NovelToon NovelToon
Suami Untuk Kirana

Suami Untuk Kirana

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:6.6M
Nilai: 5
Nama Author: Red Lily

Kirana, dalam hembusan terakhir sang Kakek dia menikah dengan sosok pria yang diyakini Kakeknya akan menjaganya dan membahagiakannya. Namun, siapa sangka kalau Arjuna adalah sosok suami yang menganggap Kirana sebagai musuh, bukan istri.

"Aku akan terus melafalkan namamu dalam doaku, karena aku mencintaimu." -Kirana Anindy.

"Menghilanglah dan pergi. Jika harta yang kamu inginkan, bawa itu bersamamu." -Arjuna Braja Satya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red Lily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa yang abu

🌹JANGAN LUPA KASIH EMAK VOTE YA ANAK ANAK KESAYANGAN EMAK, EMAK SAYANG BANGET SAMA KALIAN.🌹

🌹IGEH EMAK JUGA DIFOLLOW DI : @REDLILY123.🌹

🌹SELAMAT MEMBACA, EMAK SAYANG KALIAN.🌹

Eyang Damayanti terlihat sangat gembira akan kedatangan cucu dari anak pertamanya. Rumah besar itu sudah diisi oleh banyak orang, terdiri dari lima anak  Eyang Damayanti dan 12 cucu yang berlarian di rumah gedong itu.

"kalian sudah menyiapkan makanan untuk Arjuna?" tanya Eyang Damayanti pada anak anaknya yang lain.

"Sudah, Bu. Pelayan sudah menyediakan semua yang Arjuna suka."

"Kamarnya?"

"Sudah, Eyang. Sesuai keinginan Eyang," ucap cucu perempuannya yang lain.

"Siapa yang masuk gerbang?" Tanga Eyang Damayanti ketika mendengar suara gerbang terbuka di sana.

Salah satu anaknya menjawab, "Itu pasti Arjuna."

Eyang Damayanti yang terlihat sangat senang itu melangkah cepat menyambut kedatangan cucu dari anak pertamanya. Yang mana membuat anak dan cucunya yang lain terlihat khawatir.

"Ibu, jangan berlari seperti itu."

"Eyang hati hati, perhatikan langkah eyang. Nanti bisa jatuh."

Namun, Eyang Damayanti tidak menghiraukannya, dia bergegas ke halaman rumah menunggu sosok tampan itu keluar dari mobilnya.

Bukan hanya tampan, Arjuna juga merupakan sosok yang menyokong perekonomian keluarga besar Eyang Damayanti. Mengingat ayahnya; Wigan, adalah seorang pendiri perusahaan internasional dan kini dipegang oleh Arjuna.

Ya, semya orang membutuhkan uang.

"Juna….."

"Eyang jangan berlari, hati hati jatuh," ucap Arjuna menyambut pelukan sang Eyang. "Kenapa menunggu di luar? Ayo ke dalam, di sini dingin."

"Eyang udah nyiapin kamar kamu."

"Gak usah repot repot, Eyang."

"Kamu sendiri?" tanya Eyang terlihat bahagia.

"Nggak, nanti istri Arjuna nyusul."

Eyang Damayanti terlihat tidak suka, dia sebenarnya ingin menjodohkan Arjuna dengan gadis pilihannya. Gadis yang lebih pintar, bisa menunjang finansial keluarga dan juga lebih cantik.

"Jadi bener ya, yang Eliza bilang kalau istri kamu lagi hamil."

Arjuna yang kini sedang melangkah dengan tangannya yang digandeng oleh Eyang Damayanti. "Lah, kan Bunda udah bilang kalau mau syukuran di sini."

Eyang Damayanti terdiam.

"Kenapa? Kok Eyang diem?"

"Eyang pikir Eliza bercanda, soalnya kamu kan gak suka sama Kirana. Jadi Eyang cuma nyiapin buat pertemuan keluarga aja."

Seketika Arjuna berhenti melangkah, dia menatap sosok yang lebih tua itu dengan tatapan tidak percaya.

"Eyang bercanda kan?"

