NovelToon NovelToon
UNLUCKY

UNLUCKY

Status: tamat
Genre:Horor / Action / Fantasi / Supernatural / Contest / Romansa Fantasi / Tamat
Popularitas:575.5k
Nilai: 5
Nama Author: ittiiiy

Harap bijak dalam membaca!

Felix yang merupakan anak yatim piatu dengan kepribadian yang cuek dan kasar tinggal di Panti Asuhan Helianthus tapi setelah berumur 10 tahun Panti Asuhan tersebut kebakaran dan yang selamat hanya dia seorang dan 2 petugas dapur.

Akhirnya Felix tinggal di Panti Asuhan Arbor bertemu dengan empat orang anak yang seumuran dengannya dan untuk pertama kalinya membuka diri untuk menjalin persahabatan.

Di sekolah barunya 'Gallagher' ada yang menganggap ia adalah pelaku dari kebakaran tersebut, ada juga yang menganggap ia adalah pembawa sial karena hanya dia anak yang berhasil selamat dan membuat orang di dekatnya menderita.

Saat Felix dipenuhi rasa bersalah untung saja ada sahabatnya Cain dan si Kembar 3 yang selalu menemani dan mereka melakukan banyak petualangan bersama.

Tapi tetap saja ia menganggap dirinya tidak beruntung hingga sebuah kekuatan aneh dalam dirinya muncul dan rambut hitamnya mulai berubah sedikit demi sedikit menjadi hijau.

Apakah benar Felix termasuk orang yang tidak beruntung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ittiiiy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.32 - Rambut Hijau yang Mulai Menjadi Masalah

Suara sirene yang bergema dari seluruh penjuru jalan mulai dari Ambulance, Mobil Pemadam Kebakaran, Mobil Polisi yang kini berdatangan dan memenuhi jalan. Cain yang memanggil nomor telepon Daisy tapi tidak diangkat, ia mencoba memanggil Dokter Mari tapi juga tidak diangkat, akhirnya pilihan terakhir hanya Bu Corliss yang jaraknya paling jauh yang menjawab telepon, "Tunggu, ibu segera kesana ... jangan kemana-mana!" Bu Corliss suaranya seperti naik turun membuat Cain kesulitan mendengarnya.

Bu Corliss yang dengan perasaan campur aduk tidak pernah mengendarai mobil dengan kecepatan penuh untuk pertama kalinya menancap gas mobil tua panti yang biasanya mati dijalan tapi hari ini sepertinya membuktikan masih bisa berguna.

Suara teriakan yang mulai menghilang kemudian muncullah bau yang menyengat dari bus yang kebakaran seperti daging yang terpanggang membuat Felix jadi berkeringat dingin. Cain menyadari hal itu tapi berpura-pura bodoh untuk menenangkan dirinya sendiri agar tidak ikut panik.

Api mulai padam dan evakuasi korban dimulai. Terlalu mengerikan untuk dilihat karena para korban sudah kehilangan pakaian yang mereka pakai. Ada yang sudah tidak berbentuk lagi dengan kulit berwarna hitam. Ada juga yang terlihat berdarah-darah dengan kulit terkelupas. Sejujurnya Cain sendiri ngeri melihat pemandangan itu tapi ia harus berani demi Felix. Sebisa mungkin Cain menahan Felix melihat korban yang dibawa ke mobil ambulance.

Karena banyaknya wartawan yang kini berdatangan, semua penumpang bus tadi yang selamat kini dikawal ke mobil ambulance oleh polisi. Begitu bersemangatnya para wartawan itu bertanya seperti tidak sempat menarik napas dahulu, kalimatnya tidak putus-putus. Dan seseorang yang lebih bersemangat lagi datang tapi langsung berhenti bertanya ketika menyadari yang ditanyai adalah orang yang ia kenal, "Felix ... Cain? Kalian ... sedang ap ... kalian naik bus yang ditabrak itu?" Daisy langsung menurunkan tangannya yang memegang microphone.

"Ibu!!! daritadi ditelepon tidak diangkat-angkat ...." Cain kesal

Daisy langsung menyerobot masuk tapi dihalangi oleh polisi yang bertugas. Akhirnya dia melepas ID wartawannya, "Mereka anak-anak saya pak ...." kata Daisy.

"Jangan bercanda! kau pikir aku polisi baru yang bisa kau bodohi ...." jawab polisi yang mempunyai postur tinggi itu.

"Dia memang ibu saya, pak ...." kata Cain menarik lengan baju polisi itu.

Daisy tidak jadi mewawancarai dan mulai mengantar mereka pulang ke rumah barunya. Felix masih tetap diam membuat Cain jadi bingung harus menghibur bagaimana.

Kuku Felix masih terlihat bersinar bahkan setelah memakai kaos tangan yang dibeli di pinggir jalan tadi.

