NovelToon NovelToon
Debar Indah Untukmu Tuan Penolongku

Debar Indah Untukmu Tuan Penolongku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:211
Nilai: 5
Nama Author: ewie_srt

zahratunnisa, gadis berparas ayu yang sedang menempuh pendidikan di Dubai sebuah musibah menimpanya, hingga akhirnya terdampar di amerika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ewie_srt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua puluh tiga

Jantung zahra semakin berdebar tak karuan, darah yang mengalir dari bibir pria itu sama sekali tak membuat pria itu menghentikan aksinya.

Mata elang ethan semakin terlihat menyeramkan dengan nafas pria itu yang semakin memburu, entah karena hasrat yang semakin menggebu atau rasa marahnya sudah di ubun-ubun.

Dengan kasar ethan merobek gaun zahra, di bagian dada.

Zahra berteriak, tangannya dengan reflek menutupi dadanya yang terekspose. Kini ia tak lagi berani membuka matanya. Hanya isakan tangisnya semakin jelas terdengar,

"bunuh saja aku, kumohon.., bunuh saja aku!"

Suara zahra semakin terdengar lirih, walau doa tetap dipanjatkan di dalam hati.

Tiba-tiba gerakan pria itu terhenti, zahra memberanikan diri membuka matanya. Zahra terperanjat, wajahnya seketika pucat pasi.

Ethan sudah membuka pakaian bagian atasnya, nafas zahra seakan terhenti di tenggorokan, ia tercekat.

Tubuh pria itu terlihat kekar, zahra memalingkan wajah, rasa putus asa menguasainya. Tubuh mungilnya membeku, tak ada perlawanan, tak ada pekikan, tak ada lagi permintaan untuk dibunuh.

Zahra terdiam putus asa, matanya terlihat kosong. Gadis itu terlihat pasrah dan diam bagai mayat hidup.

Ethan mengernyitkan keningnya keheranan, zahra terdiam bagai mayat hidup tak ada pergerakan, tatapan mata gadis itu yang menatap langit-langit kamar terlihat kosong.

Ada yang berdesir di hatinya, melihat gadis itu pasrah, membuat hati ethan jatuh iba.

Sebenarnya tadi ia hanya ingin memberi gadis itu sedikit pelajaran, namun harum tubuh zahra serta indahnya gadis itu membuatnya kalap dan hampir gelap mata.

Melihat zahra seperti ini, sungguh hatinya berdesir aneh. Ethan merasa heran, apa sebenarnya yang terjadi pada dirinya.

Dan raut wajah gadis itu, membuatnya sadar. Perlahan ethan bangkit dari atas tubuh zahra, ia menyambar selimut dan menutupi tubuh gadis itu yang tak bergerak sama sekali, jujur ia takut kembali kalap dan berhasrat lagi jika melihat tubuh hampir polosnya zahra.

Ia menyambar piyamanya, mengenakan tanpa mengancing, duduk kembali di sofa.

Tangannya menyambar rokok yang tergeletak di atas meja, mengisap dengan tenang seraya mengamati zahra yang tak kunjung bergerak.

'ada apa dengan gadis itu?' benaknya heran, mengamati zahra yang menatap langit-langit kamar dengan air mata yang semakin berlinang.

"apakah dia syok?" gumamnya sembari menghembuskan asap rokoknya ke udara.

"pergilah ke kamarmu, anggap aku mengampunimu saat ini"

Zahra tak menjawab, ia juga tak bergeming, sepertinya benar gadis itu syok.

"kalau kamu tak juga bangkit dari ranjangku, ku anggap kamu juga menginginkannya"

Gerakan tubuh gadis itu, menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya, terlihat bergetar.

Zahra menggerakkan tubuhnya, berusaha turun dari ranjang besar itu. Saat kakinya menapak di lantai, tubuhnya mungilnya luruh bagai kain basah. Seluruh tubuh zahra gemetaran, ethan menatap iba. Hampir ia bangun ingin menolong gadis itu, tapi ethan takut, nanti zahra semakin syok.

Zahra melangkah dengan langkah kaki yang bergetar hebat, tangannya meraih jilbabnya yang terletak di lantai, sementara tangannya yang lain memegang erat gaunnya yang robek di bagian dada.

Ethan hanya mengamati dari duduknya, namun rasa aneh kembali menguasai hatinya lagi, ia merasa iba, sekaligus sedih.

Betapa jahatnya, perlakuannya tadi pada gadis itu.

