Ayuna begitu shock ketika melihat video suami yang begitu di cintai-nya sedang bermesraan dengan wanita lain. akankah Ayuna tahu siapa wanita itu? dan apakah yang akan dia lakukan?
Yukkk bagi yang penasaran, baca cerbung ini sampai selesai, insya Allah menghibur dan tersemat pelajaran di dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sisil?
Setelah melewati perjalan yang cukup jauh, akhir nya Arya tiba di sebuah gedung tersembunyi, di pelosok, diujung kota, dengan ditemani sang asisten pribadinya, Dimas. Arya turun dari mobil lalu dia berjalan dengan sedikit lebih tergesa, dia sungguh tidak sabar lagi ingin melihat sosok seseorang yang berniat mencelakai sang istri tercinta.
Pintu terbuka lebar, saat sang asisten memencet tombol remote yang ada di tangan nya. Arya masuk ke sebuah ruangan khusus, ruangan yang memang di sediakan untuk menyandera para musuhnya. Anak buah nya menundukan kepala, saat sang bos besar datang, mereka memberikan hormat. Arya ikut menunduk, menghargai mereka.
******
''seorang wanita?'' tanya Arya menatap lekat, saat dia sudah berdiri di depan jeruji besi, wanita itu menunduk, memeluk lutut dengan rambut terurai.
''iya, bos'' jawab sang anak buah, yang merupakan pimpinan ditempat itu.
''bukakan gemboknya, aku ingin masuk'' pinta Arya memerintah dengan suara tegas.
''baik, bos'' sahut sang anak buah, dia kemudian mengeluarkan kunci, membuka gembok yang berukuran besar.
Setelah pintu terbuka, Arya masuk menghampiri wanita itu. Sedangkan wanita itu, semakin menundukkan kepalanya, dengan tangis yang terdengar begitu memilukan.
Arya menatap wanita itu, meneliti penampilan nya lebih dalam, karena Arya merasa dia begitu mengenali sosok wanita yang ada di depannya, sosok wanita berambut pendek sebahu tersebut.
''Sisil?'' ucap Arya, terdengar tegas dan penuh penekanan.
Sedangkan wanita itu, semakin menundukkan kepalanya lebih dalam lagi, dengan tangis yang semakin menjadi-jadi, dia merasa amat hina, dan malu, karena perbuatannya sebentar lagi akan diketahui oleh Arya, pria yang begitu dia cintai dan di kagumi nya selama ini.
''Sisil?'' ulang Arya lagi, dengan nada suara sedikit ditinggikan. Arya membungkuk, mensejajarkan posisi tubuhnya dengan tubuh Sisil.
Sisil menggeleng, dia tetap kekeh, tidak mau menunjukkan wajahnya dihadapan Arya.
Arya menarik nafas dalam, menghembuskan perlahan, lalu berkata, ''kalian, tolong pegang kedua tangan wanita ini, lalu paksa dia agar mau memperlihatkan wajahnya'' ucap Arya, memerintah. Dia sedikit terpancing emosi nya, Arya merasa waktunya telah terbuang sia-sia.
Beberapa anak buah Arya segera bertindak, mereka memegang kedua tangan Sisil dengan kuat, lalu memaksanya agar berdiri. Mereka sedikit menarik rambut Sisil kebelakang. Hingga membuat Sisil mendongak menampakkan seluruh wajahnya. Sisil berteriak histeris, dia tidak terima diperlakukan seperti itu.
''kurang ajar kalian semua. Aku tidak terima diperlakukan seperti ini. Biadab kalian semua, '' Ucap Sisil histeris, keadaannya tampak sungguh sangat miris.
Hingga Arya bisa melihat dengan jelas, wajah itu. Arya, sedikit tidak percaya, tubuhnya menegang beberapa saat, dia menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kedua tangan mengepal.
''sudah, lepaskan'' ujar Arya. Memberi perintah.
Anak buahnya lalu melepaskan Sisil. Ketika Sisil dilepaskan, Sisil langsung berjongkok dikaki Arya, dia menangis pilu.
''Arya, maafkan aku Ar, aku khilaf. Aku menyesal Arya. Hiks ... Hiks ... Hikss!'' terang Sisil. Dia memegang kedua kaki Arya.
''aku sungguh tidak menyangka, kenapa kamu tega, Sisil? Kamu ingin mencelakai orang yang begitu aku cintai. Kamu itu sahabat aku, seharusnya kamu juga merasa bahagia, melihat aku berbahagia. Kenapa kamu bisa bersikap seperti itu, Sisil?'' ungkap Arya, Arya berteriak, dia sungguh sangat marah.
