I LOVE YOU OM

Mendengar Revan mengatakan Kiara akan mencelakakan Yura Hendra sama sekali tidak percaya. Di mata Hendra Kiara adalah seorang anak yang baik dan juga sangat penurut mana mungkin anak sebaik dia bisa melakukan hal itu pikir Hendra.

"Sikap anda sangatlah lucu tuan Hendra " ucap Revan sinis

"Apa maksudmu aku sama sekali tidak mengerti" jawab Hendra

"Apa sebagai ayah kau sama sekali tidak mengenali watak anakmu seperti apa Hendra ?" timpal papa Anton yang gemas dengan kelakuan sahabatnya itu

"Tentu saja aku tau bagaimana kedua putriku itu "

"Apa kau melihat perkembangan mereka setiap hari ?" tanya pak Anton

"Aku ini bekerja dan tidak setiap waktu ada di rumah, namun setiap hari Sandra selalu bercerita tentang perkembangan putriku " jawabnya

"Putrimu yang mana ?" kali ini Regan pun ikut bicara, kesabaran Regan benar-benar di uji oleh Hendra

"Tentu saja Yura dan Kiara, memangnya siapa lagi kedua putriku hanya mereka berdua "

"Bahkan kau tidak pernah memperlakukan putrimu dengan adil, apa kau tau apa yang mereka suka atau pun tidak, atau bahkan mengenalkan Yura sebagai putrimu saja kau tidak pernah. Hanya sekedar makan malam bersama relasi mu pun kau tidak pernah mau mengajaknya" kesal Revan, bagaimana Yura menceritakan semua yang dia alami dengan senyuman seolah perlakuan keluarganya adalah bagian dari hidupnya yang harus ia jalani tanpa merasa terbebani. Bahkan dia tersenyum saat dia menceritakan semuanya.

"Itu karena Yura selalu menolak jika di ajak " elak Hendra

"Kau mendengarnya sendiri, kalau Yura tidak mau ikut denganmu ?" tanya Revan

"Tidak, tapi Sandra yang mengatakan

padaku "jawab Hendra

"Dan kau percaya ?" tanya Revan lagi , namun Hendra hanya diam mungkin dia baru menyaari sedikit kesalahannya, hanya sedikit .

"Bodoh...." ledek Regan

"Istriku tidak mungkin membohongiku " ucap Hendra

"Cinta buta membuatmu sangat bodoh Hendra " ucap papa Anton.

"Jika kau berharap aku akan memberikan dana lagi kepada perusahaanmu, maka jangan harap aku akan membantumu " ucap Revan

"Anton...." panggil Hendra

"Keputusan ada pada anakku Hendra, aku tidak bisa melakukan apa-apa. Karena aku tau anakku pasti akan melakukan yang terbaik, aku tau mereka " ucap pak Anton penuh penekanan.

"Jadi apa yang harus aku lakukan....?" bingung Hendra

"Pikirkan dan renungkan, lihatlah baik-baik siapa istri dan anakmu itu sebenarnya, bukalah topeng mereka aku sudah muak " ucap Revan sambil berlalu pergi di ikuti oleh Regan.

"Hendra jadilah suami dan ayah yang bisa membimbing istri dan anakmu, hilangkanlah kesombongan dalam hati dan pikiran kalian " ucap pak Anton menasihati sahabatnya itu kemudian pergi meninggalkan Hendra.

Kini Hendra benar-benar bingung apa yang harus ia lakukan, dalam hitungan hari perusahaannya akan bangkrut. Dia pun kemudian pulang dengan langkah gontai.

Hendra pun langsung pulang ingin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi kepada Kiara dan juga Yura, Hendra masih belum mengerti sebenarnya.

Setelah sampai ke rumah Hendra langsung turun dari mobilnya dan bergegas masuk, Hendra langsung mencari keberadaan istri dan anaknya ada yang ingin ia tanyakan. Tujuannya saat ini adalah kamar Kiara, Hendra setengah berlari menuju ke kamar putri kesayangannya itu samar-samar dia mendengar percakapan antara istri dan putrinya.

"Surat apa ini Kiara, kenapa di surat ini tertulis kalau kamu di DO dari sekolah, katakan sama mamah apa yang sebenarnya terjadi " ucap Sandra marah kepada putrinya. Sepertinya mereka tidak mengetahui kalau Hendra sudah pulang ke rumah.

Hendra yang mendengarnya sangat kaget , benarkah yang ia dengar barusan kalau putrinya barusan sudah di keluarkan dari sekolah .

