Ini adalah novel ketigaku.
Bagaimana perasaan mu jika mengalami hal serupa sama persis yang di alamat seorang gadis bernama Nadira Fazilah Sharifa ?
Niat awal hidup di Jakarta untuk mengaduh nasib mencari ayah kandung dan melanjutkan hubungan dengan sang pacar yang sudah berjalan 3 tahun itu harus hancur seketika.
Lebih parahnya lagi harus menikah dengan orang asing dan anak SMA lagi.
Belum lagi fakta-fakta yang sangat mengejutkan nya.
Ikuti terus kisah cinta seorang Nadira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan rahasia
Di restoran Jepang kini Nadira duduk sendiri menunggu seseorang yang menjadi tujuan utama untuk menetap di Jakarta.
Surya Wijaya.
Papa kandung seorang Nadira Fazilla Zharifa. Ia harus membawa papa Surya ke Bogor untuk melihat makam almarhumah mama nya sesuai janji kepada ibu panti yang sudah ia anggap sebagai ibu kedua di hidupnya.
Sudah hampir lima bulan ia tidak menyambangi kota kelahiran nya itu. Rindu dengan anak-anak panti dan rindu kenangan bersama sang Mama.
Di ruang VIP restoran ini ia memikirkan bagaimana nasib hidupnya. Akankah memaafkan kesalahan papa Surya? tapi mau bagaimana pun ia merindukan sosok seorang ayah di hidupnya.
Lalu bagaimana dengan pernikahan rahasia dengan Qenan? hingga kini mereka belum juga mengungkapkan isi hatinya.
"Udah lama?"
Nadira melirik seseorang yang bergelar sebagai papa kandung Nadira.
"Belum." jawab Nadira datar.
Keduanya duduk berhadapan diam membisu hingga seorang pelayan restoran masuk membawa dua gelas kopi.
"Nak.. Bagaimana kabar mu?" tanya papa Surya.
Semenjak kejadian di Kafe Hebat, papa Surya langsung mencari tahu tentang siapa Nadira Fazilla Zharifa. Dan benar dugaan nya bahwa Nadira adalah anaknya yang sudah ia tinggal kan sedari dalam kandungan.
Dengan wajah datar ia bertanya bukan menjawab pertanyaan papa Surya. "Seharusnya bukan itu yang harus ditanyakan tapi papa harus tanya bagaimana kehidupan ku tanpa papa."
"Maafkan papa Nadira.."
Nadira manggut-manggut lalu mengambil gelas menyeruput kopi hitam yang pahit itu. Ia sengaja pesan kopi hitam karena menurut nya kopi hitam dan pahit itu tidak ada apa-apa nya dibandingkan dengan kehidupan nya tanpa seorang bergelar ayah di hidupnya.
Bukan hanya sang ibu menjadi cibiran orang sekitar, namun ia juga merasakan hal itu hingga menjadi bahan bully teman-teman nya hingga selesai SMA.
"Ceritakan bagaimana bisa papa menikah sama mama sampai papa pergi ninggalin mama dalam keadaan hamil."
Papa Surya menghela nafas sebelum menceritakan sebenarnya. Tidak ingin adalagi kesalahan dan ia akan memperbaiki hubungan antara Melati dan juga anaknya.
"Papa dan mama kamu sudah pacaran sejak SMA tapi kedua orang tua papa nggak merestui hubungan kami."
"Beda kasta." potong Nadira manggut-manggut.
"Ya kamu benar. Akhirnya selesai SMA kami menikah dan merahasiakan pernikahan kami."
Deg
"Pernikahan rahasia?" tanya Nadira dengan suara bergetar.
"Iya nak. Kami sangat bahagia saat itu dan kami kuliah bersama, orang lain tahu kami hanya pacaran tapi sebenarnya kami sudah menikah. Kami tidak ingin berbuat zinah. Kamu pasti tahu kan kalau sepasang kekasih udah pacaran lama tentu ingin melakukan lebih dari hanya sekedar pegangan tangan?"
Tangan Nadira menengadah tanda agar papa Surya menghentikan penjelasannya sejenak. Ia masih shock dengan kenyataan nasib nya sama dengan sang mama.
Matanya mulai memanas seakan sedang menahan sesuatu agar tidak keluar dari mata indah itu.
"Terus kenapa papa meninggalkan mama?" suaranya kian serak.
"Papa di jodohkan dengan mama adik tiri mu, papa minta pendapat dengan mama mu dan mama mu mengizinkan papa menikah lagi karena selama ini menurut mama mu, papa sudah banyak melawan orang tua papa."
"Setelah papa menikah, papa di pindahkan ke luar negeri untuk kuliah bersama istri papa disana."
Hati Nadira semakin kalut mendengar penjelasan papa Surya, bayangan nasib dirinya jika Qenan menikah dengan Rania membuat tangis nya pecah.