Sebelum Eyang Damayanti bicara, sosok pria bertubuh tegap itu lebih dulu mendekat dan masuk ke dalam percakapan. "Jangan khawatir, Ayah yang udah siapin semuanya."

"Wigan? Kamu kenapa gak bilang sama Ibu? Kamu nyiapin sendiri?"

Sosok itu merangkul pundak ibunya. "Bu, istirahat saja ya. Ibu duduk di sana main sama anak anak, dan berikan mereka pengertian untuk berbuat lebih baik pada Kirana."

Eyang Damayanti menatap Arjuna, yang segera dibalas dengan kalimat, "Arjuna sayang sama Kirana, sama bayi yang ada di kandungannya."

"Ibu ke sana ya, ketemu sama cicit ibu."

Ya, meskipun Arjuna adalah cucu dari anak pertama, tapi saudara ayahnya ada yang menikah dan memiliki anak lebih dulu. Namun tetap saja, kasta tertinggi di keluarga ini adalah keluarga inti dari Wigan; sang anak pertama.

"Tolong antar Ibu bertemu anak anaknya," ucap Wigan pada pelayan di sana.

"Baik, Tuan."

Begitu Eyang Damayanti menjauh, Wigan menepuk pundak anaknya. "Istirahat dulu, nanti kita bicara."

"Ada apa dengan mereka, Yah? Bukannya Bunda udah bilang kalau Kirana bakalan datang?"

"Mereka masih berfikir kalau itu hanya akal-akalan ibumu, terutama Eyang Damayanti yang berfikiran seperti itu. Jadi Ayah yang menyuruh menyiapkan semuanya. Jangan khawatir, sebagian orang di sini akan menuruti perkataan ayah."

"Lalu sebagiannya lagi?" tanya Arjuna khawatir.

"Di situlah kamu harus bersama dengan Kirana. Supaya mereka tidak menyinggung bukan?"

🌹🌹🌹🌹

Bunda Eliza tidak bisa berhenti menangis mendengar apa yang terjadi dengan menantu kesayangannya. Seperti sekarang ini, Bunda kembali menepikan mobil untuk bisa mengeluarkan air matanya.

Menyetir dalam keadaan tidak fokus membuat Bunda Eliza khawatir akan bahayanya. Yang mana membuatnya memilih untuk menepi, seperti sekarang ini.

Keningnya beradu dengan kemudi, tangannya mengepal di sisinya.

"Bunda…..," ucap Kirana dengan pelan.

"Ran…." Bunda Eliza menyeka air matanya. "Kita obatin ya."

Ketika manik mereka bertemu, Kirana menggelengkan kepalanya, air matanya kembali mengenang.

"Kenapa, Ran?"

"Bunda denger kan tadi kata dokter? Kemo bikin anak yang dikandung Kirana akan lahir dengan tidak normal. Tolong, Bun. Biarkan dia terlahir dengan sempurna."

"Tapi itu membutuhkan waktu lima bulan lagi."

"Kirana bisa menahannya."

"Ran…." Satu tetes air mata kembali jatuh di pipi Bunda Eliza.

"Kirana janji, saat bayi ini lahir Kirana akan menjalani perawatan itu. Kirana akan sembuh, Bun."

"Tapi bagaimana jika selama lima bulan itu, kankernya menyebar? Bagaimana? Kamu sudah parah sekarang, Ran. Jangan memperparahnya lagi dengan membiarkannya menyebar."

"Asal bayi ini baik baik saja, Kirana tidak apa apa," ucapnya mengusap perutnya yang buncit. "Kirana tidak pernah mendapatkan kebahagiaan selain dari Kakek dan Nenek. Dan Papah yang hanya sampai berusia 5 tahun. Sementara bayi ini? Dia memiliki banyak orang yang mengasihinya, Bunda. Kak Arjuna akan merawatnya dengan baik."

"Jangan mengatakan hal yang belum pasti! Kamu akan sembuh!" Teriak Bunda Eliza marah.

Kirana hanya tersenyum kemudian mengangguk. "Tentu, aku akan sembuh, Bun. Demi bayi ini, tapi biarkan Kirana melahirkannya dengan baik, tolong jangan sentuh bayi Kirana."

