NovelToon NovelToon
New Mama Untuk Alesha

New Mama Untuk Alesha

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Kumi Kimut

Olivia Caroline adalah seorang wanita matang dengan latar belakang kedua orang tua broken home. Meski memiliki segalanya, hatinya sangat kosong. Pertemuan dengan seorang gadis kecil di halte bis, membuatnya mengerti arti kejujuran dan kasih sayang.

"Bibi, mau kah kamu jadi Mamaku?"

"Ha? Tidak mungkin, sayang. Bibi akan menikah dengan pacar Bibi. Dimana rumahmu? Bibi akan bantu antarkan."

"Aku tidak mau pulang sebelum Bibi mau menikah dengan Papaku!"

Bagaimana kisah ini berlanjut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kumi Kimut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 2

"Nak, lebih baik hapus ingusmu dulu," pinta Olive terus mengalihkan perhatian sang bocah.

"Makasih Bibi. Bibi baik deh." Sang bocah tersenyum. Dia sangat nyaman sama Olive. Tapi sang wanita justru jadi bingung, dia harus ke panti tapi gak bisa meninggalkan sang bocah begitu saja. Pikirannya terbelah dua.

Di saat bersamaan, ia melihat notifikasi di ponselnya soal berita terkini. Seorang anak perempuan dengan usia 4-5 tahun hilang. Ciri-ciri yang disampaikan di berita itu, sangat mirip dengan visual bocah yang ada di pangkuannya.

Pikirannya yang sangat cepat merespon hal ini, langsung membaca berita itu dengan sesama. Di berita itu ada alamat yang bisa didatangi ketika menemukan anak yang dimaksud.

"Jangan-jangan bocah ini anak yang hilang itu? Wah syukurlah ... Aku bisa mengantarkan bocah ini ke pulang rumahnya," batinnya mulai lega. Kebetulan Olive mengetahui di mana alamat itu berada. Dengan tekad yang penuh keyakinan, Olive segera naik bis yang tersedia. Ia mengesampingkan urusan pribadinya untuk mengantar si bocah kembali ke pangkuan keluarganya.

"Nak, ikut Bibi ya?"

"Bibi? Katanya Bibi mau jadi Mamaku selama 1 jam? Kok nggak jadi?"

"Hehe ya maaf. Jadi kok, ehm ikut Mama yuk? Mama ajak kamu jalan-jalan."

"Hore! Kemana Mama? Kemana?" Sang bocah sangat antusias seolah melupakan kesedihan yang dari tadi menyelimutinya.

"Nanti kamu bakalan tahu. Kita naik bis ya?" Raut wajah Olive sangat bahagia sehingga menularkan kebahagiaan juga kepada si bocah.

"Ayo!"

Olive menggendong bocah itu dan masuk ke dalam bis. Keduanya duduk di kursi paling belakang. Sang bocah tampak nyaman bersama Olive.

"Mama, mama tahu gak? Aku tuh benci sama papa. Papa selalu membelikanku banyak hadiah, Tapi saat aku ingin Mama, Papa diam dan pergi bekerja ke kantor. Kan nggak boleh kayak gitu, ya kan? Harusnya kalau anak kecil itu dipeluk lalu dikasih tahu. Ya nak nanti papa carikan Mama yang baru. Gitu kan? Bener nggak?" ucap si bocah dengan lucunya. Aksen bicaranya sangat imut membuat Olive tidak berhenti tersenyum.

"Astaga, Kamu imut banget sih. Kalau kamu berkeliaran di kota sebesar ini, pasti papamu akan kewalahan. Ada banyak orang yang mengincarmu dan meminta tebusan. Kamu nggak boleh kayak gitu ya? Pokoknya setelah ini jangan kabur-kaburan lagi. Kasihan papa kamu sama keluarga kamu yang lain. Kalau boleh Mama ngomong, gini lho maksudnya papa kamu itu. Dia nggak langsung kasih mama baru buat kamu karena papamu itu lagi nyari yang tepat. Jangan sampai nanti kalau udah dapat nama baru eh malah dapat yang tidak baik. Papamu itu ingin yang terbaik buat kamu Nak." Olive meneduhkan banget cara bicaranya membuat si bocah memeluknya.

"Biarin lah, kalau Papa lagi cari mama baru yang penting aku udah nemuin sendiri. Aku pengennya Bibi yang jadi mamaku." Sang bocah semakin erat memeluk Olive. Olive jadi tidak tega membohongi si kecil. Kalaupun hanya satu jam, dia yakin sudah mengukir luka untuk si kecil. Tapi mau gimana lagi? Olive mencoba melakukan yang terbaik.

Obrolan keduanya sangat asik, tak terasa bocah kecil itu tadi itu di pangkuannya. Olive memiliki banyak kesempatan untuk menghubungi anggota keluarga sang bocah.

