Lariessa gadis yang putus asa setelah kehilangan saudara kembarnya, ia tidak memiliki semangat lagi. namun kedua orang tuanya berusaha membuat ia bangkit lagi, memberinya semangat dan motivasi, tapi semua itu tidak berhasih. Tapi kedatangan Sahabat lama lah yang perlahan membuat hidupnya kembali berwarna, Ethan adalah sahabatnya dari dia kuliah dulu. Tanpa Lariessa sadari Ethan menaruh hati padanya.
Namun disisi lain Keluarganya sudah menyiapkan seseorang untuknya, seorang lelaki bernama Finn Harisson seorang asisten CEO, yang di tuntut untuk menikah, namun sang kekasih yang juga wanita karier selalu menunda-nunda dengan banyak alasan agar ia bisa menunda sebuah pernikahan. Apakah pernikahan Finn dan Lariessa akan berjalan dengan semestinya? dan bagaimana dengan Ethan yang menaruh hati pada lariessa dan Kekasih Finn, Victoria yang di tinggal menikah oleh Finn karena paksaan keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purpledee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 3. Perjodohan yang tak terduga
#Danau
ini adalah kali ketiga Lariessa pergi macing bersama ayahnya, meskipun da tidak ikut memancang, tapi ia setia menemani ayahnya yang sedang memancing.
"Rissa pasti sebentar lagi kita akan dapat ikannya" ujar pak Brams sambil tersenyum hangat.
"Semoga saja" ujar Lariessa.
"Kau suka tidak, ikut ayah memancing seperti ini?" tanya Pak Brams.
"Tentu saja, ini adalah hal yang paling aku suka ayah. Apa lagi dengan lelaki yang paling Rissa sayang didunia ini" ujar Lariessa.
"Kau ini." ujar ayahnya seraya tertawa ringan. "Ayah juga sangat senang melihatmu bahagia dan tersenyum seperti ini, rasanya Hati ayah tenang sekali." ujar Pak Brams.
"Ayah, mimpi buruk itu sudah tidak datang lagi." Tutur Lariessa sambil tersenyum menatap ayahnya.
"Benarkah? Syukurlah kalau begitu" ujar ayahnya senang. "Mungkin aku sudah bebas dan sembuh."
"Tapi, Ayah ingatkan jangan sampai kau lupa minum obat " ujar ayahnya.
"Iya ayah"
"kau tau tidak, ibumu itu setiap hari pekerjaanya hanya menghawatirkanmu saja"
"Iya, aku akan mencoba untuk tidak membuat ibu khawatir lagi, lagi pula Ethan selalu ada " ujar Lariessa.
"K-kau dan Ethan, K-kalian... maksud ayah jika kau ingin cepat menikah dengannya ayah tidak apa-apa."
mendengar perkataan ayahnya itu, Lariessa langsung tertawa.
"Ayah Ethan itu hanya sahabat saja." Jelas Lariessa.
"Hah?"
"Kenapa semua orang mengira jika Aku dan Ethan itu ada sesuatu?" gumamnya
"Oke...oke ayah salah paham ternyata tentang hubungan kalian. Jadi kau punya seseorang yang kau suka?"Tanya ayahnya antusias.
"Kalau ada, aku akan langsung menikah dengannya ayah."
"Kalau begitu, kau menikah saja dengan Ethan."
"Ayah....Ayah, dia itu Sahabatku, hanya sahabat. Terkadang Aku merasa dia seperti kakakku."
"Kakak?"
"Yes." ujar Lariessa.
"benarkah?" Pak brams terus menggoda anaknya itu sampai ia malu.
"Ahh bosan. Ayah aku akan jalan-jalan saja ya."
"Emmhh, Baiklah" kata ayahnya sambil terkekeh.
Larriesa pun berjalan cukup Jauh menelusuri pinggiran sungai. Ia mengambil beberapa foto dengan ponselnya, Saat ia akan memotret yang lainnya, tak sengaja ia menabrak seorang lelaki yang tengah memancing.
"Kau ini kenapa? kau buta apa?" Gerutu seorang lelaki yang tak lain adalah Finn.
Lariessa hanya terdiam menatap Finn, wajahnya terlihat tak asing tapi ia berfikir 'Tidak mungkin' jika lelaki yang ada didepannya itu adalah lelaki yang ia kenal.
"kenapa kau melihatku seperti itu? Kau bisa jalan kembali kan!" ketusnya.
Meskipun sipatnya sangatlah jutek, tapi Lariessa masih tersenyum, lalu kembali berjalan.
...○...
Lapangan olahraga.
Setelah pulang memancing Pak Brams mendapatkan pesan dari pak Rey untuk bertemu dilapangan olah raga yang tak jauh dari rumahnya.
"Tentang anakmu Finn, apa kau sudah membicarakan tentang perjodohan ini?" tanya Pak Brams.
"Sudah, tapi kau tau kami belum membicarakannya dengan serius karena dia sangat sibuk bekerja" ujar Ray.
"Begitu. Finn CEO di perusahaan EISTE Grupkan?" tanya Pak Brams
"Iya"
"Selain itu dia pernah bekerja dimana?"
