NovelToon NovelToon
SUGAR Hot Duda

SUGAR Hot Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Patahhati / Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:2.1M
Nilai: 5
Nama Author: Mimah e Gibran

Bagaimana rasanya tinggal seatap dengan mantan istri, tapi dengan status yang berbeda?

Sisa trauma pengkhianatan sang Istri membawa Bara bertemu Rea, gadis yang menurutnya sangat manis dalam hal apapun. Namun, Bara harus kembali menelan kekesalan saat mamanya bersikeras kembali menjodohkannya?

SEASON 2

Pengkhianatan Galen di malam sebelum pernikahan membuat Alesya Damara Alnav trauma. Video 19 detik membuat geger dan menghantam habis cintanya, hingga seorang duda menawarkan diri menjadi pengantin pengganti Galen untuk Alesya.
Akankah pernikahan mereka bahagia? Bagaimana cara Abberico Reivander mengobati luka hati seorang Alesya? sedang sifat sama-sama dingin membuat keduanya tersekat jarak meski raga berdampingan.


Happy Reading💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

"Rea, kamu tau? aku menemukan pasangan seperti menemukan teman bercerita, aku ingin mengemas cinta dalam artian yang tidak rumit. Sampai aku menemukan kamu, Hya kamu! Tuhan mengirimkanmu bukan hanya sebagai anugerah terindah, tapi juga pendengar serta teman bercerita yang baik." Bara mengetatkan pelukan, jemarinya menyibak rambut Rea yang lembut dan mengusapnya berulang-ulang.

"Mas, aku makin leleh nih." Rea bahkan tak sanggup menarik wajah untuk sekedar melihat wajah Bara. Malu, senang, bahagia menyeruak jadi satu di dalam dada. Hingga kedua tangan kekar Bara meraih wajahnya dengan paksa untuk melempar senyum yang paling memikat. Rea hanya bisa terpaku, diam tak berkedip menikmati maha karya Tuhan yang paling sempurna. Dia, Bara! Ketika jarak terus mengikis dan hati menuntut lebih, Bara dengan segala pesona mautnya merapatkan bibirnya dengan Rea. Gadis itu bahkan tak memberontak, menolak atau mendorong tubuh Bara untuk menghindar. Mungkin, diam adalah sebaik-baiknya respon.

"Astaga, kaku banget kamu Re! Balas dong, katanya cinta." goda Bara setelah melepas ciumannya.

"Hah?" Rea memegangi bibirnya, ia terbengong beberapa saat sebelum akhirnya memukul pelan lengan Bara.

"Mas, cari kesempatan ya?" omel Rea.

"Nggak ada, aku nggak mencari-cari loh kesempatan itu yang datang sendiri." Bara terkekeh.

"Oh, ya? aku lama-lama hilang kesadaran kalau deket Mas Bara, bawaannya khilaf terus pengen meluk gak mau lepas." aku Rea malu-malu.

"Kalau begitu, sini peluk aku, Re! peluk terus jangan dilepas."

"Kamu nih, godain terus Mas," sungut Rea.

"Nggak ada, Rea."

"Mau jalan-jalan lagi? atau mau pulang?" tanya Bara.

"Yak, Mas. Ngapain jauh-jauh ke pantai langsung pulang," dumel Rea membalikkan badan pura-pura ngambek.

"Hmm, makin cantik kalau ngambek." desis Bara kemudian menggendong tubuh Rea spontan ala bridal style.

Rea sempat terkejut sebelum akhirnya mengalungkan kedua tangan di leher milik Bara. Laki-laki itu terus menggendongnya, bahkan kini Rea mulai tak nyaman saat banyak pasang mata menatapnya di sepanjang jalan. Terlebih saat Bara harus membawanya melewati kerumunan orang yang mengantri di kedai kedai kecil pinggir pantai. Semilir angin hampir menyibak dressnya akan tetapi dengan sigap Bara memperbaiki posisi gendongannya agar Rea nyaman dan tak menjadi pusat perhatian.

Rea sangat nyaman berada di sisi Bara, sangat berbeda saat bersama Danis dulu, ia merasa bersama Bara selalu punya hal yang memacu adrenalin detak jantungnya.

"Mas, mau turun. Lihat, orang-orang menatap aneh kita."