Merekapun sampai di rumah Daisy dan disambut oleh Lia yang dari lantai tiga langsung terjun kebawah membuat Cain tiba-tiba jadi merinding, "Kenapa aku jadi merinding begini?" Lia tertawa kecil mendengarnya.

Tak lama kemudian suara mobil rongsokan Bu Corliss sampai di depan rumah Daisy dengan membawa banyak tas belanjaan berjalan terburu-buru masuk, "Aku singgah di rumah yang sebelumnya lupa kalau kau sudah pindah," kata Bu Corliss dengan susah payah menyambung kalimatnya karena kehabisan napas, "Orang akan berpikir kamu habis berenang datang kesini ...." kata Daisy yang langsung dihujani kantongan yang berisi cemilan.

Bu Corliss menyiapkan makan malam untuk Felix dan Cain yang kedua kalinya karena dia juga membuatkan makan malam di panti tadi. Felix masih saja tetap diam, "Apa harusnya aku membuat lelucon? tapi nanti kalau diabaikan bagaimana? kan malu sendiri ... atau aku bertanya apa dia baik-baik saja? tentu saja dia tidak baik-baik saja ... dasar bodoh!" Cain yang tidak berhenti bergumam dalam hati.

Daisy kemudian masuk kekamar mereka dan membawakan baju yang dibelikan dari toko yang pernah didatangi Felix membeli baju untuk Cain.

Cain memberikan tas belanjaan yang berisi baju Felix tapi langsung dijatuhkan oleh Felix, "Kenapa? ada apa?" Cain kaget, "Kau tidak suka ... mau tukaran dengan punyaku?" sambungnya, karena melihat ekspresi Felix yang kesal.

Felix langsung meraih tas belanja itu dan melempar jaket kuning yang diambilnya itu.

"Fe ... lix?" Cain dengan takut memanggil.

Felix mengacak-ngacak rambutnya, "Ah, Cain ... ini ... jaket ini bisa tukaran dengan punyamu?"

"Tentu saja ... ini pakai punyaku," Cain menyodorkan jaket berwarna biru muda dan segera memungut jaket kuning yang dilantai.

Cain heran kenapa Felix marah-marah begitu dengan jaket yang tidak harus dipakai malam ini tapi untuk besok dipakai ke sekolah karena cuaca semakin dingin. Tapi Cain hanya diam saja, seperti biasa dia takut melakukan sesuatu yang tidak tahu apa akan membuat semua menjadi lebih baik atau malahan menjadi lebih rumit. Butuh keberanian baginya untuk bereksperimen pada emosi Felix.

Panggilan dari Bu Corliss yang dari terdengar kecil hingga volumenya menjadi besar, "Kalau dengar menyahut dong, ibu kan jadi harus naik tangga lagi ...."

"Maaf bu, ayo Felix ...."

Daisy kembali ke tempat kejadian tadi dan pasti sekarang lagi berlarian kesana-kemari bertanya tiada henti tanpa titik koma.

"Kenapa akhir-akhir ini selalu saja ada kejadian seperti ini ...." Bu Corliss membukakan tulang ikan untuk Felix dan Cain, "Kau tidak panas memakai kaos tangan Felix?"

"Tidak ...." jawabnya datar.

"Apa besok tidak usah ke sekolah? besok pagi ikut ibu pulang saja yah?"

"Yah ... ibu kok jadi berlebihan begini? maksud ibu mau kami bolos begitu?" kata Cain.

Bunyi suara bel pun berbunyi dan Bu Corliss segera berdiri membukakan pintu, "Oh, Marissa."

"Mereka tidak apa-apa?" tanya Dokter Mari.

"Mereka lagi makan ...."

Dokter Mari bergegas ke ruang makan, "Kalian tidak apa-apa? Felix kau tidak apa-apa?"

"Kami baik-baik saja ...." jawab Cain.

"Felix?" tanya Dokter Mari lagi.

"Sudah dijawab Cain ...." jawab Felix.

Cain hanya tersenyum kecut sambil saling pandang dengan Dokter Mari karena mendengar jawaban Felix yang ketus.

Setelah makan, Dokter Mari mengajak Felix untuk berbicara tapi ditolak dan hanya kembali ke kamarnya di lantai tiga. Cain juga mengikut dibelakang.

Sesampainya dikamar yang disediakan oleh Daisy untuk mereka tempati berlima itu, Felix langsung merebahkan dirinya, "Apa disini tidak ada kak Lia?" tanya Cain mencoba mengobrol.

"Kak?" jawab Felix dengan suara yang teredam karena berbicara sambil wajahnya ditenggelamkan dibantal.

"Terus panggil apa?"

