naya menbeci atasan nya yang bernama raka tapi berujung jadi jatuh cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arsifa nur zahra u, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7 * tatapan yang tak lagi sama *
Aku duduk di balkon malam itu , ngetik pelan - pelan di leptop sambil sesekali nyeruput teh hangat . Malam begini aku biasanya sudah tepar , tapi sekarang pimiran ku masih muter . Bukan soal kerjaan tapi soal dia .
Raka
sialnya , nama itu udah kaya lagu stack di kepala susah di lupain makin di dengar makin melekat .
Sejak percakapan kami siang tadi , semuanya berubah . Tatapannya , caranya tersenyum bahkan cara dia menyebut namaku aja beda . Ada sesuatu di antara kami sesuatu yang belum terucap , tapi sudah terasa .
Dan aku tau aku bukan satu - satunya yang ngerasa .
\*
keesokan harinya , ada rapat tim kecil di ruangan meeting lantai atas . Aku datang lebih awal duduk paling pojok kayak biasa , tapi kali ini dia datang dan duduk di sebelahku bukan di ujung meda maupun ada jarak .
Aku meliriknya sekilas dan dia balas dengan senyum kecil , bukan senyum formal tapi senyum yanng hangat .
" udah sarapan ?" bisiknya pelan
aku mengangguk " sarapan roti dan kopi ."
dia menatapku sebentar lalu berkata " besok sarapan bareng yu ada tempat enak deket kantor ."
deg ... Jantungku tidak beres lompat setengah ketukan
" bareng ... Semua tim ?" tanya ku gugup
dia menggeleng " ngga cuman kita ber dua ."
aku cuman bisa menunduk dan pura - pura nyatet sesuatu di notes , ga berani ngelawan jantung yang sudah rusuh sendiri .
*
sarapan itu akhirnya beneran kejadian . Pagi - pagi aku udah berdiri di depan cafe kecil dengan interior hangat , aroma roti bakar yang hangat menyeruak dari dalam dan beberapa menit kemudian dia datang . Tanpa jas kantor cuman kemeja biru muda yang di gulung sampe sikut dan senyum kecil yang bikin dada adem .
Kami duduk bersebrangan , sambil ngobrol santai dan makan croissant dan kopi . Gak ada obrolan soal laporan gak ada soal deadline , hanya dua orang yang saling mengenal lebih dalam .
" aku suka pagi " katanya tiba - tiba " sebelum hari jadi ribet , ada moment tenang kaya sekarang "
lanjutnya lagi
aku tersenyum " aku biasanya tidak suka pagi tapi ... Hari ini beda ."
tatapannya melembut " kamu bikin banyak hal jadi beda , naya ."
kalimat itu sederhana , tapi cukup buat semua benteng yang selama ini aku bangun runtuh pelan - pelan .
" aku takut " kataku jujur , tanpa mikir
" takut kenapa ?" tanyanya
" takut semua ini cuman momen , takut aku yang cuman mikir yang aneh - aneh ."
dia diam sejenak ,lalu menjawab dengan lembut " kalau ini cuman momen , aku gak akan ngajak kamu sarapan pagi - pagi begini , aku gak main - main naya ."
hening
tapi hening yang gak canggunga , tapi hening yang justru terasa hangat . Dan saat dia menggenggam cangkirnya , aku berharap tanganku yang di genggam bukannya keramik dingi itu .
*
hari itu kami kembali ke kantor dengan senyum kecil yang sama - sama kami tahan . Ada jarak yang semakin tipis , ada rasa yang makin sulit di sembunyikan .
Dan aku tau ini bukan lagi soal atasan dan bawahan bukan lagi soal benci dan penasaran .
Ini soal dua hati yang diam - diam mulai ingin bertemu di tengah , tanpa aturan dan tanpa peran .
Dan entah kapan pastinya ...
Aku mulai berharap lebih , semoga raka gak lagi sekedar nama di atas setruktur organsasi .
Tapi juga ada di halaman pertama cerita cintaku , dan semoga kali ini aku jatuh di tempat yang tepat .
g bertele-tele 👍👍👍👍👍
😘😘😘😘😘😘
gmn klo a ny jdi e😩😩😩😩