"Ada dibeberapa tempat, tapi tidak cocok dengannya sampai ia bergabung dengan EISTE grup sampai sekarang." ujar Ray
" Baguslah. Aku ini masih bingung bagaimana aku membicarakan hal ini pada dia" ujar Pak Brams
"Dia tidak punya pacar kan?, Bagaimana kalau kita cepat jodohkan saja mereka berdua." ujar pak Ray.
pak Brams pun langsung tersenyum dan menyetujuinya.
...○...
Pagi itu seperti biasa Ethan dan Lariessa berjoging bersama, setelah berlari beberapa menit dengan keringat yang bercucuran. mereka pun akhirnya duduk ditepi danau.
"Tidak biasanya kau ajak aku duduk ditepi danau? biasanya disana didekat pohon" ujar Lariessa.
"Aku mengajakmu duduk disini, karena aku punya sesuatu untukmu."
"Apa?" tanya Lariessa penasaran.
"Tutup matamu" pinta Ethan.
Lariessa pun menutup mata sebelah kanannya.
"Dua duanya Rissa."
"Oke maaf" ujar Lariessa sambil tersenyum lalu menutup kedua matanya.
Ethan mengambil sesuatu dari sakunya.
"Meskipun hadiah in tidak seberapa, tapi aku menyiapkannya hanya untukmu, Silahkan dibuka matanya." ujar Ethan.
"Saputangan? wow, tapi cara pengemasannya aku sangat menyukainya, sangat cantik. Tapi kenapa sapu tangan?" tanya Lariessa.
"Bukankah dulu kau suka hal semacam ini?" tanya Ethan
"Tapi aku punya banyak yang seperti ini" ujar Lariessa
"Eittss tapi ini berbeda, lihat ini. Aku mengukir nama kita berdua disini" Ujar Ethan
" Waw....La and Et, luar biasa. Aku suka, Terima kasih" ujar Lariessa sambil tersenyum manis.
"Apa Kau benar-benar berterima kasih padaku?"tanya Ethan.
"Iya, Aku akan menerimanya kok" ujar Lariessa sambil membentangkan saputangan itu.
"Tidak, maksudku kau benar-benar berterima kasih atas kasih sayang aku ini?" ujar Ethan.
Lariessa hanya menghela nafasnya.
"Karena kalau aku sayang dengan seseorang, aku akan sayang sepenuhnya. Kalau ada orang yang jadi ratu didalam hatiku, itu akan menjadi keberuntungan untuknya." Tutur Ethan.
"Oke, baiklah aku akan cari, Aku akan carikan untukmu" ujar Lariessa.
"Untuk apa mencarinya jika sudah ada didepan mata?" tanya Ethan.
Lariessa hayan tertawa ringan.
"Oke, minumlah ini untukku." ujar Lariessa seraya memberikan 1 botol jus orange.
"Siapa yang memberikan ini padamu? bukan kah kau sangat membenci jus orange?"tanya Ethan.
"Aku, aku yang membelinya untukmu."Ethan pun mengambilnya dan langsung meminumnya. "Emmhh segar sekali." gumam Ethan.
"Ouhh, sangat menjijikan." Ujar Lariessa lalu pergi berlari.
"A-apa? bukankah kau yang menyuruhku untuk meminumnya? Rissa.... Lariessa!"
...○...
#Taman
Setelah sekian lama Finn dan Ria tidak berkencan, dan hari ini Fin mengajar Ria pergi ke taman bunga, mereka duduk berdua berdampingan dikursi taman.
"Sayang?" panggil Finn.
"Emmh?" ujar Ria menatap Finn
"Kau sayang padaku kan? Kau cinta padaku kan?" tanya Finn.
"Ya, tentu saja" ujar Ria seraya membetulkan duduknya.
"Oke, kalau kau sayang padaku, kalau kau cinta padaku, bagaimana kalau kita menikah bulan depan?" Usul Finn.
"Tidak, tunggu, bagaimana kalau minggu depan?" Ralatnya.
"T-tunggu sayang, menikah itu jangan terburu-buru. " ujar Ria.
"Ria, aku serius padamu." ujar Finn dengan penuh keseriusan.
"Aku tidak mau keluargaku menikahkanku dengan wanita lain. Apa yang kita tunggu lagi?" ujar Finn
"Sayang, kau tidak perlu khawatir. Mereka hanya menggertakmu saja, karena kau takut, lalu kau akan menikah lebih awal, itu saja" ujar Ria. Finn menghela nafas dalam-dalam.
"Lalu apa masalahnya, kau cinta aku, aku cinta kamu, jadi?" ujar Finn.
"Baiklah, sayang dengar. Pekerjaanku dengan pekerjaanmu sangat berbeda, kau adalah CEO, kau mau menyuruh orang kerja ini... itu, atau apa pun, itu bebas, sedangkan aku? Aku hanya bekerja sebagai orang pemasaran, berbeda dengan mu" jelas Ria.
