Kehilangan putri kecil yang sangat di sayangi nya membuat Hana tidak bisa berpikir jernih, rasa sakit nya yang mendalam membuat dia menyalahkan semua kemalangan di kehidupan nya pada mantan suami nya.
Hana benar-benar membenci Angga, apalagi setelah dia melihat Angga yang hidup bahagia bersama anak istrinya membuat Hana semakin bertambah membenci Angga.
Berbagai cara Hana lakukan untuk bisa mendekati Angga, dan ya dia kembali berhasil meluluhkan sikap dingin Angga padanya sampai akhirnya Angga masuk ke perangkap nya.
Tapi sayangnya malam yang seharusnya dia lewatkan bersama Angga malah menjadi salah alamat, dimana Hana yang terlalu mabuk malah masuk ke kamar seorang pria Buta.
"Siapa kamu!" teriak Hana kaget karena dia melihat sosok lain di kamar nya.
"Siapa aku? yang harus nya bertanya itu aku, siapa kau! berani nya kau masuk ke kamar ku tanpa sepengetahuan anak buah ku!" suara itu terdengar menakutkan.
Tapi yang membuat Hana aneh adalah kenapa pria itu tidak melihat ke arah nya, dan malah membelakangi nya.
Jangan lupa jejak ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu adik #2.
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Setelah berhasil mendapatkan ijin dari suaminya Hana kembali melanjutkan perjalanan nya ke rumah sahabat nya.
dan di tengah perjalanan Hana kembali menghentikan mobil yang di tumpangi nya.
Hana lupa jika sahabatnya itu baru melahirkan dan tidak enak rasanya kalau Hana tidak membawa apa-apa ke rumah sahabat nya.
Saat Fallen melahirkan Hana memang tidak sempat menjenguk karena memiliki kesibukan.
Saat melihat peralatan makan bayi tiba-tiba Hana kembali teringat akan masa lalu nya.
dulu saat Almrhum putri nya masih bayi jangankan untuk membeli peralatan makan bayi, untuk makan pun Hana harus kerja banting tulang.
"Yura." tanpa sadar Hana memanggil nama putri nya, tangan nya mengusap alat makan bayi itu.
Hana ingat kembali masa-masa dimana dia mengurus bayi mungilnya, rasanya bila boleh kembali ke masa lalu, dia ingin memberikan yang terbaik untuk putri nya.
Saat di rasa air mata nya mulai ingin keluar Hana langsung menggeleng kepalanya.
"Aku sudah berjanji untuk tidak menangis lagi untuk Yura, putri ku pasti sudah bahagia di atas." gumam Hana teringat akan pesan Yura untuk tidak kembali bersedih karena nya.
Di tempat baby shop Hana hujan hanya membeli peralatan makan saja, tapi Hana juga membeli beberapa pakaian untuk kembar, tentu nya tiga pasang karena keponakan nya itu kembar tiga.
Setelah selesai membeli hadiah untuk Twins Hana langsung membayar tagihan nya.
jika biasanya Hana teliti pada harga nya maka tidak untuk sekarang, saat mendengar jumlah yang harus di bayar Hana langsung membayarnya tanpa perhitungan layak nya ibu-ibu rempong barang diskonan.
Perjalanan kembali berlanjut, setalah menghabiskan waktu yang cukup lama akhirnya Hana sampai di rumah sahabat nya.
Hana memberikan bayaran yang lebih untuk supir taksi nya, selain karena supir nya sudah berumur tapi Hana juga telah banyak menyita waktu sang supir.
"Terimakasih." kata Hana.
Mata Hana kagum melihat rumah mewah sahabatnya, sejak berteman dengan Fallentina Hana memang selalu aneh dengan sahabatnya itu yang bekerja sebagai resepsionis tapi selalu berbelanja barang mewah.
Tidak seperti dirinya ya meski memiliki uang selalu prihatin pada uang nya, dan menghemat.
