Arabella seorang gadis yatim-piatu yang tinggal bersama bibi nya yang jahat dan serakah.
Ara di jual oleh bibi nya kepada bos Mafia yang terkenal sangat kejam dan juga sadis.
bagai manakan nasip ara selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Ara selalu di bekali ilmu agama oleh kedua orang tuanya, namun sayang tujuh tahun yang lalu, kedua orang tua Ara meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat, oleh sebab itu lah Ara terpaksa tinggal bersama dengan bibik dari ayah nya yang bernama Yanti.
Hampir setiap hari Ara mendapat perlakuan kasar dari bibik nya itu, sifatnya sangat bertolak belakang dengan mendiang ayah nya. terkadang Ara sempat bepikir apa benar bibik Yanti dan ayah nya itu saudara kandung , bibik nya itu mempunyai hobby mabuk masukan serta berjudi, meski begitu Ara tetap berprilaku baik kepada sang bibik, dengan menyiapkan semua kebutuhan sang bibik seperti memasak, mencuci pakaian dan semua pekerjaan rumah itu semua Ara yang mengerjakannya sendiri.
Namun semua yang Ara lakukan tidak lah berarti bagi bibiknya, karna bibinya dengan teganya menjual dirinya hanya demi uang.
" buka mata mu! jangan kau pejamkan matamu seperti itu" ucap Albert yang terlihat kesal saat Ara terus memejamkan matanya.
Albert wiliam, lelaki berusia 30 tahun yang merupakan pimpinan sebuah kelompok mafia yang bernama Black Hoold , kelompok mafia yang di pimpin oleh Albert adalah kelompok yang paling di takuti di negara ini. kerena kepemimpinan dari seorang Albert Wiliam yang terkenal sangat sadis serta tidak akan segan menghabisi para musuh musuhnya yang berani mengusiknya atau kelompok mafia nya.
" tidak" balas Ara tegas sambil terus memejamkan matanya.
" aku bukan lah wanita cantik, aku hanyalah seorang gadis biasa dan aku tidak bisa memuaskan mu tuan, lagian kita ini bukan Muhrim, kalau tuan terus memaksa maka itu termasuk perbuatan zinah, dan zinah merupakan dosa yang sangat besar"ucap Ara panjang lebar, ia berharap pria di hadapan nya ini bisa mengurungkan niatnya yang meminta Ara untuk melayaninya.
Albert menatap Ara tak percaya, baru kali ini ada seorang wanita yang menolak serta membahas tentang dosa di hadapan nya, selama ini banyak wanita-wanita cantik yang bahkan rela melakukan apa saja agar bisa tidur dengannya, tentu saja karena kekayaan serta wajah tampan nya yang menawan membuat para wanita-wanita tergila gila kepadanya.
" apa kau meragukan jika aku tak bisa memuaskan mu? " tanya Albert.
" ayolah aku akan membuatmu merasakan kenikmatan yang tidak bisa kau lupakan" ucap Albert lagi sambil mengedipkan sebalah maganya menggoda Ara.
" Astagfirullahalazim, istigfar tuan, istigfar"ucap Ara mengingatkan.
Albert tersenyum sinis sembari terus mendekati Ara sambil terus menatap wajah cantik Ara yang nampak ketakutan.
" tolong jangan lakukan ini, aku mohon, tolong jangan menodai ku, aku sangat mohon pada anda Tuan" ucap Ara sambil memohon dengan bibir yang bergetar ketakutan, air matanya terus saja mengalir membasahi kedua pipinya.
Albert tidak menghiraukan ucapan Ara, Albert terus saja berjalan mendekati Ara.
"ayo layani aku dengan baik, percayalah kau merupakan gadis yang beruntung bisa tidur dengan ku" ucap Albert dengan nada yang sangat lembut, ini kali pertama seorang Albert Wiliam bicara selembut ini terhadap perempuan, apa lagi perempuan yang baru saja ia temui.
" tuan bukan mahram ku, jadi maaf aku tidak akan memberikan tubuh ku kepada tuan" ucap Ara dengan lantang dan tegas.
" kurang ajar! Berani beraninya kau menolakmu, apa kau sudah bosan hidup hah! "bentak Albert yang langsung mencengkram leher Ara.
