Insha dan Hanafi akhirnya melangsungkan pernikahan. Pernikahan mereka sangat bahagia, tentu saja karena Insha sangat mencintai suaminya begitu pula dengan Hanafi. Hari-hari mereka isi dengan canda tawa, cinta dan kasih sayang yang tulus dari kedua nya. Sampai pada suatu hari Insha sangat menyesal telah mencintai seorang laki-laki yang salah dan telah ingkar janji terhadapnya. Ya,..Hanafi menikah lagi dengan seorang perempuan yang tidak lain adalah kakaknya sendiri Salma. Hidupnya bagai neraka dengan derita dan luka yang tiada habisnya. Akankah Insha sanggup menjalani kehidupan berdampingan dengan Salma yang berstatus sebagai istri muda sekaligus kakaknya. yuk..ikuti kelanjutan kisah hidup Insha,jangan lupa vote dan tinggalkan komennya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cawica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamar mewah
Kriss mencoba melamar pekerjaan disana-sini tapi tak ada satu perusahaan pun yang mau menerimanya. Sebenarnya tubuhnya juga tergolong ideal sebagai seorang laki-laki, tapi banyak perusahaan yang menolak karna wajahnya yang sekarang, yang di nilai kurang sempurna untuk menjadi seorang karyawan.
Ketika ia memohon masuk pun dengan menggunakan sebuah masker untuk menutupi wajahnya tak ada perusahaan atau perkantoran yang sudi merekrutnya. Padahal pendidikan nya tergolong tinggi, dia juga pernah mengenyam pendidikan di sebuah universitas ternama di kota A. Hingga akhirnya ia terjebak dalam sebuah penyalur jasa sebagai bodyguard itu. Sudah satu tahun lamanya tidak ada orang yang mau mengambil jasanya, separuh waktu dalam hari-harinya ia gunakan untuk menjaga parkiran di restorant sebelah kantor penyalur jasa itu. Uang yang ia dapatkan, ia gunakan untuk makan sehari-hari. Ia pun bertempat tinggal di dalam kantor tersebut bersama teman-teman calon bodyguard yang lain.
Kriss pun bercerita hingga tak terasa mobil sampai dan memasuki rumah mewah di tengah kota itu. Hanafi pun dalam perjalanan juga menitikkan air mata, ia merasa iba mendengar kisah tentang kehidupan Kriss.
"Kau tak sendiri...disini aku juga berjuang hidup tanpa hadirnya orang tua di sampingku.."
seakan mendapatkan kisah hidup yang sama-sama di tinggalkan, Hanafi memeluk pundak Kriss di sampingnya.
Kriss pun mengangguk dan menatap tuan mudanya, siapa orang yang tak mengetahui kejadian hilangnya pesawat yang ditumpangi orang tua Hanafi yang terjadi beberapa tahun lalu. Beritanya menjadi topik utama televisi kala itu.
"Turunlah ini akan menjadi tempat tinggalmu juga mulai sekarang.."
Dan mulai saat itu Kriss tinggal bersama Hanafi, ia mulai mempelajari kehidupan Hanafi. Hanafi juga memberikan beberapa berkas untuk di pelajari Kriss tentang perusahaan maupun beberapa peraturan yang harus di patuhinya.
Tapi beberapa bulan berjalan Hanafi menyuruh Kriss untuk tinggal di sebuah hotel milik Wijaya group dengan ruangan khusus yang sudah di persiapkan untuknya. Itu semua di lakukan karna Hanafi tak mau ada orang yang mengetahui identitasnya sebagai pria bayangan yang slalu menggantikan Hanafi di beberapa acara saat ia tak dapat menghadirinya.
Di hotel tersebut, Kriss mendapat akses khusus keluar masuk tanpa ada yang mengetahuinya. Hanya beberapa staff kepercayaan Hanafi yang mengetahui tentang identitasnya.
*
Insha mendengarkan cerita dari Hanafi, cerita tentang bagaimana ia sampai bertemu dengan Kriss yang sekarang ada di sampingnya. sesekali Insha hanya mengangguk-anggukkan kepalanya tanda faham.
Sesekali ia juga menatap Kriss dengan rasa kasihan.
"Begitulah In...aku juga tak faham mengapa orang-orang yang dekat denganku sama-sama mempunyai cerita yang kelam tentang masa lalunya....seakan Tuhan mengumpulkan kita di satu tempat yang sama..karna kisah hidup yang hampir sama pula..."
kalimatnya terdengar getir di telinga Insha,
Insha kini berusaha menenangkan Hanafi dengan menggengam erat tangannya.
seakan ingin mengakhiri kesedihan yang terpancar di wajah Hanafi, Insha pun berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.
"Jangan bersedih mas han..sekarang ada aku...aku akan slalu ada di samping mas han...Oh iya apa perjalanan ini masih lama mas.."
"Tentu saja mungkin membutuhkan waktu sekitar 1 jam lagi..kenapa..?? kau lelah..."
Kini memeluk Insha, tanpa malu-malu meski ada Kriss di sampingnya.
Insha hanya mengangguk manja pada Hanafi
dan membalas pelukannya lebih erat lagi.
ya ampun tuan muda dan nona ..bisa tidak hentikan drama ini...ada seorang jomblo lo disini..
