Kisah Cinta antara seorang duda beranak satu dengan gadis cantik yang ternyata adalah adik dari asistennya sendiri.
Semuanya berawal ketika Ghea bertemu dengan bocah tampan bernama Gathan. Dilanjutkan dengan pertemuan Ghea dengan Gavin, yang ternyata adalah ayah dari Gathan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BatagorAci, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 34
Yuhuuu back nih!
Ada yang kangen kah?
Ngadi-ngadi emang gua, mana ada ye kan.
Palingan juga kangen ama Gavin dan Ghea, hm.
Happy reading all💖
.
.
.
.
"Jadi gini, kedatangan kedua orang tua Nak Gavin malem ini kesini selain ikut nyerayain ulang tahun kamu, mereka juga bawa niat baik buat kamu, dek. Pak Juan selaku ayah dari Gavin, pengen ngelamar kamu buat Nak Gavin. Ayah serahin keputusan semuanya di adek, kita bahas bareng-bareng disini." Jelas Ayah Juan membuka pembicaraan yang bisa dibilang agak serius ini.
Eh serius banget ini mah, anak gadis dilamar orang soalnya!
"Dijawab atuh cantik." Ucap Bunda Citra pelan pada sang putri yang duduk disampingnya.
"Dijawab gimana bund?" Tanya Ghea sambil berbisik.
Bunda Citra menghela nafas karna kelemotan putrinya itu.
"Iya atau enggak!"
"Ghea malu bund." Cicit Ghea dengan pelan, gadis itu bergelayut manja di lengan bundanya dengan wajah memerah tersipu.
"Lu kagak usah kek cacing kremi deh, Nyet. Ngeri gua lihat nya !" Bisik Satya pada Ghea. Gadis itu tak merespon ledekan abangnya dan masih senantiasa bergelayut di lengan bundanya.
"Adek?" panggil Ayah Juan.
"Iya yah?" Ghea menengok ke ayahnya.
"Gimana jawabannya, udah ditungguin setengah abad loh ini." Ucap Ayah Juan. Keluarga Gavin hanya tersenyum melihat interaksi ayah sama anak itu. Ghea terlihat diam seolah berpikir.
Padahal kalo langsung di iyain kan urusan kelar tinggal ngurusin kawinan lu Ghee-Gheee.
Dedel😌
"Kalo kelamaan mikir, kita batalin aja!"
Ghea melotot seolah tak terima dengan apa yang diucapkan bundanya barusan. Begitupun Gavin, ia was-was kalo lamarannya dibatalkan.
"Ghea mau, Yah." Ucap Ghea.
"Gimana, ayah kurang denger jelas nih." Ucap Ayah Juan.
"Kan tadi udah, Ghea udah nerima lamarannya Pak Gavin. Berarti Ghea mau." Jawab gadis itu dengan jelas.
"Alhamdulillah."
Semua orang disana mengucapkan syukur mendengar jawaban Ghea.
"Uhh anak bunda pinter banget sih, makin sayang deh." Ucap Bunda Citra dengan gemas menguyel-uyel kedua pipi Ghea hingga membuat gadis itu meringis kesakitan.
"Stop bund." Ucap Ghea.
Terlepas dari bundanya, Ghea beralih menatap Gavin yang duduk disebrangnya. Pria itu ternyata sedari tadi memperhatikan Ghea.
Gavin menatap Ghea dengan senyuman manis seolah ia berkata terima kasih karna niat baiknya diterima.
Jangan ditanya ekspresi Ghea, gadis itu tak bisa menyembunyikan rona merah diawajahnya karna dari tadi ditatap oleh Gavin.
"Jantung jangan norak okey, sabar, tenang, kuasai." batin Ghea.
"Oh iya, kalian udah ada persiapan apa gitu, mungkin tanggal atau lain-lain buat persiapan menuju hari H?" Tanya Papah Harry.
