NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Si Cewek Cupu

Terjebak Cinta Si Cewek Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: scorpio_girls

kisah seorang gadis cupu yng dijadikan bahan taruhan oleh kakak kelasnya namun ketika taruhannya selesai akankah hubungan mereka berlanjut atau kandas yuk,,dibaca guys,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon scorpio_girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 26

Setelah beberapa suap, Flora melirik Reva yang terus menatapnya dengan senyum lebar.

"Apa?" tanya Flora akhirnya.

Reva terkikik. "Nggak, aku cuma seneng liat kamu makan dengan lahap."

Flora mendengus pelan. "Aku lapar, wajar lah kalau makan banyak."

Reva menyandarkan dagunya di tangan. "Iya, iya. Tapi tetep aja gemes."

Flora menghela napas dan mengalihkan pandangannya ke luar jendela, berusaha mengabaikan tatapan pacarnya yang kelewat mesra.

"Flo," panggil Reva tiba-tiba.

"Hm?"

Reva menggigit bibirnya sebentar sebelum akhirnya berkata, "Aku boleh minta satu hal nggak?"

Flora mengangkat alis. "Tergantung minta apa."

Reva tersenyum jahil. "Boleh nggak aku pegang tangan kamu sebentar?"

Flora melirik ke sekitar. "Di sini? Banyak orang, Rev."

"Terus kenapa?" Reva masih dengan senyum isengnya. "Nggak ada yang bakal peduli juga."

Flora menghela napas. "Udah, makan aja."

"Tapi aku maunya makan sambil gandengan," rengek Reva.

Flora mendelik. "Kamu makan pakai tangan kanan, Rev."

Reva terkekeh. "Makanya, aku mau gandengan pake tangan kiri."

Flora mendengus pasrah. "Dikit aja."

Reva langsung menggenggam tangan Flora di bawah meja dengan ekspresi puas. "Yes! Aku menang!"

Flora hanya menggelengkan kepala, tapi diam-diam pipinya sedikit memerah.

Mereka melanjutkan makan dengan obrolan ringan. Sesekali, Reva menyuapi Flora dengan alasan ingin pacaran seperti di drama. Flora mengomel, tapi tetap membuka mulutnya, membuat Reva semakin gemas.

Setelah selesai makan, mereka pun keluar dari kafe dan berjalan santai di trotoar.

"Kenyang?" tanya Reva sambil meraih tangan Flora lagi.

Flora mengangguk. "Banget. Makasih ya, makanannya enak."

Reva tersenyum puas. "Sama-sama, sayang. Next time kita ke tempat lain lagi, ya?"

Flora meliriknya. "Tergantung tempatnya."

Reva terkekeh. "Iya, iya, pasti tempat aman buat kamu."

Flora hanya menghela napas sambil membiarkan Reva terus menggenggam tangannya.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba Reva berhenti dan menatap Flora dengan ekspresi serius.

"Flo."

"Hm?"

Reva menatap matanya dalam-dalam. "Aku seneng banget ada kamu di hidup aku."

Flora terdiam sejenak sebelum akhirnya berdeham pelan. "Apaan sih tiba-tiba serius gitu."

Reva tersenyum kecil. "Nggak apa-apa. Aku cuma pengen kamu tau aja."

Flora menunduk sedikit, berusaha menyembunyikan wajahnya yang mulai hangat.

Reva terkikik lalu menarik Flora ke dalam pelukannya.

"Reva!" bisik Flora panik. "Kita lagi di luar!"

"Ya udah bentar aja. Aku kangen."

Flora menghela napas, tapi tidak menolak pelukan Reva.

Mereka berdiri di sana sejenak, menikmati momen tenang berdua.

"Aku nggak nyesel pilih kamu," gumam Reva.

Flora tersenyum kecil. "Aku juga."

Reva menegang sebentar sebelum langsung menarik wajah Flora sedikit lebih dekat. "Flo, aku boleh cium pipi kamu sekarang?"

Flora langsung mendelik. "Jangan macem-macem!"

Reva tertawa kecil, lalu akhirnya melepaskan pelukan mereka. "Oke, oke, nanti aja kalau udah nggak di tempat umum."

Flora mendecak pelan tapi tidak bisa menyembunyikan senyum kecil di bibirnya.

Mereka pun melanjutkan perjalanan, tangan masih saling menggenggam erat.

