Tolong " teriak seorang wanita bercadar itu ketika mulut berlapis cadar itu didekap seorang pria. setelah berhasil menutup pintu itu ia langsung melempar perempuan itu ke sofa.
Pria asing itu membuka paksa cadar perempuan yang menjadi mangsa saat ini. Ia mendekam wanita ini dengan tubuh besarnya.
pria itu mulai mencium leher wanita itu, gadis itu terus saja memberontak dengan memalingkan wajahnya. Ciuman yang sangat begitu kasar dan sangat brutal.
Ia membuka paksa baju panjang yang perempuan ini kenakan. Dan sekarang nampak perempuan ini itu sudah menampakkan tubuh polosnya tanpa busan.
Gadis itu terus saja memberontak, ia mencoba memukul dan semau cara ia lakukan tapi tidak berhasil. Tenaga pria ini lebih kuat dari dirinya.
Gadis itu terus menangis dan meminta pertolongan. tapi tidak ada sama sekali yang datang menolongnya.
" aku mohon jangan lakukan itu " ucapnya dalam tangisnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon limr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Aira sudah sampai di depan bangunan yang tinggi, Perusahan WIJAYA GROUP tempat dimana Aira berdiri sekarang.
" Semoga wawancara ini berjalan dengan baik " Ia melangkahkan kakinya masuk, dan menemani resepsionis.
" Maaf ada yang bisa saya bantu?"
" Saya Anissa Humaira, kemarin saya menerima email untuk melakukan wawancara di sini " Mendengar itu resepsionis itu mengkerut kan keningnya.
" Maaf mbak, disini tidak sedang membuka lowongan pekerjaan "
" Tapi saya menerima email mbak, ini bener kok alamat yang tertera. " ucap Aira memperlihatkan email yang ia terima. Tak lama kemudian resepsionis itu menerima telpon.
" Baik tuan"
" Bagaimana mbak ?
" Anda bisa menemui HRD mbak, bagian sana " Tunjuk resepsionis itu.
" Terimakasih "
*
*
" Berdiri kalian di sana " Suruh Kenzo pada anak buahnya. " Dan serang aku, jika kalian berhasil mengalahkan aku, akan ku kasih imbalan yang sangat besar"
Dan beneran saja, beberapa anak buahnya mulai menyerangnya dengan bersamaan. Terjadi bantu hantam antara majikan dan anak buah.
Suara pukulan menggema di ruangan ini, tidak ada yang ingin mengalah satu sama lain.
" STOP!! "
" Hentikan semua ini " Teriak Alex yang baru saja masuk ke dalam gedung yang mereka sebut dengan markas. Mereka berhenti dan semua mata tertuju pada Alex. Kenzo mengusap darah di ujung bibirnya, Karena tak sempat menghindar ketika mendengar teriakan Alex.
" Apa-apaan ini, kalian semua gila?"
" Diam kamu, karena kamu menghancurkan pertarungan kami, Sekarang lawan aku!!!"
" Ada apa ini? Jangan gila kamu ken!!!"
" Banyak omong kamu "
bug
bug
Kenzo menyerang Alex dengan membabi buta, Alex yang kewalahan mendapati serang kenzo pun, mengambil kaca yang ada di dekatnya dan alhasil Kenzo meninju kaca itu dan membuat tangan terluka.
" Kamu ingin membunuh ku hah?" teriak Alex pada Kenzo. entah apa masalah teamnya ini, sampai ingin membunuhnya.
" Jangan banyak bicara lawan aku!!" Teriak Kenzo dengan mata berapi-api.
" Kalian semua serang dia!!! " Perintah Alex, dan ia menjadi penonton. kemungkinan besar ada sesuatu yang sedang di pendam oleh temannya ini, dan ingin melampiaskan nya.
Sedang Aira keluar dari gedung itu dengan perasaan bahagia, karena ia di terima berkerja disini. Di dalam tadi ia banyak karyawan yang ia lewati dan rata-rata mereka membicarakan tentang apa yang terjadi hari ini.
Tak mau ambil pusing, Aira berjalan kaki menuju halte. Rasanya berjalan seperti ini memberikan keringanan pada beban pikirannya.
" Semoga saja tidak ada bayi yang di dalam sini" kata Aira memegang perutnya yang rata. " Aku tidak ingin ada janin disini, Karena hasil perbuatan bejatnya" Air mata berhasil lolos begitu saja, mengingat malam itu. semua terjadi begitu saja, dan membuat hidup nya hancur tapi ia sembunyikan dengan senyumnya.
" Assalamualaikum ummi " Ucap Aira dari sebrang telpon.
" Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh nak, bagaimana kabar mu di sana ?"
" Alhamdulillah Aira baik ummi "
" Bagus lah nak, ummi sangat menghawatirkan mu "
" Ummi tak perlu menghawatirkan Aira ummi, disini Aira bersama suami Aira, jadi ummi tak perlu khawatir "
" Ummi senang mendengarnya nak, Ingat nak, jadilah istri yang baik untuk suami mu, turuti apa yang ia katakan selagi itu tidak menyimpang dari Agam "
" Iya ummi" Kebenarannya ia sangat membenci suaminya. suaminya itu seperti menaruh luka yang tak akan pernah dimaafkan oleh Aira. Hidup seperti ini sangat menyiksa batinnya tapi mau gimana lagi?.
" Maaf kan Aira ummi Abi "
bnyk musuh a
kasih ad n