Clara, seorang dokter cantik yang bertugas di sebuah rumah sakit swasta harus menghadapi seorang pasien yang sangat menyebalkan.
Pasien ini membuat keributan di ruangannya pasca siuman setelah menjalani operasi pengangkatan sebagian jaringan hatinya yang rusak.
Robert Kingston seorang mafia kejam yang tiba-tiba harus berhadapan dengan seorang dokter yang sama sekali tidak takut dengannya.
Bahkan dokter perempuan itu berani mendebatnya dan sampai memukul lengannya saat wanita itu ingin mengganti perban bekas luka operasinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DCMMK. 01
Clara harus berlari secepat yang dia bisa untuk sampai di ruang operasi setelah mendapatkan kabar ada seorang pasien yang kritis dan harus segera dioperasi.
Ya, Clara adalah dokter bedah terbaik untuk saat ini di rumah sakit swasta tempat di mana Dia bekerja. Usianya yang masih muda, menjadikannya seorang dokter yang menjadi favorit banyak orang di rumah sakit ini.
Kehebatannya dalam bidang medis tidak bisa dianggap remeh lagi, karena dia berhasil menjadi dokter terbaik dalam sebuah acara ikatan para dokter.
Seperti saat ini, seharusnya dia bisa bersantai di rumah. Tapi ketika mendapatkan panggilan dari rumah sakit untuk menangani sebuah operasi, Clara langsung pergi meninggalkan rumah tempat di mana dia tinggal selama ini.
"Persiapkan segalanya. Kita mulai operasinya dalam waktu 5 menit lagi," ucap Clara saat dia sampai di depan ruang operasi.
Saat ini dia sedang bersiap memakai APD miliknya sebelum masuk ruang operasi. Tapi, saat dia mengatakan hal itu tiba-tiba ada seorang pria berbadan tegap dan berwajah menyeramkan datang menghampirinya.
"Kalian harus menjalani operasinya sekarang juga. Bos kami sedang kritis di dalam sana." ucap orang tersebut hingga membuat Clara langsung menatap tajam ke arahnya.
"Tim medis sudah menangani bos anda. Jadi tidak perlu khawatir jika Tuhan berkehendak, tidak akan terjadi apa-apa pada bos kalian." jawab Clara tanpa rasa takut sedikitpun.
Dia yang tidak pernah takut dengan orang-orang seperti ini karena sudah terbiasa menghadapinya.
Mendengar apa yang diucapkan dokter itu membuat Jimmy, kepala pengawal laki-laki yang sedang kritis di dalam sana tidak terima mendengar jawabannya.
Tapi, belum dia mengatakan apa-apa wanita yang sudah memakai apd-nya itu langsung membungkam kata-katanya yang belum keluar dari bibirnya.
"Berhenti membicarakan apapun saat ini karena saya tidak memiliki waktu. Jika kalian semua ingin bos kalian itu selamat, maka biarkan aku masuk dan menjalankan tugasku." ucap Clara yang langsung pergi meninggalkan orang-orang berwajah seram tersebut.
Dia masuk ke ruangan operasi dan menjalankan tugasnya. Di dalam di sana dia melihat ada seorang laki-laki yang terkapar dengan bersimbah darah di bagian perutnya.
"Luka tembakan?" gumamnya setelah melihat luka yang ada di perut bagian kanannya.
Dia menekan bagian yang terluka tersebut hingga membuat laki-laki itu pendarahan.
"Lakukan operasinya sekarang karena jaringan hatinya sudah rujak." ucap Clara melihat bahwa luka itu cukup dalam dan dia yakin jaringan hatinya sudah ada yang rusak.
Dia bersama dengan tim medis melakukan tugas mereka dengan baik. Lihat, bahkan dia menemukan sebuah peluru yang bersarang di dalam perut laki-laki itu hingga menembus ke jaringan hatinya.
Melihat hal itu membuat Clara hanya bisa menggelengkan kepalanya saja karena di yakin bahwa pasiennya ini bukan orang sembarangan.
Entah mengapa di merasa jika laki-laki ini bukan orang baik-baik. Apalagi saat melihat orang-orang yang berada di luar sana. Dia yakin bahwa mereka terlihat sesuatu yang menyebabkan terjadinya luka itu.
Operasi berlangsung selama hampir 5 jam dan setelah Clara keluar, dia langsung di hadang oleh beberapa orang tadi.
