NovelToon NovelToon
Benih Random Tuan Arogan

Benih Random Tuan Arogan

Status: tamat
Genre:Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak / Tukar Pasangan / Tamat
Popularitas:51.4k
Nilai: 5
Nama Author: ingflora

Diambang putus asa karena ditinggal sang kekasih saat hamil, Evalina Malika malah dipertemukan dengan seorang pria misterius. Adam Ardian Adinata mengira gadis itu ingin loncat dari pinggir jembatan hingga berusaha mencegahnya. Alih-alih meninggalkan Eva, setelah tahu masalah gadis itu, sang pria malah menawarinya sejumlah uang agar gadis itu melahirkan bayi itu untuknya. Sebuah trauma menyebabkan pria ini takut sentuhan wanita. Eva tak langsung setuju, membuat pria itu penasaran dan terus mengejarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ingflora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Tahu Diri

Mulut Eva mengerucut. Ingin sekali marah rasanya tapi tak bisa. Bukan berarti ia perempuan materialistis, tapi bukankah itu haknya sebagai istri? "Kalau begitu, aku pengen tetap kerja aja!"

"Ha ...?" Pria itu tak tahu kenapa gadis itu tiba-tiba ngambek.

"Karena aku butuh uang jajan." Eva menatap ke depan dan menghempas punggungnya ke belakang.

Adam bingung mendengar keputusan Eva. "Tapi ...."

"Bukankah aku gak mendapat apa pun dari Bapak?" Eva melirik pria itu dari samping dengan bibir bawah menggulung. "Jadi boleh dong, aku kerja biar aku bisa beli barang-barang yang aku mau."

Adam terdiam. Ternyata gadis ini mandiri juga, padahal bukan itu maksud Adam sebenarnya. Ia belum selesai bicara tapi gadis itu sudah memotongnya. Namun, ia juga ingin lihat, sejauh mana Eva bisa mandiri tanpa dirinya.

Bukankah lebih baik tinggal di rumah tanpa perlu mengerjakan apa pun selain menjaga kehamilannya? Apa setelah jadi nyonya Adam Adinata, Eva akan mencoba segala fasilitas keluarga Adinata agar bisa diratukan di mana-mana? Pria itu tersenyum kecil. "Sekarang sebaiknya kamu ambil pakaianmu di mess, dan pindah ke rumahku," ucapnya bijak.

"Ya, udah." Eva kembali menoleh ke arah jendela mobil. Hanya pemandangan di luar sana yang bisa sedikit mengikis rasa kecewa. Nasibnya selalu saja tidak beruntung. Pacaran, tapi ditipu pacar sendiri hingga hamil dan ditinggalkan. Menikah pun sama, karena sang suami hanya membutuhkan bayinya bukan dirinya. Beginikah nasib orang miskin yang terbuang seperti dirinya? Padahal ia sudah berusaha mandiri agar tidak menyusahkan orang lain, tapi ujung-ujungnya ia malah dimanfaatkan. Berkali-kali pula. Tidakkah ada cahaya terang dalam kehidupannya di masa depan?

Eva hampir menangis tapi ia berusaha menguatkan diri dengan mengerjap-ngerjapkan matanya karena tidak ingin Adam melihatnya. Ia tak mau terlihat lemah.

Eva turun dari mobil dan masuk ke dalam mess tanpa didampingi Adam. Eva kembali merengut karena pria itu tak menemaninya. "Apa dia tidak ingin orang lain tahu, dia menikah denganku? Hah ... sudahlah." Ia melangkah gontai ke dalam kamar.

Setelah hampir setengah jam, Eva kembali keluar dengan tas kain besar yang kemudian diambil supir Adam, dan dimasukkan ke bagasi. Ia masih merengut ketika masuk ke dalam mobil, tapi Adam tampak tak peduli.

Sesampainya di rumah Adam, Eva kembali menempati kamar yang sama. Barata membawa tas kain itu sampai ke dalam kamar.

"Terima kasih." Namun hanya Barata yang pergi, Adam masih tetap tinggal di dalam kamar. "Eh, Pak. Aku ingin beres-beres kamar." Eva mengusirnya secara halus. Yang tidak diperhatikan Eva, mata elang pria itu tengah menatapnya sejak masuk ke dalam kamar.

"Ada sesuatu yang ingin aku lakukan saat bertemu lagi denganmu untuk kedua kalinya." Adam bergerak perlahan mendekati Eva.

Gadis itu terkejut dan berjalan mundur sampai punggungnya menyentuh dinding. Ia baru menyadari pandangan mata Adam yang tak bergeming ke arahnya. Seketika ia menyilangkan tangan di dadda. "Bapak mau apa?"