" Khhhh... emmm" Ara sekuat tenaga untuk menahan kala tangan kekar itu terus mencekiknya.
" apa kau tau kalau aku sudah membelimu dengan harga yang cukup mahal, kau itu milik ku sekarang dan kau tidak bisa menolak ku" ucap Albert dengan sorot mata yang tajam, suaranya menggema memenuhi kamar.
" kau layani aku atau kau aku habisi saat ini juga" ucap Albert lagi yang memberikan sebuah pilihan yang sulit bagi Ara.
Ara yang lehernya masih dicekik oleh Albert hanya bisa menjawab dengan gelengan kepala. hal itu membuat Albert semakin murka, bahkan Albert semakin mengeratkan tangan nya mencekik Ara.
" Ya Allah. Bantu lah hamba, tolong hamba dari pria iblis ini, karena hanya kepada-Mu lah hamba meminta pertolongan"
Ara berdoa di dalam hatinya untuk meminta pertolongan dari Sang Maha Pencipta Alam Semesta.
"jika hari ini adalah hari terahir bagi hamba, hamba iklas ya Rabb, hamba rela mati dari pada hamba harus merelakan kesucian hamba untuk pria iblis ini yang bukan mahram hamba"
Ara sudah berpisah kepada sang Pencipta sebab ia sudah tidak bisa lagi melawan atau menahan cekikan Albert, karena Ara sudah tak punya tenaga lagi.
Tiba tiba.
Tok
Tok
Tok
Bunyi suara pintu di ketuk dari luar, setelah itu terdengar suara panggilan.
" tuan, tuan... " terdengar suara anak buahnya yang memanggilnya.
" shit! "Albert mengumpat kesal, lalu dengan terpaksa ia melepaskan cengkramannya di leher Ara , kemudian ia melangkah dengan gusar meninggalkan Ara yang langsung terbaik batuk karena Ara hampir saja kehabisan nafas akibat cekikan dari Albert.
" ada apa?, siapa yang memintamu untuk mengganggu ku" tanya Albert dengan nada ketus dan kesal.
" maaf tuan, di luar ada tuan Delon mencari anda tuan"ucap anak buah Albert sambil menundukkan kepalanya.
Albert menghela nafasnya panjang, lalu membuangnya dengan kasar.
" katakan padanya aku akan menemuinya sebentar lagi"
" baik tuan" anak buah Albert pun langsung melangkah pergi. Sementara Alber kembali masuk ke dalam kamar.
Albert menatap tajam Ara yang tengah menangis sambil duduk memeluk lututnya dengan tubuh yang gemetar ketakutan.
" aku membelimu untuk kujadikan budak pemuas ku, jadi berhentilah menangis, karna itu akan membuang tenagamu sia-sia saja" ujar Albert yang meraih kemejanya, laku mengenakannya kembali.
" aku akan keluar sebentar, dan saat aku kembali kau harus melayaniku, jika tidak, aku tidak akan segan untuk membunuhmu "
" dan jangan pernah berpikir untuk kabur dari sini, karna di setiap sudut mansion ini ada anak buahku yang siap menembakkan timah panas di jantung mu"ucap Albert menakut nakuti Ara.
Setelah mengatakan itu, Albert langsung melangkah pergi keluar kamar meninggalkan Ara seorang diri.
Brak!!
"Astaghfirullahalazim" ucap Ara terkejut sambil mengusap usap dadanya.
Ara mengedarkan pandangan nya mengelilingi setiap sudut kamar tersebut, ia mengela nafasnya pelan lalu menghembuskan nya.
" Ya Allah, apakah ini bagian dari takdir untuk hamba ? , jika ia maka tolong lindungi dan beri hamba kekuatan untuk menghadapi takdir ini" ucap Ara dengan bibir yang bergetar, bahkan sesekali ia mengisap lehernya yang terasa sangat sakit akibat cekikan dari pria iblis tadi.
ya Ara menyebut seorang Albert dengan pria iblis yang sangat kejam dan tanpa perasaan kasihan terhadap sesama manusia , maka gelar pria iblis sangat cocok untuk Albert.
.
.
Albert wiliam