''a-aku, a-ku ... aku melakukan itu semua karena aku sangat mencintaimu Arya, aku sakit melihat kamu tertawa bahagia bersama wanita lain, seharusnya aku yang ada disamping kamu, seharusnya aku yang menjadi istri mu, bukan Ayuna, si janda murahan itu'' sahut Sisil tidak kalah keras. Sisil sudah berdiri, mensejajarkan tubuhnya dengan Arya. Sisil kelihatan seperti orang tidak waras.
Arya merasa terpancing emosinya saat mendengar perkataan Sisil yang terakhir. Sisil berani menghina Ayuna secara terang-terangan di depannya.
''murahan katamu? yang murahan itu kamu Sisil. Selain murahan ternyata kamu juga sangat licik dan berbahaya. Kamu sudah membuat nyawa seseorang melayang. Menyesal aku pernah bersahabat sama wanita seperti mu'' bentak Arya.
''itu semua aku lakukan karena kamu Arya, kenapa kamu tidak pernah mau mengerti dan sedikit mengasihani aku. aku mencintaimu'' ujar Sisil dengan kedua tangan di padukan di depan dadanya, dia memohon kepada Arya.
''bawa wanita ini ke kantor polisi, serahkan semua bukti yang sudah kalian kumpulkan. Aku sungguh tidak sudi untuk menyentuhnya. Apalagi berdebat, membuang-buang waktu ku saja!'' ucap Arya, dia kemudian berlalu meninggalkan Sisil. Tapi, Sisil malah berlari mengejar Arya, Sisil memeluk tubuh Arya dari belakang dengan begitu erat.
''jangan lakukan itu Arya, aku ini sahabatmu. Aku tidak mau masuk penjara. Karir ku akan hancur, semua orang akan membenci ku Arya, kamu tahu kan, bagaimana susah perjuangan aku dulu untuk menjadi seorang model terkenal. Lebih baik, kamu nikah kan saja aku, aku rela jadi yang kedua, Arya. Aku rela berbagi dengan Ayuna. Hiks ... Hiks ... hiks ...'' ungkap Sisil, kedua tangan nya saling bertautan, memeluk tubuh pria yang begitu dia cintai dengan erat, dengan air mata berlinang.
Hal itu membuat Arya semakin meradang. Arya melepaskan tangan Sisil dari tubuhnya dengan paksa, kemudian dia berlalu tanpa sepatah kata. Meninggalkan Sisil yang tampak begitu menyedihkan, rambut acak-acakan, dan pakaian kotor.
''Arya ...''
''Arya, aku mencintaimu!'' teriak Sisil meraung-raung.
Arya tidak peduli, dia melanjutkan langkahnya, dia akan pulang ke rumah nya bertemu dengan sang istri yang amat dicintainya.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
''mas, bagaimana? Kenapa kamu tidak mengirimkan kepadaku foto orang itu?'' tanya Ayuna dengan antusias, saat Arya baru masuk ke kamar mereka.
''Mas sudah menyuruh anak buah kita untuk menjebloskan orang itu kepenjara. Kamu tahu nggak orang itu siapa, sayang?" Imbuh Arya. Dia duduk dipinggir ranjang, mendekati sang istri.
''nggak, mas. Pertanyaan macam apa itu mas, pertanyaan mu sungguh konyol'' jawab Ayuna dengan wajah cemberut, dia menggeleng- gelengkan kepalanya.
''ya sudah. Kalau begitu kamu nggak perlu tahu sayang. Mas nggak mau kamu jadi kepikiran, nanti berpengaruh sama anak kita, mas nggak mau kamu dan bayi kita kenapa-napa'' terang Arya. Dia merebahkan tubuhnya diatas paha Ayuna, Arya merasa sangat lelah dan kurang bertenaga karena Kenyataan yang baru saja dia ketahui.
''ihh kamu kok gitu, mas. Aku nggak kenapa-napa. Kamu jangan buat aku penasaran begini dong, mas'' sahut, Ayuna. Membelai rambut sang suami.
''mas, ngantuk sayang. Mas mau tidur dulu sebentar, besok lusa saja kita jenguk orang itu ke kantor polisi ya sayang'' kata Arya. Matanya sudah mulai terpejam. Arya merasa begitu nyaman berada dipangkuan sang istri, apalagi sentuhan tangan Ayuna di kepalanya, yang begitu menenangkan.
Sedangkan Ayuna semakin di landa rasa penasaran.
sebejad2 nya laki2 pasti cari istri yg bener.