NovelToon NovelToon
Embun Di Balik Kain Sutra

Embun Di Balik Kain Sutra

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Cinta Terlarang / Romansa pedesaan
Popularitas:563
Nilai: 5
Nama Author: S. N. Aida

Di Desa Awan Jingga—desa terpencil yang menyimpan legenda tentang “Pengikat Takdir”—tinggal seorang gadis penenun bernama Mei Lan. Ia dikenal lembut, tapi menyimpan luka masa lalu dan tekanan adat untuk segera menikah.

Suatu hari, desa kedatangan pria asing bernama Rho Jian, mantan pengawal istana yang melarikan diri dari kehidupan lamanya. Jian tinggal di rumah bekas gudang padi di dekat hutan bambu—tempat orang-orang jarang berani mendekat.

Sejak pertemuan pertama yang tidak disengaja di sungai berembun, Mei Lan dan Jian terhubung oleh rasa sunyi yang sama.
Namun kedekatan mereka dianggap tabu—terlebih karena Jian menyimpan rahasia gelap: ia membawa tanda “Pengkhianat Istana”.

Hubungan mereka berkembang dari saling menjaga… hingga saling mendambakan.
Tetapi ketika desa diguncang serangkaian kejadian misterius, masa lalu Jian kembali menghantui, dan Mei Lan harus memilih: mengikuti adat atau mengikuti hatinya yang berdegup untuk pria terlarang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. N. Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lanjut ke Bab 12 — Jejak yang Diawasi

Kembalinya mereka ke Kota Bayangan tidak berjalan semulus yang mereka harapkan. Meskipun mereka berhasil membawa pulang bahan pewarna yang dibutuhkan Mei Lan, insiden gubuk di batas desa itu meninggalkan konsekuensi yang tak terduga.

​Shan Bo, yang disengaja ataupun tidak, telah melihat Jian di dekat tempat pertemuan rahasia. Rasa cemburu Shan Bo, yang kini bercampur dengan keinginan untuk membuktikan dirinya benar di mata desa, membuatnya mengikuti jejak Mei Lan.

​Di Kota Bayangan, Mei Lan kembali ke gudang rempah-rempah Nyonya Liu. Ia mulai bekerja keras, fokus pada tenunannya, membuang semua pikiran tentang Jian ke dalam setiap benang.

​Namun, di sore hari, saat Mei Lan keluar sebentar untuk mengambil air dari sumur umum, ia merasakan tatapan. Tatapan itu bukan tatapan Nyonya Liu yang menilai, tetapi tatapan yang akrab dan dingin.

​Ia menoleh, dan jauh di seberang alun-alun pasar gelap, di antara kerumunan, ia melihat sosok Shan Bo.

​Wajah Shan Bo terlihat kusut dan lelah, jelas ia telah melakukan perjalanan yang panjang dan sulit untuk melacak mereka. Ia tidak menatap Mei Lan dengan cinta, melainkan dengan obsesi dan kemarahan. Shan Bo telah menemukan mereka.

​Mei Lan segera berbalik dan berlari kembali ke gudang Nyonya Liu. Ia menceritakan semuanya kepada Jian, yang sedang sibuk membersihkan senjatanya.

​Jian mendengarkan dengan tenang. “Bodoh,” desis Jian. “Dia seharusnya kembali ke desanya.”

​“Dia tidak akan kembali, Jian. Dia cemburu dan marah. Dia akan membongkar rahasia kita,” kata Mei Lan, panik.

​Jian menarik Mei Lan ke pelukannya, sebuah pelukan yang penuh dengan kepastian, bukan hasrat. “Aku akan mengurus Shan Bo. Kau harus tetap bekerja.”

​Namun, Shan Bo bukan satu-satunya ancaman. Bisikan tentang keberadaan Jian di Kota Bayangan sudah mulai menyebar di Jaringan Bawah Tanah. Meskipun Nyonya Liu melindungi mereka, beberapa orang mulai mempertanyakan risiko dari keberadaan seorang 'Pengkhianat Istana' di tengah mereka.

​Sementara itu, di Desa Awan Jingga, Kepala Desa Liang melihat kepergian Mei Lan sebagai peluang dan ancaman. Ia telah mendengar desas-desus liar tentang Mei Lan yang melarikan diri bersama pria asing itu, yang membuatnya semakin malu di hadapan pedagang kota.

​Kepala Desa Liang segera memanggil keluarga Mei Lan, mengancam mereka akan dipermalukan di depan umum jika mereka tidak segera "membersihkan" nama mereka. Ia menuntut agar keluarga Mei Lan secara resmi menolak putri mereka, atau mereka akan kehilangan tanah mereka.

​Keluarga Mei Lan, yang malang dan putus asa, hanya bisa berlutut dan memohon.

​Ketika berita ini sampai ke telinga Jian melalui jaringan Nyonya Liu, Jian menjadi dingin. Wajahnya mengeras menjadi topeng batu.

​“Aku telah mencelakakan mereka,” bisik Jian, rasa bersalah menguasainya.

​Ia tahu, gosip tentang dirinya dan Mei Lan telah menghancurkan satu-satunya hal yang dimiliki Mei Lan—kehormatan keluarganya.

​Mulai saat itu, Jian mengambil keputusan drastis. Ia mulai menjaga jarak dari Mei Lan. Di dalam gudang sempit yang menjadi rumah mereka, ia memasang batas tak terlihat. Ia makan sendirian, tidur di sudut terjauh, dan hanya berbicara tentang pekerjaan.

​“Ini demi kebaikanmu, Mei Lan,” kata Jian suatu malam, saat Mei Lan mencoba mendekatinya. “Semakin Kau terikat denganku, semakin Kau dicari. Kau harus terlihat tidak peduli. Kau harus menjaga kehormatanmu, setidaknya di depan Nyonya Liu. Aku harus menjadi bayangan lagi.”

​Mei Lan merasakan sakit di hatinya. Dinding yang susah payah ia hancurkan di gubuk, kini dibangun kembali oleh Jian sendiri, lebih tinggi dan lebih dingin.

​Mei Lan mengerti alasannya. Ia tahu Jian melakukannya untuk melindunginya. Tapi ia tidak bisa menahan rasa rindu. Ia telah membagikan kehangatan, dan kini, ia kembali ke rasa dingin. Ia merindukan tatapan lembut di mata Jian, rindu perhatian kecilnya, dan rindu jubahnya yang hangat.

​Mei Lan hanya bisa menangis diam-diam saat Jian membalikkan badan, berpura-pura tidur. Ia tahu, di balik punggungnya yang kokoh itu, Jian juga merasakan sakit dan rasa rindu yang sama. Jarak yang tercipta itu melukai mereka berdua.

1
Rustina Mulyawati
Bagus ceritanya... 👍 Saling suport yuk!
marmota_FEBB
Ga tahan nih, thor. Endingnya bikin kecut ati 😭.
Kyoya Hibari
Endingnya puas. 🎉
Curtis
Makin ngerti hidup. 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!