Kimmy, mahasiswi semester 3 yang nekad bunuh diri akibat ibunya meninggal. sikap bodohnya ini membawanya masuk ke rumah sakit. di rumah sakit inilah, perjumpaan Kimmy dengan seorang dokter tampan bernama Nico.
Adalah Snowdrop yang, yang berwarna putih yang hanya tumbuh di musim dingin. berawal dari bunga itu, Kimmy sering bertemu dengan Dokter Kimmy. Seiring bergulirnya waktu, Kimmy jatuh cinta pada dokter tampan tersebut.
Di tengah perasaan cintanya pada Nico, sahabatnya Max mengungkapkan cinta pada dirinya. Kimmy kebingungan karena Max yang ia anggap sebagai sahabatnya sendiri. Bersamaan itu pula tanpa Max sadari, Jeslyn sahabat karibnya diam-diam juga memendap cinta pada Max.
Sementara itu Kimmy justru resah dengan perasaannya. sebab sikap Nico yang selalu perhatian dan baik hati, tidak juga dibarengi ungkapan cinta. hingga akhirrnya kenyataan pahit pun harus dia terima. dimana Nico menganggap Kimmy sebagai adik sendiri. Sebab Kimmy mirip dengan adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
"Baiklah, Aku akan melakukan hal itu. Dan sebaiknya kau tidak perlu khawatir lagi. Aku hanya menyayangi Kimmy sebagai adikku. semua itu tidak akan berubah sampai kapanpun Dev. Dan satu lagi, kita akan segera menikah".
"Benarkah?"
"Iya"
Devita merasa ingin berteriak karena rasa menang dalam mendapatkan hati Nico. Senyuman licik tersungging di wajahnya. Sebenernya ia tak benar-benar menginginkan Nico menjadi suaminya. Devita melakukan hal itu hanya untuk bersenang-senang saja dan ingin mendapatkan harta Nico. Ia tahu jika Nico sangat kaya dengan semua harta oeninggalan orangtuanya.
"Terimakasih Nic, kau sudah mau mengerti perasaanku. Skarang aku harus pergi untuk menjalankan tugasku di rumah sakit ini" Ucap Devita.
Nico mempersilahkan Devita untuk keluar dari ruangannya. tepat saat devita keluar, Kimmy telah ada di hadapan gadis itu dan bersiap untuk masuk ke dalam. Devita menyeret Kimmy dan menghempaskannya ke dinding yang cukup jauh dari ruangan Nico.
Kimmy meringis kesakitan saat punggung dan kepalanya terhempas pada dinding itu. Devita mendekat dan menyentuh pipi Kimmy dengan kasar.
"Dengar ini baik-baik gadis murahan! Jangan pernah temui Nico lagi!. Apa kau pikir Nico akan percaya pada kebohonganmu itu? Dia sudah tahu jika selama ini kau hanya berpura-pura sakit di depannya. Actingmu memang sangat bagus, tapi aku tak bisa dibodohi oleh hal seperti itu. Mulai hari ini bersiaplah karena kau akan kehilangan Nico untuk selamanya. Nico dan aku akan segera menikah"
Devita menyudutkan Kimmy di dinding itu hingga Kimmy tak bisa melawan.
"Sampai kapan pun aku tidak akan pernah berhenti menemui Dokter nico.! Dan perlu kau tahu Dokter Nico tidak pantas untuk bersanding dengan perempuan murahan sepertimu!" teriak Kimmy
"Diam kau gadis kecil pengganggu!" teriak Devita". Kini tangan perempuan itu mencengkram tangan Kimmy dengan kuat hingga Kimmy merasa benar-benar kesakitan.
"Lepas!! Lepaskan aku Devita!" Kimmy berusaha meronta namun Devita semakin mencengkram tangan kimmy dengan kencang.
"Ini peringatan terakhirku. Jika kau masih berani bermain-main denganku, aku akan pastikan kau akan merasakan sakit yang jauh lebih sakit dari pada ini" Nacam Devita.
Kimmy duduk dengan lemas di koridor rumah sakit sesaat setelah Devita melepaskan cengkraman tangan gadis itu. Kimmy menangis. Ia merasakan kepala dan punggungnya sangat sakit. APalagi tangannya yang tadi di cengkram kuat oleh Devita.
Dengan sedikit tenaga yang masih tersisah Kimmy berusaha berjalan ruangan Nico. Tanpa mengetuk pintu Kimmy membuka pintu itu dan melihat Nico yang sedang sibuk dengan berkas-berkas di tangannya.
