Duda Kaya Itu Suamiku

Selamat Membaca

🌿🌿🌿🌿🌿

Rerumputan hijau serasa mengelilinginya, namun tak ada satupun orang yang mampu menemukan keberadaannya. Di sini, di sisi taman ini, seorang gadis yang telah dilanda rasa sakit yang teramat mendalam itu telah berada.

Di sisi bagian taman inilah di mana dirinya berada, yang tak dapat terjangkau oleh hampir semua pengunjung di taman cantik ini.

Nadira masih terus menangis meluapkan rasa kesedihannya. Dirinya masih merasa tak mampu jika harus kembali ke kediamannya untuk saat ini. Meluapkan segala emosinya di taman ini mungkin akan jauh lebih baik, setidaknya dengan adanya tanaman hijau di sekitarnya, akan dapat membuat pandangannya terasa lebih sejuk meski sebenarnya kesejukan itu tak mampu menyejukkan hatinya.

Hingga setelah cukup lama dirinya menangis, dan mungkin sudah merasa lelah untuk menangis, akhirnya barulah berhenti tangisannya itu. Nadira menatap lurus ke arah beberapa tanaman yang tumbuh subur di depannya. Pikirannya menerawang dan teringat akan masa - masa kebersamaannya bersama Andra.

Nadira teringat akan bagaimana rasa perhatian dan juga perlakuan Andra. Terlihat romantis, peduli dan uniknya lagi sikapnya begitu sangat kaku, namun meski begitu, itulah yang nampak begitu menarik dari sikap Andra yang Nadira sendiri tidak menyadarinya.

Dan dari hal itulah Nadira sudah menyadarinya, jika pantas saja Andra bersikap seperti itu selama menjalin hubungan dengannya, ternyata, karena memang selama ini Andra memanglah tak tulus menjalani hubungannya. Andra terpaksa harus menjalin kasih dengannya karena Andra hanya ingin memanfaatkan dirinya saja.

Namun mengapa setelah semuanya telah Nadira ketahui, malah menjadi terasa begitu menyakitkan, bukankah dengan diketahuinya semua kebohongan Andra yang selama ini telah ditutupinya akan jauh lebih baik, karena dengan seperti itu, dirinya tak lagi dibodohi dengan kebohongannya. Namun mengapa harus sesakit ini?.

Setelah hampir dua bulan lamanya menjalin kasih bersama Andra, ternyata telah membuatnya benar - benar jatuh hati pada sosok Andra. Bagaimana bisa hal itu terjadi?, Nadira sendiri pun juga tak mengerti. Padahal Andra adalah sosok yang dingin. Namun yang pasti, sosok Andra begitu berkesan di matanya, disaat dirinya melihat Andra untuk pertama kalinya.

Nadira telah benar - benar jatuh hati pada seorang Andra. Sikap dingin Andra benar - benar membuatnya malah terpikat. Dan akibatnya, setelah dirinya mengetahui semua kebohongan Andra, membuat hatinya menjadi terasa terasa begitu sangat sakit.

" Heh, seharusnya dari awal kamu menyadarinya Dira, jika tuan Andra itu tidak akan mau denganmu, kenapa kamu malah begitu mudahnya menerimanya ". Gumam Nadira dengan senyuman hambarnya.

Nadira sudah benar - benar menyadarinya sekarang, jika seorang Andra menginginkan dirinya menjadi kekasihnya adalah hal yang mustahil.

Sementara di lain posisi, nampak Andra sedang sibuk mencari keberadaan Nadira. Dirinya terus mencari ke tempat di mana banyak yang sedang berkumpul. Namun Andra masih tak kunjung menemukan keberadaan sosok yang dicarinya itu.

" Dira, kamu di mana sih sayang, kamu bersembunyi di mana, kenapa kamu tidak ada di sini ". Batin Andra, namun tatapannya masih terus menelisik mencari keberadaan Nadira.

" Sebaiknya aku menunggu di mobil saja, iya seperti itu, mungkin Dira tahu jika aku mengikutinya, jadinya dia masih bersembunyi ". Gumam Andra.

Dan akhirnya Andra pun berinisiatif untuk menunggu di mobil saja, dan sepertinya hal itu akan jauh lebih baik karena akan membuat dirinya jauh lebih leluasa untuk menantikan kemunculan Nadira.

Hari yang semakin larut sore, membuat para pengunjung yang berada di taman sedikit demi sedikit mulai berangsur pulang. Namun hingga detik ini, sama sekali tak ada tanda jika Nadira juga akan pulang.

Hingga sudah hampir menjelang magrib, ternyata masih belum menunjukkan jika Nadira akan segera pulang, bahkan di area tempat parkir motor yang ada di sana hanya menyisakan motor matic milik Nadira saja.

Dengan penuh rasa sabar, Andra pun masih setia menunggu Nadira keluar, dan dirinya yakin jika tak lama lagi Nadira akan keluar dari sana. Dan ternyata benar, Nadira pun sudah menunjukkan batang hidungnya.

" Akhirnya kamu keluar juga sayang ". Seru Andra yang merasa cukup senang.