"Dia itu hantu yang berusia 50 tahun belum lagi usia saat dia meninggal sudah 30an ... dia bisa saja jadi nenek untuk kita."

"Jadi dia tidak ada disini yah ...." Cain tertawa kecil.

Felix juga ikut tertawa, tentu saja Lia tidak ada disana karena Felix berani mengatainya nenek.

***

Jam digital dimeja menunjukkan pukul 3.59 dan Felix yang tiba-tiba bangun dengan bercucuran keringat diwajahnya, "Sudah kuduga kau akan bermimpi buruk ...." kata Cain yang duduk disampingnya begadang karena sudah tahu ini akan terjadi.

Cain menyodorkan segelas air yang sudah disiapkannya dari tadi. Felix tidak bisa tidur lagi dan keluar duduk dihalaman depan dengan hanya memakai piyama.

Matahari terbit dan Cain juga menutup buku yang dibacanya, Felix juga sudah masuk ke kamar lagi.

Rambut hijau Felix di bantal warna putih itu banyak yang menempel, Felix melepas kaos tangannya dan mengambil helaian demi helaian rambutnya untuk dibuang. Cain pura-pura tidak melihat dan menata buku-bukunya, "Rambut hijau Felix semakin banyak ... sudah tidak bisa ditutupi dengan topi lagi."

"Kau mewarnai rambutmu Felix?" kata Bu Corliss masuk ke kamar.

"Iya bu, aku pikir kelihatan bagus ...." kata Felix membuat Cain merasa bersalah tidak bisa membantu mencari alasan.

"Kau benar sudah memasuki masa pubertas yah, berpikir yang kau lakukan itu terlihat keren padahal nyatanya tidak."

"Nanti saya warnai jadi hitam lagi," jawab Felix santai.

Rambut hijau Felix seperti tumbuh banyak dalam semalam, akhirnya Cain menyarankan untuk membeli hair spray warna hitam dan segera membantu menyemprotkannya pada rambut Felix. Cain yang awalnya berpikir tidak akan berhasil dan dikira langsung berubah lagi jadi hijau karena dikira ada sesuatu yang ajaib tapi ternyata ... warna rambut Felix kini hitam seutuhnya.

"Bagaimana?" tanya Felix.

"Ber ... ha ... sil!" jawab Cain terbata-bata.

Selalu ada jalan jika kita mencoba mencari jalan. Selalu ada solusi jika kita berusaha mengatasi masalah. Karena jalan tidak muncul dengan sendirinya, solusi tidak muncul begitu saja ... harus dengan mencoba dan berusaha. Kalau tidak dapat juga setelah melakukan dua hal itu bagaimana?

Sudah, berhenti bertanya dulu ... dan mari mencoba!

...-BERSAMBUNG-...

1
gatauu
jejakk
Fidia K.R ✨
Aku juga udah hadir ya ka thor 😉 suka sm cerita yang ini, nice ka thor
~H∆LUsinN∆SI~
cerita ini bakal lanjut kan thor?
endingnya nanggung banget, belum ada cerita setelah felix jadi caelvita loh >⁠.⁠<
ittiiiy: Ada infonya kok di chapter terakhir☺️
total 3 replies
~H∆LUsinN∆SI~
istilahnya belibet susah bacanya and sering lupa juga😭. btw ijin baca ulang seru soal nya, semangat berkarya thor
@Kristin
Semangat up nya akan baca Nyicil aja
@Kristin
Komentar like dan Subscribed di sini juga o
@Kristin
Komentar like dan Subscribed di sini juga
💯Fhashyafira✅
lanjut aku datang lagi thor
💯Fhashyafira✅
halo kk aku datang membawa like lagi
◌⑅⃝●ᏒᎬᏁ●⑅⃝◌
baru sadar kalau gw baca di tahun 2023 dan ini novel udh munculnya lama sekali kenapa baru ketemu sih aihh
◌⑅⃝●ᏒᎬᏁ●⑅⃝◌
keren Cok fantasi horor
◌⑅⃝●ᏒᎬᏁ●⑅⃝◌
kok gw terharu ya Ama omongan nya cain
💯Fhashyafira✅
Aku datang lagi membawa like thor
💯Fhashyafira✅
halo thor aku datang lagi membawa like 😘
~H∆LUsinN∆SI~
inilah yang ku tunggu😻
selamat felix
@Risa Virgo Always Beautiful
ceritanya menarik semangat
💯Fhashyafira✅
Hai aka aku datang lagi
Gemi Sapoetri
menarik tidak membosankan...👏👏👏👍🏻👍🏻👍🏻💪
ittiiiy: Terimakasih banyak🤗🙏
total 1 replies
💯Fhashyafira✅
Hai aka aku membawa like aka 👍
💯Fhashyafira✅
Hai aka aku datang membawa like lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!