Dia membuka kembali berita online soal kehilangan anak perempuan. Dia membaca ulang dan menemukan nomor ponsel yang bisa dihubungi. Tapi, tidak ada respon sama sekali. Padahal sudah menelepon selama puluhan kali.

"Huft! Kayaknya papanya bocah ini nggak niat deh nyari anaknya. Kalau memang nomornya bisa dihubungi, langsung jawab kek. Orang udah nyebarin berita malah nggak bisa dihubungi. Aneh," gumamnya kesal.

Setelah melakukan perjalanan selama setengah jam, Olive turun di sebuah halte yang dekat dengan perumahan orang-orang berduit. Perumahan itu namanya Gold Residence.

"Akhirnya sampai juga," ujarnya seraya turun dari bis. Dia sudah membayar ongkos bis dengan cara pakai kartu member yang tinggal di tempel pada barcode yang tersedia.

Olive menggendong sang bocah di punggungnya. Dengan hati-hati, Olive berjalan menuju gerbang utama perumahan itu.

Disana kebetulan tidak ada seorangpun yang berjaga, jadi Olive langsung nyelonong aja masuk. Olive melihat ke kanan kiri perumahan yang sepi.

"Gold Residence nomor 23 B," ucapnya sambil komat-kamit menghafal nomor rumah si bocah.

Setelah berjalan kira-kira 15 menit, akhirnya Olive menemukan sebuah rumah dengan pengamanan yang super ketat. Dia mencoba untuk memencet bell. Tak berapa lama kemudian gerbang lapisan pertama dibuka.

"Ada apa mbak? Kamu cari siapa?" tanya security yang belum sadar kalau ada nona muda dipunggung Olive.

"Aku cari bapaknya bocah ini. Katanya bocah ini hilang kan? Aku membantu mengantarkannya ke rumah."

"Astaga! Nona Kecil!" ujar security sambil membuka gerbang lapisan kedua dan mendekat kepada Olive. Security ingin menggendong bocah itu. Tapi dicegah oleh Olive.

"Pak sebentar, anak ini lagi tidur. Jangan tiba-tiba digendong, nanti kalau berpindah gendongan, bisa-bisa ngereog," tegur Olive sedikit tegas.

"Oh ya ya baik. Mbak bener juga, Nona Kecil memang suka kabur-kaburan dan suka ngereog. Hm, baiklah. Ayo masuk ke dalam. Tuan Muda pasti akan senang kalau putri kesayangannya sudah kembali."

Security mempersilakan Olive masuk ke dalam rumah yang megah itu. Keduanya berjalan pelan menuju ruang utama bergaya Amerika Modern dengan cat berwarna putih bersih. Terdapat banyak pilar yang menyangga megahnya bangunan.

Setelah sampai di ruang utama, terlihat jelas kalau rumah itu memang bukan milik orang sembarangan. Semua barang yang terlihat begitu antik dan langka. Olive cukup tercengang dengan apa yang dilihatnya.

"Wah, Yang benar saja. Anak ini ternyata pewaris keluarga kaya raya. Untung aku yang menemukannya, kalau yang lain pasti minta tebusan," gumamnya sambil menatap ke segala arah.

"Mbak? Mbak? Kamu lihat apa? Ayo jalan," tanya si security.

"Gak , aku gak lihat apa-apa Pak. Ya pak."

Olive mengikuti langkah security itu. Sang security berjalan menuju sebuah lorong yang cukup panjang dan mewah. Hingga sampailah mereka di sebuah pintu emas. Security menekan bell masuk ke dalam ruangan itu.

Tak beberapa lama kemudian pintu terbuka, security masuk bersama dengan Olive.

"Tuan, Nona Kecil ketemu!"

Seketika pria yang melamun di kursi dan duduk membelakangi keduanya, menoleh dengan segera. Mata Olive dan pria tadi bertemu.

"Kamu?" ucap Olive saat tahu pria yang ada dihadapannya adalah pria yang sama dengan bos menyebalkan di kantornya.

"Wanita kurang ajar? Ngapain kamu di sini?" jawab Aarav Alexander, seorang bos besar dari perusahaan A2 corp yang juga kaget melihat wanita yang menjadi karyawan dikantornya bisa-bisanya sampai di rumah dan membawa putri kecilnya.

"Eh, kamu gendong Alesia? Turunkan! Cepat turunkan! Dasar penculik!"

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 🥰 salam kenal 🙏
kalea rizuky
berarti santi ma Arab bneran kah tidur bareng
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Eva Karmita
semangat Olive jangan menangisi mantan tapi tataplah masa depan 💪😍😍😍😍
Eva Karmita
peluk Olive sabar ya mungkin Mario bukan jodoh mu 🤗🤗🤗
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Eva Karmita
💓
Eva Karmita
mampir otor 🙏😊
KumiKimut: siap kak makasih ya, semoga suka/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!