"Heh, masuk ngapain bengong di teras." terdengar suara seorang wanita, membuat Hana langsung melirik ke sumber suara dan tersenyum saat melihat wanita berdaster di ambang pintu.
"Aaa rindu nya.." Hana langsung berjalan cepat mendekati pintu.
Keduanya langsung berpelukan layak nya dua sahabat yang sudah lama tidak bertemu.
keduanya memang beberapa bulan ini memang tidak bertemu, tentunya karena memiliki kesibukan masing-masing.
"Mana Twins?." tanya Hana penasaran dengan tiga keponakan nya.
"Sekarang baru nanyain, pas lahiran kemana? sombong ngak jenguk." kata Fallen sambil memanyunkan bibirnya.
Hana tersenyum kikuk, masih enggan untuk menceritakan masalah nya yang rumit itu.
"Maaf Fall, aku sibuk kerja soalnya, kamu tau kan aku harus cari uang banyak buat Tara." kata Hana sambil tersenyum.
Fallen mendeuhem mendengar ucapan Hana, lalu menarik Hana untuk duduk di ruang bersantai karena ruang tamu sedang di dekorasi oleh kedua ibu mertuanya.
Hana menaruh hadiah untuk Twins dan untuk Tara di dekat meja, lalu ikut duduk di samping sahabat nya.
Melihat rumah Fallen yang sedang di dekorasi membuat Hana sedikit malu, Fallen sangat menyayangi adik nya.
"Ini untuk baby Twins, dan ini untuk Tara." ucap Hana mencoba mencairkan suasana nya.
Fallen menerima nya.
"Makasih Han, tapi kedatangan kamu lebih di tunggu di bandingkan hadiah ini, jangan pergi jauh lagi ya." kata Fallen memegang tangan Hana, membuat Hana tersenyum.
Tiba-tiba datanglah dua ibu-ibu yang Hana kenali, salah satu nya itu adalah ibu nya mantan Bos nya, Hana pernah melihat ibu itu saat menjadi resepsionis di perusahaan tempat dia bekerja dulu.
"Hallo, kenalin Mom Dena, panggil aja Mom." kata ibu yang berwajah bule ramah.
"Kalau saya ibu Rosa, panggil aja Ibu." kata ibu berwajah Asia.
"Saya Hana, Bu, Mom." balas Hana sambil tersenyum kikuk.
"Mertua aku." Fallen memberikan jawaban untuk wajah bingung Hana.
Dua ibu itu tiba-tiba duduk di dekat Hana, membuat Hana bingung.
Fallen yang paham dengan maksud dari ibu nya itu memberi kode pada kedua ibu nya untuk tidak terburu-buru, dan Hana merasa ada yang aneh dari gelagak sahabat ataupun dua ibu-ibu itu.
"Kenapa Fall?." tanya Hana.
Fallen menarik nafasnya panjang, lalu melirik dua ibu nya.
"Sebenarnya ada yang ingin aku omongin Han, ini tentang Tara." kata Fallen.
"Ada apa dengan Tara? dia ngerepotin kamu ya? pasti dia bandel ya?." cerocos Hana merasa tidak enak jika apa yang dia ucapkan memang benar ada nya.
Dia tau Tara seperti apa, selain nakal Tara juga susah untuk belajar.
Hana tau itu karena dia sudah melihat nilai Tara yang sangat jelek, bahkan hampir semua merah.
Fallen menggelengkan kepalanya.
"Nggak kok, Tara baik aku suka dia. cuman ada yang suka sama Tara." jelas Fallen.
Membuat Hana mengerutkan keningnya bingung.
"Maksud kamu?." tanya Hana semakin bingung.
"Sebenarnya emm___" ucap Fallen terhenti karena Mom Dena langsung menyahut.
"Tara mau kita jodohkan." celetuk Mom Dena.
Apa!!
