NovelToon NovelToon
Dendam & Cinta Tuan Muda

Dendam & Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:195.8k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Jiro Adrian pernah mencintai wanita begitu dalam namun di hianati, beberapa tahun kemudian setelah bertunangan dengan wanita lain tiba-tiba masa lalunya hadir dan kembali mengacak-acak hatinya.

Pria itu menyayangi tunangannya tapi juga tak bisa melepaskan wanita masa lalunya karena ingin membalas rasa sakit hatinya dahulu.

Lalu siapa yang akan ia pilih, tunangannya yang telah membantunya kembali bangkit atau justru masa lalunya yang banyak menyimpan rahasia yang tak pernah ia duga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~12

"Selamat pagi,"

Pagi itu Hanna yang baru datang nampak menyapa beberapa karyawan yang berpapasan dengannya, ia bersyukur mereka menyambut baik keberadaannya di kantornya tersebut.

"Hanna, kemarilah!"

Nyonya Catherine langsung memanggilnya saat ia melewati ruangannya yang membuat Hanna mau tak mau menghentikan langkahnya.

"Tolong mintakan tanda tangan Tuan Jiro ya, tapi aku belum memeriksanya jadi kamu bisakan membantuku untuk memeriksanya lagi?"

Wanita berusia 30 tahunan itu langsung memberikan beberapa dokumen kepada wanita itu tanpa bertanya persetujuannya terlebih dahulu.

"Tapi nyonya Catherine aku juga masih banyak kerjaan," Hanna langsung menolak mengingat kerjaannya kemarin belum selesai karena harus mengerjakan pekerjaan lain hingga hampir tengah malam.

"Jadi kamu tidak ingin membantuku?" geram nyonya Catherine dengan sedikit berteriak hingga membuat beberapa orang yang baru datang langsung menoleh kearah mereka.

"Ingat kamu bisa bekerja di sini juga karena aku telah memilihmu Hanna, jadi sedikit tahu balas budi lah." imbuh wanita itu lagi kembali mengungkit kebaikannya meskipun itu hanya karangannya semata.

"Maaf nyonya tapi aku benar-benar tidak bisa," Hanna masih kekeuh menolak karena ia tidak ingin wanita itu menjadi terbiasa memerintahnya lagipula setiap karyawan memiliki job desk masing-masing di sini.

"Jadi kamu benar-benar tak mau membantuku ya?" Nyonya Catherine tak percaya karyawan baru itu berani sekali membantahnya dan ia harus memberikannya pelajaran.

Ehm

Tiba-tiba seseorang berdehem hingga membuat mereka langsung menoleh. "Tuan Jiro?" Nyonya Catherine nampak menelan ludahnya, tak biasanya bosnya itu sampai kantor sepagi ini pikirnya.

"Selamat pagi tuan CEO," sapanya kemudian dengan tersenyum ramah.

Wajah bengis yang sebelumnya ia tunjukkan kepada Hanna kini seketika berubah seperti anak kucing tak berdaya di hadapan CEOnya tersebut, benar-benar wanita manipulatif pikir Hanna.

"Ada apa?" Jiro menatap mereka bergantian lalu pandangannya jatuh ke arah dokumen di tangan nyonya Catherine.

"Tidak ada tuan Jiro, saya dan Hanna hanya mengobrol biasa. Benarkan Hanna?" sahut nyonya Catherine seraya menatap ke arah Hanna dengan senyuman manisnya berharap wanita itu tak mengadukan perbuatannya.

"Nyonya Catherine memintaku untuk membantunya memeriksa pekerjaannya tapi saya tidak bisa," tukas Hanna jujur dan tentu saja itu membuat nyonya Catherine langsung menatapnya geram.

"Itu tidak benar tuan Jiro, dia pasti mengada-ada. Aku cuma ingin mengatakan jika nanti siang aku ingin minta tanda tangan anda saja," kilah wanita itu membela diri. Berani sekali sekretaris baru itu mengadu macam-macam kepada CEOnya.

