidak percaya melihat adrian yang datang bersama dengan nayla.

"kenapa bisa wanita itu bersama kak adrian,awas saja dia jika berani mengambil milikku.aku tidak akan pernah membiarkannya."Umpat rosa dalam hati menatap tajam ke arah nayla.

"Adrian dengan nayla.kenapa mereka terlihat sangat dekat.ada hubungan apa sebenarnya mereka."lirih reno dalam hati.

"Tidak pak,saya tidak bisa kesana.saya mau pulang."tukas nayla pada adrian yang hendak melangkah pergi.

Dengan agresifnya adrian langsung menahannya dengan melingkarkan tangannya di pinggang nayla dan berbisik tepat di telinganya.

"Saya tau alasanmu ingin pulang.kamu tidak perlu takut ada saya di sampingmu."

Deg.jantung nayla serasa ingin copot,bahkan deru nafasnya sudah turun naik dengan sangat kencang mendapat perlakuan seintens itu dari adrian.dan ucapannya yang sulit nayla percaya.

"Tenanglah kamu tidak perlu banyak bicara,saya akan membantumu menghadapi mereka."adrian kembali berbisik di telinga nayla.

Mendengar ucapan adrian membuat nayla bingung,ntah kesambet setan apa adrian bisa berkata seperti itu.

"Apa maksud bapak.?"tanya nayla.

"Saya tau masalahmu,jadi sekarang tunjukan pada mereka jika kau sudah melupakan laki laki banci itu."ucap adrian penuh penekanan.

Nayla mencoba untuk mencernanya,dari mana adrian bisa tau masalahnya.ia memejamkan matanya dan menghembuskan nafasnya perlahan."Tidak pak saya mau pulang saja."elaknya.

"Kalau kamu tetap kekeh ingin pulang maka saya akan memecatmu saat ini juga dan gajihmu bulan ini tidak akan saya keluarkan kamu paham."ancam adrian dengan pelan membuat nayla terdiam."apa kamu mau terus di sakiti oleh mereka,tidak kan.jadi percayalah dengan saya.saya akan membantumu dan satu lagi jangan panggil saya pak panggil saya adrian.."ancam adrian yang semakin mengeratkan lingkaran pinggangnya pada nayla.

"Tapi..."

"Sudah ayo percaya pada saya."tukas adrian tidak ingin di bantah.

Mereka semua yang melihatnya tidak habis pikir jika adrian berani semesra itu pada seorang wanita di hadapan semuanya.

"Apa adrian benar benar sudah mencintai gadis itu."bisik wira dalam hati.

Adrian membalikan badan nayla hingga membuat mereka berhadapan dan di tatapnya kedua netra mata nayla dengan lekat sambil menggenggam kembali tangannya."percaya pada saya.dan ingat panggil saya adrian,saat ini kau tidak perlu berpikir apa apa saya akan patikan mereka tidak akan berani menyakitimu lagi."ucap adrian sembari tersenyum manis.

Jelas saja nayla kaget dengan perlakuan adrian yang sangat manis terhadapnya. dengan genggaman yang begitu erat membuat nayla tidak bisa berkutik,jika adrian sudah memintanya seperti ini,entah bodoh atau apa yang jelas saat ini nayla begitu percaya dengannya setidaknya ia lebih tenang mendengar ucapan adrian yang ingin membantunya.

Nayla menarik nafasnya dalam dalam lalu menghembuskannya perlahan.ia mengangguk pelan,seakan akan terhipnotis dengan ucapan manis adrian.

Mereka berjalan berdampingan mendekati semua orang yang menatap tajam pada nayla.dan adrian tidak melepaskan genggaman tangannya sama sekali seolah olah adrian tidak ingin wanitanya di sakiti lagi.

"Jangan pasang wajah sedihmu tersenyumlah untuk membuktikan kepada mereka jika kau tengah bahagia."bisik pelan adrian di dalam langkahnya.

"Selamat malam pah.malam om tante dan semuanya."ucap adrian tersenyum ramah pada mereka.

"Siapa yang kau bawa.?"tanya wira memperhatikan nayla yang hanya menunduk.

"Oh ini nayla pah.calon istri aku."ucap adrian dengan santai.

Apa.mereka semua terkejut tidak percaya mendengar perkataan adrian.terkecuali wira yang sudah lebih dulu tau dari abril.

Bahkan nayla langsung mengangkat wajahnya menatap tidak percaya pada adrian yang bisa bisanya memperkenalkan dirinya sebagai calon istri.

Tidak ada yang mereka sadari jika reno saat ini hatinya tengah terluka,tapi reno harus bisa menahan dirinya karna dia sudah bertekad akan berusaha melupakan nayla.

"Jadi kamu sudah memiliki kekasih?kenapa baru sekarang mengenalkannya?" tanya wira lagi.

"Ia pah.karna aku dan nayla memang belum lama jadian."