NovelToon NovelToon
Love Story About Aminah Maher

Love Story About Aminah Maher

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Gondrong Begaol

Aminah hancur berantakan tak berdaya, ketika suaminya yang bernama Galah menceraikannya mendadak. Alasannya, ketidakpuasan Galah terhadap Aminah saat adegan di atas ranjang yang tak pernah memuaskannya.

Galah lelaki Hiperseks, ia selalu berekspektasi berlebihan dalam adegan Hotnya. Belum lagi, Galah kecanduan alkohol yang sering memicu Emosinya meluap-luap.

Dunia mulai berputar dalam beberapa tahun setelah Aminah menjanda dan memiliki anak satu. Ia bertemu dengan lelaki yang lebih muda darinya yang bernama Aulian Maherdika Rahman. Maher keturunan orang kaya dengan lingkungan keluarga yang selalu mencemooh kemiskinan, baik kerabat sekaligus keluarga barunya

Apa yang akan terjadi dengan Aminah dan Maher dalam menghadapi Perasaannya yang sudah tumbuh dan saling mencintai. Hubungan mereka jelas bertolak belakang dengan keluarga Maher yang sombong, Angkuh dan selalu mencemooh Aminah berstatus janda anak satu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gondrong Begaol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sambal Cobek

"Eko ... Ooo" teriak Kanjeng Mami histeris.

"Iya Kanjeng Mami yang super-super cantik" jawab nya ramah.

"Kami liat Papi gak?"

"Mmm ..., tadi Papi keluar bersama Robi"

"What's...! Robi teman Maher maksud mu?" Tanya Kanjeng Mami dengan wajah sinis.

"Ya Kanjeng"

"Oh my god, si Papi bikin kesel Mami saja, hah" kata nya. "Terus, kenapa kamu gak larang Papi pergi, hah" sambung kembali Mami.

Jawab Pak Eko, "Waduh, bisa-bisa jadi Talenan hidup-hidup aku Kanjeng Mami, kalau saya larang Papi" alasan Pak Eko.

"Iyah juga sih, bisa jadi talenan cabe kamu" Ujarnya konyol.

"Ahh, sudah sana kamu pergi jauh-jauh dari Mami, kalian semua sama saja, selalu sekongkol di belakang Mami, heran deh" jelas Kanjeng Mami tak karuan.

Kanjeng Mami tak henti menelpon Papi nya sambil jalan mondar-mandir kaya setrikaan, namun tak di respon nya, karena ponsel Papi di tinggal di rumah.

Kata Mami menyinyir, "heran aku sama si Papi, apa sih isi kepalanya, emang Mami bikin malu apa sampe gak di ajak" dengan mencibir bibir nya karena kesal.

"Sampe panas hati Mami jadi nya sama Papi, awas saja ya kalau pulang, aku bikin sambel cobek entar si Papi" geram Kanjeng Mami.

Di Toko Aminah.

Aroma kue mulai tercium wangi di Toko Aminah, mereka yang berada di Toko mulai tergugah dengan rasa selera nya.

"Mmm ..., aroma ini bikin Papi merinding" kata Papi.

Maher keluar dari Ruang belakang meninggalkan Aminah yang tengah sibuk membuat kue.

"Papi?" Tanya Maher menghampiri nya.

"Loh kamu keluar dari belakang? Kenapa gak temani dia di depan?" Ujar Papi keheranan.

"Aku habis bantu Aminah di belakang, Pi" jelas Maher dengan baju sedikit kotor karena lemparan Adonan kue sejak Aminah kesal tadi.

"Hah Aminah?" Kaget Papi. "Terus, perempuan ini siapa?" Tanya Papi dengan wajah kebingungan sambil menunjuk Arumi.

"Aku Arumi, Kek!" Potong Arumi sambil tersenyum.

"Astaga, jadi aku salah orang dari kemarin"

"Maksud Papi?" Tanya Maher tak mengerti.

"Aku pikir dia yang namanya Aminah!" Polos Papi dengan wajah memerah malu. Ia pikir, yang menemani di Toko dan memberikan kue Pancake kemarin adalah Aminah. Rupa nya, Arumi, Papi merasa bodoh bagai keledai dalam film Cartoon Tom & Jerry hingga wajah nya yang lucu menjadi tontonan mereka.