Namun ketika sedang asik berjalan mereka tak sengaja berpapasan dengan mama tirinya reva

”reva,,kamu lagi ngapain nak?”ucap sang mama

melihat sang mama seketika mood reva pun menjadi jelek maka ia langsung menarik tangan flora dan membawanya jauh dari hadapan sang mama dan sementara itu flora yang tidak tau apa-apa jelas kaget berhenti sambil menepis tangan reva

”berhenti rev,,kamu kenapa sih menjauh begitu liat ibu-ibu itu emang dia siapa sih”

”bukan siapa-siapa kok flo cuman aku males aja ketemu dia”ucap reva

”ya,,terus kenapa kalo bukan siapa-siapanya kamu kamu malah menghindar rev,,plis jujur sama aku”ucap flora

”iya,,iya aku jujur dia mama tiri aku flo,,dan aku gak suka sama dia karena gara-gara dia mama meninggal dan papa juga semenjak ada dia papa jadi gak perhatian lagi sama aku flo itu semua karena dia flo”

Flora terdiam sejenak, mencerna kata-kata Reva. Ia menatap pacarnya yang jelas terlihat kesal dan terluka di saat yang bersamaan.

"Reva..." Flora mencoba meraih tangan Reva lagi, tapi Reva hanya menunduk, mengepalkan tangannya erat.

"Aku benci dia, Flo," suara Reva melemah. "Dia datang ke hidup papa nggak lama setelah mama meninggal, terus papa jadi beda. Aku ngerasa kehilangan dua orang sekaligus."

Flora menggigit bibirnya, merasa bingung harus berkata apa.

"Aku nggak tahu harus gimana tiap kali ketemu dia," lanjut Reva. "Aku nggak bisa pura-pura baik-baik aja, Flo."

Flora menatapnya dengan lembut sebelum akhirnya menarik Reva ke dalam pelukan.

"Reva, aku nggak bakal maksa kamu buat akrab sama dia," ujar Flora pelan. "Tapi kamu juga nggak bisa terus lari gini setiap kali ketemu dia. Itu cuma bakal nyakitin kamu sendiri."

Reva mengeratkan pelukannya, wajahnya tenggelam di bahu Flora. "Aku nggak tahu harus gimana."

Flora mengusap punggung Reva perlahan. "Pelan-pelan aja. Aku bakal ada di sini buat kamu."

Reva menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya mengangguk pelan. "Makasih, Flo."

Flora tersenyum kecil, lalu menatap wajah pacarnya yang masih terlihat sedikit kacau.

sementara itu sang mama yang sedari tadi berdiri tidak jauh dari mereka perlahan mendekat menghampiri reva dan flora

”mama mau ngapain sih masih ngikutin aku,,aku tuh gak suka sama mama aku benci sama mama!”ucap reva dengan nada keras

”tapi mama cuman ingin kamu tau rev,,kalo mama sayang sama kamu dan mama tuh udah nganggap kamu kayak anak mama sendiri”

”aku gak peduli!”ucap reva sambil menepis tangan sang mama dan langsung berlari menyebrang untuk menuju parkiran namun tanpa reva sadari tiba-tiba dari kejauhan ada sebuah motor yang melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi dan hampir menabrak reva

Flora dan sang mama yang melihatnya langsung teriak histeris memperingati reva agar menghindar namun alih-alih menghindar reva malah terpaku terdiam

”aaaaarrrrrrrggghhh”teriak reva sambil menutupi matanya dengan tangannya

BRAK,,

Flora langsung berlari mendekat

"Reva! Kamu nggak apa-apa?" Flora buru-buru memegang bahu Reva yang tampak gemetar.

Reva perlahan menurunkan tangannya yang tadi menutupi wajahnya, napasnya memburu. "Aku... aku nggak ketabrak?"

Flora menggeleng cepat. "Nggak, kamu beruntung banget. Tapi—"

Mereka berdua sontak menoleh ke arah suara benturan tadi. Mata Flora membelalak saat melihat sang mama terduduk di aspal sambil memegangi lengan kirinya yang berdarah.

"Mama!"

Reva terpaku di tempatnya, wajahnya seketika pucat. "M-ma..."

Flora segera berlari ke arah sang mama, membantu wanita itu duduk lebih nyaman di trotoar. "Tante, nggak apa-apa? Kita harus ke rumah sakit!"

Sang mama mengerang pelan, menahan rasa sakit, tapi tetap berusaha tersenyum. "Mama nggak apa-apa, nak... Yang penting Reva selamat."

Reva masih diam, tubuhnya sedikit gemetar.

"Reva! Jangan diem aja, kita harus bawa beliau ke rumah sakit!" Flora menatapnya dengan khawatir.

Reva menelan ludah, matanya terlihat berkaca-kaca. "Tapi... aku..."

Flora menggenggam tangannya erat. "Reva, dia tetap mama kamu. Dia tadi nyelamatin kamu."

Reva menatap mamanya yang masih berusaha menahan sakit. Dadanya terasa sesak. Tanpa sadar, air mata mulai menggenang di matanya.

"Ayo, kita ke rumah sakit," ujar Flora lagi, suaranya lebih lembut.

1
iiq_cutegirl
/Kiss//Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!