Evelyn gabriella Wijaya mau tak mau harus menuruti kemauan sang ayah, untuk menikah dengan CEO menggantikan posisi kakak tirinya Aurelia Calista maharani.
Matthew Alexandros louis pria berusia 30 tahun yang kini masih melajang menawarkan untuk menikahi salah satu anak dari lelaki tua yang ingin menyelamatkan perusahaannya diambang kebangkrutan.
Andreas nikolas Wijaya tidak memiliki cara lain untuk menyelamatkan perusahaan yang sedari dulu ia kembangkan kini mulai runtuh, jalan satu satunya ia harus menerima tawaran Matthew sang CEO tampan.
Apakah andreas akan menyerahkan salah satu putrinya?
Bagaimana kelanjutan ceritanya?, yuk ikuti cerita novel sekarang dan nikmati alurnya, jangan lupa like kome dan vote ya💋❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oliv88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9
Setelah kepergian matthew, evelyn berlari kearah kamarnya, dia mencari ponselnya diatas sofa yang ia letakkan tadi, setelah sudah menemukan ponselnya, evelyn segera menelfon reina
“Hallo rein, lo uda sampek kampus?” tanya evelyn saat telponnya sudah tersambung
“Belum ni eve, guee baru mau OTW, lo jadi masuk hari ini, emangnya uda beres masalah lo” Tanya reina diseberang sana
“Uda beres kok, guee juga gamau cuti terlalu lama ntar banyak ketinggalan materi, guee mau singgah kerumah ayah dulu mau ambil motor” ucap evelyn mengingat motornya masih dirumah ayahnya
“Wah yaudah guee tungguin depan gerdang rumah lo ya, biar berangkat bareng kangen guee” ucap reina
“Boleh juga tuh, yaudah guee jalan sekarang ya byeee” ucap evelyn langsung mematikkan telfonnya
Evelyn meraih tasnya, dia menuju cermin dan mengecek penampilannya sekali lagi, saat sudah rapi evelyn langsung keluar dari kamar hingga sampai didepan pintu gerbang mension mewah itu
Ojol yang dipesan evelyn juga sudah sampai didepan gerbang, kemudian evelyn pun tersenyum ramah dan langsung naik ke motor sang ojol
***
Dikediaman mewah bak istana milik keluarga louis tempat tinggal mama papa matthew
Lelaki paruh baya yang usianya sudah tidak muda lagi kini duduk diruang tamu sambil meminum secangkir teh
“Informasi apa yang kau temukan” tanya Harrison pada tangan kanannya
Henrik sang tangan kanan Harrison pun menjelaskan informasi terperinci tentang kegiatan yang dilakukan matthew akhir akhir ini, Henrik juga memberitahu jika matthew sudah menikah beberapa hari yang lalu, dan istrinya adalah anak dari keluarga Wijaya
“Haruskah saya membawa tuan matthew dan istrinya kesini tuan?” tanya Henrik pada Harrison
“Tidak perlu Henrik, biarkan sampai matthew sendiri yang memperkenalkannya kepadaku, untuk sementara waktu kau pastikan istriku tidak tau tentang pernikahan matthew” ucap Harrison
Dia tidak ingin jika Catherine istrinya merasa kecewa dengan ulah putra keduanya itu, selama ini sang istri sudah sering menangis karna tingkah putra pertama mereka
Henrik pun mengingat perintah yang diberikan Harrison, dia adalah asisten terpercaya, sudah sangat lama Henrik bekerja dengan Harrison hingga saat ini, walaupun Harrison sudah pensiun dan jabatannya sudah digantikan oleh matthew sang anak sebagai pemimpin utama HELIOS LOUIS GROUP
Evelyn pun sudah sampai didepan rumahnya, sudah terlihat reina yang sedang duduk diatas motornya menunggu kedatangan evelyn
“Akhirnya sampek juga lo, mana panas banget nih cuaca, rasanya mau terbakar kulit gue” keluh reina sambil mengelap dahinya yang sudah dibasahi keringat
“Matahari pagi rein, sehat ini” ucap evelyn sambil mencubit lengan sabahatnya dengan gemas
“Aduhhh sakit woyyy” teriak reina
“Hhihhihi, yaudah yuk masuk” ajak evelyn
“Gak deh guee tunggu sini aja, males ketemu nyokap lo yang galak itu” tolak reina
Evelyn pun masuk setelah gerbangnya dibuka oleh satpam yang sedang berjaga, evelyn pun masuk kedalam dan bersyukurnya dia tidak melihat ibu tirinya ataupun aurel kakak tirinya, begitupun dengan ayahnya, evelyn pun tetap berjalan kearah tangga menuju ke kamarnya, tapi dia berpapasan dengan bi sumi
“Ehhh non evelyn” bi sumi langsung memeluk nona kesayangannya itu
Evelyn pun membalas pelukan bi sum dan merasakan kehangatan pelukan bi sumi, dia sangat nyaman jika dekat dengan bi sumi
“Non evelyn ada yang bisa bibi bantu” tanya bi sumi
“Tidak ada bi, aku Cuma mau ambil kunci motor dikamar, buru buru bi soalnya reina sudah nunggu didepan” ucap evelyn melepaskan pelukan bi sumi
“Oh yaudah non silahkan” ucap bi sumi
Evelyn segera melanjutkan menuju kamarnya untuk mengambil kunci motor
“Syukurlah non evelyn baik baik saja” batin bi sumi
Setelah mengambil kunci motornya, evelyn keluar rumah dan mengendarai motornya dari kediaman ayahnya, evelyn dan reina pun melajukan motor mereka hingga sampai ke kampus
Sesampainya mereka evelyn dan reina memarkirkan motor mereka bersebelahan
“Eve, kantin yuk, lo uda sarapan?” tanya reina membuka percakapan
“Duh rein guee uda sarapan tadi maaf ya, istrinya om guee uda masak pagi pagi” jawab evelyn berbohong karna matthew yang mengajaknya sarapan, hanya sedikit mengubah fakta saja, kalau yang mengajak sarapan adalah suaminya
“Yaudah deh gapapa, bagus juga kalau sudah ada yang memperhatikan lo” jawab reina
Evelyn dan reina pun mengikuti kelas siang ini, keduanya tampak sibuk dengan kegiatan masing masing, tugas yang menumpuk membuat evelyn harus seharian didalam perpustakaan ditemani oleh reina yang juga sibuk membaca novel miliknya
Hingga keduanya selesai di jam 3 sore, evelyn dan reina memutuskan untuk pulang, karna reina harus membantu ibunya untuk berjualan kue
“Hati hati ya rein” ucap evelyn saat keduanya sudah berada diluar gerbang kampus dengan motor masing masing
“Lo juga eve” balas reina melambaikan tangan pada evelyn
“Love you reinnnnn” jerit evelyn
“Love you too my twins” balas reina mengecup tangannya
......................