"Kau tau kan sayang, bagaimana sibuknya aku, jadi jangan bicarakan lagi tentang pernikahan ya" ujar Ria
"Ria, sekarang ini aku sangat takut keluargaku akan menikahkan aku dengan wanita lain, sebenarnya kau mengerti tidak bagaimana perasaanku?" tanya Finn dengah rasa khawatirnya
" Aku mengerti sayang, aku sangat mengerti. tapi aku mohon berikan aku waktu. karena sekarang aku sedang merintis karirku. Jadi kalau aku menikah aku takut semua kerja kerasku selama ini akan jatuh" ujar Ria
"Bagaimana jika setelah menikah aku hamil, Aku akan berhenti selama beberapa bulan. bagaimana dengan karirku?" ujar Ria
"Aku mengerti" ujar Finn sedikit kecewa
"Jadi kau tidak mencintaiku dengan tulus." ujar Finn
"Heyyy, Aku sangat mencintaimu, aku sangat tulus mencintaimu Finn" Ujar Ria
"Bagaimna jika aku menikah dengan orang lain? apa kau akan marah?" tanya Finn
"Sayang! Siapa yang berani mengambil My Finn dari Victoria Revinia. Jika dia mengambil pacarku tercinta ini, aku akan hajar dia sampai seperti bubur" ujar Ria.
Mendengar itu Finn terlihat tersenyum.
"Aku janji, tidak akan ada yang bisa mengambilmu dariku Finn" ujar Ria.
...○...
2 minggu kemudian
Ibu Lurin dan juga Finn terlihat bersantai diruang tamu, tapi tiba-tiba saja sang ibu mulai membuka pembicaraan.
"Sepertinya 2 minggu sudah cukup Finn, untukmu berfikir?"
"Dan aku masih tetap dengan keputusanku" ujar Finn
"Ehh, jika Ayahmu dengar dia akan marah. Kau seperti tidak tau saja sifat ayahmu seperti apa" ujar ibunya
"Finn, Ayahmu ingin wanita sempurna untukmu" lanjut ibunya
"Sempurna" ujar Finn seraya terkekeh
"Finn!" tegas Ayahnya yang baru datang.
"Gadis yang alan aku nikahkan denganmu dia sangat sempurna, tidak seperti Victoria!" cetus sang ayah
"Aku tidak mengerti, kenapa kalian terus mengungkit masalah ini!"
"Finn, kami ingin kau mendapatkan wanita yang layak untuk kau jadikan istri, masa depanmu" ujar sang ibu
"Jangan seperti anak remaja yang masih cinta monyet Finn, kau harus serius dengan masa depanmu" lanjut sang ibu
"Bu, aku sedang serius dengan Ria, dan aku sudah menentukan waktu untuk kami menikah, tapi tidak sekarang" ujar Finn
"Serius? kalau serius dia sudah melakukan apa untukmu? terus saja seperti itu, tidak ada akhir dari cerita. kau hanya membuang-buang waktumu saja" ujar ayahnya "Apa ayah salah?" lanjut ayahnya
"Tapi aku sayang padanya, bagaimana aku bisa mencampakannya begitu saja Ayah?" ujar Fin dengan penekanan
"Ibu mau kau melupakannya!"
"Tidak! Tidak akan, aku bilang tidak ya tidak!" ujar Finn dengan penekanan
"FINN HARISSON!" bentak ayahnya
"Jika ayah mengatakan iya, maka Iya! Berhenti sampai disini Finn! Oke!" Tegas Ayahnya
Finn Hanya terdiam tak bisa berkata apa pun selain menuruti apa kata ayahnya.
...○...
#Kamar Lariessa
Ibu Marianan nampak duduk dihadapan putrinya dengan membawa sebuah foto ditangannya. "Tunggu, bu tunggu! ini hanya rencana saja kan?" tanya Lariessa.
"Iya, habisnya kau bilang dengan Ethan itu hanya sahabatkan? jadi ibu setuju setuju saja jika Ayah akan menjodohkanmu dengan anak temannya." ujar ibunya.
"Ibu~ Aku tidak mau. Bu aku sedang menunggu cinta pertamaku," Rengek Lariessa.
"Kau ini, Bahkan kau belum melihat fotonya, main bilang tidak setuju saja, Jika kau sudah melihat fotonya pasti kau akan langsung jatuh cinta." ujar ibunya seraya memberikan sebuah foto diponselnya.
Lariessa langsung membuang muka dan tak mau melihat foto itu.
"Rissa sayang, lihat dulu" ujar ibunya
Lariessa pun akhirnya melihat foto itu, Saat pertama kali melihat foto itu, matanya langsung terbelalak.
"D-dia, d-dia bu?" tanya Lariessa tak menyangkan.
" Iya dia."
"Aku benar-benar akan... akan dijodohkan dengannya bu? Apa ini mimpi bu?" Tanya Lariessa antusias
"iya, kau ini kenapa?" tanya Ibunya heran
"Coba aku lihat lagi" Saat melihat lagi fotonya, Lariessa pun pura-pura pingsan dipangkuan ibunya.
"Riss... Rissa... bangun!" ujar sang ibu.
"Ibu ini seperti mimpi. Aku tidak percaya ini bu" ujar Lariessa.
To Be Countinue...
...| Victoria |...