🥉 Juara 3 YAAWS 8
Eklusif hanya di Noveltoon dan pemilik akun Less22, jika ada di tempat lain tau pemilik akun berbeda berarti plagiat! LAPORKAN!
Seorang pria bernama Chasyn, ia hanya anak orang miskin, tinggal bersama ayahnya yang hanya seorang petani di ladang orang, 2 bulan kemudian ayahnya meninggal karena sakit jantung, sedangkan ia tak punya uang untuk berobat dan hanya melihat sang ayah meninggal di pangkuannya.
Hari ini ia bersekolah seperti biasa di sekolah SMAN 4, ia di buli habis-habisan oleh teman sekelasnya, hari itu di malah di suruh terjun dari lantai 4 dan tanpa sengaja, salah satu teman sekelasnya ini mendorongnya dan ia pun jatuh ke bawah.
Seketika ia mati, namun saat di bawa ke rumah sakit, ia mendapatkan system' teknologi canggih yang membantunya untuk berkembang, akhirnya ia pun menjadi penguasa.
Follow Ig, Erna Less22
FB Erna Liasman
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Chasyn berjalan menyusuri kota dengan berjalan kaki mencari pusat perbelanjaan.
"Ah, aku lebih ke toko ini saja," ucap Chasyn masuk ke dalam toko baju tersebut.
"Wah… bajunya sangat bagus-bagus, berapa ya harganya," ucap Chasyn melihat harganya.
"Astaga! Ini seharga 1 juta, aku cari yang harga sedikit murah saja," ucap Chasyn.
Ia menuju ke bawah, karena yang di bawah bajunya sedikit murah.
Chasyn memilih jaket, celana jins dan baju kaos beberapa helai, ia juga memilih sendal.
"Berapa semua ini buk?" tanya Chasyn meletakkan di depan kasir.
"Hey, aku bukan ibu-ibu, aku masih muda, panggil aku kakak," ucap wanita penjaga kasir itu.
"Eh, iya kak," ucap Chasyn menyengir.
"Astaga, sudah setua itu malah di suruh panggil kakak, dia bahkan seumur ibuku," omel Chasyn dalam hati.
"Semuanya 1 juta 8 ratus ribu," ucap kasir itu.
Chasyn mengeluarkan kartu hitamnya lalu menggesek di mesin pembayaran.
Ding Ding
Pembayaran selesai ✔️
Uang Anda di potong 1.800.000
Sisa uang Anda 2.450.000
"Terima kasih adik manis, silakan datang lagi," ucap wanita penjaga kasir itu mengatupkan kedua tangannya sambil tersenyum.
"Baik buk," jawab Chasyn membalas senyum wanita itu.
"Ibuk!" ucap wanita itu geram.
"Lari!" teriak Chasyn yang langsung meninggalkan tempat tersebut.
"Kamu ¢°^¢÷]$&@(@-#!#;$-@;#(," omel wanita itu, Chasyn menutup telinganya dan menjauh dari tempat tersebut.
"Hm… lebih baik aku ke salon dulu deh, potong rambutku yang udah memanjang ini," ucap Chasyn.
Ia berjalan melalui trotoar pejalan kaki, ia pun berhenti di suatu tempat, ia pun masuk ke dalam karena ia mendapati salon.
"Bang aku mau potong rambut," pinta Chasyn.
"Ayo duduk dulu," ucap pemilik pangkas rambut.
Chasyn duduk di kursi yang menghadap cermin lebar.
"Mau potong yang seperti apa?" tanya pangkas rambut itu menyerahkan sebuah buku yang berisi berbagai potongan rambut.
"Aku mau yang ini bang," ucap Chasyn.
"Baiklah," angguk tukang pangkas itu. Chasyn di letakkan kain sebagai pelindungnya, rambut Chasyn di semprot dengan air lalu di pangkas dengan Mesin pangkas rambut.
"Sudah selesai, bagaimana suka dengan potongannya?" tanya pangkas rambut itu.
"Suka, terima kasih bang," ucap Chasyn.
"Berapa bang?" tanya Chasyn.
"30 ribu," jawabnya.
Chasyn mengeluarkan kartunya. "Aku bayarnya pakai ini bang," ucap chasyn.
"Bisa," jawab Abang itu mengambil mesin pembayaran.
Ding Ding
Pembayaran berhasil ✔️
Uang Anda di potong 30.000
Sisa uang Anda 2.420.000
Chasyn pun keluar dari pangkas rambut tersebut.
"Haish… sangat melelahkan, aku tunggu tukang ojek sajalah," ucap Chasyn menunggu di pinggir jalan.
"Pak ojek!" teriak Chasyn membuat para orang-orang yang sedang berlalu lalang melihat ke arah Chasyn.
"Hehehe… jangan melihat aku seperti itu donk, aku jadi malu," ucap Chasyn cengengesan.
Seorang tukang ojek mendekati Chasyn bukan karena ia mendengar teriakkan Chasyn melainkan melihat Chasyn yang membawa belanjaan yang banyak.
"Ojek dek?" tanya tukang ojek itu.
"Iya pak, tolong antar kan aku ke jalan Suka jadi," pinta Chasyn.
"Baiklah," angguk tukang ojek itu.
Motor pun meluncur di jalanan.
Sesampainya di sana, Chasyn tidak melihat rumahnya lagi. "Terima kasih ya pak," ucap Chasyn.
"Bayar dulu donk," ucap tukang ojek ngotot.
"Oh iya, benar pak," ucap Chasyn.
"System, aku tidak punya uang kes, bagaimana aku membayarnya?" tanya Chasyn.
[Ambil saja lewat system]
Bersambung
Jangan lupa like vote komen dan hadiah
Terima kasih