Tangan Adam bergerak ke atas membuat Eva sedikit menunduk dan tiba-tiba,

"Aduhh!"

Ternyata Adam menjentikkan jemarinya ke dahi gadis itu. "Anak nakal! Kecil-kecil sudah genit, akhirnya kebablasan hamil!"

Eva menepis kasar tangan Adam yang masih mengambang di udara. "Bukan aku yang jahat tapi mantan pacarku!!" Ia mengusap-ngusap dahinya dengan mata setengah menyipit.

Adam terdiam sesaat. Ia menandai sesuatu. Gadis itu kembali menyentuhnya, tapi kali ini ia bisa maklumi karena tidak sengaja padahal ia cukup dongkol. "Agama islam tidak mengenal kata pacaran. Kalau suka tinggal nikah, gak ada pacar-pacaran."

"Memangnya Bapak menikahiku karena suka?"

Seketika mulut Adam terkunci. Matanya sempat melebar menyadari gadis yang dinikahinya bukanlah orang bodoh. Eva bisa membalik omongannya.

Eva bergerak ke samping dan mendatangi tasnya. "Kalau tidak ada yang penting, Bapak bisa keluar." Terdengar kasar, Eva menyadari dan memperbaiki kalimatnya. "Eh, aku ingin ganti baju jadi tidak nyaman."

"Memang kenapa? Ini 'kan rumahku. Lagipula, kalau kamu telannjang di depanku juga aku takkan tertarik." Pria itu malah merebahkan dirinya di ranjang dengan kaki saling bertumpu dan tangan di belakang kepala.

Melihat kekeraskepalaan Adam untuk tetap tinggal di sana membuat Eva tak bisa berkata apa-apa. Ia kemudian membuka lemari dan mulai mengisinya dengan pakaian yang ia bawa.

Adam meliriknya dan penasaran. Ia terduduk dan melihat ke arah isi tas besar yang dibawa istrinya. "Baju apa ini?" Ia mengeluarkan beberapa pakaian dengan asal tarik.

"Hei, jangan begitu. Itu aku sudah gosok semua!" seru Eva kesal.

"Kenapa bajumu jelek semua seperti kain pel?"

Eva tentu saja dongkol dihina begitu. "Kenapa sih dari tadi, Bapak terus menghinaku?"

Adam meliriknya dengan senyum simpul. Ada yang menarik dari gadis ini. Ia tidak takut pada Adam. Dengan cepat ia turun dari ranjang dan menyambar tangan Eva. "Ayo, aku ajari kamu pilih baju yang benar." Ia menarik Eva keluar kamar.

"Eh, kita ke mana?"

"Ke Mal."

***

Entah untuk ke berapa kalinya, Eva kembali keluar dari bilik tempat tukar baju. Kini ia memakai kemeja warna peach lembut dengan dipadu rok lebar panjang berwarna coklat muda, berdiri di hadapan Adam. "Ini?" tanyanya dengan malas. Bola matanya berputar sambil menghela napas.

Dahi Adam berkerut. "Kenapa kerudungnya gak ganti?"

Eva menyentuh kerudungnya yang berwarna putih. "Males, Pak ... udah belum?" Ia tak sabar.

"Kenapa sih, kamu malas sekali? Ini 'kan untuk pakaian sehari-hari kamu, karena kamu sudah jadi istriku. Masa bajumu mau saingan dengan pembantu di rumah!? Malah pembantu di rumah bajunya lebih bagus daripada punyamu!" omel Adam.

Eva hanya tertunduk. Tak berani menanggapi. Ia senang pria itu membelikannya baju, tapi ia sudah tukar baju sudah berapa puluh kali dan masih juga belum berhenti. "Pak, rasanya sudah cukup. Ini sudah terlalu banyak," ucapnya dengan suara dikecilkan. "Ya?" Tatapannya memohon.

"Oya, habis ini pakaian dalam."

"Eh?" Bola mata Eva seketika membola. "Tidak usah, Pak. Nanti langsung dibeli saja, tidak usah dicoba!" Ia seketika panik sambil mengoyang-goyangkan kedua tangan.

Adam malah menatap aneh ke arah gadis itu. "Sejak kapan beli pakaian dalam harus dicoba? Perempuan aneh!"

Seketika Eva sadar dan malu mendengar ucapan sendiri. Ia menutup mulutnya dengan pipi memerah.

Adam berpaling tapi ia juga menahan tawa. "Gadis ini lucu juga ...."