Arumi, Robi dan Maher turut menertawakan Papi karena salah sasaran.

Kata Maher sambil tertawa tipis, "Kok bisa Papi sampai salah orang"

"Iya, Papi ada-ada saja!" Potong Robi turut campur.

"Hehe ..., maklum Papi sudah Tua" balas nya sambil menggaruk kepala. "Terus, yang nama nya Aminah mana?" Tanya kembali Papi.

"Aminah ada di belakang, ia sedang membuat kue" ujar Arumi.

Papi lekas kebelakang dengan terburu-buru, ia pun mengintip Aminah di sela-sela tirai dengan wajah penuh penasaran.

"Hhmm ..., Bagus juga Body nya" batin Papi konyol, ia teringat waktu usia muda kerap menilai wanita seperti itu.

Papi kembali menengok Maher serta yang lainnya, "Good" kata nya pelan dengan tangan membentuk jari jempol "Ok".

Maher mengkerutkan kedua alis nya atas tingkah Papi nya yang super konyol.

"Hadeuh si Papi kelakuannya" kata Maher seraya memijit keningnya.

Bisik Robi, "Itulah Papi mu" sambil menahan tawa nya.

Papi berupaya kembali melihat Aminah di sela-sela tirai. Namun, kali ini pandangannya tertahan oleh tubuh Aminah yang dekat dengan tirai karena hendak membawa kue untuk di pajang nya.

"Astaga ..." kaget Papi hingga tercengklak tubuh nya dan hampir jatuh. Namun, respon cepat terhadap Arumi lekas menggenggam tangan Papi Maher yang hampir jatuh.

Aminah pun turut kaget atas seorang Kakek tengah berdiri di balik tirai dan hampir menjatuhkan kue tradisional yang berada di nampan tipis.

Kata Aminah, "Ya ampun Kakek, bikin kaget saja!"

"Maaf-maaf, Nak" kata Papi dengan wajah merasa bersalah.

Arumi lekas membantu Papi Maher untuk berdiri kembali. "Aminah kamu tuh" kata Arumi sambil memegang tangan Papi nya Maher.

"Maaf, Rum, Kek, aku gak tau kalo Kakek ada balik tirai" jawab nya tertunduk kepada Kakek dengan ramah meminta maaf.

"Ya tidak apa-apa, Nak" ujar Papi Maher merendah. "Kakek yang salah kok" sambung kembali Papi Maher.

Maher lekas menghampiri ketiganya dan mengambil kue yang berada di tangan Aminah beralaskan nampan tipis. Maher pun menaruh kue nya di meja. Setelah itu, ia berdiri dekat Papi nya.

Kata Aminah mulai curiga, "Kalian sebenar nya sedang apa? Sepertinya ada yang aneh deh dengan kalian!"

Papi Maher memotongnya, "Kami tidak ada apa-apa, bahkan kakek juga tidak kenal dengan dua lelaki ini"

"Oh begitu, Aku pikir kalian saling mengenal" jawab Aminah mulai hilang dengan rasa curiganya.

Maher, Robi serta Arumi hanya saling pandang setelah perkataan Papi. Ia berusaha menutupi identitas aslinya dengan sebuah rencana yang spontan di kepalanya.

Batin Maher, "Apa lagi yang di rencanakan Papi?"

"Oh ya, ini kue apa namanya?" Tanya Papi dengan wajah tenang.

"Oh ini!" balas Aminah. "Ini tuh kue tradisional, ada kue bugis, kue bolu kukus, kue lemper, kue cubit" jelas nya menyebutkan nama-nama kue yang ada di nampan tipis.

"Walah kue tradisional, boleh Kakek mencoba nya!"

"Boleh kok, Kek"

Papi lekas mengambil satu persatu kue yang berada nampan tipis dan langsung melahap nya dengan menguyah perlahan.

"Hmmm ...., rasa nya kue ini lezat sekali" kata Kakek sambil mengunyah perlahan.

Aminah tersenyum atas pujian nya.

Lalu, Papi Maher pun lekas mengambil kembali kue yang lainnya dan langsung melahap dengan kunyahan nya yang lebih cepat sambil memuji kue buatan Aminah begitu nikmat di lidah nya.