"Dokter Nico... " gumam Kimmy pelan.
Nico menatap Kimmy namun pandangannya kini tampak tak sama dengan sebelumnya. Sepertinya Nico sudah terpengaruh oleh ucapan Devita.
"Ada apa Kimmy" tanya Nico. Ia memandang Kimmy dari atas sampai bawah. Pakaian yang dikenakan oleh KImmy sedikit berantakan. Bekas air mata terlihat jelas di mata gadis itu.
"Ada yang ingin aku sampaikan padamu Dokter Nic"
"Katakanlah" Kata dokter itu singkat.
"Dokter Devita.... dia... dia memiliki kekasih lain di belakangmu" ucap Kimmy terbata.
Nico tersenyum santai. Sedikit pun ia tak emmpercayai ucapan Kimmy barusan.
"Bagaimana mungkin kau bisa mengatakan hal seperti itu Kimmy?" Kau tidak boleh menuduh seseorang tanpa bukti!" tegas Nico sedikit membentak.
"Aku tidak berbohong Dokter Nic. Aku melihat dnegan mata kepalaku sendiri. Dokter Devita berselingkuh dibelakangmu Dokter Nic. Dan datu lagi.. dia menyiksaku hingga kepala dan punggungku terasa sakit. Dia gadis jahat"
"Cukup! Jangan katakan omong kosong lagi padaku Kimmy!" Kau pikir aku tak tau kalau kau hanya berbohong? berulangkali kau berkata kalau kau sakit padahal kau sehat-sehat saja. Tak menutup kemungkinan kau juga berbohong mengenai Devita. Sebenarnya apa yang kau inginkan Kimmy? Kenapa kau begitu membenci Devita? Apa kau tak setuju jika aku menikah dengan Devita?! ucap Nico dengan sedikit teriakan
Satu tetes air mata menetes di pipi Kimmy. Ia merasa sakit atas perkataan Nico padanya. Nico kini seolah sudah tak mempercayai gadis itu lagi.
"Dokter Nic... mengapa kau seperti ini?" gumam Kimmy terbata
"Kau ingin tahu alasannya?" Aku ingin mengajarkanmu tentang sebuah kejujuran. Aku tak ingin memiliki adik pembohong. Kenapa kau tidak berubah Kimmy tanya pria itu sinis.
"Kali ini aku tidak berbohong Dokter Nic" ucap gadis itu parau.
"Cukup! Aku tak ingin mendengar perkataanmu lagi! sebaiknya kau tak usah temui aku sebelum kau sadar akan kesalahanmu Kimmy!"
Nico beranjak dari tempat duduknya dan melangkah melewati Kimmy bergitu saja. Namun Kimmy tak menyerah. dengan segenap keberaniannya dia mulai berbicara kembali pada dokter itu.
"Kumohon dengarkan aku Dokter Nic,. Aku hanya tak ingin kau menikah dengan orang yang tidak tepat padamu' Ucap Kimmy pelan. Nico menghentikan langkahnya dan berjalan ke arah Kimmy. ia menatap mata gadis itu lekat-lekat.
"Apa maksudmu tidak tepat?"
"Apa jay tidak mengerti apa yang aku katakan?" Aku tak ingin kau menikah dengan gadis jahat seperti dokter Devita! Dia hanya perempuan jahat yang berhati malaikat jika di depanmu saja. Di belakangmu dia sama sekali tak menghargaimu Dokter Nic. Kau tak pantas menikah dengan perempuan murahan seperti dia!"
Plaaaaakk...
Tanpa sadar Nico menampar pipi gadis itu cukup keras.
"Siapa yang mengajarkanmu berbicara lancang seperti itu? Aku kecewa padamu Kimmy!!"
Nico pergi dari hadapan gadis itu tanpa peduli keadaan Kimmy sedikit pun Kimmy memegangi pipinya yang baru saja ditampar oleh Nico. Kini gadis itu merasa benar-benar terluka. Saat rasa sakit iti begitu menghujam hatinya. ia ingin menyerah.
Dengan sekujur tubuhnya yang terasa sakit, Kimmy berusaha melangkah untuk pulang ke rumahnya. Namun rasa sakit yang ada di tubuhnya emmbuat dia merasa tubuhnya benar-benar lemah. tubuh Kimmy akhirnya tersungkur di sisi rumah sakit itu.
"Kimmy... Kimmy!!! Apa yang terjadi dneganmu/" Ucap seseorang yang Marvin ingat ialah Marvin.