Zahra menyeret langkahnya yang terasa berat, tangannya berulangkali gagal memutar handle pintu. Seluruh tubuhnya yang gemetaran, tak mau diajak kompromi.

Ia masih berdiri di depan pintu dengan wajah pucat pasi, entah mengapa tangannya tak mampu mengenggam handle itu.

Tiba-tiba pintu dibuka oleh ethan, pria itu membukakan pintu untuknya, dengan langkah kakinya yang bergetar, zahra meninggalkan pria itu.

Zahra rubuh tepat di ambang pintu kamar ethan, tubuhnya tak lagi kuat menahan beban hati dan rasa syok, zahra jatuh tak sadarkan diri.

Ethan dengan cepat meraih tubuh zahra, wajah pria itu terlihat cemas, dengan tubuh kekarnya, bobot tubuh zahra sama sekali bukan apa-apa baginya, dengan sekali angkat tubuh mungil gadis itu sudah berada dalam gendongannya.

Ia hendak membawa tubuh zahra ke dalam kamarnya, ketika buk nur yang berjalan cepat setengah berlari menghampirinya.

"antar ke kamarnya saja tuan, biar saya yang mengurusnya"

Mata elang ethan memicing, ia hendak menolak, namun tatapan wanita tua itu membuatnya tak kuasa menolak. Ethan menyayangi wanita tua itu bagai ibunya sendiri, pria itu mengangguk dan mengikuti buk nur yang sudah melangkah terlebih dahulu, membuka pintu kamar zahra lebar.

Buk nur menyelimuti tubuh zahra, wanita tua itu terlihat sibuk. Sementara ethan berdiri mengamati tanpa bersuara sedikitpun, mata elangnya masih terlihat cemas.

"bisakah tuan keluar?,saya ingin mengganti pakaian zahra"

Ethan menatap wajah buk nur, ia mengangguk namun tak jua beranjak.

"apakah gadis itu pingsan buk?"

Buk nur yang memegang baju ganti untuk zahra di tangannya, menganggukkan kepalanya.

"saya kecewa pada anda tuan ethan, maafkan saya"

Mata wanita tua itu menatap lekat ethan yang tersentak,

"padahal saya sangat menghormati anda, saya tak menyangka anda tega merusak hidup gadis malang ini"

Ethan menggeleng cepat, wajah tampannya tak terima.

"aku tidak melakukan apapun padanya buk"

Mata buk nur mengernyit heran, wanita tua itu menatap tuannya lamat, seakan mata itu bertanya keseriusan ucapan ethan barusan.

"benar.." angguk ethan meyakinkan,

"aku hanya ingin memberinya sedikit pelajaran, gadis ini sangat sombong dengan agamanya"

"tuan.." panggil buk nur dengan senyum lembut menenangkannya,

"saya tahu, anda bukan pria brengsek. saya dan pelayan lainnya membuktikan betapa anda adalah pria yang baik, 8 tahun saya bekerja untuk anda, anda belum pernah melakukan hal sebejad yang saya bayangkan.."

Buk nur mengamati ethan yang mendengarkan ucapannya, tuannya itu terlihat mengamati zahra yang masih belum siuman.

"apakah tuan menyukai zahra?"

Ethan terkejut, matanya menoleh menatap wanita tua yang di hormatinya itu, kerutan di keningnya menebal. Wajahnya keheranan tak percaya buk nur menanyakan hal tak masuk akal seperti itu.

"ibu serius menanyakan itu padaku?"

Wanita tua itu tersenyum lembut,

"saya hanya heran tuan, anda tak pernah bersikap seperti ini sebelumnya, dan saya juga belum pernah melihat anda membawa wanita yang anda cintai ke rumah ini"

"hahahhaha..." tawa ethan terdengar sumbang, ia tak menjawab. Ethan melangkah pergi meninggalkan buk nur yang tersenyum penuh arti.

Benak ethan berpikir keras, ucapan kepala pelayannya itu mengganggu pikirannya,

'iya kah?'

Ethan menggeleng keras,

"ahhh tak mungkin aku menyukai gadis itu" gumamnya, ia menatap foto keluarga yang terpampang. Pose kedua orangtua angkatnya duduk dan dirinya yang berdiri di belakang mereka, memakai toga.

 Ethan sadar dan mengakui bahwa, benar kata kepala pelayannya itu tadi, dengan usianya yang sudah 33 tahun ini, memang benar ia belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta.

Kembali ethan menggelengkan kepalanya keras, ia berusaha menolak kemungkinan bahwa ia menyukai gadis indonesia itu.

Bersambung..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!