NovelToon NovelToon
Assalamualaikum Gus Faiz

Assalamualaikum Gus Faiz

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Romansa
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: elaretaa

Diumurnya yang ke 27 tahun, Afra belum terpikir untuk menikah apalagi dengan kondisi ekonomi keluarganya yang serba kekurangan. Hingga suatu hari disaat Afra mengikuti pengajian bersama sahabatnya tiba-tiba sebuah lamaran datang pada Afra dari seorang pria yang tidak ia kenal.

Bagaimana kisah selanjutnya?
Apa Afra akan menolak atau mernerima lamaran pria tersebut?
Siapa pria yang melamar Afra?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

"Sudah?" tanya Rizky.

"Sudah," ucap Hilya.

"Siapa?" tanya Faiz pada Rizky.

"Oh, dia calon istri saya," ucap Rizky.

"Calon istri," gumam Faiz.

'Astaghfirullah, Faiz. Ternyata benar jika perempuan yang menarik perhatian kamu sudah menjadi calon istri orang lain,'

"Kamu udah ketemu Rizky, aku pulang dulu ya, Aku takut Ibu nungguin aku," ucap Afra.

"Kamu bareng aku aja, Ra," ucap Hilya.

"Iya, kamu bareng kita aja," ucap Rizky.

"Terimakasih, tapi saya pulang sendiri saja. Lagipula rumah Hilya dan saya tidak searah terus kalian kan mau ada urusan, kalau begitu saya pulang dulu, assalamualaikum," ucap Afra dan pergi.

"Waalaikumsalam," jawab mereka.

"Tunggu, calon istri kamu yang mana?" tanya Faiz pada Rizky.

"Ini calon istri saya, namanya Hilya," ucap Rizky.

"Terus perempuan tadi?" tanya Faiz.

"Perempuan tadi sahabat dari calon istri saya Gus," ucap Rizky.

"Astaghfirullah," gumam Faiz.

"Ada apa memangnya Gus?" tanya Rizky.

"Saya kira perempuan tadi calon istri kamu," ucap Faiz.

"Astaghfirullah, bukan Gus," ucap Rizky.

"Di sudah punya calon?" tanya Faiz pada Hilya.

"Sahabat saya Gus?" tanya Hilya.

"Iya," jawab Faiz.

"Belum, Gus. Sahabat saya belum memiliki calon," ucap Hilya.

"Apa kamu bisa mengenalkan saya dengan sahabat kamu," ucap Faiz.

Sontak saja Rizky dan Hilya terkejut dan menatap Faiz, namun detik selanjutnya Hilya segera menundukkan kepalanya.

"Gus Faiz, ingin berkenalan dengan Afra?" tanya Rizky.

"Jadi, namanya Afra?" tanya Faiz.

"Iya, Gus. Namanya Afra," ucap Hilya.

"Kalau begitu, apa kamu bisa kenalkan saya dengan dia? Tapi saya tidak punya waktu karena dua hari lagi saya harus kembali ke pondok dan jarak pondok cukup jauh dari sini," ucap Faiz.

"Apa Gus mau saya kenalkan hari ini?" tanya Hilya.

"Apa bisa?" tanya Faiz.

"Insyaallah bisa, Gus. Sebentar saya akan menghubungi Afra agar dia kembali," ucap Hilya lalu ia pun menghubungi Afra.

^^^[Assalamualaikum, Ra]^^^

[Waalaikumsalam, ada apa Ya?]

^^^[Kamu dimana sekarang?]^^^

[Oh, aku udah di gerbang pintu keluar. Kenapa memangnya?]

^^^[Kamu bisa kesini sebentar gak, ada yang mau aku sampaikan]^^^

[Ada apa?]

^^^[Kamu kesini sebentar ya]^^^

[Yaudah, aku kesana. Tunggu ya, Assalamualaikum]

^^^[Waalaikumsalam]^^^

Setelah itu, Hilya pun memutuskan sambungan telepon tersebut.

"Gus tertarik dengan Afra?" tanya Rizky.

"Iya, karena itu saya meminta untuk dikenalkan," ucap Faiz.

"Kamu mau kenal sama siapa?" tanya Abi Fauzan.