Hanya bisa menundukkan kepalanya tak berani melihat ke arah tuan muda nya, takut menyaksikan drama yang tak terduga.
"Baiklah ayo aku antarkan kau ke dalam kamar...istirahatlah...Kriss.."
sudah beranjak dengan menggandeng tangan Insha.
"Iya tuan.."
Terkesiap dengan panggilan tiba-tiba untuknya, tapi tetap di jawab dengan tegas.
"Tunggu aku disini...ada hal yang akan aku bicarakan..aku akan kembali sebentar lagi.."
"Baik tuan.."
menganggukkan kepala sopan, dan melihat Hanafi yang berlalu bersama istrinya.
Tibalah mereka berdua di dalam kamar, tak kalah dengan kamar di hotel bintang 5. Semua fasilitas mewah ada disana tak lupa juga ada kamar mandi di dalam kamarnya. Bed nya juga super besar.
Disini lah tempat biasa Hanafi istirahat ketika malakukan perjalanan yang panjang. Pesawat ini sudah menjadi rumah kedua untuknya.
wooaah...di dalam pesawat pun ada kamar mewah seperti ini...aku benar-benar tak percaya ..pesawat ini seperti layaknya rumah mewah pada umumnya..
Insha terduduk di pinggiran tempat tidur, masih menatapi setiap sudut ruangan, sedangkan Hanafi sudah melepas jas yang sedari tadi di pakainya, di kendurkan juga dasinya lalu melepaskannya.
Insha seketika terkaget karna mendapati Hanafi sudah bertelanjang dada duduk di sampingnya.
Karna reflek Insha pun bertanya sekenanya.
"Apa yang mas han lakukan..."
sudah ingin menggeser posisi duduknya sekarang.
"Ingin memelukmu apa lagi..."
meraih tubuh Insha dan menaruh kepala Insha di dada bidangnya lalu mencium lembut keningnya.
"Apa kau nyaman dengan kamarnya..."
"Sangat nyaman mas..kamarnya bagus..aku menyukainya.."
sama sekali tak menolak perlakuan hanafi meski jantungnya sudah berdetak tidak karuan.
Senyum Hanafi sudah merekah, ia mencium lagi kening istrinya.
"Aku gerah sekali...aku ingin mandi.."
Insha nampak kaget dengan perkataan Hanafi hingga membuatnya menegakkan kepala memandang Hanafi.
"Mandi...?"
"Iya mandi..memang kenapa.."
"Mandi di dalam pesawat..??"
Astaga apa mas han tak bisa menahan sebentar saja untuk mandi setelah sampai nanti...apa dia memang sering mandi di atas awan seperti ini...
"Ayo temani aku mandi.."
"A...aku.."
"Iya memang siapa lagi...atau kau mau aku mandi bersama pramugari di luar tadi.."
sudah menggoda dengan senyuman nakalnya.
Insha langsung cemberut mendengar perkataan Hanafi itu, lalu berjalan ke kamar mandi lebih dulu meninggalkan Hanafi yang masih terduduk di tempat tidur.
hahaha...menggemaskan sekali dia..aku semakin bersemangat untuk trus menggodanya..
Hanafi menyusul Insha ke dalam kamar mandi, Insha nampak berdiri membelakangi Hanafi.
Perlahan Hanafi menarik pelan kerudung yang di kenakan Insha.
"Mas han..apa mas benar-benar ingin mandi.."
"Tidak...tapi lebih tepatnya ingin memandikanmu Inshaa..."
Bisik Hanafi pelan di telinga Insha dengan seringai tipis yang tak dapat di lihat oleh istrinya.
Insha Hanya bergidik geli dengan apa yang di lakukan Hanafi.
Ntah sejak kapan pakaian yang di kenakan mereka sudah berserakan di lantai kamar mandi.
Mereka memandikan satu sama lain,menuntaskan hasrat yang belum terlampiaskan tadi malam, dan di akhiri dengan candaan main ciprat-cipratan air seperti anak kecil yang rindu akan air hujan.
Akhirnya mereka selesai dengan aktivitasnya lalu mengganti bajunya dengan yang baru. Insha pun terheran sejak kapan sudah di siapkan baju untuknya juga dalam pesawat ini. Tapi ia tak mau memikirkannya, sekarang yang di rasa tubuhnya hanya lelah, ia ingin tidur sejenak di kasur yang besar itu.
Sama-sama merasa lelah mereka berbaring di tempat tidur saling memeluk erat di bawah selimut yang sama.
*
Sementara yang berada di sini, sudah 45 menit berlalu Kriss menunggu dan terus menunggu tuan mudanya kembali dengan masih berdiri di posisi yang sama.
sepertinya tuan muda tak akan kembali sampai pesawat mendarat nanti..hmm..dasar pengantin baru...
Bersambung...
😡😡😡
Dari omongan Salma, apakah mungkin Pras cinta sama Insha???
Terus kenapa bisa mencintai Salma juga?!
MEMBINGUNGKAN!!!
😡😡😡
Hanafi dengan dalih demi kebaikan insha, menuruti hawa nafsu menikah dengan salma, berhubungan dengan Salma
sayang banget ya, karma buat Salma langsung dibuat meninggal, harusnya sengsara dulu di dunia.