NovelToon NovelToon
Tahanan Ranjang Sang Mafia

Tahanan Ranjang Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta Paksa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:40.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Newbee

Dikhianati oleh ibu tiri dan saudara tirinya, Daisy yang baik hati menjadi tawanan di tempat tidur pemimpin mafia terbesar.
Benjove Haghwer, memiliki tinggi badan 190cm, dengan tubuh yang ideal dan wajah yang sempurna... Di balik penampilannya yang mempesona adalah iblis berhati dingin.
Daisy melarikan diri, Benjove terus mengejarnya.
Bagaikan kucing dan tikus, Benjove menikmati permainan ini, tapi tanpa disadari, dia sendiri jatuh cinta!
Akankah malaikat yang baik hati dan cantik ini bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Newbee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 24

Jemari Daisy meremas keras selimutnya, ia marah pada Ben, namun ia juga jauh lebih marah pada dirinya sendiri.

Bagaimana bisa ia menikmati itu semua. Dan kini keperaawanannya yang sangat ia jaga di rampas begitu saja oleh pria yang bahkan tak ia kenal sebelumnya.

Gila nya lagi yang membuat Daisy menbenci dirinya, bahkan jika ia tidak mengingat konsekuensi apa yang akan ia terima, ingin sekali di dalam benaknya untuk melukai dirinya sendiri, bahkan ia ingin menenggelamkan dirinya ke dalam laut.

Dia sangat membenci dirinya sendiri, karena dia berakhir seperti pelacuur, dia menikmatinya, dia merasakan berkali-kali serangan puncak dari segala kenikmatan yang di buat oleh Ben.

Tangisnya belum juga reda, Daisy masih sesenggukkan dan menyandarkan kepalanya di tepi ranjang.

Sedangkan Mena hanya terus diam dan berbalik badan.

Daisy membersihkan air matanya, mengusapnya dengan kedua lengannya dan kembali berjuang untuk mencoba berdiri, kakinya benar-benar lemah dan seperti kesemutan, itu bahkan lebih seperti mati rasa.

Daisy kembali terjatuh di atas lantai.

BRUUGG!!!

"Nona, apakah anda benar-benar tidak ingin, saya membantu anda?"

"Iya. Tetap berbalik Mena. Berikan saja aku mantel." Kata Daisy menangis.

Kemudian Mena mengambil mantel tidur, dan memberikannya pada Daisy dengan memalingkan wajahnya.

"Maafkan saya Nona."

"Tidak perlu meminta maaf Mena, aku yang memintamu untuk tidak melihatku."

Daisy kemudian memakainya dan kembali mencoba berdiri lagi, namun sayangnya kali ini Daisy juga gagal, ia terjatuh di dekat meja nakas, beberapa vas kecil berjatuhan dan pecah.

PYAARR!!!

Di waktu yang bersamaan dengan kejadian itu Ben masuk ke dalam kamar Daisy dan melihat bagaimana Daisy menjatuhkan vas-vas itu seketika tubuh Daisy pun roboh di lantai.

"Apa kau mau mati." Kata Ben, suaranya rendah dan wajahnya gelap.

"Maa... Maafkan saya... Saya akan mengganti vas nya yang pecah." Kata Daisy ketakutan melihat wajah marah Ben.

Sedangkan Mena juga terkejut ketika tiba-tiba Ben masuk, Mena kemudian menghadap ke arah Ben, dan menundukkan kepala serta pandangannya.

"Traver." Panggil Ben.

"Ya Tuan."

"Beri dia hukuman." Perintah Ben.

Daisy mendelik dan takut, apa yang akan Traver lakukan padanya.

Pria itu berjalan dengan garang dan tegas, namun tiba-tiba Daisy semakin terkejut tatkala langkah kaki Traver yang memakai sepatu mengkilat melewati dirinya, dan langsung menuju ke arah Mena.

PLAAAKKKK!!!

Sebuah tamparan keras berhasil mendarat di pipi Mena, dan membuat Mena terjungkal ke lantai.

"Tidak!!! Bukan salah Mena!!!" Teriak Daisy.

Kemudian Mena berdiri lagi, Traver hendak memukul Mena lagi.

Dengan cepat Daisy berdiri dan memegang tangan Traver, kakinya masih mati rasa ia pun hendak terjatuh dengan cepat Mena menolong Daisy dan memegangi tubuh Daisy.

"Sa... Saya mohon, ini bukan salah Mena, saya yang bersikeras ingin berjalan sendiri ke kamar mandi." Kata Daisy membela Mena.

"Bagi Tuan Ben dia tetap melalaikan tugas dan perintah yang telah di berikan." Kata Traver.

"Ini bukan masalah tugas dan perintah, aku yang tidak mau di bantu, apa anda tidak mengerti maksud saya!!!" Teriak Daisy.

"Tinggalkan kami." Kata Ben.

"Baik Tuan." Kata Mena dan Traver bersamaan.

Mena membantu Daisy duduk di sofa lebih dulu, dan kemudian Traver pergi di susul oleh Mena. Setelah pintu di tutup, Ben mendekat ke arah Daisy.

Pria itu dengan tiba-tiba mengangkat tubuh Daisy dan membawanya pergi.