"Kalau begitu kerjakan pekerjaan nyonya Catherine!" perintah Jiro kemudian dan tentu saja itu membuat Hanna nampak tak percaya mendengarnya namun lain halnya dengan nyonya Catherine yang langsung tersenyum penuh kemenangan karena mendapatkan pembelaan.

"Ta-tapi tuan itu bukan termasuk pekerjaan saya," Hanna mencoba membujuk pria itu.

"Kamu ingin membantahku?" Jiro pun langsung menatapnya tajam.

"Segera naik keatas dan kerjakan semua pekerjaanmu!" imbuh pria itu lantas berlalu pergi dari hadapan mereka tanpa perasaan.

Hanna nampak mengepalkan tangannya melihat kepergian pria itu, ia sudah berusaha sabar sejak kemarin tapi rasanya sabarnya mulai menipis.

"Ini kamu periksa semuanya dan ini juga!" Nyonya Catherine nampak memberikan wanita itu tumpukan dokumen lalu mengambil lagi dokumen lainnya di ruangannya dan di berikannya lagi.

Kini Hanna pun terlihat susah payah membawanya, sepertinya hari ini ia akan lembur lagi sampai malam.

Sesampainya di meja kerjanya wanita itu langsung meletakkan dokumen dokumen tersebut di sana, hanya menatapnya saja membuatnya sangat lelah belum lagi pekerjaannya sendiri.

Saat hendak memulai pekerjaannya tiba-tiba teleponnya berdering nyaring dan wanita itu segera mengangkatnya.

"Ke ruanganku sekarang juga!"

Terdengar suara CEOnya tersebut namun saat Hanna hendak menjawabnya tiba-tiba telepon sudah di matikan, benar-benar bos killer dan tak memiliki sopan santun pikirnya.

Akhirnya mau tak mau Hanna segera beranjak dari duduknya, mengetuk pintu ruangan pria itu sejenak lalu segera membukanya ketika mendapatkan sahutan dari dalam.

"Selamat pagi tuan, apa ada yang bisa saya bantu?" ucapnya ketika baru masuk dan menutup pintunya kembali dari dalam.

Jiro yang sedang menatap berkas di tangannya itu langsung mengangkat wajahnya menatap wanita itu sejenak. "Apa ini semua kamu yang mengerjakannya?" ucapnya seraya menunjuk berkas yang semalam Hanna kerjakan hingga larut malam.

"Benar tuan," Hanna yakin tak ada kesalahan karena sejak dulu ia paling teliti dan pria itu pun juga tahu justru rekapan laporan perusahaan sebelumnya yang banyak salahnya.

Jiro nampak menatap tajam berkas di tangannya tersebut, entah apa yang terjadi tapi pria itu kini terlihat sangat marah.

"Keluar!" perintahnya dengan pandangan masih fokus ke berkas tersebut.

Hanna nampak tak mengerti, apa ia telah melakukan kesalahan?

"Apa perlu saya periksa lagi tuan?" tanyanya kemudian.

"Apa pendengaran mu sudah tidak berfungsi? Ku bilang keluar dari sini!" Jiro langsung menatap dingin wanita itu.

Hanna mengangguk. "Ba-baik tuan, kalau begitu saya permisi."

Wanita itu pun segera berlalu pergi meninggalkan ruangan tersebut, matanya sedikit terasa panas saat menahan agar airmatanya tidak keluar. Apa perbuatannya di masa lalu sangat melukai pria itu hingga kini hanya kebencian yang tersisa?

Brukk

Tiba-tiba Hanna tak sengaja menabrak tuan Hayes ketika berbalik badan setelah menutup pintunya.

"Nona Hanna kau baik-baik saja?" tanya pria itu ketika melihat mata wanita itu nampak memerah.