"Maafkan papa Ra.."
Nadira menggeleng. "Apa papa akhirnya jatuh cinta sama istri papa?"
"Ya.." sahut papa Surya lirih.
"Tiga bulan kemudian papa pulang mencari mama mu tapi kalian udah pindah dan papa GK tahu kalian dimana."
"Ya karena kami bukan di Jakarta lagi pa.." sahut Nadira.
Keduanya menjadi hening dengan pikiran masing-masing.
"Setelah adik tiri mu lahir, papa mendapati istri papa selingkuh dan dialah yang mengancam mama mu agar pergi menjauh dari papa."
"Nadira udah tahu pa, mama cerita kalau soal itu dan jangan ceritakan lagi." Nadira menghapus air matanya. Ia hanya ingin tahu awal penyebab papa Surya pergi meninggalkan ia dan mama Melati saja.
Lalu mengapa menangis? karena nasib nya sama dengan sang mama.
"Apa mama mu sehat?" tanya papa Surya takut-takut.
Nadira mengangguk. "Sehat. Sangat sehat malah dan Nadira udah janji bakalan bawa papa kesana."
"Bolehkah?"
"Tentu, tapi waktu nya belum bisa Nadira tentuin, nanti Nadira kabari."
"Makasih nak.. Apa kamu mau ketemu adik mu?" tanya papa Surya.
"Boleh, apalagi ini udah jam pulang sekolah kan?"
"Iya, sebentar papa telepon dulu." Papa Surya mengambil ponsel di saku menghubungi anak lelaki nya.
...****...
Sepulang sekolah Qenan sudah di hadang Nazeef agar pulang bersamanya. Ia sangat butuh penjelasan tentang apa yang kemarin ada di apartemen nya.
Mau bagaimana pun, Qenan adalah tanggung jawab nya dan ia akan menjadi orang terdepan untuk melindungi dan membela Qenan.
Dan dialah sekarang, di apartemen Nazeef keduanya masih diam membisu.
"Gue udah nikah sama Nadira." suara Qenan memecahkan keheningan.
Nazeef yang masih minum pun tersedak mendengar apa yang dikatakan Qenan.
Uhukk..uhuk..uhuk..
"Bercanda lo gak lucu." sanggah Nazeef.
Qenan mengambil ponsel mencari bukti bahwa ia dan Nadira sudah menikah secara siri.
Nazeef menerima ponsel Qenan lalu menonton akad nikah Qenan dan Nadira.
"Ini palsu kan Qen?"
"Lo bisa cek keaslian nya. Lo ahli dalam bidang itu kan?" Nazeef belum percaya sepenuhnya.
"Kapan?"
"Malam tahun baru."
Malas ditanya melulu oleh Nazeef akhirnya Qenan menceritakan semua nya secara terperinci karena ia tahu jika ada yang mengganjal di hati Nazeef maka ia akan di cerca pertanyaan terus.
"Papa mama tahu?"
"Ya enggak lah, gue nunggu tamat sekolah baru ngakuin itu." Qenan mendadak lesu memikirkan apa yang akan terjadi setelah orangtuanya tahu tentang pernikahan rahasianya ini."
"Apa lo jatuh cinta sama Nadira?" tanya Nazeef karena ia tahu sahabatnya ini tidak tahu perihal percintaan nya.
Qenan mengedikkan bahu tanpa bersuara.
"Udah gue duga." gumam nya.
"Lo pernah cemburu nggak sama Nadira?" tanya Nazeef.
"Ciri-ciri cemburu gimana?" bukan menjawab melainkan bertanya kepada Nazeef.
"Astagaaa.. Lo pernah ngerasa marah gak kalau Nadira dekat sama cowok lain?"
Qenan terdiam memikirkan bagaimana ia melihat atau Nadira menyebut nama cowok lain pasti membuat hatinya bergemuruh.
"Ya, waktu Dion nolong Nadira."
"Itu namanya cemburu dan cemburu itu tanda cinta. Lo pernah bilang kalau Lo cinta sama Nadira ngga?" tanya Nazeef yang pasti ia sudah tahu jawaban nya.
Qenan menggeleng.
"Dasar bego. Coba lo pernah nggak lihat muka Nadira berubah tiba-tiba?"
Qenan tampak berpikir lalu matanya terbelalak saat menyadari tadi pagi perubahan sikap Nadira setelah ia menjawab pertanyaan dari Nadira apa ia cemburu atau tidak.
"Oh ****.." umpatnya.
"Nape lo?"
"Gue baru sadar.."
Qenan dan Nazeef masih mengobrol dan Nazeef memberitahu cara meluluhkan hati Nadira tidak menyadari seseorang masuk ke apartemen mereka.
*Bugh..
🌸*
Bersambung...