Evelyn pun sampai dimension, dia memarkirkan motornya asal, kemudian melangkah masuk ke dalam, hingga sudah berada dikamar matthew, karna kecapekkan evelyn pun membaringkan tubuhnya disofa dan tak butuh waktu lama langsung tertidur
Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, evelyn pun bangun dari tidrunya lalu bergegas memberishkan diri, setelah selesai evelyn mengganti baju kemudian berjalan kearah meja rias, evelyn menyisir rambutnya yang lurus panjang dan juga tebal menambah kecantikannya
Setelah selesai dengan rambutnya evelyn mematung didepan ceriman, menatap dirinya saat ini, dia berfikir menikah dengan matthew adalah sebuah keberuntungan atau kesialan baginya, satu sisi dia merasa hina dan rendah karna menikah dengan matthew untuk menebus perusahaan ayahnya agar tidak jadi bangkrut, disisi lain dia beruntung matthew tidak terlalu mengekang nya ataupun menyiksanya, dan dia juga Bahagia bisa terlepas dari jeratan sofia dan juga aurel
“Aku hanyalah istri kontrak yang akan selesai setelah 3 tahun, semua akan tau pada akhirnya jika aku hanyalah istri diatas kertas saja, serendah itukah dirimu evelyn, jika bukan karna ayah aku tidak akan melakukannya, kau akan menyesal suatu hari nanti ayah” evelyn bicara sendiri didepan cermin
“Tok..Tok..Tok” suara pintu terdengar dari luar membuat lamunan evelyn buyar
“Nona, mobil tuan matthew sudah sampai digerbang, anda harus turun menyambutnya” ucap bi nisa mengingatkan kegiatan sehari hari yang harus dilakukan oleh evelyn
Evelyn pun mengikuti bi nisa turun kebawah dengan tergesa gesa membiarkan rambutnya tergurai begitu saja, evelyn hanya menyisir rambutnya saja tadi, dia belum sempat mengikatnya
Dipintu utama Evelin menanti kedatangan matthew Bersama bi nisa dan beberapa pelayan lainnya, matthew pun turun dari mobil dan melangkah masuk kedalam mension
“Selamat datang tuan” ucap evelyn meraih tangan matthew dan menyalaminya
Matthew pun melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti sejenak, dan langsung jalan kearah kamarnya diikuti evelyn dibelakangnya, sesampainya dikamar, matthew menyandarkan tubuhnya disofa dan memijat kedingnya, dia sangat Lelah hari ini karna jadwal dikantornya nya sangat padat
“Kamu mau jadi patung disitu?” tanya matthew pada evelyn yang hanya berdiam diri didekatnya
“Trus aku harus bagaimana” batinnya
“Tuan membutuhkan sesuatu?” tanya evelyn dengan hati-hati
Matthew pun menggerak gerakkan kakinya yang masih menempel sepatu, evelyn yang melihat itu langsung mengerti
Evelyn pun bergegas untuk melepaskan sepatu matthew
Matthew melihat beberapa helai rambut evelyn mengganggu aktifitasnya, tanpa sengaja matthew memperbaiki beberapa rambut evelyn kebelakang telinga mungil evelyn
Mendapat perlakuan itu membuat degup jantung evelyn tak terkendali, dengan Gerakan cepat evelyn sudah selesai membuka sepatu dan kaus kaki yang dikenakan matthew, evelyn pun cepat cepat berdiri
Matthew pun berdiri dan melepas kancing bajunya satu persatu dihadapan evelyn seperti biasanya
“Kenapa Makhluk ini suka sekali buka baju didepanku, apa dia sadar umurku belum menginjak angka 20, aku masih terlalu polos” batinnya kemudian berjalan kekamar mandi untuk menyiapkan air hangat dibathup untuk matthew