"Iya mah, Kiara di DO sama sekolah karena Kiara udah bolos sekolah " ucapnya lesu

"Bolos ? bukankah setiap hari kamu berangkat sekolah Kiara? tanya Sandra

"Iya, tapi pas sampai sekolah aku pergi maen, aku pusing mah sama pelajaran sekolah pacar aku juga mutusin aku "

"berapa lama kamu bolos ? tidak mungkin sekolah tiba-tiba mengeluarkan kamu dari sekolah jika hanya bolos beberapa kali ?" tanya Sandra marah

"Tiga bulan mah "

"Apa !! tiga bulan, ya Tuhan Kiara kau benar-benar membuat mamah kecewa padamu, jadi sejak awal pelajaran kamu sudah tidak masuk sekolah ?" Kiara pun langsung menggeleng

"Tapi mamah jangan bilang sama papa ya, bilangin aja aku mau pindah sekolah " Sandra benar-benar bingung dengan putrinya sekarang . Apa yang harus ia katakan pada suaminya, tidak mungkin dia bilang kalau Kiara di keluarkan dari sekolah. Apa kata suaminya nanti. Saat sedang memikirkan hal itu Sandra di kagetkan dengan kedatangan suaminya.

"Papa sudah tau Kiara !!! kau tidak perlu repot-repot untuk berbohong, apa yang sebenarnya ada dalam pikiranmu itu !!! ucap Hendra

"Pah, dengerin mama dulu "

"Diam...!!! Sandra langsung terdiam mendengar bentakan Hendra karena selama ini suaminya itu tidak pernah membentaknya.

"Papa mau tanya Kiara, apa yang kamu lakukan kepada kepada Yura hingga Revan menarik semua dana dari perusahaan papa ?" tanya Hendra yang mulai geram

"A-pa maksud papa ? tanya Kiara

"Iya pah, kenapa papa bicara seperti itu kepada Kiara, Yura pasti ingin mengadu domba kita pah "

ucap Sandra

"Diamlah, aku sedang bertanya padanya " Hendra membentak lagi Sandra

"Ki-kiara ga ngelakuin apa-apa pah sama Yura, Yura pasti bohong dan udah ngadu yang engga- engga sama Revan "

"Benar itu pah, pasti kaya gitu " bela Sandra

"Revan sendiri yang bilang kalau kau hampir saja melukai Yura dan anaknya "

"Berarti Yura sedang hamil ? tanya Sandra

"Kiara ga ngelakuin apa-apa pah cuman Kiara dorong dikit dan itu juga ga jatoh karena kehalang sama temennya, manja banget sihh " ucap Kiara tanpa menyadari ucapannya memicu kemarahan hendra.

Plakkk......

Satu tamparan pun mendarat di pipi Kiara.

"Kamu benar-benar bikin papa kecewa, perusahaan papa hancur karena kelakuan kamu Kiara, puas kamu bikin hidup papa hancur " Hendra benar-benar kecewa dengan keadaan yang menimpanya kini. Hidupnya hancur sudah karena kelakuan anaknya.

Sandra pun hanya diam mematung mendengar kenyataan kalau anaknya di keluarkan dari sekolah dan juga kehancuran perusahaan suaminya. Hidupnya seperti hancur sekarang.

***

Revan yang kesal langsung masuk ke kamarnya, kenapa mertuanya itu sangatlah bodoh. Dia bahkan tidak bisa menilai seseorang dengan baik. Revan duduk di kasur si pinggir Yura, nafasnya masih belum normal menahan amarah. Merasa ada pergerakan Yura pun membuka matanya.

"Mas Revan lagi apa ?" tanya Yura dengan suara khas bangun tidurnya.

"Aku sedang memikirkan sesuatu sayang, tidurlah " ucap Revan sambil mengusap lembut rambut Yura.

"Tapi Yura tidurnya pengen di peluk sama mas Revan" ucapnya manja membuat Revan tersenyum gemas

"Kemarilah...." Yura pun beringsud mendekati Revan dan Revan pun langsung memeluknya dengan erat Yura merasa sangat nyaman bila ada dalam pelukan Revan. Begitu pun Revan kebahagiaannya saat ini adalah Yura. Yura adalah hidupnya, dia akan selalu melindungi Yura selamanya.

"I love you Yura"

"I love you om...."

Revan malah tertawa mendengar ucapan Yura yang memanggilnya om lagi .

"Dasar Tayo "

*****

Kayanya I LOVE YOU OM sampai di sini aja ya 😁 tapi tenang aja, aku masih mau lanjut tapi dengan buku yang berbeda. Aku bakal up di sini kok. Tentang kelanjutan om Revan sama Yura terus pantengin ya 😘😘

Cerita I LOVE YOU OM di lanjut di judul CINTA YURA, cari di profil aku ya