Hanna mengangguk kecil. "Saya baik-baik saja tuan Hayes sepertinya ada debu yang masuk ke dalam mata saya," sahutnya beralasan kemudian wanita itu kembali ke meja kerjanya.

Tuan Hayes hanya menatapnya datar lalu segera masuk ke dalam ruangan sang CEO dan menutup pintunya dengan rapat dari dalam.

"Selamat pagi Hanna," sapa Jovan tiba-tiba yang sepertinya baru datang. Entah apa yang di lakukan pria itu di sini padahal ruangan kerjanya berada di lantai bawah.

"Selamat pagi tuan Jovan, apa ingin bertemu dengan tuan CEO?" balas Hanna dengan tersenyum tipis menatap menatap pria baik hati itu.

"Tidak, aku hanya ingin bertemu denganmu." Jovan nampak menarik kursi lalu duduk di seberang meja kerja wanita itu.

"Sepertinya hari ini anda sedang tidak ada kerjaan ya," sindir Hanna dengan halus.

Jovan pun langsung tertawa nyaring. "Tentu saja pekerjaanku banyak Hanna hanya saja aku ingin memberikan mu sesuatu, kebetulan semalam setelah selesai meeting aku mampir ke supermarket dan membeli beberapa cokelat untukmu."

Pria itu nampak meletakkan beberapa bungkus cokelat di atas mejanya dan tentu saja itu membuat Hanna merasa senang, baginya cokelat adalah makanan mahal saat masa kecil dulu.

"Terima kasih tuan Jovan," ucapnya sembari menatapnya dengan penuh rasa terima kasih.

"Matamu merah Hanna, apa kamu baru saja menangis?" Jovan tiba-tiba menahan dagu Hanna ketika wanita itu hendak berpaling darinya.

1
Rafly Rafly
rasanya setelah tau Hanna kerja di BAr... lantas tempat itu di beli oleh tuan kenJiro..... atau malah BAr itu udah masuk dlm group perusahaan...kalo bener ..makin merana hidupmu Hanna /Tongue/
Arsyad Algifari.
pasti lamaran Hanna di tolak itu ulah jiro
Fitria Syafei
Waduh ternyata tak bisa kelain hati nih rupa rupanya kau Jiro 😜 Kk yang baik hati kereen 😘😘
De bungsu
Nanti ada tragedi Hanna di lecehkan Jiro nih
De bungsu
Nanti ada tragedi Hanna di lecehkan Jiro nih
De bungsu
fans berat Hanna.. jgn lupa nanti kalau tatap muka, minta tanda tangan Hanna🤣🤣🤣
De bungsu
nape luu... gak ada kerjaan bgt nguntitin Hanna terus..kangen bilang, boOooSssss
De bungsu
huhhh
De bungsu
ya begitulah
De bungsu
bener² ini
De bungsu
cari yang lain aja Hann.. gak papa serabutan
De bungsu
tuh kan, kerjaannya si Jiro gila
juhaina R💫💫
jiro.🙄🙄🙄🙄
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
hhmmm jangan2 sengaja ini ga ada yg boleh nerima hanna kerja di perusahaan lain
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
klau masih suka dan perhatian bilang ajaa..jngn marah2 terus ga jelas..dan selidiki knapa duluu hanna berbuat spt itu jngn jd ogeb
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
hisshh arogan bgt
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
elaahh ngeselin banget sih Jiro main nyalahin Hanna aja 🙄
awas aja nanti kamu nyesel
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
yakin dech ini ulah jiro bkin hanna gak diterima kerja dimna mna beehrap banget kamu jeroan hanna balik lagi keantor kmu jnagn mimpi yaaa

bgtulah jeroan hobi nya ngintilin aja kurang ekrjaan,pasti hbis ini ngehina hanna lgi🥴🥴
Aan
so.... kamu aman Hannah, mgkin itu si Roji atau orang suruhannya utk melindungi kamu.
Aan
Si Roji jadi stalker dadakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!