Hana kaget, dia langsung melirik Fallen dan Fallen mengangguk.
"Sama siapa?." tanya Hana masih dengan wajah tidak percaya nya.
"Darrel, dia adik tiri Bastian yang pernah aku ceritain, sekaligus mantan Bos kita di kota B." jelas Fallen membuat Hana semakin kaget.
Jelas dia tau betapa menyebalkan nya mantan Bos nya itu, dan selain menyebalkan Darrel juga galak dan mendapatkan julukan si Bos beruang kutub.
"Tuan Darrel kan udah mau nikah." Hana ingat akan rumor perjodohan mantan Bos nya dengan seorang pemilik salon kecantikan di kota B yang banyak pengunjung nya itu.
"Siapa bilang, Darrel masih jomblo kok." celetuk ibu Rosalina.
Hah?.
"Tapi Tara masih 17 tahun, Fall." melirik Fallen.
"Aku tau Han, tenang aja kita ngak akan maksa kok, yang penting sekarang hanya kesetujuan kamu." jelas Fallen.
Hana terdiam sebentar, dia tidak ingin adik nya mengalami kehidupan seperti nya yang menikah muda dan merasakan kepahitan di usia muda nya.
"Aku akan memikirkan nya Fall, aku juga butuh mengobrol sama Tara, aku ngak mau maksa-maksa adik ku." jelas Hana.
Malam hari nya, seperti yang di rencanakan acara ulang tahun itu berjalan dengan lancar meski ada sedikit kendala karena Tara, adik nya Hana malah mabuk perjalanan.
Hana tau adiknya itu memang selalu mual kalau naik mobil, dan itu mungkin karena Tara tidak biasa.
"Tara." panggil Hana.
Tara adik kesayangan itu melirik dengan wajah marah nya, membuat Hana tersenyum dan langsung memeluk Tara.
"Maafin kakak dek." kata Hana.
"Ngak mau, kakak jahat hiks kakak ninggalin aku." kata Tara sedih bahkan menangis.
"Kakak punya alasan dek." jelas Hana. "Maafin kakak ya, dan selamat ulang tahun buat adik kakak yang ke 17 tahun." lanjut Hana lalu melepaskan pelukan nya.
Tangan nya terulur untuk mengusap wajah sang adik, lalu tersenyum.
"Jangan nangis, nanti cantik nya hilang." ucap Hana lagi.
"Kakak nggak akan tinggalin aku lagi kan?." raya Tara.
Hana terdiam, dia bingung menjawab apa, dia merasa akan ada bahaya yang akan mendekati nya, dan membuat nya ketakutan.
"Nggak akan, tapi untuk sekarang janji sama kakak untuk jadi Tara yang kuat, Tara yang ceria dan Tara adik kakak yang penuh semangat." lanjut Hana lagi.
Tara kembali memeluk tubuh kakak nya, dia benar-benar merindukan kakak nya.
berbulan-bulan tidak bertemu membuat kerinduan yang besar di dalam dirinya pada sang kakak.
"Kak.."
"Kamu punya keluarga baru yang baik, jangan kecewakan mereka."
"Tapi aku____"
"Kakak tau, pernikahan kakak itu karena kesalahan, tapi nggak selamanya menikah muda itu buruk, kamu akan dapat kebahagian percaya sama kakak."
Tapi Tara malah meringis membuat Hana mengerutkan keningnya aneh.
"Jangan nangis kakak tau kamu kangen kakak." lanjut Hana.
Tara menggelengkan kepalanya lalu menunduk ke bawah.
Dan saat itu juga Hana ikut melihat ke bawah dan di melihat kaki nya yang menginjak kaki sang adik.
"He, sepatu nya mau kenalan." ucap Hana nyengir.
"Sakit tau!" kesal Tara.
________
🌹🌹🌹🌹🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️
TINGGAL BAGAS & FREYA, JENN & JUAN...