Bagaimana jadinya seorang Master beladiri yang terkenal dengan ketegasan dan disiplin tiba-tiba masuk ke dalam dunia novel yang memiliki cerita sedih di mana pemeran utamanya hidupnya tragis.
Kisah di dalam novel itu adalah seorang istri sah mati di tangan pelakor. Semasa hidupnya ia hanya alat tukar uang oleh ibunya dari keluarga suaminya. Bahkan keluarganya tahu kalau suaminya punya istri baru dan tidak peduli jika ia di siksa oleh suami. Yang penting adalah, UANG!
Akhir cerita sad ending yang sangat memilukan membuat para pembaca ikut menangis, tapi setelah sang Master di tarik ke dunia novel, akankah ia bisa mengubah jalan cerita yang menyedihkan itu? Atau tetap mengalami nasib yang tragis?
Yang penasaran dengan kisahnya yuk baca ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
......Happy reading......
......☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️......
"Sanggup kok Pa, ini juga demi aku bisa membela diri jika ada orang yang jahat sama aku," ucap Glarissa memasang wajahnya yang tersenyum tapi menyimpan sedikit luka.
"Ya sudah kalau begitu, tapi kamu harus hati-hati ya, tetap harus jaga keselamatan kamu," ucap Samsul menepuk-nepuk bahu Glarissa.
Glarissa mengangguk tersenyum. Ia sengaja berbohong seperti itu agar tidak ketahuan kalau sebenarnya ialah yang melatih orang bukan dilatih, lagian pula ia harus melatih keponakan dari seorang pria yang terkenal di kota itu, ini juga berjaga-jaga agar Afgan tidak mengatakan dia selingkuh.
Tapi, tempat latihannya sih cukup jauh.
Akhirnya makanan pun sampai, Samsul dengan penuh perhatiannya ia meletakkan semangkuk sup jamur untuk Glarissa.
"Ayo dimakan ini bagus untuk kesehatan kamu," ucap Samsul.
"Terima kasih Papa," jawab Glarissa sambil menyeruput sup di dalam mangkuk itu.
Setelah makan malam selesai, sebelum pulang keluarga Glarissa di beri amplop uang untuk mereka.
"Untuk untuk Anda, nggak banyak, tapi setidaknya cukup buat kebutuhan sehari-hari," ucap Samsul memberikan uang itu di tangan papa Glarissa.
"Terima kasih banyak Tuan Samsul, Anda benar-benar baik hati dan terima kasih juga karena sudah menjaga anak kami dengan baik," ucap ayah Glarissa menyalami Samsul dengan bahagia.
"Iyaa sama-sama, karena Glarissa juga anakku," ucap Samsul membalas senyuman Papa Glarissa.
"Oh ya, untuk kamu nanti Papa transfer saja ya," ucap Samsul kepada Glarissa.
"Iya pa, terima kasih," ucap Glarissa.
Afgan duluan pergi masuk ke mobil dengan perasaan kesal yang belum hilang. Karena dengan tingkah Glarissa malam ini, mungkin akan memperlambat ia untuk mengambil alih perusahaan kecuali Papanya mati duluan.
"Hey Afgan! Ngapain kamu duluan pergi! Ini istri kamu nggak diajak pulang," panggil Samsul.
"Kan dia datang sendir, bawa mobil sendiri, ya pulang sendiri lah," ucap afgan dengan nada sedikit tinggi.
Seketika menjadi hening, karena mereka tidak menemukan mobil Glarissa di halaman rumah tersebut.
"Mana mobil kamu?" tanya Afgan menatap Glarissa sayup.
"Aku ke sini nggak pakai mobil kok," jawab Glarissa dengan polosnya.
"Jadi kamu ke sini pakai apa?" tanya Samsul penuh perhatian.
"Aku ke sini jalan kaki Pa, aku nggak punya uang buat bayar taksi," jawab gula Risa dengan suara pelan sambil menundukkan kepalanya.
"Afgan! Kamu ini benar-benar keterlaluan sekali ya! Cepat, berikan dia satu mobil untuknya, atau kalau nggak kamu beri mobil kamu itu padanya, kamu pulang pakai taksi aja!" ucap Samsul marah kepada Afgan.
"Papa dia itu kan..." ucapan akan terhenti karena dia ingin mengatakan kalau Glarissa mendapatkan mobil dari uang Eva tidak mungkin ia ucapkan pada bapaknya. Afgan pun mengurungkan niatnya untuk mengatakan hal tersebut.
"Apa kamu ingin menyalahkan Glarissa lagi! cepat berikan mobilmu padanya!" titah Samsul dengan membulat matanya.
Afgan terlihat kesal, ia tak bisa membantah, saat ini ia belum punya kuasa untuk melawan, mau tidak mau ia memberikan kunci mobilnya kepada Glarissa.
"Kamu itu harus diberi pelajaran, kalau tidak diberi pelajaran selamanya kamu akan seperti ini, tidak akan berubah!" omel Samsul.
Seulas senyum licik di bibir Glarissa, Glarissa menerima kunci itu dengan perasaan senang.
"Papa, kalau gitu aku pergi dulu ya ,selamat malam, istirahatlah dengan tenang," ucap Glarissa penuh perhatian.
"Kamu juga ya, hati-hati di jalan, istirahat yang cukup," ucap Samsul yang penuh kasih sayang pada menantunya itu.
Glarissa pun mengangguk, dia memakai mobil Afgan menuju ke arah mobilnya yang dia tinggalkan di salah satu tempat.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
jadi samsak yang ada dia....
saingan dong sama mba kun-kun...🤭
skalian nyoba2 akting bagus gak 😂😂😂
drama nya......
semoga sukses ya.....💪💅
dikit banget up nya.