"Terus kue Pancake nya mana?" Tanya Papi dengan wajah penasaran.

"Walah, kue itu lagi ku siapkan, mungkin sebentar lagi akan selesai" Jawab Aminah.

"Oh gitu .." balas nya seraya berpikir.

"Kakek mau menunggu kue Pancake nya?"

"Jelas, Kakek siap menunggu kue Pancake buatan mu sampai selesai disini"

"Ya sudah, aku buatkan dulu ya!"

"Hmm ..., tapi Kakek boleh ikut bersama mu, Kakek penasaran dengan kamu, kok bisa sih membuat kue-kue ini begitu nikmat rasanya!" Pinta Papi Maher beserta pujian yang tak henti di lontarkan kepada Aminah.

Aminah pun membalas pujian nya dengan senyuman sederhana dan mengiyakannya untuk ikut bersama nya membuat kue.

Papi Maher pun mengikuti Aminah yang hendak menuju belakang. Namun, sebelum masuk ke ruang belakang, Papi menoleh kepada mereka dengan memberikan isyarat untuk tidak mengganggunya di belakang.

Mereka hanya menganggukkan kepalanya menandakan mengerti maksud Papi Maher.

"Apa yang Papi mu rencanakan, Bos?" Tanya nada pelan Robi.

"Lo itu gimana sih Rob, kaya baru kenal aja sama Papi gue" jawab Maher.

"Iyah sih, tapi kita liat aja akhirnya seperti apa"

Maher terdiam, namun tidak dengan isi kepalanya yang berputar-putar dan penuh tanya akan sikap Papi nya yang penuh rencana terhadap Aminah.

Arumi tak merespon obrolan Robi serta Maher karena ia tidak begitu mengenal Papi Maher seperti apa orangnya.

"Gue diam saja ahh ..." kata Arumi dan mulai merapihkan meja yang sedikit berantakan atas kue Aminah yang berada di nampan tadi.

1
Rania Venus Aurora
nyicil semampu baca aja /Grin/
Gondrongbegaol: semoga suka kakk
total 1 replies
Lestari
ceritanya keren,tetep semangatnya. jangan lupa mampir
ErisGTR
hahaha
ErisGTR
mami menyebalkan
ErisGTR
anjay halo kata nya tuh/Sob//Sob/
Gondrongbegaol
gosong nanti ya hahaha
ErisGTR
awas kena petir Mbok wkwkwk
ErisGTR
inget maen ps gue thor/Sob//Sob//Sob/
ErisGTR
aya aya wae kaya kucing kecebur
ErisGTR
jiah
ErisGTR
hahaha ... ngeselin mami ke kaleng rombeng
Nurhani ❤️
aku mampir', semangat yah/Joyful/nanti aku baca lagi
Gondrongbegaol: terima kasih kk
total 1 replies
Anyelir
mampi balik yuk kak ke tempatku 😉
Gondrongbegaol: otw kakk
total 1 replies
Gondrongbegaol
Allhmdulih jadian juga ya
ErisGTR
akhir nya jafian juga
ErisGTR
sadar diri minah wkwkkww
Gondrongbegaol
skenario rumit mungkin membuat pembaca harus berulang kali. x ya/Shy/
Muliati Sherina
Aminah udah sakit hati banget, tapi kok masih mau berdandan dan berfarfum, yang pastinya bikin galah meng..., jadi nggak ngerti
Muliati Sherina
wow awal awal baca, terpesona dengan pemilihan kata katanya yang apik dan puitis, ke tengah tengah kok merinding ya, gak bisa ngebayangin, so, novel Kaka bagus dan sangat imajinatif, kalau aku sih gak berani nulis yang kaya gitu, baca novel aku juga ya.
Gondrongbegaol: teri masih kakak, komen nya sangat membatu imajinasi saya untuk tetap menulis☺️

siap kakak, nanti aku mampir ya
total 1 replies
Theodora
Halo kak, mampir yuk ke novelku.. judulnya "Business Marriage".
Mari kita saling mendukung! Aku juga udah baca novel kakak.. sejauh ini baru baca 3 bab dan lumayan suka. Semangat terus ya nulisnya😊
Gondrongbegaol: otw kakk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!