"Kenapa, kamu malu hmm?" tanya Bara. Ia sadar, dirinya dan Rea menjadi pusat perhatian saat ini.

"Nggak, hanya saja tempatnya kurang pas buat momen romantis, turunin ya!" bisik Rea.

"Baiklah jika kamu maksa."

Bara pun menurunkan Rea pelan-pelan.

"Huft, begini lebih baik! Ayo, Mas." Rea mengulurkan tangannya, "gandeng aku!" pinta Rea lebih ke sebuah perintah.

"Tadi minta turun, sekarang minta gandeng!" dumel Bara bercanda. Sepertinya membuat Rea kesal akan menjadi hobinya yang menyenangkan.

"Mas..." rengek Rea.

"Hahahaha." Bara terbahak.

Mereka menyusuri jalan sambil bergandengan layaknya remaja labil yang sedang jatuh cinta.

"Kita nginep yuk, sebelum besok-besok pisah lagi." ajak Bara.

"Boleh deh, asal kamunya nggak macam-macam Mas."

"Nggak ada, Mana pernah aku minta macam-macam selama ini? aku cuma minta satu ma..."

"Yey, aku serius Mas." potong Rea.

"Iya-iya, lama-lama aku simpan kamu ke lemari Re," ujar Bara yang gemas dengan ekspresi Rea saat kesal.

***

Setelah berkeliling, Bara akhirnya menemukan penginapan di tepi pantai yang cocok untuk menikmati waktu bersama Rea. Selain sebuah kamar yang menghadap langsung ke pantai. Tempat itu juga terlihat sangat nyaman dan tenang. Desain sederhana dengan hanya berdindingkan kaca di bagian menghadap laut membuat sepasang kekasih itu bisa menikmati keindahan malam laut dan ombak sepuasnya.

"Bagus kan, konsep kamarnya hampir mirip villa V Uluwatu Bali, aku bisa melihat hamparan laut sepuasnya sambil meluk kamu," bisik Bara.

"Hmmm, emang di uluwatu sebagus ini?"

"Bagus banget, Re. Kapan-kapan aku culik kamu kesana."

"Bagus banget ya Mas?" tanya Rea penasaran, seperti apa Bali? ia bahkan belum pernah kesana.

"Iya, Re. Cantik banget," gumam Bara.

"Siapa?" Rea menoleh hingga hidung mereka bersentuhan.

"Kamu, siapa lagi."

"Tuhkan, gombal terus! Aku pingsan nih."

"Pingsan aja, gapapa. Aku malah seneng, Re." Bara menyeringai membuat Rea langsung mengerucutkan bibirnya.

Tok...tok...tok...

Ketukan pintu terdengar, Bara melerai pelukan dan langsung menuju pintu untuk membukanya.

"Pesanan anda, Tuan!" ujar seorang pemuda dengan pakaian rapi.

"Thanks." Bara meraihnya kemudian tak lupa menyodorkan uang tips sebagai tanda terima kasih. Pemuda itu mengangguk kemudian tersenyum sopan.

"Terima kasih, Tuan!" Ujarnya sebelum pergi.

Rea dibuat penasaran, ia mendekat ke arah Bara yang sedang menuangkan minuman ke dalam gelas.

Minuman berwarna merah pekat itu menarik perhatian Rea.

"Apa ini Mas, cola-cola?" tanya Rea saat Bara menyodorkan gelas itu di hadapan Rea.

"Bukan hehe, coba saja."

"Langsung minum? ini kok dikit banget, kan isinya banyak Mas kenapa dituang dikit?" tanya Rea dengan polosnya membuat Bara menahan tawa.

"Kamu polos banget, Re."

"Ya karena aku nggak tau, Mas!" sungut Rea tak terima.

"Sedikit untuk menikmati rasanya, kau perlu menggoyangkan gelasnya seperti ini lebih dulu," ucap Bara seraya mempratekkannya.

Rea dengan polosnya melakukan hal yang sama dengan Bara. Pertama kali minuman itu masuk ke dalam kerongkongannya membuat Rea sedikit terkejut.

"Kok rasanya gini," gumam Rea.

"Hahah, astaga Rea." Bara terbahak dan Rea menjadi sangat kesal karena Bara seperti sedang mentertawakan ketidaktahuannya.

