Jerat Cinta Duda Tua

Di dalam perjalanan menuju perusahaan, mark terus saja melirik ke arah tuannya dari spion depan. Tuan datarnya itu tampak muram dan terdengar beberapa kali menghela napas panjang.

" Bos, apa ada masalah yang menganggu pikiranmu? ", tanya Mark yang terdengar khawatir. Alih-alih menjawab pertanyaan mark, Jeff justru balik bertanya pada asistennya itu.

" Mark apa aku sudah terlihat tua? ", tanya Jeff dengan raut wajah sendu. Mark yang mendengar pertanyaan aneh dari tuannya tampak mengerutkan alisnya. Ada apa dengan bosnya itu? Kenapa terdengar seperti seorang yang tengah kehilangan rasa percaya diri.

" Bos, meski usiamu sudah hampir kepala empat, namun kadar ketampanan yang kau miliki tidaklah kalah dengan pria- pria muda di luar sana. Apa kau lupa bos, banyak sekali putri dari rekan bisnis kita yang tertarik dan mengejar-ngejar bos. Belum lagi para penggemarmu yang setiap hari selalu saja mencarimu ", jawab Mark meyakinkan bosnya.

" Benar juga yang kau bilang mark. Tapi kenapa pesonaku sama sekali tidak berfungsi jika di hadapan Queen. Gadis nakal itu sama sekali tidak tertarik padaku ", keluh jeff yang lagi-lagi terdengar menghela napas panjang. Mark yang mendengar curahan hati bosnya yang tengah galau itu tampak diam sesaat.

" Atau mungkin ", Mark terlihat ragu untuk melanjutkan ucapannya.

" Mungkin apa Mark? Kau jangan bertele-tele ", kesal Jeff.

" Atau mungkin nona Queen sudah memiliki kekasih bos. Sehingga hatinya saat ini sudah ia berikan sepenuhnya pada kekasihnya. Mungkin hal itulah yang membuat nona Queen tidak dapat melihat pesona bos ", jawaban Mark sukses membuat Jeff terdiam.

" Kalau begitu aku berikan kau tugas untuk menyelidiki masalah ini. Aku harap besuk kau sudah mempunyai jawabannya ",

" Baik bos ",

🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Di kampus, Queen yang sudah menyelesaikan kuliahnya tampak berjalan cepat menuju lapangan basket. Ia ingat betul jika hari ini Rexton ada jadwal untuk latihan. Dengan menggenggam sebotol air mineral, senyum manis Queen terus saja tersungging di sudut bibirnya. Namun pada saat jarak lapangan basket itu tinggal beberapa langkah, kaki Queen tiba-tiba berhenti melangkah.

Di depan sana, tampak pemandangan yang membuat hati Queen merasakan sakit. Lelaki pujaan hatinya itu terlihat tengah menegak air mineral yang di bawakan oleh Chelsea. Bahkan tangan kekar Rex tampak memeluk pinggang ramping gadis itu dengan posesif. Setelah Rex selesai minum, Chelsea dengan gerakan mesra mengusap keringat yang membasahi wajah tampan kekasihnya. Sepasang kekasih itu tampak begitu bahagia, seakan dunia ini milik mereka berdua.

Sedangkan Queen yang melihat itu tampak menggigit bibir bawahnya kuat-kuat. Manik mata bulatnya sudah mulai tampak mengembun. Dan sesaat kemudian bulir bening itu sudah jatuh membasahi pipinya.

" Dasar Rexton bodoh, kenapa kau tidak bisa memilih kekasih. Lihatlah, aku lebih cantik, lebih seksi, bahkan dadaku juga lebih besar dari milik Chelsea. Bahkan aku lah yang lebih dulu mengejarmu. Tidak bisakah kau melihat berapa besar rasa cinta ini untukmu? Kau memang lelaki bodoh Rex. Kau pasti akan menyesal telah menolakku berkali-kali ", kesal Queen sambil mere mas botol air mineralnya.

Tidak ingin hatinya semakin sakit, Queen segera melangkah pergi meninggalkan pemandangan yang menyesakkan dada itu. Akhirnya Queen memutuskan untuk pulang, meski tadi Jeff sudah menyuruhnya untuk datang ke kantor.

Sesampainya di mansion Jeff, Queen segera masuk ke dalam kamarnya. Di rebahkannya tubuh lelah itu di atas kasur empuknya. Manik mata indahnya menatap kosong ke langit-langit kamar.

" Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku harus menyerah? tanya Queen pada dirinya sendiri. " Tapi aku kan masih sangat mencintainya, aku tidak rela melepas Rex pada perempuan sombong dan angkuh seperti Chelsea. Tapi aku juga lelah terus-menerus mengejar kau yang tak pernah melirik ku ", gumam Queen semakin galau.

Karena terlalu banyak berpikir, perut Queen sampai lupa tidak di isi. Alhasil cacing-cacing di dalam perutnya menjadi protes minta di beri makan. Ia pun segera turun ke lantai bawah untuk meminta makan pada pelayan. Namun pada saat kaki jenjangnya hendak melangkah ke arah dapur, terdengar bell pintu berbunyi. Karena suasana di ruang depan sepi, Queen memutuskan untuk membukakan pintu tersebut.

CEKLEEK

Saat pintu terbuka lebar, Queen dapat melihat sosok wanita cantik dengan pakaian seksi berwarna merah tengah berdiri di depannya dengan raut wajah terkejut.

" Kau? Kenapa kau bisa berada di sini? ", tanya wanita itu yang ternyata adalah elly. Seingat Elly, gadis di depannya ini adalah asisten junior Mark.

" Saya memang tinggal di sini nona ", jawab Queen yang membuat Elly kembali shock.

" Kau tinggal di sini? Siapa yang mengijinkanmu? ", tanya Elly kesal.

Queen yang mendengar pertanyaan bodoh dari Elly tampak menghela napas pelan. " Tentu saja tuan jeff sendiri yang mengijinkannya. Bahkan tuan jeff lah yang meminta saya untuk tinggal di sini ", ucap Queen yang sengaja ingin membuat Elly kesal.

" What? Kau jangan bercanda. Jeff tidak mungkin membiarkan perempuan sembarangan tinggal di mansionnya ",

" Kalau kau tidak percaya ya sudah, tanyakan saja pada tuan Jeff sendiri ", kata Queen sambil hendak pergi.

" Hay, mau kemana kau? Buatkan aku minum, aku sangat haus ", kata Elly sambil mendudukkan diri di sofa ruang tamu. Ia tidak boleh gegabah, ia akan meminta penjelasan langsung dari Jeffander.

" Baiklah saya akan menyiapkan nya ", jawab Queen yang tidak mau meladeni perempuan itu lagi. Ia juga sadar, di mansion itu ia tidak lebih dari seorang pekerja. Setelah selesai menyiapkan minuman itu, queen segera membawanya ke ruang tamu.

" Nona ini minuman Anda ", Elly segera menerima jus jeruk itu dengan ekor mata yang terus melirik ke arah Queen. Ada rasa kesal di dalam hatinya saat melihat wajah Queen yang begitu cantik. Jujur ia merasa cemburu karena ada perempuan lain yang tinggal satu atap dengan kekasihnya.

" Terima kasih. Jam berapa biasanya Jeff pulang ke rumah ", tanya Elly dengan nada ketus. Saat Queen hendak menjawab, terdengar suara deru mesin mobil memasuki halaman mansion.

" Itu sepertinya tuan Jeff sudah pulang ", kata Queen yang membuat Elly menoleh ke arah luar. Dan beberapa saat kemudian terdengar langkah kaki memasuki ruangan. Elly yang melihat Jeff, langsung berdiri dan berlari menghambur memeluk tubuh gagah Jeffander.

" Jeff, aku sudah menunggumu dari tadi ", rengek Elly manja. Namun sayang, lelaki yang ia peluk justru tengah fokus menatap ke arah Queen yang masih berdiri di dekat sofa. Dengan jahilnya Jeff malah mengedipkan sebelah matanya ke arah Queensha. Hal itu sukses membuat Queen mendelik tidak percaya dengan tingkah genit Jeff.

" Dasar duda gila, di dalam pelukannya masih ada perempuan lain, masih saja sempat menggodaku ", batin Queen menggerutu. " Sial kenapa aku kesal sekali melihat mereka berpelukan. Jangan katakan jika aku mulai menyukai duda tua itu! Oh no, tidak mungkin ", pekik Queen dalam hati. Saat manik matanya melihat ke arah Jeff lagi, lelaki tua itu kembali mengedipkan matanya seraya tersenyum genit padanya. Dan sialnya hal itu mampu membuat pipi Queen merona. Dengan perasaan kesal Queen segera berlalu pergi menuju kamarnya di lantai dua.

Jeff yang melihat rona di pipi Queen tampak mengulas senyum senang.

" Menarik ",

********

Ayo om Jeff lebih semangat ngejar Queen 🤭🤭

Ayo reader yang semangat kasih othor dukungannya 😁😁

Terima kasih 😘😘