Megan yang belum lama putus dari kekasihnya, dipecat dari tempat kerjanya karena dituduh sebagai selingkuhan atasannya. Sialnya lagi, di tempat kerjanya yang baru Megan mendapat bos yang lebih gila dari sebelumnya, menyebalkan, mesum dan suka gonta-ganti pasangan. Tidak hanya itu, Megan juga bertemu dengan anak kembar yang menginginkannya menjadi ibu mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35: Memandangimu
Malam minggu, malam dimana perayaan ulang tahun Dexter bersama karyawan perusahaannya dilaksanakan di salah satu hotel miliknya. Dexter juga mengundang beberapa teman bisnisnya. Beberapa karyawan yang sudah datang turut memberi ucapan selamat pada Dexter yang sedang mengobrol dengan Addison.
Seketika mata Pria itu tertuju pada sosok wanita yang baru saja datang mengenakan dress berwarna hijau.
"Aku ke toilet sebentar," ujar Dexter bejalan dengan cepat, mengikuti seseorang dari belakang.
"Oh sh.it.. kenapa wanita itu memakai pakaian sialan itu," batin Dexter melihat punggung sexy Megan. Wanita itu terkesan anggun dan sexy memakai long dress dengan model backless. Dexter bahkan ingin membawanya ke ranjang dan membuat wanita itu berkeringat. Dexter benci saat Megan memakai dress itu, kepalanya hampir pecah hanya membayangkan bagaimana tatapan para pria melihat punggung indah itu. Miliknya, itu hanya miliknya. Ia tidak suka berbagi.
"Akh..." pekik Megan saat seseorang menarik tangannya dengan kasar dan membawanya ke tempat yang sepi, jauh dari jangkauan orang. Dexter mendorong tubuh Megan hingga tubuhnya menempel di dinding.
"De..Dexter.." gumam Megan menatap wajah tampan pria itu dibawah pencahayaan yang redup. Tatapan pria itu terlihat memuja wanita di depannya. Tangan besarnya terulur menyentuh wajah Megan.
"A..apa yang kamu lakukan," ucap Megan terbata. Jarak diantara keduanya begitu dekat, hingga ia bisa merasakan hembusan nafas Dexter.
"Memandangi mu.. kau terlihat cantik malam ini," ucap Dexter jujur memuji kecantikan Megan. Kontan membuat wajah Megan merona. Bukankah setiap wanita akan senang jika dikatakan cantik?. Megan merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Selalu saja seperti itu ketika ia berdekatan dengan Dexter. Ia juga ingin mengatakan jika pria itu juga terlihat tampan malam ini.
"Sepertinya kita harus segera pergi dari sini atau orang akan melihat kita dan berpikiran yang aneh-aneh," tukas Megan tanpa melihat wajah Dexter, mendorong pelan dada bidang pria itu.
"Contohnya seperti apa?" bisik Dexter merengkuh pinggang ramping Megan. Tatapan pria itu semakin menggoda.
"Ku mo..mohon..Ki..kita terlalu dekat," cicit Megan mendorong kembali tubuh pria itu, namun Dexter semakin menghimpitnya ke dinding.
Dexter tersenyum simpul melihat Megan yang tidak berani menatapnya. Wanita itu sejak tadi menghindari tatapannya.
"Bukankan dua hari yang lalu kita juga dekat seperti ini," ucapnya mengingatkan Megan ketika mereka sedang di apartemen wanita itu.
Tanpa izin, pria itu mencium bibir ranum Megan yang sejak tadi menarik perhatiannya. Dexter mencium bibir wanita itu dengan lembut.
"Mmpphh.." Megan mencoba mendorong kuat tubuh pria itu agar ciuman mereka terlepas. Namun kelembutan bibirnya membuat Megan luluh dan membalas ciuman pria itu. Keduanya kini saling menyesap dan mel.umat sembari menikmati ciuman mereka. Ciuman yang memabukkan dan menggairahkan. Tak bisa diam, tangan pria itu meraba tubuh Megan mencari benda favoritnya.
"Ngghh.." Megan melenguh kala merasakan gelenyar aneh dalam tubuhnya saat Dexter mengusap lembut salah satu bukit kembarnya.
Ciuman itu turun ke leher mulus Megan, membuat wanita itu seketika mendongakkan kepala sambil mengeluarkan ******* dari bibirnya.
"sssh..." Megan me.re.mas kuat rambut kepala Dexter. Pikirannya memaksanya untuk menghentikan pria itu, tapi tubuhnya seakan berkata lain. Tubuhnya menikmati setiap sentuhan dari pria itu. Apalagi saat tangan pria itu menyusup ke dalam bajunya dan memberikan re.ma.sa.n lembut di salah satu bukit kembarnya. Rasanya Megan tidak sanggup lagi untuk berdiri
mengalir pokoknya
kukirim vote nya ya kak....
selamat berkarya lagi...