Di bagian pakaian dalam, Eva segera mengambil beha dan celana dalam sesuai ukurannya tanpa melihat lagi modelnya. Ia lalu membawanya ke kasir. Adam bisa melihat bahwa gadis ini masih lugu dalam beberapa hal. Setelah mengambil belanjaan, tiba-tiba terdengar sesuatu. Adam melirik Eva.

Gadis itu dengan wajah merah padam memegang perutnya. "Eh, maaf, Pak. Aku lapar."

"Oh, jangan ditunda. Bayiku juga pasti lapar. Ayo kita cari tempat makan." Adam mengambil plastik belanjaan Eva dan memberikannya pada Barata. "Barata, kamu tunggu saja di mobil."

"Baik, Pak." Di tangan pria itu, ada banyak kantong belanja tergantung di antara jemarinya. Ia kemudian keluar dan menuruni tangga eskalator.

Di lantai atas, mereka menatap ke arah begitu banyak restoran dan kafe yang berjajar sepanjang koridor.

"Kamu mau makan di mana?" tanya Adam.

Kini Eva terkejut. Belanja pakaian tadi memang untuk dirinya, tapi untuk tempat makan, apa perlu dirinya juga yang menentukannya? "Aku?" Bola mata Eva melebar.

"Aku tidak mau bayiku ngiler karena ingin makan sesuatu, jadi cari saja yang kamu mau."

Eva seketika merengut. "Bayi lagi, bayi lagi ...." Matanya seketika bergerak berkeliling. Ada restoran Itali yang terlihat mewah. Eva melihat ada papan tempat beberapa gambar makanan terpampang di sana. Ada salah satu makanan yang sangat menggiurkan yang terlihat dari tempat ia berdiri. Segera ia mendekat. "Eh, ini boleh gak?"

Bersambung ....

1
Haryati Atik Atik
ya btl Adam Eva harusnya kamu pun tahu n phm bahwa kamu sudah punya suami' posesif lg
Haryati Atik Atik
Biasanya sebagai CEO harusnya ada seorg ahli IT yg handal jd bisa meretas biar kata cctv mati Thor
Baby_Miracles: iya, perusahaannya tidak besar. Jadi sedang diusahakan
total 1 replies
Rima baharudin
lah kocak nih si lindon😂, jadi org ko plin plan
Juna Dong
luar biasa
Ayu
sejahat apapun pak Basri dia ayah nya Eva. aku smpai nangis bc nya thor waktu berpesan sm Eva. blm tau meninggal nya sdh 2 thn jg ya thor. ending nya bagus bgt. bhgia buay Adam sm Eva sekeluatga. tapi msh krg jls lho thor kbr Doni sm Hana gimana. ada lanjutan nya gk thor
Baby_Miracles: sudah tamat ya. Terima kasih sudah baca sampai akhir
total 1 replies
Ayu
mati gk ya pak Basri nya. kena hukum karma dah
Ayu
thor.. baby nya di buat kembar biar seru
Ayu
Eva hamil nih
Ayu
thor.. si Eva kan baru keguguran.. kan blm blh berhubungan intim dulu ya
Ayu
klau mau sembuh dr trauma nya. knp gk tidur bareng Adam sm Eva
Ayu
knp jg smpai di buat gugur janin itu. gkpp Eva. su Adam sdh suka sm kamu. smg nanti bs dpt anak dgn Adam
Ayu
Sbnr nya Adam trauma gimana sih thor. kok smpai gk mau di sentuh perempuan
Ayu
Eva2..tingkah mu buat orang se isi rumah heboh smpai panggil Damkar segala
Ayu
Nah.. rasain kamu Doni sm Ina masuk penjara deh lo
Ayu
ketawa jg bc crita mu thor. smg Adam nanti bucin sm Eva
Ayu
Aku hadir thor.. seperti nya crita nya bagus
Alanna Th
tq, othor sdh mnemani dg crita mnarik /Facepalm//Good//Pray//Heart//Heart//Heart/
Alanna Th
pasti hamil. eva sdh kkenyangan dbully klgny shg trtekan lagi bikin depresi lalu pingsan!!
Alanna Th
bnr" tdk sepantasnya sendirian k rmh lk" walau utk krj klmpk; bisa" dprks brkelompok! siapa yg ngatur krj klmpk hrs d rmh cowo? hati" eva, jngn polos d zaman edan bgn!
Alanna Th
bu dozen kq tdk ada akhlak ya; mo ngrebut swami org. Mantan oh mantan /Tongue//Sneer//Doubt/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!