Alina harus menikah dengan laki laki yang usia nya jauh di atas nya karena sang kakak tiba tiba membatalkan pernikahan di saat acara akan di mulai.
demi nama keluarga, Alina merelakan masa muda nya dan menggantikan sang kakak untuk menikahi laki-laki yang bahkan tak ia kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Pengantin pengganti
Dini di angkat ke ranjang, wanita paruh baya itu belum sadarkan diri setelah pingsan karena melihat hasil testpack yang di duga milik putri sulung nya.
"Ma, bangun ma! ".
" Pa bagaimana ini, mama gak sadar sadar?! ".
" Tuan, saya punya minyak angin. Oleskan saja di dekat hidung nya! ". Ujar salah satu MUA, menyerahkan minyak kayu putih pada Adam, yang berusaha membuat sang istri bangun.
Adam menerima minyak angin tersebut dan mendekatkan di hidung sang istri. Perlahan namun pasti, Dini tampak mengedipkan mata nya dan perlahan sadar.
" Papa,, Karina pa! ".
" Tenang dulu ma, kita belum tahu pasti apa benda itu milik Karina atau bukan! ".
" Tapi benda itu ada di kamar mandi ini pa, gak mungkin kalau bukan milik Karina. Dia juga pergi entah kemana ! ". Lirih Dini. Wanita itu sangat bingung saat ini.
" Bagaimana keluarga kita menghadapi semua ini pa, tuan Mahesa pasti tidak akan tinggal diam. Apalagi acara akad nikah hanya beberapa jam dari sekarang! ".
" Mama gak mau keluarga kita malu pa, pasti keluarga kita akan di hujat dan mendapat cibiran dari semua orang karena anak kita kabur di hari pernikahan nya! ". Kepala Adam makin berdenyut nyeri, apa yang di katakan istri nya benar.
Mereka akan di kira mempermainkan keluarga Mahesa yang ia tahu bukan lah keluarga sembarangan.
Tatapan laki laki itu kini beralih pada dua putri nya. Vania yang tampak duduk di sisi ranjang, sambil memainkan ponsel dan Alina yang tampak memijat kaki sang mama.
" Kita tidak punya cara lain, selain mengganti Karina ma! ". Kata Adam membuat Dini langsung bangkit dan duduk menatap sang suami.
" Apa maksud papa? ".
" Bagaimana kalau Vania mengantikan kakak nya, dia tak kalah cantik dari Karina! ". Kata Adam menatap putri kedua nya.
Vania tentu saja terkejut, wanita yang sejak tadi sibuk dengan ponsel nya ini melotot kan mata menatap sang papa tak percaya.
" Aku gak mau ya pa, gantiin kak Karin nikah. Lagian aku juga belum pernah lihat siapa yang akan menjadi calon suami kak Karin. Bagaimana kalau wajah nya jelek dan yang paling menyedihkan dia adalah pria tua dengan perut buncit. Enggak nggak, aku gak mau pa! ". Seru Vania dengan suara yang naik satu oktaf.
" Kalau bukan kamu lalu siapa lagi, lagipula umur kamu juga sudah cocok untuk menikah. Tolong Vania, kamu mau mama dan papa menanggung malu seumur hidup karena kakak kamu yang kabur entah kemana! ".
" Aku bilang enggak ya enggak, lagian aku juga sudah punya pacar. Gak mungkin aku nikah sama orang lain yang gak aku cinta. Ini juga salah kak Karin karena kabur di saat seperti ini! ". Tolak Vania tegas.
Enak saja, kakak nya yang bersalah diri nya yang menjadi korban. Lagipula salah satu alasan kakak nya kabur kan karena belum tahu seperti apa laki laki yang akan menikahi nya.
" Gimana ini pa, Vania gak mau menggantikan kakak nya menikah dengan putra tuan Mahesa? ". Tanya Dini menatap sang suami.
Diri nya tadi sudah merasa lega saat sang suami menunjuk Vania agar mengantikan kakak nya, namun Vania tak mau dan mengatakan sudah memiliki kekasih, Dini juga tak bisa memaksa putri kedua nya untuk menikah.
Kini atensi wanita paruh baya itu tertuju pada putri bungsu nya yang sejak tadi memijat kaki nya.
" Gimana kalau Alina yang mengantikan Karina menikah pa ?". Tanya Dini menatap sang suami yang tampak bingung.
Adam menatap istri dan lalu bergantian menatap Alina yang tampak terkejut dengan ucapan sang mama.
" Tapi ma, aku bahkan baru lulus sekolah ".
" Diam kamu, jangan pernah membantah ucapan mama, anggap saja kamu sedang balas budi karena mama dan papa sudah merawat kamu selama ini !".
Deg..
Ucapan Dini membuat hati Alina makin sakit. Tak menyangka jika sang ibu akan berkata seperti itu pada nya, meski memang mama dan papa nya tak pernah menunjukan kasih sayang untuk nya.
" Ma, Alina masih kecil. Dia baru delapan belas tahun dan baru lulus sekolah!". Kata Adam tak setuju.
Meski ia tak pernah menunjukan kasih sayang pada putri bungsu nya, namun menikahkan Alina di usia muda tak pernah terpikir oleh nya. Adam tak akan setega itu menikahkan Alina dengan paksa, apalagi menjadi calon penganti kakak nya.
" Lalu siapa yang akan mengantikan Karin, Vania sudah memiliki kekasih dan mama gak bisa memaksa nya, satu satu nya orang yang bisa mengantikan Karin hanya Alina, lagipula dia sudah lulus sekolah, jadi gak masalah dong kalau kita nikahkan dia !". Kata Dini menatap sang suami.
Ucapan mama nya makin membuat luka di hati Alina makin terasa perih, sebegitu tidak berarti kah diri nya di hidup sang ibu hingga Dini tega menikahkan nya padahal umur nya saja baru menginjak delapan belas tahun.
" Dengar Alina, mau tidak mau kamu harus menikah untuk mengantikan kakak kamu, anggap saja ini sebagai bentuk balas budi kamu karena selama ini mama dan papa sudah merawat kamu dengan baik. Mama hanya meminta ini sama kamu, agar keluarga kita tidak menanggung malu !".
" Tapi ma, aku bahkan masih ingin kuliah dan mengejar cita cita ku, aku rela jika harus bekerja dan kuliah jika mama dan papa tak mau lagi menanggung biaya kuliah ku, tapi aku mohon, jangan paksa aku untuk menikah dengan laki laki yang tidak aku cinta ma ".
" Memang nya kau akan sanggup kerja sambil kuliah, dengar hidup mu akan enak karena mendapatkan suami kaya raya, kau akan terjamin dan tidak akan susah payah kerja lagi. Dan satu lagi yang penting, nama keluarga kita tidak akan tercemar karena kamu menikah dengan putra dari keluarga Mahesa mengantikan kakak mu !".
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
karin pasti menyesal,, semoga Surya betul" BADAS CEO bukan kaleng"