"Abi, ada apa? Abi udah ngobrol sama Kyai Firdaus?" tanya Faiz.

"Belum, Abi mau ajak kamu ketemu Kyai, makanya Abi kesini mau panggil kamu. Tapi, kamu jawab dulu, apa maksud dari perkataan kamu tadi?" tanya Abi Fauzan.

Belum sempat Faiz menjawab, Afra sudah datang. "Assalamualaikum," salam Afra yang begitu merdu ditelinga Faiz.

"Waalaikumsalam," jawab semuanya.

"Ada apa Hilya? apa yang mau kamu sampaikan?" tanya Afra.

Hilya pun menatap sekilas pada Faiz, sebelum menundukkan kepalanya, Hilya dapat melihat Faiz yang mengangguk, lalu Hilya pun mulai memperkenalkan satu sama lain.

"Afra, kenalan ini Gus Faiz. Gus Faiz ini temennya Mas Rizky, dan Gus Faiz Perkenalkan ini Afra sahabat saya," ucap Hilya.

Afra yang diterpa kebingungan pun hanya menganggukkan kepalanya singkat dan tidak menatap Faiz sama sekali.

"Jadi, karena Abi ada disini, Faiz akan bilang sejujurnya saja. Faiz berniat untuk mengenal lebih jauh Afra," ucap Faiz.

"Tunggu, maksud kamu? Kamu mau ta'aruf dengan nak Afra?" tanya Abi Fauzan.

"Bisa dibilang begitu, Bi. Tapi, Faiz serahkan semuanya pada Afra, jika Afra berkenan untuk mengenal Faiz, insyaallah Faiz akan mempercepat perkenalkan kita," ucap Faiz.

"Bagaimana nak Afra? Apa kamu menerima ajakan anak saya untuk saling mengenal?" tanya Abi Faiz.

"Maaf, Gus. Saya tidak bisa menerimanya," ucap Afra.

"Kenapa?" tanya Faiz.

"Saya merasa tidak pantas bersanding dengan Gus Faiz, saya hanya seorang perempuan biasa dari kalangan biasa saja. Saya juga berasal dari keluarga miskin dan sangat berbanding terbalik dengan Gus Faiz dan keluarga. Jadi, maaf karena saya menolaknya," ucap Afra.

Perempuan mana yang tidak minder jika pria yang mendekatinya seorang Gus, ditambah kehidupan Afra yang masih serba kekurangan sehingga ia merasa tidak pantas jika harus bersanding dengan seorang Gus.

"Aku tidak peduli dengan latar belakang kamu, aku hanya ingin mengenal kamu karena aku memilih kamu," ucap Faiz.

"Maaf, Gus. Saya masih belum bisa," ucap Afra.

"Coba kamu pikir lagi, saya memang ingin mengenal kamu, saya tidak masalah dengan ekonomi keluarga kamu. Saya harap kamu mau mempertimbangkannya, saya masih di kita ini selama dua hari nanti, setelah itu saya akan pulang. Saya harap nanti kamu sudah punya keputusannya," ucap Faiz.

Ditengah obrolan mereka, Umi Marwa yaitu Ibu dari Faiz datang. "Ayo, Bi. Kenapa lama sekali manggil Faiz nya," ucap Umi Marwa.

"Abi lagi ngobrol sama calon mantu," ucap Abi Fauzan.

"Calon mantu? kamu udah punya calon Gus? mana calon kamu?" tanya Umi Marwa.

Faiz memberikan kode pada Umi Marwa dnegan melirik sekilas Afra, Umi Marwa yang mengerti pun langsung tersenyum dan menghampiri Afra. "Masyaallah, cantik sekali calon mantu Umi ya," ucap Umi Marwa.

"Ditolak sih Umi, jadi belum tentu juga jadi mantu Umi," ucap Abi Fauzan.

"Ditolak? kenapa?" tanya Umi Marwa.

Afra tidak tau harus menjawab apa pertanyaan Umi Marwa, ia saat ini merasa malu, gugup, salah tingkah dengan semua perlakuan baik keluarga Faiz.

"Karena perbedaan latar belakang," ucap Abi Fauzan.