Tak ingin membuang waktu lagi, dengan segera pun Andra turun dari mobilnya dan mulai melangkah mendekati Nadira.

Grepp... sebuah pelukan dari arah belakang tubuhnya pun berhasil membuat Nadira menjadi tersentak kaget. Nadira begitu sangat terkejut kala dirinya merasakan adanya sebuah tubuh kekar yang memeluknya dengan begitu erat.

" Sayang, tolong maafkan aku ". Seru Andra.

Nadira pun langsung tersadar dari rasa ketertegunannya. Dan ternyata Andra lah yang memeluknya.

" Sayang, tolong maafkan aku ". Seru Andra lagi.

" Lepaskan tuan, lepaskan saya ". Seru Nadira dengan meronta - ronta.

" Tidak, aku tidak akan melepaskanmu sebelum kamu memaafkan aku ". Sahut Andra yang semakin mengencangkan pelukannya.

" Lepas tuan, tolong lepaskan ". Seru Nadira lagi yang masih berusaha melepas pelukan Andra.

Nadira terus meronta - ronta ingin dilepaskan, namun apalah daya, tubuh mungilnya tak mampu meruntuhkan cekalan tubuh besar Andra yang begitu kuat, hingga akhirnya Nadira pun pasrah.

" Hiks... hiks... hiks... ". Isakan tangis Nadira terdengar begitu memilukan, bahkan tubuh mungilnya terasa begitu bergetar akibat dari tangisannya itu.

Merasakan tangisan Nadira yang terdengar begitu memilukan ini, entah mengapa membuat hatinya terasa sakit. Andra merasa tak tega dengan kesedihan yang Nadira rasakan.

Karena sudah tak ada perlawanan lagi dari Nadira, Andra pun mulai melepaskan pelukannya itu. Dan dengan perlahan Andra pun mulai membalikkan tubuh Nadira hingga menghadapnya.

Deg... dan betapa terkejutnya Andra disaat dirinya melihat wajah Nadira. Nadira nampak begitu pucat dengan kedua matanya yang sudah begitu sembab.

Dengan penuh rasa penyesalan, Andra pun mulai meraih kedua tangan mungil wanita yang telah disakiti nya.

" Sayang, tolong maafkan aku, aku bisa menjelaskan semuanya ". Seru Andra.

" Tidak perlu ada yang dijelaskan lagi tuan hiks... semuanya sudah jelas ". Sahut Nadira dengan sisa isakan nya yang masih ada.

" Sayang tolong maafkan aku, aku tahu aku salah, aku sudah membohongimu, tapi aku mohon padamu, beri aku satu kesempatan untuk membuktikan perasaanku ". Sahut Andra yang memohon.

" Membuktikan?, membuktikan apa tuan?, tuan ingin membuktikan jika selama ini tuan menjalin hubungan yang penuh dengan kebohongan ini hanya untuk memanfaatkan diri saya ". Sahut Nadira.

Andra tak mampu menyahut, karena apa yang diucapkan oleh Nadira, memang benar telah dirinya lakukan.

" Baiklah kalau sudah tidak ada yang ingin tuan sampaikan lagi, maka permisi, saya ingin lewat ". Lanjut Nadira lagi.

" Dira, apa yang kamu lakukan, kamu masih belum menjawab permohonan ku, aku mohon tolong maafkan aku. Memang benar jika aku menjadikanmu kekasihku adalah agar kamu tetap menjadi bunda bagi putriku, tapi percayalah, semakin ke sini aku sudah menyadarinya, jika aku sudah mencintaimu, aku mencintaimu sayang, dan kali ini, aku benar - benar bersungguh-sungguh mengatakan nya ". Sahut Andra, entah kekuatan dari mana yang Andra dapatkan sehingga dirinya menyatakan isi hatinya pada Nadira.

Mendengar sahutan dari Andra, membuat Nadira hanya tersenyum miris. Benarkah laki - laki yang ada di hadapannya ini tulus menyatakan perasaannya, atau mungkin ini adalah kebohongan yang lainnya yang ia gunakan untuk menipu dirinya lagi.

" Tuan, jika tuan memang ingin agar saya tetap menjadi bunda bagi Aida, dengan senang hati saya akan melakukannya, namun untuk hubungan ini... mohon maaf, saya sudah tidak bisa melanjutkannya lagi tuan ".

Deg....

Seketika itu tubuh Andra langsung membeku. Andra begitu sangat terkejut bukan main. Mendengar Nadira yang ingin mengakhiri hubungannya, entah mengapa membuat dada Andra terasa begitu sesak.

" Jadi tuan tidak perlu membuat kebohongan lagi hanya agar saya tetap bisa menjadi bundanya Aida, karena tanpa tuan memintanya sekalipun, saya akan tetap menjadi bunda bagi Aida ". Jelas Nadira.

Dan setelah mengucapkan kalimatnya yang begitu panjang lebar, Nadira pun melangkah begitu saja dengan meninggalkan Andra yang masih terdiam mematung.

Bersambung............

🙏🙏🙏🙏🙏❤❤❤❤❤

🌿🌿🌿🌿🌿