"Belum pah." Jawab Gavin.
"Terus ditentukan kapan nih enaknya." Sambung Ayah Juan.
"Lebih cepat lebih baik loh, iya kan jeng." Ucap Mamah Wina memberi pendapat.
"Iya, saya sih setuju-setuju aja kalo mau disegerakan. " Balas Bunda Citra.
"Nggak ada yang nanya sama Satya nih?" Secara tiba-tiba Satya angkat bicara.
"Buat?"
"Apakah gerangan melupakan jika saya ini seorang abang alias kakak?" Ucap Satya.
"Aduh gantengnya bunda jangan ngambek dong, bilang mau minta apa."
Satya hanya mencebikkan bibirnya terlihat kesal.
"Sampe lupa kan kita, Nak Satya emang belum punya pacar ya?"
Jlebb
bagaikan ditusuk belati tepat di bagian jantung, dada Satya mendadak sesak mendengar kalimat itu.
"Hehe masih nyari tan." Jawab Satya dengan senyum dipaksakan. Tau lah betapa sedihnya Satya ditanya tentang pacar, wkwkwk.
"Ikut kencan buta kali ya?"
"Padahal ganteng loh, kalo aja tante punya ponakan cewek pasti tante kenalin, tapi sayangnya tante sama om anak tunggal." Ucap Mamah Wina.
Dahlah Satya double kill udah!
"Berarti Ghea ngelangkahin abang dong." Ucap Ghea.
"Kalo abang kamu udah ada jodoh mah nggak perlu langkah-langkahan, dek." Balas Bunda Citra.
"Abang masih jomblo bund. " Ucap Ghea.
"Adek emang nggak punya temen cewek gitu yang bisa di kenalin sama Abang mu?" Tanya Bunda pada Ghea.
"Temen cewek sih ada tapi udah pacaran sama Bagas bund." Jawab Ghea.
"Abang mu ini emang nggak niat cari pasangan deh kayaknya, betah banget sendiri." Cibir Bunda.
"Hussh udah-udah jangan berantem terus, ini kita bahas Ghea nya gimana?" Ucap Ayah Juan menengahi.
🌺🌺🌺🌺🌺
"Gimana kalo bulan depan?" Usul Ayah Harry.
"Kelamaan tau pah, minggu depan aja deh langsung jadi." Protes mamah Wina.
"M m-minggu depan? 7 hari lagi dong, cepet banget mah." Ucap Ghea.
"Lebih cepat lebih baik sayang." Balas Mamah Wina.
"Ayah sih setuju-setuju aja, kalo butuh tenaga buat bantuin persiapan pake orang kantor ayah aja buat bantuin. Acaranya besar-besaran atau sederhana nih?"
"Sederhana aja ya!" Jawab Ghea.
"Gavin ngomong sayang, kamu nggak ada usulan gimana gitu." Ucap Mamah Wina pada Putranya.
"Gavin ngikut omongan mamah sama bunda aja, pasti itu yang terbaik." Jawab Gavin.
"Fiks minggu depan ya, jangan diganggu gugat. Kita para ibu, besok bakal siapin list persiapan kalian sebelum hari H. Jadi kalian seminggu ini akan sibuk persiapin pernikahan kalian. Ghea kamu jangan suka pulang telat, bangun tidur harus dibiasain pagi. Latihan bersih-bersih rumah juga perlu, kalo masak ntar bunda sama mamah yang ajarin, iya kan jeng." Ucap Bunda Citra panjang lebar.
"Iya jeng setuju saya mah kalo urusan dapur. Dan Gavin kamu jangan terlalu sibuk sama kerjaan, dipending dulu. Kalo Gathan biar sama mamah sama papah aja kalo kamu sibuk." Ucap Mamah Wina.
.
.
.
.
Bingung mo nulis kek mana, yaudah lah gini aja amburadul ra karuan parak e.
moga seneng undangan nyusul bund