"Bagaimana dengan keadaan bos kami? Jika sampai terjadi sesuatu dengan bos kami, maka anda-"
"Maka apa? Saya bukan tuhan yang bisa memastikan segalanya. Kami hanya tim medis yang berusaha menjalankan tugas kami sebisa yang kami lakukan. Jika tuhan tidak berkehendak, maka tidak akan ada yang selamat termasuk bos kalian. Jadi jangan biasakan menekan seseorang dengan tuntutan kalian!" ucapnya penuh penekanan.
Clara yang sudah terlalu lelah dengan pekerjaannya pun lebih memilih keluar dan pergi meninggalkannya. Setidaknya dia sudah menjalankan tugasnya dan memastikan jika pasiennya sudah selamat.
Hanya tinggal menunggu pasiennya untuk siuman saja. Setelahnya mereka akan melanjutkan untuk pemeriksaan saja.
"Sial!" umpat Jimmy setelah di kalahkan dengan kata-kata seorang dokter perempuan tadi.
***
Keesokan harinya, Clara pun melakukan tugasnya lagi setelah mendapatkan kabar bahwa pasien yang kemarin sudah sadar.
Tapi ada sesuatu yang membuatnya kesal saat mengetahui jika laki-laki itu membuat keributan karena ingin pulang ke rumahnya saja. Hal itu membuat Clara harus turun tangan langsung untuk menghadapinya.
Brak!
Clara masuk dan membanting pintu ruang rawat tempat di mana laki-laki itu berada.
Mendengar ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan rawatnya membuat laki-laki bernama Robert Kingston itu langsung menatap ke arahnya.
"Siapa kau?" tanya Robert saat melihat ada seorang wanita yang datang ke ruangannya.
Clara tidak bicara, tapi dia langsung menunjukkan name tag miliknya hingga membuat Robert bisa membaca nama tersebut.
"Oh, baguslah jika kau sudah datang. Cepat katakan pada mereka bahwa aku ingin pulang ke rumah ku sekarang juga!" titahnya pada Clara setelah membaca nama wanita tersebut yang dia ketahui sebagai seorang dokter yang telah menangani operasinya kemarin.
Mendengar apa yang laki-laki itu katakan membuat Clara kembali menatapnya dengan tajam.
"Hey! Kau dengar aku-ahk..." Robert merasakan sakit di bagian perutnya hingga membuat anak buahnya langsung menghampirinya yang berada di atas tempat tidur rumah sakit.
Sementara Clara sendiri hanya melihatnya dari tempat di mana dia berdiri saat ini.
"Hey, kau dokter! cepat lakukan sesuatu. Bos kami sedang kesakitan!" seru seorang laki-laki berwajah seram yang kemarin juga berdebat dengannya.
Clara terlihat sangat santai sekali. Bahkan dia jalan dengan begitu lamban untuk menghampiri pasien yang sombong itu.
"Lakukan sesuatu!" sentak Jimmy lagi saat melihat Robert kesakitan.
"Sudah tau masih sakit kenapa harus meminta pulang? Lihat, bahkan luka anda saja masih basah. Bisa-bisanya ingin pulang!" ujar Clara ketika melihat luka bekas operasi itu kembali berdarah.
"Hey! Apa yang ingin kau lakukan-ahk..." Robert kembali merasakan sakit ketika wanita itu menarik pakaiannya dan menekan luka bekas operasinya kemarin.
"Lepas!" sentak Clara saat tangannya di cengkram Jimmy.
"Sekali lagi kau melakukan itu, aku tidak segan-segan untuk menghabisi mu!" ancam Jimmy ketika melihat apa yang Clara lakukan.
""Lalu apa anda pikir saya takut? saya melakukan hal itu agar darahnya keluar dsn tidak menjadi gumpalan di dalam lukanya. Lagi pula kenapa harus berteriak di mass pemulihan? pasien menjalani operasi besar dan sebagian jaringan hatinya rusak akibat peluru yang bersarang di perutnya kemarin. Terpaksa kami mengangkat sebagain jaringannya yang rusak. Jadi tolong katakan pada pasien untuk tidak berbuat sesuka hatinya. Tolong patuhi syarat dan ketentuan rumah sakit sebagai seorang pasien. Tapi, jika tidak ingin di sini dan memaksa untuk pulang saya bisa mengurus suratnya dengan satu catatan. Jika terjadi sesuatu pada pasien itu bukan tanggung jawab rumah sakit dan dokter yang bertugas!" kata Clara dengan begitu lugas membuat Robert beserta anak buahnya langsung terdiam di buatnya.
****
selamat pgi pengantin bru
manis sekali kalian 🤭
lanjut seyengggg