"Nyebelin." Rea meletakkan gelas, memalingkan tubuh dan berjalan menjauhi Bara.

"Lah, hey kenapa jadi ngambek, sayang?"

"Mas Bara jahat!"

"Enggak ada, aku ngapain kamu, hm?" Bara melingkarkan tangan kekarnya di pinggang Rea, lalu menyandarkan dagunya di bahu gadis itu.

"Jangan ngambek, nanti aku sedih."

"Mas Bara ngetawain aku," ujar Rea dengan nada masih sama, kesal.

"Nggak, Re. Kamu itu lucu, polos dan nyenengin, makanya aku ketawa. Bukan ngetawain kamu, tapi ketawa bahagia." bujuk Bara.

"Bohong!"

"Nggak ada bohongnya, kapan aku bohong, Re?" Bara beralih menciumi rambut Rea yang wangi.

"Mas..." pekik Rea saat tindakan Bara membuat tubuhnya bereaksi aneh. Seolah aliran darah di tubuh mengalir cepat, dadanya makin berdesir tak karuan akan tetapi tidak dengan ekspresi bibir. Rea tersenyum tipis seperti menemukan sensasi baru dalam keadaan sadar.

Jadi, ia menjadi terus berfikir apakah waktu itu seperti ini rasanya?

Tidak hanya berhenti disitu, Bara menyingkirkan rambut belakang Rea hingga terlihat tengkuk leher seputih su su milik gadis itu. Kelakiannya meronta, akan tetapi Bara berusaha keras menahannya. Ia hanya mampu menyapu ceruk leher itu dan mulai memberikan tanda-tanda merah disana.

"Rea, menikahlah denganku!" bisiknya di belakang telinga.

***

1
zeus
Ini dari Ayahnya bara Sama bara kok sama2, bego.. Udh tahu begitu knp g Langsung di buang najiranya..
Pke alesan krn di sayang ibunya bara, trs pa korelasinya? Dasar laki2 lemah yah gini..
zeus
Kamu Marah kok modelnya kyk betina bara
Yah lampiasin lah ke binik kamu atau selingkuh an nya kok mlh ke orang lain..
zeus
Knp ga di photo/video buat barbuk??
zeus: Bini nya yg selingkuh, knp lakiknya yg pergi? Antara baik atau tolol sich
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
hai kak😅
vj'z tri
🫢🫢🫢🥹🥹😭😭😭😭😭🤧🤧🤧🤧
vj'z tri
jangan pecat jadi wakil CEO pah ...tapi masukin ke dalam perut mama lagi ,hiiih udah kesel2 aku sama author bikin nangis ...ternyata ikutan kena prank akuh 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
author tega habis buat aku senyam senyum mesam mesem karna barra dan rea ...sekarang langsung bikin aku syok 🫢🫢🫢🫢🥹🥹
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: hehehe🤗🤗
total 1 replies
vj'z tri
Tante untung jantung nya buatan author jadi kebal sama kabar yang mengejutkan 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
teman memang banyak tapi lebih banyak yang hanya memanfaatkan ,teman yang benar2 tulus itu jarang 🫰🫰🫰🫰
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: rill kak
total 1 replies
vj'z tri
oohooo aku mencium aroma aroma udang di balik rempeyek 🫣🫣🫣🫣
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: enak dong kak🤭🤭
total 1 replies
vj'z tri
wih tuh mulut belum pernah ngerasain makan tahu hot jeletot lever 15 🤨🤨🤨
vj'z tri
🤨🤨🤨 rea adiknya Revan 🫣🫣🫣🫣
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: hehehe
total 1 replies
she_cookiez
kok jadi lucu alur nya
Ernawati Dimin
buang mantan pd tempatnya
Tiyara Dwii Febrianisa
jangan2 rea adeknya revan
Elisanoor
luat biasa
Elisanoor
blm tuntas ,tp udah bedarah, eh tp gw juga 2 hari baru jebol 🤣
Elisanoor
🤣🤣🤣🤣
Elisanoor
iya jgn mao di tindas om om, enak aja 🤣🤣🤣
Elisanoor
susah bener nmnya Thor ke India Reivender oppoooo 😅😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!