"Astaga... Apa... Apa yang akan Tuan lakukan, tubuh saya masih belum siap, saya masih sakit, saya tidak sanggup lagi!!! Tolong lepaskan saya!!! Saya tidak mau!!!" Daisy berteriak dan menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.

BYURRRR!!!"

Ben melemparkan Daisy ke dalam bathup berukuran cukup besar yang ada di dalam kamar mandi, bathup itu berbentuk setengah lingkaran, dan berukuran besar cukup untuk 3 orang.

"Apa yang kau pikirkan." Kata Ben.

Daisy masih memakai mantel tidur yang tipis, bahkan bentuk tubuhnya terlihat jelas menerawang dari balik kain satin yang membungkusnya.

Daisy menutupi tubuhnya dan sangat malu.

"Mandilah, aku tidak selera melakukannya pada gadis yang kurang gizi, setelah ini kau harus makan yang banyak, dan ikut denganku. Panggil aku jika kau sudah selesai mandi." Kata Ben dan kemudian keluar dari kamar mandi.

"Apa? Kurang gizi? Aku memiliki berat badan ideal, meskipun aku bekerja dengan keras tapi aku makan dengan baik agar tenagaku cukup untuk bekerja di cafe dan di rumah, apa yang dia bilang? Aku kurang gizi? Dia pikir aku bayi? Apa dia tidak menilai dirinya sendiri yang memiliki tubuh upnormalnya itu!! Lihatlah otot-otot yang ada di tubuhnya....!!! Astaga... Aku mengingat bentuk tubuhnya lagi, tapi tubuhnya memang bagus dan.... Aahhh memuakkan!!! Aku benci diriku sendiri, Daisy bodoh!!!"

Berulang kali Daisy marah dan mengumpati dirinya sendiri.

Daisy kemudian mengambil beberapa sabun yang ada di dekatnya, semua telah di siapkan oleh para pelayan, Daisy memencet satu persatu sabun yang ada di sana, dan menghirup wanginya.

"Baru kali ini aku mencium wangi sabun yang seperti ini. Banyak sekali, dan semuanya harum." Kata Daisy.

Mood Daisy seketika berubah setelah ia mencoba satu demi satu sabun dan parfum untuk mandi, semua itu membuat suasana hatinya lebih baik.

Beberapa jam berlalu, Ben merasa Daisy mandi sudah terlalu lama, ia kemudian masuk dan melihat Daisy yang sedang mengeramasi rambutnya sendiri.

"Astaga... Kenaapa... Kenapa anda masuk... Tu... Tuan..." Daisy menutupi tubuhnya dengan kedua tangan yang begitu banyak busa.

"Aku hanya memastikan, kau mandi sudah terlalu lama."

Ben kemudian maju dan mengambil kran shower di dekat bathup.

"Tu... Tuan... Ap... Apa yang sedang anda lakukan."

"Agar lebih cepat biar aku membantumu." Kata Ben dengan wajah datar.

"Ta... Tapi... Sa... Saya..."

"Tidak perlu mengatakan kau malu, seolah kau tidak ingat siapa yang sudah membuat bekas di seluruh tubuhmu? Artinya, seluruh tubuhmu sudah menjadi milikku." Kata Ben.

Daisy menundukkan kepala dengan rasa malu yang luar biasa, kedua tangannya masih menutupi dadanya, sedangkan Ben dengan terampil menyiramkan air ke punggung Daisy untuk membersihkan busa-busa yang menempel.

"Angkat kepalamu, aku akan membilas rambutmu." Perintah Ben.

Kemudian Daisy menurut.

Semua terjadi begitu cepat, dan kekhawatiran Daisy tidak terjadi, Ben memperlakukan nya dengan baik, bahkan memandikannya tanpa ada unsur hasratt, belum lagi Ben juga menggendong Daisy kembali dari kamar mandi.

Dengan telaten Ben membawa Daisy ke walk-in closet agar Daisy dapat memilih pakaian yang ia senangi.

"Sa... Saya bisa memakai pakaian sendiri. Kaki saya juga sudah bisa berjalan." Kata Daisy.

"Baiklah." Kata Ben singkat dan hendak pergi meninggalkan Daisy.

"Terimakasih."

Ben berhenti sembari tersenyum getir.

"Kau berterimakasih pada orang yang membuatmu seperti itu? Aku cukup terkesan."

"Setidaknya, mungkin anda bukan binatang buas yang memakan saya ketika saya lemah."

"Aku juga bisa menjadi seperti itu jika kau membuat suasana hatiku buruk." Peringat Ben dan ia benar-benar keluar dari ruangan itu.

bersambung

1
Sandra Almeida
rkrk
Sandra Almeida
ahhh
Sandra Almeida
menarik
Sandra Almeida
Awee😷
Sandra Almeida
kasian
Sandra Almeida
gemes
Sandra Almeida
ok
Sandra Almeida
bagus
nofriyatinnur _20
Luar biasa
A'angmass kefin
semoga bahagia
pororo biru
deg degan
Jaka Sirotuljannah
Kecewa
Jaka Sirotuljannah
Buruk
Yogi Ali Hamzahh
いいね
Rama Dani
semangat semoga bahagia
Ermanto 03
ok
Hendra Syahputra
bagus lihat novel ya
Putra Gucci
semakin seru
Putra Gucci
wah bahaya
Putra Gucci
astaga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!