Little Queen

"Akan kakak pikirkan " ucap Sasa.

"Jangan lama-lama, atau Ara akan beritahu grandma.

"Ara " protes Sasa.

"Tidak janji kakak, Ara yakin jika grandma tau kakak tinggal sendiri selama ini maka dia akan pulang hari ini juga " ucap Ara.

"kakak mohon, jangan beritahu grandma atau pun grandpa " ucap Sasa.

"Ara hanya beri waktu 15 menit untuk berpikir " ucap Ara.

"Ha,,,,mana mungkin secepat itu " ucap Sasa

"Baiklah 15 detik " ucap Ara.

"Kenapa semangkin cepat " ucap Sasa.

"Lebih cepat lebih baik, pasti di sana kamar kakak " ucap Ara langsung menuju sebuah ruangan.

"Ara " ucap Sasa mengejar adiknya.

"Kenapa barang barang kakak di masukan di dalam koper " ucap Sasa

"Kakak berpikir saja waktunya sudah ingin habis " ucap Ara.

"Ara ini pemasaran nama nya " ucap Sasa.

"Kakak sudah dewasa, Ara sudah cukup sabar melihat Daddy dan bunda yang sedih " ucap Ara.

"Sudah selesai, ayo kita pulang ke mansion " ucap Ara.

"Ya ampun " ucap Sasa.

"Upz,,,, Ara lupa jika datang ke sini menggunakan motor tidak masalah jika kakak naik motor " ucap Ara.

"Atau motor Ara tinggal saja di sini, biar Demian yang ambil " ucap Ara.

"Ini kunci mobilnya, ayo " ucap Ara.

Tanpa mendengar ucapan kakak nya, Ara Langsung menarik koper dan sasa .

"Aku titip klinik nya " ucap Sasa akhirnya.

Ara tersenyum kecil saat Sasa tidak bisa berkutik.

"Kakak duduk saja, biar Ara yang menyetir " ucap Ara.

****

Sedangkan di mansion BENATA, wanita cantik yang mondar mandir tanpa henti membuat mereka yang melihatnya pusing.

"Bunda, apa bunda tidak capek mondar-mandir dari tadi " ucap Vanya.

"Iya bunda, duduk lah percaya pada kak Ara, jika dia pasti bisa meluluhkan kakak Sasa " ucap Demian.

"Mereka benar bunda, kita tunggu saja " ucap Domani lagi.

"Sayang duduk lah " ucap dominic.

"Bagaimana jika Ara gagal lagi " ucap Dinda bahkan matanya sudah berkaca-kaca.

"Bukan kah selama ini Ara tidak pernah membujuk Sasa untuk kembali, dia membiarkan Sasa menenangkan pikiran dan dia hanya berkunjung atau pun menemani nya saja di klinik dan ini pertama kalinya Ara yang turun tangan " ucap Dominic.

"Daddy benar bunda, kakak Ara memang diam tapi dia sebenarnya memberi waktu untuk kak Sasa menenangkan pikiran dan mungkin ini sudah saat nya " ucap Domani.

"Semoga Ara berhasil " ucap dinda.

"Suara mobil " ucap Vanya saat mendengar mobil berhenti.

"Bukanya Ara tadi menggunakan motor itu berati " Dominic tidak menyelesaikan ucapannya dan mereka langsung menuju pintu utama.

"Sasa sayang " Dinda langsung berlari saat melihat dua orag wanita kesayangan menuju pintu utama.

"Kakak Sasa " ucap Vanya langsung berlari memeluk tubuh Sasa.

"Bunda maaf kan Sasa " ucap Sasa.

"Bunda mengerti nak " ucap Dinda.

"Sasa sayang " ucap dominic ikut memeluk putri nya.

"Daddy maaf kan Sasa " ucap sasa.

"Kau tidak salah sayang " ucap Dinda

"Ayo kita masuk " ucap Dominic.

"Kakak sini biar Dominan saja yang bawa kopernya " ucap Domian.

"Terima kasih adik tampan ku " ucap Ara.

Mereka langsung menuju ke ruang keluarga.

"Kakak memang the best " ucap Vanya.

"Kakak bagaimana cara kakak membujuk kak Sasa, padahal bunda dan Daddy saja baru membujuk nya " ucap Vanya penasaran.

"Kakak tidak menerima jawaban " ucap Ara simple.

"Maksud nya bagaimana " ucap Vanya bingung.

"Pikirkan saja sendiri, jangan hanya makan dan bar-bar saja yang kau tau " ucap Ara.

"Benar Kak, dia memang ratu makan " bisik Demian.

"Asisten Jangan ikut campur " kesal Vanya.

Mereka langsung berkumpul di ruang keluarga, dengan Sasa yang duduk di samping Dinda dan Dominic.

Bahagia tentu, itu yang mereka rasakan sekarang lengkap sudah anggota keluarga mereka tinggal menunggu kepulangan grandma dan grandpa saja.

Jangan lupa untuk mampir di karya author yang lain dan mohon masukan dan kritik nya 🙏