"Loh kok gitu sih, kamu gak usah mikir itu. Keluarga Faiz gak pernah berpikir soal latar belakang siapapun, kamu menerima setiap orang dengan latar belakang uang berbeda," ucap Umi Marwa.

"Benar kata istri saya, kami menerima kamu apa adanya dan tidak melihat bagaimana latar belakang keluarga kamu," ucap Abi Fauzan.

"Yaudah, ayo kita ke Kyai Firdaus, pasti beliau sudah menunggu. Ayo kamu ikut, mau Umi kenalkan ke keluarga Faiz yang lain," ucap Umi Marwa.

Belum sempat Afra menjawab, Umi Marwa sudah menggandeng tangan Afra dan membawa Afra pergi. "Ayo kalian kuga ikut," ajak Abi Fauzan pada Hilya dan Rizky.

"Terimakasih atas ajakannya Kyai, tapi kami harus segera pulang," ucap Rizky.

"Kenapa buru-buru sekali?" tanya Faiz.

"Kami rencananya mau mengecek gedung untuk pernikahan Gus dan memang kami sedang ditunggu," ucap Rizky.

"Kalau begitu semoga pernikahan kalian lancar ya, terimakasih karena sudah mau memperkenalkan saya dengan Afra," ucap Faiz.

"Sama-sama Gus, Afra memang seperti itu. Dia kurang percaya diri anaknya karena berasal dari keluarga miskin, tapi dia anak yang lembut dan juga baik hatinya," ucap Hilya.

"Iya, itu artinya saya Tuhan mau saya berjuang terlebih dahulu sebelum mendapatkan Afra," ucap Faiz.

Setelah berbagi kontak dengan Rizky, kedua pasangan itupun pergi lalu Faiz dan Abi Fauzan juga segera menyusul Umi Marwa yang sudah pergi membawa Afra.

.

.

.

Bersambung.....

1
Herman Lim
bgs senang nya py KK ipar yg BS bela kita
Naufal Affiq
lanjut thor
muna aprilia
bagus
Naufal Affiq
makanya mulut itu di jada,dan jangan suka membanding bandingkan orang siapa yang lebih pantas untuk gus faiz
muna aprilia
lanjut kak suka dengan ketegasan keluarga nya faiz
Nurminah
suka novel nya tidak ribet dan berbelit-belit
rhani bhelLo💕
tegas bgd Ning Hira
mantaaaabh
lanjut ka elaaaa 👍🏻🌹🌹
semangaaaaaaats 💪🏻💪🏻🌹🌹
rhani bhelLo💕
kn kn kn ketahuan tindak tegas Abi Fauzan, kasih sanksi
dasar cocote Ra pada ada akhlaknya
lanjut ka elaaaaa 👍🏻🌹🌹🌹
semangaaaaaats 💪🏻💪🏻
Naufal Affiq
sabar faiz,datangin istrimu ke kamar temui dia,buat dia tidak terlalu memikirkan apa omongan orang
Naufal Affiq
jangan baper arfa,faiz itu gak mandang status keluarga mu gimana,jadi faiz itu memang suka sama kamuarfa
muna aprilia
lanjut
Mira Hastati
bagus
elaretaa: Terimakasih atas dukungannya Kak🥰
total 1 replies
Naufal Affiq
senang banget lihat perhatian gus faiz,jadi buat semua santri jadi iri melihatnya
Naufal Affiq
Romantis banget gus faiz,sampai aku bacanya senyum-senyum sendiri
Herman Lim
kyk Masi byk lagi cew yg modus masuk pesantren 🤣🤣
Herman Lim
ahh sweet bgt sih mereka
Naufal Affiq
gak jelas kamu tika,gus fais itu gak suka sama kamu,jadi jangan mimpi ya
rhani bhelLo💕
waaaah dasar perempuan sundel, belaga kaya yg punya Faiz Bae
senewen q jadinya
lanjut ka elaaaaaaa
semangaaaaaats 💪🏻💪🏻
Naufal Affiq
kak bisa pesan satu seperti gus fais,karena dikampung ku gak ada yang seperi itu,
Herman Lim
wahhh baru juga jadi istri 1 hari dah bucin bgt Faiz....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!