"Arjuna harus tau."

Kirana seketika menggeleng ribut. "Nggak, Bun. Please, Kirana mohon. Setidaknya sampai waktu kelahiran sudah dekat."

"Kenapa?"

"Kirana gak mau Kak Arjuna menyalahkan dirinya sendiri. Dia pria baik. Tolong, Bun. Biarkan Kirana yang memberitahunya."

Bunda Eliza memalingkan wajahnya, dia menyeka air matanya. "Bunda akan mencari pengobatan yang lain, dan kamu harus jujur pada Arjuna."

"Terima kasih, Bunda."

Mobil kembali melaju, sepanjang jalan hanya ada keheningan. 

Sampai akhirnya mobil itu memasuki pekarangan rumah Eyang Damayanti. Kirana meremat pakaiannya, dia sedikit khawatir dengan apa yang akan terjadi di sana.

Bunda Eliza keluar lebih dulu setelah memakai kacamata hitamnya agar menutupi mata sembabnya, ketika keluar, di sana Arjuna melangkah mendekat padanya.

"Bun, gimana Kirana?" Tanya pria itu khawatir.

Bunda Eliza mengalihkan pandangannya. "Gak papa, coba kamu tanya sendiri aja."

"Bunda kenapa sih," gumam Arjuna melihat ibunya pergi lebih dulu, meninggalkan istrinya yang masih berada di dalam mobil.

Arjuna membantu sang istri keluar. "Hai, Cantik."

"Kenapa kakak gak istirahat?"

"Nunggu kamu," ucap Arjuna menggenggam tangan Kirana kemudian menciumnya. "Istirahat ya, abis itu makan. Ada banyak makanan buat dedek bayi."

Kirana mengangguk sambil tersenyum

Sementara Bunda Eliza yang melihat itu menangis, waktu Kirana mungkin tidak lama lagi jika tidak segera ditangani.

"Semoga hatimu lapang, Bang."

Kenyataannya, masa depan mereka masih abu abu.

🌹🌹🌹🌹

TO BE CONTINUE

1
Jingga Pelangi
kak .cerita adek y Arjuna gak ada yaa
Sindi Farikasari
suka bngt sma karyanya ka😍😍
Dian Soedarminto
hhhmmm
Dian Soedarminto
kanker kayak ayahnya kah?
ah gak seru
sembuh dong😥
Dian Soedarminto
Luar biasa
Dian Soedarminto
masyaAllah😭
Dian Soedarminto
oooo gitu to
antha mom
kejujuran itu penting Kirana, jujur lah ke suami mu,biar ada solusi nya tentang penyakit mu,biar tau untuk berobat
antha mom
berpikir sendiri sakit kah si Kirana? seperti teka teki,jadi gemes aku thor,
antha mom
kamu harus nya jujur ke suami mu Kirana apa yang kamu rasa nggak nyaman jadi bisa di periksa dokter biar nggak terlambat penanganan nya
antha mom
thor jangan juga buat panik pembaca, sebenarnya sakit apa sih Kirana
antha mom
Kirana sakit apa thor,
antha mom
gantengan Mario sih, cocok nya Kirana sama Mario aja
Satri Ani
adeknya arjuna gimana thor?akan lanjut gak ceritanya
gia nasgia
kayaknya belum Kepoin Alurnya Aluna🤭tapi klau trio Bule gesrek mah udah khatam berapa kali 😂
gia nasgia
Lah inimah sama aja pas lagi sayang "nya di paksa putus 🥺🥺😭😭😭🤭🤦‍♀️
Ahyar 99: season kedua mana thor
total 1 replies
gia nasgia
wah othor ngeprank kita "ehhh🤭
gia nasgia
ihhh asli kebanyakan bawang 🥺🥺🥺😭😭😭
gia nasgia
Othor yg cantik dan baik hati jangan buat kita sedih dgn kepergian Kirana 🥺
gia nasgia
yg pasti juna paling bersalah atas apa yg di alami adiknya 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!